Bab 4

Audrey berjalan tertatih menyusuri lorong hotel menuju lift. Dia baru saja di usir dari kamar Lucas. Pria bengis itu begitu tidak berperasaan. Setelah semalam meniduri Audrey berkali-kali, pagi ini Audrey di bangunkan paksa dan diminta segera pergi dari hadapan Lucas. Keadaan Audrey memilukan, dia terlihat seperti korban pemer ko saan karna cukup berantakan. Tapi pada kenyataannya Audrey memang baru saja di per kosa, walaupun tidak sepenuhnya Lukas bersalah karna Audrey sendiri yang mendatangi kamar Lucas.

Air mata Audrey menggenang disudut matanya, Audrey menahan diri untuk tidak menangis ditempat umum. Lagipula apa yang perlu ditangisi? Masa depan yang sudah hancur tidak akan bisa kembali hanya karna Audrey menangisi kejadian semalam. Salahnya juga menuruti permintaan gila Ibu tirinya. Harusnya Audrey kabur saja dan meninggalkan kota ini.

Kini Audrey hanya bisa berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menjadi wanita kuat, mandiri dan tidak bisa ditindas. Sudah cukup selama ini orang-orang menindasnya. Audrey bertekad akan melawan dunia dengan segala kekejaman didalamnya. Penderitanya harus di akhiri!

"Teresa, aku tidak akan tunduk pada mu lagi!" Audrey mengepalkan tangannya. Dia benci Teresa, benci penderitaan dan kehancuran akibat perbuatan wanita itu. Semua penderitanya berawal dari Teresa, wanita itu mempengaruhi ayahnya, membuat mereka dalam masalah dan kebangkrutan disaat sedang berada di kejayaan. Sekarang hanya menyisakan hutang yang menumpuk, dan entah berapa lama hutang-hutang itu bisa dilunasi.

Kompensasi dari Lucas atas kejadian semalam pun tidak akan menutupi separuh hutang keluarga Audrey. Kecuali jika Lucas berbaik hati menikahi Audrey, mungkin Lucas bisa membantu membebaskan keluarga Audrey dari jeratan hutang yang nilainya jutaan USD.

Audrey menghampiri mobil berwarna hitam yang baru berhenti di depan lobby hotel. Dengan tergesa-gesa, Audrey bergegas masuk ke dalam mobil. Pemilik mobil itu tak lain adalah Elie, sahabat dekatnya sejak masih berusia 12 tahun. Elie satu-satunya orang yang bisa Audrey mintai tolong setiap kali dia dalam masalah. Meski Elie tidak membantu secara materi, setidaknya Elie bisa menjadi tempat berbagi keluh kesah.

"Kamu benar-benar melewati malam dengan salah satu orang-orang berkuasa itu?" Elie tampak menyayangkan keputusan Audrey. Melihat penampilan Audrey yang sedikit berantakan dan keluar dari hotel pagi-pagi buta seperti ini, Elie bisa menebak malam seperti apa yang dilalui oleh Audrey didalam sana. Terlebih Audrey sempat bercerita jika dia akan menuruti perintah Teresa dengan menjebak orang kaya.

"Kamu lihat kondisi ku seperti ini Elie, aku tidak perlu menjawabnya kan?" Audrey menyunggingkan senyum tipis, senyum penyesalan sekaligus senyum untuk kebodohannya sendiri.

Elie menghela nafas berat. "Kamu sedang menggali kubur untuk dirimu sendiri, Audrey. Percayalah, berurusan dengan orang-orang seperti mereka akan membuat hidup kita semakin menderita."

"Aku mengerti. Tapi sebelum kamu mengomentari kebodohanku, bisakah kamu membawaku pergi dari sini lebih dulu?" Pinta Audrey.

Elie baru menyadari jika mereka masih berada di depan lobby hotel. Dalam hitungan detik, Elie sudah membawa mobilnya melesat membelah jalanan kota New York.

...******...

Sebuah rumah sederhana di pinggiran kota menjadi tujuan Elie untuk menyembunyikan Audrey. Rekening Audrey sudah terisi penuh oleh uang kompensasi dari Lukas, jadi keberadaan Audrey menjadi incaran Teresa untuk merampas semua uang itu. Karna tujuan Teresa secara tidak langsung memang menjual Audrey pada orang kaya agar mendapatkan banyak uang.

"Sudah berapa lama rumah ini tidak ditempati?" Tanya Audrey. Bunyi dedaunan kering yang terinjak oleh kaki, memecah kesunyian di tempat itu. Rumah kecil sederhana, hampir 80 persen dibangun menggunakan material kayu. Dengan halaman luas dan pepohonan yang rindang.

Elie tampak berfikir sebelum menjawabnya. "Kedua orang tuaku meninggal 4 tahun lalu. Ya, selama 4 tahun itu tidak ditempati. Jangan khawatir, kita bisa membersihkan debunya."

Elie membuka rumah peninggalan mendiang orang tuanya. Dulu dia dibawa oleh tantenya dan tinggal di kota. Itu sebabnya Elie bisa bertemu dengan Audrey dan berteman. Lalu menjalin persahabatan hingga sekarang.

Semua perabotan didalam rumah terbungkus rapi. Debu-bedu tebal tampak menempel pada penutup perabot dan lantai.

"Aku rasa kamu aman tinggal disini." Kata Elie.

Audrey mengangguk. "Aku berharap begitu." Ada helaan nafas berat setelahnya. Audrey memikirkan nasib Jason, Daddynya.

Beberapa bulan lalu Jason mengalami kecelakaan tunggal. Membuat kakinya lumpuh, kehilangan ingatannya dan membuatnya sakit-sakitan. Jason tidak mengingat apapun, dia menjadi orang yang ling lung. Mengingat Audrey sebagai putrinya pun tidak. Teresa juga sempat tidak diterima ketika mengatakan bahwa wanita itu adalah istrinya.

Namun ada sesuatu yang membuat Audrey curiga. Teresa tidak meninggalkan Daddynya setelah semua itu terjadi. Audrey tau seperti apa tabiat Teresa. Rasanya mustahil jika Teresa masih bertahan dengan Daddynya dalam keadaan seperti sekarang. Tidak bisa menghasilkan uang lagi dan selalu di sebut beban oleh Teresa. Anehnya Teresa masih membiarkan Jason hidup dan dirawat. Seharusnya Teresa bisa pergi dan mencampakkan Jason setelah perusahaannya bangkrut.

"Audrey?" Elie menepuk bahu sahabatnya. Audrey terlalu sering melamun selama membersihkan rumah ini.

"Ya Elie?"

"Aku bertanya pada mu, apakah kamu ingin berbelanja bahan makanan untuk mengisi dapur? Sore nanti aku harus kembali ke Kota."

Pikiran Audrey entah ada dimana meski raganya disini. Sampai tidak mendengar sedikitpun ucapan Elie sebelumnya.

"Apakah supermarketnya dekat?"

"Hum, hanya 15 kilometer dari sini."

"Tapi Elie, aku tidak berani menggunakan ATM ku. Bisakah kamu meminjamkan aku uang? Kamu bisa membawa ATM ku dan memindahkan uangnya ke ATM lain agar keberadaan ku tidak bisa dilacak oleh Teresa." Audrey menyodorkan kartu ATM miliknya pada Elie.

"Tenang saja, aku akan menarik seluruh uangnya di kota lain untuk mengecoh Teresa." Elie menyimpan kartu ATM itu ke dalam tasnya.

"Terimakasih Elie, kamu memang sahabatku." Audrey memeluk Elie.

"Lepas, kamu membuatku sedih saja." Elie mendorong pelan bahu Audrey. Dia tidak mau menangis dan berakhir meratapi nasib menyedihkan bersama. "Kamu tidak lupa janjimu kan? Kita tidak akan pernah sedih dan menangis lagi, kecuali menangis bahagia. Ayo pergi,,"

...*******...

"Jason! Aku akan membuatmu semakin menderita jika Audrey tidak kembali ke rumah ini! Putrimu benar-benar tidak berguna sepertimu!" Teresa memukul kepala Jason dengan bantal.

Jason memejamkan mata rapat-rapat. Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada hinaan Teresa tentang dirinya dan Audrey. Dan ketidakberdayaannya selama ini. Dia sadar telah menjadi beban dan kepala keluarga yang tidak berguna karna tidak bisa melindungi putrinya. Kakinya masih lumpuh, tapi setiap hari Jason berusaha melatih kakinya. Diam-diam dia bisa berjalan meski hanya 2 atau 3 langkah dan harus berhenti dulu. Namun Jason pura-pura masih lumpuh total di depan Teresa dan Audrey sampai dia bisa mengumpulkan bukti.

Tentang Jason yang kehilangan ingatan akibat kecelakaan, sebenarnya dia telah mendapatkan ingatannya kembali sejak sebulan lalu. Lagi-lagi, demi bisa menangkap pelaku kejahatan, Jason harus pura-pura tetap hilang ingatan.

"Audrey? Dimana Audrey?" Jason memasang ekspresi bodoh seperti biasa. Dan Teresa akan percaya.

"Semalam putrimu tidur dengan putra tertua keluarga Thomson. Namanya Lukas Thomson jika kau ingat!" Teresa menyeringai. "Aku menyuruh putrimu menjebak Lukas agar dia mendapatkan banyak uang untukku. Bagaimana menurutmu?" Teresa tertawa puas. Sedikitpun tidak ada rasa bersalah.

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

pasti uwang yang akan Audrey dapatkan saat usia nya sudah bisa diberikan yah atau ayah nya memberikan nya saham atau seperti emas mulia kali yah yang tersimpan atas nama Audrey itu yang si Teresa inginkan kali yah ...selalu nya begitu lah tapi ayah nya sudah lumpuh juga hilang ingatan nya maka dua tidak tau lagi ...alhamdulillah ingatan nya sudah pulih tapi dia berpura2 madihi hilang ingatan nya agar apa yang di iningkan isteri nya itu tersimpan aman buat masa depan Audrey anak nya ..lanjutkan thor

2025-07-10

0

*Septi*

*Septi*

ada rahasia yang disembunyikan Teresa pasti. benar kata Audrey, Teresa nggak mungkin bertahan dengan kondisi Jason yang seperti itu kalau nggak ada sesuatu yang dia incar.
sekarang yang penting Audrey bisa aman dulu.

2025-03-19

2

U_Lee

U_Lee

Selicik dan sepintarnya Teresa ternyata masih kalah sama suaminya sendiri aka si Jason. bahkam saat Jason ingatannya pulih si Teresa tidak sadar juga. Semoga perjuangan papa Jason tidak sia2 dan juga si Audrey akan tetap selamat berada di rumah mendianv ortu sahabatnya.

2025-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!