episode 8

"Apakah kita sudah sampai". Kata Lina sambil mengucek-ngucek matanya mencoba mencari kesadarannya kembali, karena bangun tidur.

Riko tersenyum melihat Lina, karena menurutnya Lina sangat lucu seperti seekor kucing, sangat imut menurutnya. Tapi dalam sekejap Riko kembali pada mode awal dengan wajah datar dan sikap dinginnya.

"Turunlah kita sudah sampai".kata Riko sambil melepas sabuk pengaman dari dirinya sendiri.

Lina hanya menurut dan turun dari mobil tapi ketika hendak melangkahkan kaki, Lina seperti merasa ada yang ganjal dengan bibirnya karena merasa bibirnya sangat lembab.

"Ada apa dengan bibirku, kenapa sangat lembab. Apa aku ngiler pas tidur tadi". Kata Lina dalam hati sambil Memeng bibirnya yang lembab.

"Ini sangat memalukan". Gumam Lina, dengan wajah memerah seperti udang.

Riko merasa kikuk sendiri melihat Lina.

"Apa Lina menyadari kalau aku telah menciumnya. Tidak mungkin Lina tadi jelas-jelas sedang tidur, tapi kenapa Lina bertingkah seperti sedang malu. Oh tidak apa yang telah engkau lakukan Riko". Gumam Riko dalam hati sambil menggerutu Ki kebodohannya sendiri.

"Ayo masuk". Kata Riko mencoba menetralkan perasaan canggung diantara mereka.

Pelayan langsung menyambut kedatangan mereka berdua dengan senyum ramah, karena mereka langsung mengenali Riko sebagai pemegang saham di butik mereka.

Riko dan Lina langsung di bawa menuju ruangan khusus hanya untuk orang-orang penting seperti mereka.

"Mari nona biar saya bantu untuk memakai gaunnya" kata seorang pelayan butik pada Lina dengan membawa gaun yang sudah dipesan oleh mama Rika terlebih dahulu ditangannya.

Lina hanya menurut dan segera masuk kedalam ruang ganti pakaian.

"Biar saya sendiri saja mbak".kata Lina pada pelayan butik tersebut. Lina merasa tidak enak diperlakukan seperti seorang putri. Menurut Lina hanya untuk memakai gaun tidak perlu dibantu orang lain.

Pelayan tersebut keluar undur diri.

.......

Lina kini sedang melepas bajunya dan memakai gaun yang telah tegantung rapi di sampingnya.

"Cek....kenapa susah sekali". Kata Lina dalam hati sambil terus mencoba menarik resleting gaunnya. Kini Lina merasa menyesal menyuruh pelayan tadi keluar, ternyata memakai gaun sangat sulit. Katanya lagi...

"Mbak.... Bisa bantu saya. Saya kesusahan memasang resletingnya". Kata Lina mencoba memanggil pelayan tadi. Lina pikir pelayan tadi masih berdiri di dekat pintu, tapi nyatanya pelayan tadi sudah pergi.

Riko terus mendengar Lina memanggil pelayan. Akhirnya Riko memutuskan untuk masuk dan membantu Lina memakai gaunnya. Riko sempat tertegun melihat pemandangan punggung Lina yang begitu mulus, tangan Riko tiba-tiba saja bergerak kearah punggung Lina dan mengelus lembut punggung Lina. Terlihat jelas Riko susah payah menahan hasratnya.

"Apa yang mbak lakukan". Kata Lina kesal, karena mengira pelayan perempuan tadi sangat lancang.

Riko terus mencoba menahan hasratnya yang menginginkan lebih, ia segera menarik resleting gaun Lina. Tapi ketika ingin melangkah keluar. Riko tertegun saat Lina membalikan badannya.

"Cantik". Kata Riko Tampa sadar

"Riko kenapa kamu bisa ada di sini, aku pikir tadi adalah pelayan yang datang".jawab Lina merasa gugup dan canggung mengingat tadi Riko sempat mengelus punggungnya.

Cup....

Tampa aba-aba Riko langsung mencium bibir Lina, karena sudah tidak tahan melihat wajah Lina yang merona dan menurut Riko sangat menggoda.

Riko terus mengulum bibir mungil Lina dengan sangat lembut, mulai dari bibir bawah sampai bibir atas Lina, membuat Lina mendesah.

Uuuuuummmh.....

Mendengar desahan Lina Riko segera menghentikan permainanya,. Sebelum keluar Riko mengecup singkat kening Lina. Membuat Lina merasa malu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!