episode 12

Lina begitu sangat malu ketika Riko menariknya kedalam dekapannya. Tapi ia berusaha menenangkan dirinya dengan menyembunyikan wajahnya yang merona dalam dekapan dada bidang Riko. Lina berpikir Riko adalah suaminya jadi tidak ada salahnya kalau ia seperti sekarang ini.

Sesaat Lina tertegun mendengar suara detak jantung Riko yang begitu cepat sama seperti detak jantungnya.

"Riko... Jantungmu.". Kata Lina terhenti seketika saat Riko memotong pembicaraannya.

"Jangan dipikirkan. Sekarang tidurlah". Jawab Riko singkat.

Tidak bisa dipungkiri kalau kini wajah Riko begitu merah menahan rasa malu karena ketahuan detak jantungnya yang begitu cepat ketika dekat dengan Lina.

"Baiklah, aku akan tidur. Tapi Elus kepalaku, aku tidak bisa tidur tanpa dielus". Kata Lina manja pada Riko.

"Riko tersenyum menahan tawanya ketika Lina bertingkah manja pada dirinya. Tanpa berpikir lagi Riko langsung menggerakkan tangannya hingga mengusap rambut panjang istrinya.

Lina merasa sangat nyaman dalam dekapan suaminya saat ini, hingga ia bisa memejamkan mata dengan tenang dan dapat menghirup aroma tubuh Riko yang menurut Lina membuat dirinya sangat tenang. Kini Lina mulai tertidur dalam dekapan Riko.

Riko tersenyum mendapati istrinya sudah tertidur pulas.

" Kamu sangat imut saat tertidur Lin". Gumam Riko pelan sambil mengecup pucuk kepala istrinya.

......

Lina terus mencoba untuk membuka matanya. Lina baru sadar kalau ternyata dia hanya sendiri di kamar itu.

"Kemana Riko. Apa dia dikamar mandi?". Gumam Lina dalam hati.

Dengan penasaran Lina bangkit dari tempat tidur dan mencek kamar mandi ternyata kosong.

Crekk.....

"Lina. Kamu sudah bangun, maaf meninggalkan kamu. Tadi aku keluar sebentar buat beli makanan". Kata Riko sambil menutup pintu kembali dan berjalan kearah Lina.

"Apa demamnya sudah turun". Tanya Riko kembali sambil menempelkan tangannya ke kening Lina.

Lina merasa salah tingkah sendiri karena perlakuan Riko padanya, jantungnya berdegup kencang saat jarak mereka begitu dekat. Kini wajahnya terasa panas.

"Hei... Kenapa wajahmu merah sekali. Badan sudah tidak panas lagi, apa masih ada yang sakit". Tanya Riko khawatir melihat wajah Lina memerah seperti udang rebus.

Deg...

Jantung Lina sudah tidak bisa dikontrol lagi karena tangan Riko yang memegang wajahnya, kini wajahnya semakin memerah menahan rasa gugup sekaligus malu.

"Aku...aku..tidak kenapa-kenapa, aku juga sudah sembuh". Tutur Lina sambil memalingkan wajahnya kearah lain. Agar Riko tidak melihat dirinya yang semakin gugup.

"Kemari. Kita makan dulu. nanti siang kita akan berkunjung ke rumah ayah sebentar, sekaligus pamit pada ayah karena besok kita akan kembali ke kota A". Terang Riko pada Lina sambil menuntun Lina agar duduk di dekatnya untuk makan.

"Baiklah". Jawab Lina singkat.

Sebenarnya Lina masih ingin tinggal lebih lama lagi di kota C, karena dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayahnya nanti. Tapi apa boleh buat dia tidak bisa membantah keinginan Riko karena Lina sadar kalau dia sekarang sudah berkeluarga jadi tugasnya lah untuk mengikuti kemanapun suaminya pergi.

Kini mereka makan tanpa ada pembicaraan, hanya dentingan sendok yang terus terdengar karena seringnya beradu dengan piring.

.......

Kini keduanya tengah sedang bersiap-siap untuk berangkat. Lina kini sedang duduk di depan cermin untuk mengoles sedikit makeup kewajahnya. Ia tidak terlalu suka dengan make-up tebal karena menurutnya itu seperti topeng.

Lina berdiri di depan Riko dengan mengenakan gaun putih selutut berlengan panjang.

Riko sempat terpaku ditempatnya melihat penampilan Lina yang menurutnya sangat natural tapi cantik.

Terpopuler

Comments

Bella Handayani

Bella Handayani

😀😀💪💪

2021-03-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!