Bab 20

"Baru sehari aku membawamu kesini, kau sudah berani membodohi orang-orang ku! Dengar Audrey, jangan coba-coba mencari masalah denganku!" Lucas memindai tajam wajah Audrey. Lucas sudah bisa membaca situasi, dia paham trik apa yang baru saja dimainkan oleh Audrey untuk mencoba melarikan diri darinya. Sejak awal mengetahui Audrey berniat menjebaknya, Lucas bisa melihat bahwa Audrey orang cukup berani mengambil tindakan. Tidak peduli dalam kondisi terdesak atau tidak.

Audrey menunduk. Lucas tidak pernah membuatnya tidak takut jika sedang bicara dengan matanya yang menatap tajam. Tatapannya seperti ingin menelan Audrey hidup-hidup.

"Kamu membawaku kesini tanpa persetujuan dariku. Aku juga tidak diberi kesempatan untuk menghubungi Ayahku. Pelayan tidak diijinkan meminjami aku ponsel. Aku memikirkan Ayahku." Suara Audrey tercekat. Pada akhirnya dia memberanikan diri bicara pada Lucas. Audrey ingin Lucas sadar bahwa dia juga masih memiliki keluarga yang mengkhawatirkannya, jadi tidak seharusnya Lucas membawanya pergi begitu saja.

"Butuh persetujuan untuk membawamu kemanapun aku ingin! Ini demi keselamatannya!" Tegas Lucas. Sekilas, dia menatap ke arah perut Audrey untuk memperjelas maksud ucapannya.

Audrey tersenyum kecut. Dia sudah menduga Lucas melakukan semua ini untuk mengambil anaknya. Lucas menahannya disini dan kemungkinan akan melepaskan Audrey setelah anak itu lahir.

"Kamu ingin mengambil anak ini dan memisahkan aku darinya? Jika seperti itu, lebih baik diantara kita tidak ada yang memilikinya supaya adil." Suara Audrey bergetar. Mulutnya berkata ingin menggugurkan kandungannya, tapi hatinya terluka. Namun itu satu-satunya pilihan agar tidak satu orang saja yang menderita dan kehilangan. Dan orang yang menderita itu tentu saja Audrey, karna dia akan kalah melawan kekuasaan Lucas.

Tatapan Lucas pada Audrey semakin tajam. Rahangnya tampak mengeras dengan wajah yang memerah.

"Ingat bahwa kau sendiri yang datang padaku malam itu. Jangan pernah berfikir untuk melakukan hal gila atau nyawa Ayahmu taruhannya. Jadi patuh lah pada aturanku agar Jason Hubert tetap aman!" Tegas Lucas.

Lucas memang tidak punya alasan lain membawa Audrey ikut bersamanya, selain karna anak dalam kandungan Audrey. Ketika tau bahwa anak itu adalah darah dagingnya, Lucas tidak bisa diam begitu saja. apalagi pura-pura tidak tau dan mengabaikan calon anaknya. Dia bukan pecundang yang tidak mau mengakui darah dagingnya sendiri. Lagipula Lucas juga merasa butuh keturunan yang akan mewarisi semua aset miliknya dan meneruskan bisnis-bisnis besarnya.

Audrey menahan diri untuk tidak menangis di hadapan Lucas. "Jangan sentuh Ayahku, aku janji akan patuh." Tidak ada pilihan lain, dia melakukannya agar Ayahnya selamat dari kekejaman Lucas.

"Setidaknya biarkan aku mengabari Ayahku agar dia tidak khawatir. Kondisi kesehatannya sedikit buruk, aku takut memperburuk kondisinya jika tidak memberinya kabar." Audrey meminta baik-baik, berharap Lucas berbelas kasihan padanya.

"Tunggu sampai ponselmu selesai diperiksa, sekarang tetap di kamar dan jangan coba-coba berkeliling lagi!" Tegas Lucas.

"Kamu membawakan ponselku?" Mata Audrey berbinar, tidak mengira Lucas akan mengamankan ponselnya sampai dibawa ke Kanada.

Lucas mengangguk kecil kemudian keluar dari kamar itu. Di luar sudah ada 2 bodyguard lain yang ditugaskan berjaga. Lucas sama sekali tidak memberikan celah pada Audrey untuk keluar dari kamar.

...******...

Pukul 7 malam, 2 orang pelayan masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi makanan. Audrey melirik sekilas, lalu fokus lagi pada layar televisi di depannya.

"Nona, Tuan Lucas menyuruh Nona menghabiskan makan malamnya.Tolong kali ini dihabiskan atau Tuan Lucas akan memecat kami jika Nona tidak menghabiskan makanannya." Ana memasang wajah memelas, karna yakin Audrey tidak akan tega melihatnya dalam masalah.

Sudah 5 hari ini Audrey tidak pernah menghabiskan makan malamnya karna mual. Walaupun tidak separah saat masih tinggal sendiri, tapi rasa mual itu tetap saja membuat Audrey kehilangan nafsu makannya. Anehnya rasa mualnya hanya datang ketika malam saja. Di pagi hari, Audrey merasa jauh lebih baik sejak di bawa Lucas ke mesion ini. Semua makanan yang dihidangkan pelayan untuk sarapan bisa masuk seluruhnya ke perut Audrey. Meski sempat heran karna mengalami perubahan yang signifikan, namun Audrey hanya menganggap hal itu wajar terjadi pada Ibu hamil akibat perubahan hormon.

Audrey tidak tau saja jika ada yang menggantikan posisinya. Dan orang itu adalah Lucas. Dia akan frustasi setiap bagun tidur lantaran mengalami rasa mual yang hebat hingga harus bertahan selama 30 menit di kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya. Wajah Lucas akan pucat begitu keluar dari kamar mandi. Dia kehabisan seluruh tenangnya hingga lemas. Itu sebabnya Lucas selalu absen ke kamar Audrey untuk meredakan rasa mualnya. Hanya dengan melihat Audrey sebelum keluar rumah, Lucas bisa menjalani aktivitasnya dengan aman sepanjang hari.

"Aku yang tidak menghabiskan makan malam, kenapa kamu yang dipecat? Itu tidak masuk akal, Ana." Komentar Audrey.

Ana memijat pelipisnya. Sepertinya Audrey belum benar-benar memahami Lucas. Bahkan jika Lucas menabrak meja ketika sedang berjalan, mejanya yang akan disalahkan karna tidak memberinya jalan. Lucas setidak masuk akal itu.

"Nona, semua hal yang menurut kita tidak masuk akal, akan jadi sebaliknya jika Tuan Lucas yang bicara." Lirih Ana karna takut ucapannya didengar orang lain. Dia berani membicarakan Lucas di depan Audrey karna yakin Audrey bukan orang yang suka mengadu. Apalagi Audrey terlihat kesal pada Lucas.

Audrey mengangguk-angguk setuju. "Kamu benar juga. Dia memang beda dari yang lain. Kalau begitu aku akan menghabiskan makanan ini, kamu jangan khawatir."

Ana tersenyum lega. Malam ini dia tidak akan mendengar kemarahan Lucas lagi. "Terimakasih Nona, kamu memang selalu peduli pada kami. Aku akan keluar mengerjakan pekerjaan yang lain, jika butuh sesuatu, suruh saja bodyguard diluar memanggilku."

"Ya, terimakasih Ana." Audrey mengukir senyum tulus. Kehadiran Ana, Rea dan pelayan lain cukup menghibur Audrey. Mereka bisa diajak mengobrol, bercanda, bahkan curhat.

Ana membungkuk sopan kemudian keluar dari kamar. Disana dia berpapasan dengan Lucas yang ingin masuk ke kamar Audrey. Ana menunduk, tidak berani menatap Lucas. Dia hanya menyapa seperti biasa, lalu buru-buru pergi.

"Pria aneh seperti itu bisa-bisanya jadi pengusaha paling berpengaruh di Kanada." Audrey sedang bicara sendiri ketika Lucas masuk ke kamar. Pria itu menakutkan alisnya dengan menatap tajam. Meski Audrey tidak menyebut nama, tapi Lucas bisa menebak siapa pria aneh yang Audrey bicarakan.

"Kamu beraninya hanya mengumpat di belakangku." Ujar Lucas sembari melebarkan langkah menghampiri Audrey yang terlihat panik melihatnya.

"Me-mengumpat? Aku tidak mengatakan apa-apa, mungkin kamu salah dengar." Audrey mengelak meski sadar Lucas terlanjur mendengar umpatannya.

"Sudah mengumpat, sekarang mengatai pendengaran ku bermasalah?" Lucas terlihat geram, dia sampai menunduk agar wajahnya sejajar dengan Audrey yang sedang duduk di sofa. "Kamu sebaiknya berhati-hati jika bicara, kesabaranku cukup buruk!" Ujarnya memperingatkan.

Audrey menunduk karna takut. "Maaf," Cicitnya lirih.

Lucas hanya berdecak dan menempati sofa di depan Audrey. Dia memperhatikan hidangan makan malam di atas meja. Semua makanan, minuman dan buah di siapkan oleh pelayan sesuai perintahnya.

"Habiskan makanan mu!" Titah Lucas.

"Aku mengerti. Bagaimana dengan mu? Apa sudah makan malam?" Audrey sedikit melirik Lucas, pria itu jadi lebih kurus dari beberapa terakhir. Lucas juga sering melewatkan sarapan. Audrey tau karna Ana yang bercerita.

Lucas tidak menjawab, tapi dia malah mengambil gelas berisi susu diatas meja dsn meneguknya. Di susul dengan memakan pie apel. Audrey tidak berkomentar dan ikut memasukkan makanan kedalam mulutnya seperti Lucas.

Terpopuler

Comments

Ais

Ais

lucas lucas hebat banget seh modus kamu pura”masuk kekamar audry untuk mengawasi audry supaya makanannya hbs ngak bersisa nyatanya justru kamulah yg paling semangat makan didpn audry karena smua atas dasr ngidam simpati yg kamu alami babynya sngt pintar membuat ayahnya tunduk dihadapan ibunya

2025-04-04

1

Kotin Rahman

Kotin Rahman

sok galak sok jdi pengawas pdhal modusmu hnya untuk mencari kenyamanan dan keamanan doang lu cas lucas......blag aja kmu gk bisa mkan klo gk deket ama audreyyy, smgat Kak icha dan buatlah si lucas mndi budak cintanya audreyy

2025-04-05

0

Dien Elvina

Dien Elvina

asal kau tau Audrey..Lucas di pagi hari mengalami couvade syndrome atau kehamilan simpatik ..maka nya badan nya kurus, dia bisa makan kalo dekat ama kamu ..si calon debay pengen bapak nya menderita 😂

2025-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!