Rania berjalan gontai menuju mobilnya Sesekali dia menyeka buliran putih yang melintas di pipinya. kemudian dia menyalakan mobilnya dan bergegas meninggalkan Danau, Tempat dimana dia bertemu dengan laki-laki Arogan yaitu Damar.
"Kamu tega Mas, Kamu tegaaaa...hiks...hiks...hiks..." Teriak Rania menangis karena kesal terhadap suami yang telah berselingkuh darinya.
Hujan kian turun membasahi bumi disertai petir Namun Rania tetap menyetir mobilnya menuju perjalanan Yang entah kemana akan dia tuju." hiks...hiks...hiks." di tengah perjalanan nya Ia terus menangis lantaran sakit hati atas pengkhianatan Sahabat dengan suaminya.
"Andai saja aku tidak mengijinkan kamu dekat dengan perempuan itu, Pasti tidak akan terjadi hal mengerikan ini." lirih Rania sambil menyetir mobilnya.
kemudian Dia Rania menepikan mobilnya di pinggir jembatan Ia Berteriak menumpahkan kekesalan nya. di tengah guyuran hujan ia memandang ke bawah kolong jembatan yang sangat tinggi serta air nya yang mengalir sangat Deras.
"Tuhaaaan Apakah aku tidak berhak bahagia Tuhaaaan...hiks...hiks...hiks..." kenapa aku selalu merasakan sakit hati dan selalu di tinggalkan oleh orang yang sangat berarti dalam hidup ku, Tuhaaaan jawab aku...huuuu hiks...hiks...hiks..." Teriak Rania yang sangat putus Asa lantaran disaat dia mulai mencintai Hendry namun ternyata Hendry malah mengkhianati nya.
"Kamu tidak usah menyesali semua yang telah terjadi Nona, Kamu tidak perlu menyalahkan tuhan. Saya yakin tuhan memberikan cobaan ini kepada anda, karena tuhan tahu mana orang yang pantas untuk bersanding dengan anda maka tuhan harus mematahkan hati anda untuk berlatih agar anda kuat menjalani kehidupan yang berliku ini." Ucap Damar Sambil memayungi Rania di tengah derasnya guyuran hujan.
kemudian Rania menoleh ke sumber suara yang sangat menenangkan hatinya , Rania tersentuh dengan Nasehat yang tiba-tiba saja terlontar dari mulut manis pria yang menurutnya Arogan dan se enaknya kalau berbicara. Mata Rania menatap kepada pria yang kini sedang memayunginya.
"hiks...hiks...hiks" Lirih Rania tanpa sepatah katapun terlontar dari mulut nya ia menubruk memeluk Damar.
"Kamu yang sabar Nona, jujur saya juga sangat kecewa terhadap mereka !!! Tapi ya harus gimana lagi mungkin ini memang menyakitkan bagi kita. Tapi kita tidak bisa terus-terusan di bohongi oleh mereka, Mungkin dengan cara ini tuhan menyayangi kita meski harus merasakan sakitnya patah hati." Ucap Damar yang entah kenapa tiba-tiba saja terdengar begitu menenangkan ataukah mungkin alam Bawah sadarnya tahu jika Rania itu adalah sahabatnya sewaktu di kampung. Meski ingatannya belum kembali.
Kemudian Damar mengajak memasuki mobilnya dan mengantarkannya pulang." Saya Antarkan anda pulang Yah !!! untuk mobil anda biar orang saya yang akan mengantarkan nya." seru Damar Terhadap Rania yang masih menangis.
Damar membukakan pintu untuk Rania dan setelahnya ia berlari kecil ke pintu Kemudi setelah menelpon Arel asisten pribadinya.
"Halo Arel tolong kamu Naik taksi ke jalan Swadaya lima, Saya ada tugas untuk kamu Sekarang." Perintah Damar Terhadap Asisten Pribadinya lewat saluran telpon.
"Baik Tuan Muda Saya akan segera kesana." Balas Arel di seberang sana menyanggupi Perintah Bos nya.
Damar menunggu Asisten pribadinya di dalam mobil bersama Rania lantaran hujan masih sangat deras sehingga membuat nya basah kuyup begitu juga dengan Rania. Tidak berapa lama Arell datang dengan Taksi Kemudian Arell mengetuk pintu mobil Damar yang terparkir tak jauh dari mobil Rania.
"Tok...tok...tok.." Arel mengetuk kaca pintu mobil Sang Ceo yaitu Damar.
kemudian Damar menurunkan kaca mobilnya." Tolong kamu bawa mobil ini dan Antarkan ke rumah Keluarga Wijaya." Ucap Damar sambil memberikan kunci mobil milik Rania,Ia memerintah pada Arell asisten pribadi nya.
"Baik pak, Akan saya laksanakan." Timpal Arell setelah menerima kunci mobil milik Rania dan bergegas memasuki mobil Rania.
Kemudian Damar menstarter mobilnya dan meninggalkan mobil Rania bersama Arell asisten pribadinya.
Disela ia menyetir Damar Mengitarkan pandangan nya menoleh ke wanita yang duduk disampingnya Yaitu Rania. Wanita Malang yang di khianati suaminya. Sementara Rania Terlelap dalam tidurnya dalam balutan baju yang masih basah karena kehujanan. Seketika Damar menepikan mobilnya, Ia mengambil jaket yang ada di jok belakang dan menyelimuti Rania Yang terlihat sedang kedinginan.
"Suami macam apa yang tega membuang bidadari secantik ini, Hanya demi memuaskan hasratnya dengan wanita lain." Gumam Damar sambil menyelimuti Rania.
kemudian Ia melanjutkan perjalanan nya kembali, hingga sampai terjebak di titik kemacetan. kemudian Damar menghentikan kendaraan nya karena jalanan macet Total sama sekali tidak bisa bergerak. Matanya pun mulai mengantuk hingga Akhirnya ia memilih meminggirkan mobilnya dan parkir di depan Mini market. Sehingga membuat nya ikut tertidur di dalam mobilnya.
Saat Damar Terlelap dalam tidurnya Ia menggigil kedinginan lantaran baju yang di pakainya juga basah kuyup saat menenangkan Rania yang sedang patah hati dan berdiri di pinggir jembatan di saat hujan Deras.
Rania terbangun menoleh ke sampingnya melihat pria yang menolong nya kedinginan Ia tak tega lantaran Damar seperti ini karena ulahnya. "Ya tuhan Kenapa badan pria ini sangat panas sekali." Gumam Rania Yang telah terbangun dari tidurnya. sambil memastikan keadaan Damar.
"Jalanan masih macet lagi, Kemana aku harus mencari bantuan." Gumam Rania.
Terlintas di benak nya, Untuk meminta bantuan kepada Warga sekitar agar ada yang berbaik hati menawarkan mereka untuk berteduh.
Waktu menunjukkan jam 04.30 pagi ." Astaga sudah hampir subuh Ternyata." Ucap Rania sambil melihat Arloji ditangannya.
Rania keluar dari mobil mencari warga yang akan dia mintai pertolongan, tidak berapa lama Rania melihat Pada keberadaan dua orang tua pasangan suami istri Yang hendak berjalan ke Tempat ibadah. Kemudian Rania menghampiri orang itu. " Permisi Pak, Permisi buk." Ucap Rania.
kemudian dua orang itu menoleh ke arah Rania dan menanyainya.
"Iya Nona kenapa,,?" Tanya Pasangan suami istri itu terhadap Rania.
"Buk Tolong saya, Suami saya sedang sakit dan membutuhkan tempat tinggal untuk sementara Hari ini saja." Rania Terlihat memohon ia terpaksa berdusta lantaran ia takut kedua orang itu tidak mau membantunya, Hanya karena Rania dan Damar bukanlah Makhrom.
"Dimana Suaminya Nona,,? kenapa memangnya dengan suaminya." Timpal dua orang tua sepasang suami istri itu pada Rania.
"Suami saya berada di mobil Buk, Pak. Suami saya mengalami Demam." Ucap Rania.
"Yasudah Ayo kalau begitu cepat kita bawa Suami kamu kerumah saya. Bolehkan Buk !!! " Kata si bapak meminta ijin pada Istrinya.
"Yasudah kalau begitu pak" Kita bantu, Ayo Nona kita bawa suami anda kerumah saya saja yah." Balas Si ibu mengiyakan Suaminya.
Kemudian Rania segera bergegas Menuju mobil Damar yang terparkir di depan Minimarket. Rania dan Dua orang baik hati itu Akhirnya membawa Damar ke rumah Pasangan Suami istri yang terlihat sudah tak muda lagi itu.
Setelah sampai di Rumah Warga yang menolongnya.
"Ayo silahkan masuk Nona, Maaf ya keadaan Rumah saya Berantakan seperti ini." Ucap Si bapak Yang menolong nya.
"Tidak Apa-apa pak, Justru saya sangat berterimakasih pada bapak karena telah mau membantu saya dan suami," Timpal Rania Yang sangat berterimakasih pada pasangan suami istri itu karena telah mau membantunya.
Kemudian Si ibu menghampiri Rania yang sedang berbincang dengan Si bapak. Serta membawa 2 cangkir teh hangat untuk di suguhkan pada Rania.
"Ayo silahkan di minum teh hangat nya Nona" Maaf yah Rumah saya kumuh. O yah di sebelah sana kamar untuk kamu dan Suami kamu Yah." Ucap Si ibu sambil menunjuk ke salah satu kamar tamu.
"Duhhhh si ibu Repot-repot, Sampai membuatkan saya teh hangat. Maaf ya buk , Saya merepotkan kalian." Balas Rania.
"Yasudah Tunggu apalagi di minum tehnya, Setelah itu kamu istirahat nyah." Balas Si ibu yang baik hati.
Kemudian Si bapak warga setempat yang baik hati itu. Membantu Rania menuntun Damar yang tak sadarkan diri.
"Terimakasih ya pak, Atas bantuan kalian." Ucap Rania kembali berterimakasih.
"Sama-sama Nona" Bukankah sudah kewajiban kita sebagai sesama manusia untuk saling menolong." Sahut si Bapak yang berdiri di ambang pintu Kamar tamu.
" jangan sungkan-sungkan yah kalau mau minta bantuan, Saya dan suami di kamar sebelah." Balas Si ibu yang berdiri sejajar dengan Suaminya.
"Iya ibu..., Terimakasih yah." Ucap Rania yang membaringkan Tubuh Damar di atas king bed, Kemudian Rania menyelimuti Damar dengan selimut yang tersedia di kamar itu.
Kemudian Pasangan suami istri itu Meninggalkan Kamar Rania & Damar.
" Ya tuhan Mas Hendry pasti marah besar padaku, karena malam ini aku tidak pulang kerumah." Gumam Rania terduduk sambil mengompres Damar yang terserang Demam.
Sesekali Rania menatap lekat wajah tampan dari Seorang Ceo kaya Raya se Asia itu.
"Maafkan saya ya pak Damar gara-gara anda menolong saya, Anda harus sakit seperti ini." Gumam Rania. Sekilas ia kembali teringat dengan Sahabatnya semasa di kampung halamannya. Yaitu Damar.
"Wajah ini mirip sekali dengan Damar sahabat ku di kampung." Tapi mana mungkin Damar sahabat ku menjadi Ceo di Jakarta hanya dalam waktu singkat." Gumam Rania.
"Akhhhhh...,Mungkin ini hanya kebetulan saja.'' gumamnya kembali.
Rania terus memandangi wajah Tampan dari seorang Ceo kaya Raya se Asia Yang tak lain adalah Damar Adhi Nugroho. Sehingga ia ikut tertidur di samping King bed lantaran Semalaman ia Menangisi perselingkuhan suaminya. Akibatnya ia tidak bisa tidur terlalu pulas Saat malam terjadinya pertengkaran.
**Nextpart...
Hallo Readers...
Ikuti terus kisahnya yah.
Tambahkan Novel ini ke kolom favorit kalian.
Bantu vote like dan Komentar yah.
Terimakasih Readers semoga kalian sehat selalu**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
👑ꪖꪶ 'ᠻꪖɀɀꪖ
🌿daun rindu
2021-05-19
0
ARSY ALFAZZA
like mantap kak bela💕💕💕
2021-03-17
0
❤️YennyAzzahra🍒
Hadirr thorr
2021-03-10
0