Hari ini Lina harus pulang ke rumahnya ke kota C Karena permintaan ayahnya.
"Ayah Lina nggak setuju . lagian Lina baru 19 tahun, masa Lina harus nikah" kata Lina manja pada ayahnya.
"Lina sayang dengarin ayah ya, dia itu anak teman ayah yang dulu pernah membantu ayah ketika ayah kecelakaan, dia yang membiayai pengobatan ayah dan dia juga telah membantu keluarga kita agar bisa hidup lebih layak lagi, saat itu ayah sudah berjanji akan menjodohkan kamu dengan anaknya,". Jelas santo handata ayah Lina.
"Tapi ayah Lina juga nggak kenal orang yang bakalan di jodohkan sama Lina, bagaimana kalau dia nanti nyakitin lina atau mungkin dia nanti nggak mau menerima Lina karena kita orang miskin" jawab Lina Sedih dengan wajah yang sudah tertunduk lesu.
"Ayah yakin dia orang baik sayang, kamu tidak perlu khawatir, ayah yakin kamu pasti akan bahagia nanti". Kata Santo sambil membelai rambut lina dengan penuh kasih sayang.
Lina hanya bisa pasrah dengan perjodohan yang ayahnya atur untuknya, Lina tidak dapat menolak karena Lina hanya punya ayahnya saja, sementara ibunya sudah meninggal saat melahirkan lina. itu kata ayahnya.
Lina percaya apa yang dikatakan ayahnya pasti demi kebaikannya, ayahnya hanya ingin agar ada orang yang mau menjaga Lina karena Santo sendiri sudah lama sakit-sakitan. Karena itu santo ingin agar putrinya menikah agar dia bisa tenang.
.....
Selesai pembicaraan antara Lina dan ayahnya kini Lina hanya duduk dikamarnya memikirkan perjodohan yang akan terjadi nanti. Lina takut apakah nanti dia akan bahagia, apakah nanti orang tersebut dapat menerima Lina apa adanya dan apakah nanti ia bisa menjaga rumah tangganya serta apakah nanti orang tersebut dapat menyayangi Lina seperti ayahnya . Banyak pertanyaan yang membuat Lina merasa khawatir.
Lina takut membayangkan kemungkinan yang akan bisa terjadi pada dirinya nanti, karena Lina hanya punya ayahnya saja tidak ada kerabat lain lagi, banyak pertanyaan yang muncul begitu saja di dalam pikiran Lina saat ini.
Kini Lina hanya bisa menangis dalam sunyi sambil memeluk foto ibunya.
"Ibuk..kenapa Ibuk sangat cepat pergi, lina ingin melihat Ibuk, nanti Lina akan menikah. kalau Lina menikah siapa yang akan menemani ayah kalau Lina sudah berkeluarga. Ibuk..Lina kangen.....hiks...hiks..hiks..Lina ...ingin ketemu sama ibuk. Ibuk seharusnya tidak pergi, Ibuk lihat. ayah sekarang sering sakit, walaupun ayah tidak pernah bilang sama Lina tapi Lina tau kalau ayah sekarang sakit.hiks...hiks...hiks..".
Lina terus menangis dalam sunyi dia tidak bisa menahan kesedihannya lagi membayangkan nanti dia akan di jodohkan dan meninggalkan ayahnya seorang diri. Lina hanya berharap agar ayahnya sembuh dan dapat melihat terus senyum ayahnya.
......
Ditempat Riko sendiri sedang serius membahas perjodohan Riko dan sebentar lagi akan menikah dengan orang pilihan mama sama papanya.
"Riko sayang, apa kamu tau gadis itu sangat cantik. mama sudah pernah liat gadisnya, dia begitu sangat cantik dan baik, mama yakin nanti Riko pasti suka sama dia".kata Rika handoso mama Riko sambil membayangkan wajah cantik calon menantunya nanti.
"Iya boy.. papa yakin kalau papa tidak salah pilih menantu". Lanjut Yuda Sanjaya menambahkan perkataan istrinya.
"Hummm". Jawab Riko acuh tak acuh.
Riko hanya bisa pasrah toh dia juga tidak bisa membantah. Karena orang tua Riko sama sekali tidak pernah meminta kepada anak semata wayangnya Riko, makanya Riko menurutinya, Riko tidak ingin menjadi anak yang egois tanpa memikirkan perasaan orang tuanya.
"Boy besok kita akan pergi melihat calon istri mu, jadi besok siap-siaplah". Kata Yuda sambil membaca koran yang baru saja diberikan istrinya tadi.
"Apakah harus secepat itu pa". Kata Riko dengan wajah yang sangat jengkel pada keinginan orang tuanya.
"Iya boy, lagian kan kuliahmu hanya tinggal satu semester lagi, itupun lantaran kamu pernah kecelakaan dan koma makanya kamu belum selesai kuliah, lagian umur kamu juga sudah 27 tahun nak. Lambat laun kamu juga akan menikah nanti". Sambung ayahnya lagi.
Memang benar Riko pernah kecelakaan saat di luar negeri kuliah dan sempat koma selam dua tahun lamanya, hingga akhirnya Riko harus pindah lagi ke kota A bersama keluarganya dan melanjutkan kuliahnya yang tinggal satu semester lagi, karena Riko merupakan anak yang sangat cerdas hingga seharusnya dalam waktu 3 tahun sudah bisa menyelesaikan kuliahnya, tapi sayang karena insiden tersebut membuat Riko harus terbaring dirumah sakit selama 2 tahun.
"Baiklah terserah papa sama Mama saja, Riko menurut saja." Jawab Riko tidak bisa membantah lagi.
Rika tersenyum sambil menepuk bahu riko mendengar jawaban putranya, ia yakin kalau putranya nanti pasti sangat bahagia, karena Rika percaya kalau calon menantunya adalah orang yang tepat yang dapat mendampingi riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Caramel Nicholia
semangat thoor
2020-04-30
2