Bab 15

Aroma khas rumah sakit sudah tercium sejak tadi. Samar-samar, Audrey juga mendengar suara pria yang tidak berhenti mencaci hingga mengumpat. Hanya saja Audrey kesulitan membuka mata. Entah kenapa terasa sangat berat. Audrey berusaha keras untuk keluar dari efek obat bius paska operasi, namun Audrey belum mengetahui hal itu. Dia mengira hanya tidak sadarkan diri.

Lucas terkejut melihat jemari tangan Audrey bergerak dan kelopak matanya yang bergerak-gerak namun dalam keadaan masih terpejam.

"Kau urus saja sisanya, pastikan dia buka mulut sebelum dieksekusi!" Tegas Lucas pelan. Dia kemudian memutuskan sambungan telfonnya dan menghampiri Audrey di ranjang pasien. Lucas berdiri sisi ranjang, tangannya reflek terulur menyentuh bahu Audrey.

"Kau bisa mendengar ku?" Tanya Lucas datar. Kabar baik bahwa kandungan Audrey bisa diselamatkan membuat Lucas tidak lagi khawatir. Begitu juga dengan kondisi Audrey, dia hanya butuh waktu untuk memulihkan bekas operasi, dan kesehatannya setelah mengalami syok dan mengeluarkan banyak darah.

Audrey mengerjap pelan, setelah susah payah berusaha membuka matanya. Hal pertama yang dilihat Audrey adalah wajah Lucas tepat diatas kepalanya. Pria tinggi itu berdiri di sebelahnya.

Sempat bertatap mata dengan Lucas, Audrey segera memalingkan wajahnya karna takut. Aura Lucas yang menyeramkan terlihat dominan, bahkan bisa menutupi ketampanan wajahnya. Seharusnya Audrey tidak takut melihat pria setampan Lucas, namun pria itu selalu membuat Audrey ingin lari sejauh mungkin jika melihatnya.

Meski begitu, Audrey tidak memungkiri bahwa dia sangat berterimakasih pada Lucas. Berkat pertolongan Lucas, dia bisa selamat. Mengingat kejadian itu, membuat Audrey reflek menyentuh perutnya. Audrey belum tau apakah bayinya bisa diselamatkan atau tidak.

"Dia baik-baik saja." Kata Lucas. Audrey bahkan tidak mengatakan apapun, tapi Lucas bisa memahami apa yang dipikirkan oleh Audrey.

Mendengar kabar baik itu, Audrey menjadi lebih tenang. Dia memberanikan diri menatap Lucas, bagaimanapun Lucas telah menyelamatkan nyawanya dan bayi dalam kandungannya. Setakut apapun Audrey pada Lucas, dia ingin berterimakasih secara langsung.

"Terimakasih sudah menyelematkan ku." Lirih Audrey tulus, namun hanya sekilas menatap mata Lucas. Audrey tidak sanggup bertatap mata dengannya.

Sudut bibir Lucas terangkat, dia tersenyum miring. Lucas merasa Audrey terlalu percaya diri. "Aku menyelamatkan anakku." Ucap Lucas tegas.

Mata Audrey membulat, dia tidak salah dengar kan? "A-anak Anda?" Tanya Audrey gugup.

Lucas tersenyum kecut. "Kau pikir bisa menyembunyikan sesuatu dari ku?! Bahkan meski kau bersembunyi di lubang semut sekalipun, aku bisa menemukanmu!"

Audrey memejamkan mata, tubuhnya merinding mendengar pengakuan Lucas. Power Lucas benar-benar kuat. Orang yang berurusan dengan Lucas tampaknya tidak akan lepas begitu saja.

Membayangkan hal itu, Audrey semakin tidak ingin berurusan dengan Lucas. Audrey berusaha mencari cara untuk membuat Lucas melepaskannya.

Sambil menelan ludah susah payah, Audrey menatap Lucas dengan sedikit keberanian dan berharap keberuntungan berpihak padanya

"Tuan, bagaimana Anda bisa mengatakan hal itu? A-aaku,, aku bahkan tidak tau siapa ayahnya." Tutur Audrey.

Sebelah alis Lucas terangkat mendengar penuturan Audrey. Dia merasa bahwa Audrey menganggapnya bodoh sampai berniat membohonginya. Lucas tersenyum miring, dia akan mengikuti permainan Audrey.

"Apa maksudmu?!"

"Aku,, aku tidur dengan banyak pria setelah bertemu dengan Anda. Salah satu dari mereka mungkin ayah dari anak ini." Ujar Audrey yakin. Dia mungkin sudah gila karna merusak citranya dengan merendahkan diri sendiri didepan Lucas, padahal faktanya tidak begitu. Lucas tetap yang pertama dan terakhir sampai detik ini.

Lucas tersenyum miring. Pengakuan Audrey cukup menarik perhatiannya. Jika itu wanita lain, mungkin dia akan memohon untuk dinikahi Lucas karna sedang mengandung anaknya. Atau memanfaatkan keadaan untuk menguras kekayaan Lucas sebanyak-banyaknya. Tidak seperti Audrey yang bahkan memilih merendahkan dirinya sendiri agar anaknya tidak diakui oleh Lucas. Bukankah itu menarik?

"Kau serendahan itu?" Lucas bertanya dengan wajah datar. Dia menyilangkan kedua tangan di dada dan menunggu jawaban konyol apa yang akan Audrey berikan padanya.

Audrey menggeleng. "Tidak, bahkan lebih parah dari sekedar rendahan. Aku menjual diri pada banyak pria, sangat banyak. Aku yakin anak ini bukan Anda, jadi jangan khawatir, Anda tidak perlu repot-repot bertanggungjawab atau mengurusnya."

Lucas menggeleng tak habis pikir, entah apa yang ada dikepala Audrey sampai memilih berbohong alih-alih meminta pertanggungjawaban. Hanya karna trauma dan takut? Lucas jadi bertanya-tanya, apakah dia semenyeramkan itu dimata Audrey?

Lucas mengabaikan ucapan Audrey, dua menekan tombol di dekat ranjang Audrey untuk memanggil Dokter. "Pasien sudah sadar." Ujar Lucas memberitahu.

Tidak sampai 2 menit, Dokter dengan perawat masuk ke ruangan dan segera memeriksa kondisi Audrey.

"Lukanya tidak terlalu dalam, tapi Nonya harus tetap hati-hati. Jangan banyak bergerak sebelum bekas operasinya mengering dan perbanyak istirahat." Tutur Dokter itu.

"Dokter, Bagaimana dengan bayiku?" Tanya Audrey penasaran.

Dengan senyum ramah, Dokter itu menjelaskan jika bayi dan kandungan Audrey baik-baik saja. Luka tu suk di perutnya tidak terlalu dalam, jadi tidak berdampak pada kandungan Audrey.

"Nyonya beruntung karna cepat dibawa ke rumah sakit dan mendapat penanganan. Tuan Lucas sangat sigap jadi Anda dan bayi kalian bisa diselamatkan." Jelasnya.

Audrey melirik Lucas, pria itu berdehem pelan dengan sikapnya yang tampak berbangga diri karna disebut sebagai penyelamat oleh Dokter itu.

"Tuan, apa yang ingin ditanyakan?"

"Tidak."

"Baik, kalau begitu saya permisi. Nyonya, semoga Anda lekas sembuh."

Audrey mengangguk dengan senyum tipis. "Terimakasih Dokter."

"Sudah tugas saya, Nyonya." Dokter biru membungkuk sopan pada Audrey dan Lucas kemudian pergi dari sana.

"Apa Dokter itu yang mengatakan bayiku adalah anak Anda? Tolong jangan percaya percaya padanya, ini bukan anakmu." Pinta Audrey. Dia masih saja berupaya membuat Lucas tidak mengakui bayi itu sebagai anaknya.

Lucas mendengus kesal. Lama-lama harga dirinya terluka karna penolakan secara tidak langsung dari Audrey. Apakah dia seburuk itu sampai Audrey tidak ingin anak itu terlahir sebagai anak Lucas. Percakapan Audrey dengan Elie yang disadap sebenarnya sudah cukup jelas mengapa Audrey tidak mau Lucas mengetahui anak itu.

"Daripada bicara omong kosong, lebih baik ceritakan padaku apa yang terjadi sebelum aku datang." Lucas menarik kursi, hanya beberapa senti dari ranjang Audrey dan duduk disana seperti ingin menginterogasi pelaku kejahatan. Dengan kedua tangan menyilang didada dan kaki kanan diatas kaki kirinya.

Audrey sempat tertegun. Dia masih bertanya-tanya kenapa orang itu datang menyerangnya. Pelaku itu datang bukan untuk merampok, sebab langsung mengincarnya dan pergi begitu saja setelah berhasil meninggalkan luka tu sukan di perut.

"Orang itu datang hanya untuk melukaiku lalu pergi. Pelaku sendirian, aku tidak bisa melihat wajahnya karna memakai masker. Dia datang bukan untuk merampok, tapi mengincar ku." Tutur Audrey dengan pandangan menerawang.

Lucas tidak bereaksi, dia sudah mengetahui informasi itu dari Jose karna pelaku sudah di tangkap.

"Rumah itu sudah tidak aman, kau akan ikut denganku setelah ini!" Lucas berkata tegas.

Mata Audrey membola. "Apa?! Ikut kemana? Aku tidak mau ikut dengan Anda!"

Lucas berdecak. "Aku tidak memberimu pilihan!" Tegasnya penuh penekanan.

Terpopuler

Comments

As Lamiah

As Lamiah

nahkan bingung juga tuh Lucas bisa bisanya Audrey g mau Lucas jadi bapak anaknya sedangkan diluaran sama banyak wanita berlomba lomba merebutkan Lucas sedangkan Audrey menolak mentah-mentah kan jd buat Lucas penasaran tuh 😂

2025-03-30

1

Eka ELissa

Eka ELissa

msk kmu GK SDR kmu aj msuk dobrak pintu coba ...ktmu kdua kli kmu brsikp kyk Monster....gimna doa GK tmbh takut.....dsr gje kmu Lucas

2025-03-30

1

Dien Elvina

Dien Elvina

Lucas kamu jangan galak² gitu ke Audrey ..gimana gak takut Krn cara bicara mu bikin Audrey jadi keder 😂

2025-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!