episode 14

.........

Kini Lina akan meninggalkan ayahnya seorang diri, ia sudah membujuk ayahnya agar mau ikut bersama dengannya tapi santo menolak dengan alasan dia merasa lebih nyaman berada di rumahnya.

"Ayah, Lina sayang ayah. Jaga diri ayah baik-baik disini, kalau terjadi sesuatu segera kabari Lina". Lirih Lina sambil menangis memeluk ayahnya.

"Sudah jangan menangis lagi. Putri ayah jadi kelihatan jelek kalau menangis". Sahut Santo menggoda putrinya.

"Pergilah nak, ayah akan baik-baik saja disini. Ingat pesan ayah selalu percaya pada suamimu ok. Riko ayah titip putri manja ini" lirih Santo melepas kepergian putrinya.

........

Keesokan paginya Riko dan Lina sudah terbang ke kota A menggunakan pesawat pribadi Riko sendiri.

Lina sempat bertanya kepada Riko seberapa kaya dirinya. Tapi Riko hanya menjawab dengan mengatakan kalau dia tidak kaya. Pertanyaan itu muncul saat mereka menaiki pesawat pribadi Riko yang di sambut oleh banyak pengawal dengan baju yang seragam, Lina sempat merasa ngeri melihat orang-orang tersebut, karena menurut Lina tubuh mereka dan ototnya yang besar bisa langsung mematahkan tulang orang yang mencoba mengusiknya.

"Tidurlah kalau kamu memang mengantuk. Nanti aku akan membangunkan kamu kalau sudah sampai". Sahut Riko melihat Lina yang sudah menguap beberapa kali menahan ngantuk.

Tak berselang lama lina sudah tertidur pulas sambil bersandar di bahu Riko. Riko tersenyum mendapati Lina yang sudah tertidur pulas, Lina tampak seperti anak kecil yang sangat imut dan polos.

Karena takut Lina tidak merasa tidak nyaman dengan posisi tidurnya, Riko memutuskan menggendong Lina kekamar pribadi yang sudah tersedia khusus untuk mereka. Dengan perlahan Riko merebahkan tubuh Lina diatas kasur.

"Kenapa kamu sangat mudah tertidur dalam perjalanan". Gumam Riko pelan merasa lucu melihat Lina tertidur begitu pulas.

Riko terus memandangi wajah Lina yang tertidur di sampingnya sambil sesekali ia mencium pucuk kepala Lina dengan penuh kasih sayang.

Tanpa membutuhkan waktu yang lama kini pesawat mereka sudah mendarat. Riko terus menggendong Lina yang masih tertidur., Entah mengapa Riko tidak tega membangunkan Lina hingga ia memutuskan menggendongnya sampai kedalam mobil.

Dengan sangat hati-hati Riko meletakkan Lina di kursi penumpang dan ia langsung duduk di samping Lina sambil menyandarkan kembali kepala Lina di bahunya.