Pagi itu Henry & Nana Bagaikan Mendapat Kado Istimewa, Karena satu-satunya Yang menentang Hubungan nya Telah pergi Yaitu Artha ibu dari Henry.
Sementara Damar & Rania Seolah Mendapatkan Bencana di tengah Badai, Karena Harus tau kenyataan Bahwa pasangannya Telah mengkhianati Mereka.
Rania Sangat senang Dengan Aktivitas Barunya di Rumah sakit,ditemani Oleh pasangan dokter Yang baik hati Yaitu " Dr Fachri & Dr Aisyah"
"Selamat Pagi Dok," Sapa Rania pada Dokter Aisyah.
"Pagi suster," Sambil menyunggingkan Senyum.
"Dokter Mau kemana,? Bawa Apa itu" Tanya Rania Pada Aisyah. Sambil menatap Rantang di tangan Dokter Aisyah.
"Oh ini Sarapan Untuk Suami saya, Mas Fachri kebetulan Beliau belum sarapan," O Ya Suster Saya Minta tolong Bisa?" Ucap Aisyah.
"Tentu Saja Bisa Dok, Apa Itu" Jawab Rania Ramah terhadap Atasannya itu, Lantaran Dokter Aisyah merupakan pemilik Rumah sakit Tempatnya bekerja .
"Tolong ambilkan Gelas di Dapur ya, Gimana Kamu bisa," Seru Aisyah.
"Tentu Saja Bisa dok, Yasudah kalau begitu Saya ke dapur dulu ya ambilkan gelasnya"
"Ok suster, Terimakasih" Balas Aisyah sambil berlalu pergi menuju Ruangan Dokter Fachri suaminya.
Sementara Rania bergegas Menuju dapur Rumah sakit, Tempat dimana Peralatan makan disimpan Untuk karyawan Rumah sakit milik "Fachry & Aisyah"
***
...Damar Terduduk di dalam Ruangannya Iya membayangkan Nana kekasihnya Yang kini sedang Bersama laki-laki Yang tak dikenali nya. "Kenapa Nana menerima cintaku, Kenapa dia tidak menolak. Kalau dia sudah punya kekasih." gumam Damar sambil menatap Langit-langit Ruangannya....
Seketika Nana Yang baru saja datang masuk ke Ruangan Damar Kekasih Yang tidak dia cintai sama sekali. "Kamu lagi mikirin apa Sayang, Kayaknya serius banget. Apa Kamu coba ingat-ingat Masa lalu kamu Ya" Ucap Nana Sambil menarik Kursi di depan Meja kerja damar kemudian iya Terduduk.
"Eh kamu sayang, Kapan datangnya. Aku gak lihat kamu. O yah ngomong-ngomong Kamu sudah sarapan atau belum," Ucap Damar mencoba mengetes kejujuran Dari Nana Wanita Yang dicintainya.
"Belum sayang ,"
jangan bilang kamu juga belum sarapan" Seru Nana membalas Pertanyaan Dari Damar.
"Kalau begitu kita sarapan Bareng yuuk di kantin, Kamu mau Apa enggak,! Balas Damar.
"Terdiam"
"Duh gimana nih, Bisa buncit perut aku. Kalau makan lagi ke Kantin." gumam Nana Iya berusaha Ingin menolak Namun Takut Damar mencurigainya.
"kenapa Sayang Kok diem, Mau enggak Sarapan Bareng aku," Ucap Damar.
"Eh Iya sayang, Ayo Kebetulan Aku juga lapar banget Nih," Balas Nana terhadap Damar.
" Hahaha Buncit-Buncit Deh perut kamu, Salah sendiri Berbohong, Padahal kalau sudah Ya bilang saja sudah Toh aku sudah tau kalau kamu sarapan Bareng selingkuhan kamu" Gumam Damar.
"Duh Gak Bisa nolak lagi, Akhhhh Apes Banget kamu Nana," Gumam nya.
Damar Bangkit Dari tempat Duduknya Melangkah pergi Berjalan Duluan menuju Kantin Tanpa bersikap Hangat Pada Nana, Sementara Nana mengikutinya dengan bermalas-malasan.
"Sayang, Ayo Jangan lama-lama Jalannya. Nanti Waktu Sarapan kita Habis loh" Teriak Damar Sambil menoleh ke Arah Nana Yang mengikuti langkahnya.
"Akhhhh Aku harus gimana Ini," Gumam Nana sambil berjalan mengikuti Langkah Damar menuju kantin.
"Iya sayang, Aku susah nih jalannya Kan pake High heels," Balas Nana terhadap Damar.
"Alasan Saja kamu,"Padahal kan Bukan itu Alasannya, Bilang saja kamu sudah kenyang," Gumam Damar. Sambil berbalik menghampiri Nana Yang berpura-Pura Kesusahan dalam berjalan.
Nana Terkejut Saat Damar berbalik Arah kepadanya, Dan menggendong nya. Sementara Karyawan nya Melihat kejadian, saat Bosnya Melakukan Hal yang mereka Anggap Sweat.
"Yasudah Sini Kalau begitu Kamu aku gendong Ya, Pegangan pada Bahuku," Ucap Damar Yang berusaha mengangkat Nana.
"Duh Kamu Apa-Apa an , Malu tau lihat Tuh. Karyawan kamu Pada ngeliatin," Ucap Nana sambil Menenggelamkan Wajah nya Ke dada Bidang " Damar Adhi Nugroho"
"Damar Turunin Aku, Malu ih. Kamu Kekanak-kanakan banget." protes Nana pada kekasih Yang tidak pernah di cintai nya.
"Sudah kubilang Jang protes Sayang," ucap Damar, Sambil berjalan menuju kantin.
Sementara Para karyawan Nya, Menatap kelakuan Dari Damar Mereka sangat iri kepada Nana karena bisa memiliki Pria Tampan seorang juga bos Yang sangat mencintainya.
"Duh kapan Ya aku Kaya begitu, Sweat banget sih Pak Damar," Kata Para Karyawan nya.
Kemudian Tidak berapa lama, Damar sampai di Kantin Iya Memesan Banyak Makanan Untuk Nana Sementara dia Hanya memesan kopi. " Mbak Pesan Roti bakar selai Strawberry Satu, Sosis Bakar keju satu, Roti Maryam Tabur susu satu, Em apa lagi Ya," Ucap Damar.
"Sayang Banyak banget Kamu pesan makanan, Kita cuma berdua loh" Seru Nana pada Damar, Namun di hiraukan nya.
"O Yah Satu lagi Mie goreng Telor mata sapi Sama kopi hitamnya Satu Ya," Teriak Damar Pada ibu kantin.
"Siap Bosku laksanakan ," Seru Ibu kantin Yang melayani pesanan Damar.
Nana Hanya terduduk Dan Pasrah Atas kelakuan Konyol seorang damar, Dia terlihat menggaruk kepala yang Tidak gatal di buat Mati kutu oleh Damar.
Beberapa Menit kemudian Makanan Yang damar pesan Telah sampai, " Ini loh Pak Makanannya," Ucap Ibu kantin Sambil meletakkan Makanan.
"Terimakasih Ya mbak, Ini saya langsung Bayar Dan Ambil saja kembaliannya" Ucap Damar membayar Tanpa bertanya Berapa Harga Dari makanan itu, Dia langsung merogoh kantong nya Memberikan Uang sebanyak 500rb pada Wanita paruh baya yaitu ibu kantin.
"Waduh Ini Kebanyakan Pak, Harga semua Makanannya cuma 150rb." Seru Ibu kantin Terhadap damar.
"Mba Apa gak dengar Apa yang saya katakan Tadi," Tegas Damar melirik ke Arah ibu kantin dengan Tatapan Datar.
"Eh... eh... Iya pak Terimakasih," Balas ibu kantin Itu gugup Dan langsung meninggalkan Meja Makan tempat Damar dan Nana berada.
"Duh dasar orang kaya, Kalau sudah Begitu Ya begitu saja Gak bisa berubah, Tapi tidak Apa-apa deh yang penting saya Untung banyak" Ucap Ibu kantin sambil mengibaskan uang 500rb Yang diberikan oleh Damar padanya.
Sementara Nana Bingung dengan sikap Damar Yang tiba-tiba Berubah, Iya menyadari ada Yang berubah dari Damar Yaitu sikap Terhadap nya Yang terlalu berlebihan.
"Kamu kenapa Kok diam, Makan dong sayang" Perintah Damar Terhadap Nana" Jangan lupa dihabiskan Yah.
"What's" Dihabiskan" Gumam Nana.
"Serius Ini sayang, Aku gak mungkin ngabisin ini semua loh, Perut aku kan kecil" Ucap Nana berdalih terhadap Damar.
"Itu bukan Alasan sayang, Pasti habis ini sama Kamu mah, Atau kamu sudah sarapan Ya sebelum ini." Ucap Damar sambil menatap Nana, seraya tersenyum.
"Oh tuhan Tolong Aku" Gumam Nana.
"Enggak kok, Aku baru ini sarapan sama Kamu," Dusta Nana Terhadap Damar.
"Hahaha...Terus saja Bohong, Semakin kamu berbohong semakin Aku akan mengerjai kamu," Gumam Damar berseringai.
Nana terpaksa Memakan semua Makanan Atas perintah Damar, Karena dia tidak ingin di curigai oleh Damar kekasih Yang tidak dia cintai sama sekali.
Sementara Rania Yang kini sedang bekerja di Rumah Sakit, Dalam hatinya terus bertanya-tanya siapa sebenarnya Perempuan Yang masih di cintai oleh Henry Suaminya.
"Ayo cepat kita harus segera tangani Pak Brady, Dia dalam keadaan Yang Sangat kritis sekarang," Ajak Dokter Fachri membuyarkan lamunanku.
"I..iya pak" Balas ku gugup.
"Tunggu Apalagi cepatlah Suster Rania," Seru Dokter Fachri memerintah.
Aku tergesa-gesa Mengambil alat kejut jantung, Karena pasien Bernama Brady dalam keadaan Kolap. Terdengar Tangis keluarga dari pak Brady, Pecah Seketika Saat Dokter Fachri menyatakan Kalau Pak Brady sudah Tidak bernafas lagi.
"Dokter Bagaimana Keadaan Ayah saya," Lirih salah satu putri dari pasien bernama Brady.
"Maafkan saya Ini diluar kehendak saya, sebagai manusia Kita hanya bisa berencana Tapi Tuhanlah yang memutuskan, Sekali lagi Saya turut berdukacita." Ucap Fachri Yang sedang berbicara dengan keluarga pasien.
Jerit Tangis kesedihannya Mengingatkan aku, saat detik-detik Kakek ku meninggal, Sewaktu ku kecil.
"Suster Tolong di bantu Pemandian Untuk jenazah Pasien," Perintah Fachri Terhadap ku.
"Baik Dok," Balasku.
Aku bersama Rekan suster Yang lain mendorong Ranjang Jenazah Pak Brady menuju Ruang pemandian. Karena disana Akan ada Bagian yang memandikan jenazahnya.
Hari itu akhirnya pekerjaan ku Telah selesai, Aku memutuskan untuk pulang lebih awal daripada suamiku.
Kurang lebih memakan Waktu perjalanan satu jam, Aku menggunakan mobil yaitu pasilitas dari Tempat ku bekerja, Kini telah sampai di Rumah kediaman"Artha Mansion" Yaitu Rumah dari keluarga suamiku.
Saat aku sampai di Rumah Rupanya belum terlihat Tanda-tanda jika suamiku telah pulang, Aku memutuskan memasak makanan kesukaan nya.
Waktu Menunjukkan jam 19.30 WIB "Mas Henry" suamiku Belum pulang juga. " Kemana sebenarnya Kamu mas, Apa kamu pergi dengan wanita itu lagi." Gumam ku.
Drt...Drt...Drt.. "Ponselku Tiba-tiba saja bergetar" Aku mengambil ponselku dan melihat Isi pesan dari Henry suamiku, Ternyata dia Memberitahukan Kalau dia ada Tugas keluar kota.
Hatiku semakin cemas, Gelisah tidak menentu. Praduga mulai muncul berseliweran di benakku. " Semoga kamu benar keluar kota mas, Semoga saja kamu tidak membohongi aku" Ucapku Sambil menyendok Nasi di piring.
Sore pun berangsur Malam Aku berbaring di kamar Sendirian Dengan fikiran Negatif Terhadap suamiku. Kecurigaan ku Mulai menjalar meracuni setiap Aktivitas dari suamiku.
Ke Esokan Harinya....
Aku melihat kembali ponselku, Namun tak kunjung Ada pesan Yang aku harapkan dari suamiku, Bahkan dia tidak menanyakan Untuk sekedar menyapa"Hay ,hello" sekalipun.
Akhirnya aku memutuskan untuk memulai Percakapan dengan suamiku meski melalui pesan WhatsApp.
" Hallo mas, Gimana pekerjaan nya lancar,! Tetap semangat ya mas, Jangan lupa Jaga Kesehatan." Pesan Itu Akhirnya ku kirim Pada suamiku, Namun tetap tidak ada balasan.
"Mungkin dia sibuk kali Yah, Yasudahlah lebih baik aku berangkat kerja, Daripada nanti kesiangan" Ucapku Berbicara Pada diriku sendiri.
Sementara Henry ternyata tidak ada Tugas ke luar kota sama sekali, Dia malah memutuskan menginap di Rumah pacarnya, Yaitu Nana.
"Good morning sayangku," Ucap Nana Yang tengah berdiri di samping tempat tidur Henry.
"Morning sayang," Balas Henry Yang masih dikuasai kantuknya, Kemudian iya berjalan Gontai menuju kamar mandi dan di ikuti oleh Nana Dari belakang.
Gemercik Air shower Terjatuh membasuh dua tubuh Tanpa sehelai benang itu, Nana Tampak bergairah saat Henry menggoyangkan pinggulnya di Antara sela pahanya.
"Lagi sayang Akhhhh" Desah Nana ke enakan merasakan nikmatnya sorga Dunia.
"Apa kamu belum merasa puas, semalam kan kita baru saja bermain," Balas Henry Tersenyum puas.
"Mau berapa Kali pun jika itu Yang melakukan Kamu, Aku tidak akan pernah puas sayang, Karena milikmu Yang besar ini adalah candu ku, Akhhh..." Desah Nana disela mengobrol, Sementara Henry bergerak memaju mundurkan bagian badannya.
Yah Bersambung....
Selamat menikmati Ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
👑ꪖꪶ 'ᠻꪖɀɀꪖ
banyakin jejak🌿🌿🌿
2021-05-08
0
Rozh
🌹
2021-04-24
0
Fanie Sajah
semangat Kaka Author
miminnya Apalah Cinta dan Bukan Sekedar Sahabat
udah mampir membawa jempol 😁
2021-04-17
0