......
Alex dan Rian pamit undur diri karena merasa tidak nyaman akibat apa yang terjadi tadi. Kini hanya tinggal Riko dan Rendi yang menunggu Lina sadar, Riko tidak mengijinkan Rendi pulang sebelum Lina sadar.
"Mas Riko...kata Lina ketika ia membuka mata.
Riko langsung menuju tempat tidur ketika mendengar panggilan istrinya.
Lina langsung memeluk Riko begitu ia sampai, ia menangis dalam pelukan Riko.
"Lina sangat takut, takut... Hiks...., Disana sangat gelap". Rancu Lina terus menangis dalam dekapan Riko.
Riko merasa seperti teriris saat melihat air mata istrinya.
"Ada aku disini, kamu aman Sekarang, ". Riko mencoba menenangkan Lina yang menangis.
Sementara Rendi langsung berdiri melihat Lina sudah sadar.
Riko membaringkan tubuh Lina kembali agar bisa diperiksa Rendi.
"Istrimu demam tinggi Riko, dia harus minum obat agar suhu badannya turun.
"Aku tau, karena memang biasanya setelah Lina ketakutan ia akan demam tinggi." Sahut Riko.
Rendi hanya menggunakan kepalanya mendengar perkataan Riko, ia langsung meresepkan beberapa obat untuk diminum oleh Lina nantinya.
........
Setelah mengantar rendi sampai depan rumah Riko untuk pulang, Riko langsung masuk kembali kedalam rumahnya , dan duduk disamping Lina yang sedang tertidur.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan dirimu sayang?". Gumam Riko pelan.
Riko merasa sangat kasihan melihat Lina yang sering ketakutan. Ia berjanji mulai sekarang ia akan selalu menjaga dan melindungi Lina, Riko tidak akan pernah membiarkan Lina menangis lagi, ia berjanji akan melakukan apapun agar Lina kembali tersenyum bahagia.
........
Sudah dua Minggu Lina libur kuliah. Hari ini aktifitasnya akan dimulai seperti biasanya. Lina sudah tidak sabar ingin segera kuliah dan bertemu dengan sahabatnya, banyak hal yang ingin Lina ceritakan pada sahabatnya Mila.
"Ayo sayang, kita berangkat sekarang. Nanti malah terlambat lagi". Sahut Riko sambil melihat jam yang melingkar ditangan kirinya.
Lina hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju sambil tersenyum manis kepada suaminya.
"Hari ini setelah mengantar kamu, mas akan langsung kekantor. Soalnya mas ngak ada jadwal kuliah buat hari ini. Ngak papakan ?". Terang Riko pada istrinya yang duduk disampingnya.
"Ngak papa mas. Mas pergi saja, nanti pulangnya Lina bisa naik taksi saja". Ujar Lina pada suaminya yang sedang fokus menyetir.
Riko menganggukkan kepalanya tanda setuju.
........
Sampainya di kampus ketika Lina hendak keluar ia menyempatkan diri untuk berpamitan pada suaminya dan mengucapkan terimakasih.
"Tunggu sebentar". Cegah Riko agar Lina jangan keluar dulu.
"Ini kartu buat kamu, kamu bisa gunakan untuk keperluan kamu, atau kamu ingin berbelanja gunakanlah kartu ini". Jelas Riko pada Lina dengan memberikan dua kartu untuk Lina.
" Baiklah mas. Tapi kenapa kartunnya ada dua?". Kata Lina bingung karena Riko memberikan dua kartu yang satu warna gold dan satu lagi silver.
"Pegang saja. Kamukan istri mas, jadi wajar saja".
"Tapikan mas ini.......".
Belum selesai Lina mengucapkan kalimatnya Riko sudah memotong pembicaraan nya dengan membungkam bibir Lina.
Cup....
"Jangan membantah, mas ngak suka kalau pemberian mas ditolak. Apalagi oleh istri mas sendiri". Sahut Riko setelah selesai mencium bibir istrinya.
Lina sangat malu dengan perbuatan Riko, ia yakin kalau sekarang wajahnya pasti sangat merah seperti udang rebus, Lina tidak sanggup menatap Riko lagi, ia benar-benar gugup sekarang.
"Sekarang keluar lah, nanti kamu terlambat". Sahut Riko kembali.
Lina hanya menganggukkan kepalanya, tapi lagi-lagi Riko mencium keningnya ketika ia ingin keluar, dengan sangat gugup Lina bergegas keluar dari dalam mobil. Dan segera berjalan menjauhi mobil Riko.
Deg... Deg....deg...
"Ada apa dengan jantungku, ya ampun rasanya jantungku akan copot kalau ini sering-sering terjadi". Batin Lina sambil menetralkan perasaan gugupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Bonteng Cihuy
smngt
2020-05-03
0