Bab 12

Penyelidikan terhadap Teresa selama 2 minggu terakhir mulai menemukan titik terang. Jason sudah mengetahui siapa pemilik apartemen mewah yang kerap kali dikunjungi oleh Teresa hampir setiap hari. Orang itu adalah salah satu petinggi di anak perusahaan milik keluarga Thomson yang terletak di New York.

Jason enggan menyelidiki lebih jauh ada hubungan apa diantara mereka berdua. Dari cara keduanya bertemu secara diam-diam saja sudah bisa menjawab semua rasa penasaran Jason. Ketika seorang pria dan wanita dewasa bertemu dibelakang pasangan masing-masing, jelas hal itu adalah perbuatan yang keliru. Apalagi ketika tempat tertutup dan privasi yang menjadi tujuan mereka.

Dalam kata lain, Jason menganggap bahwa Teresa telah berkhianat darinya. Wanita itu bermain gila dengan pria lain di

dibelakangnya. Tapi bukan fakta itu yang membuat Jason terkejut.

Kemarin malam Jason tanpa sengaja mendengar percakapan Teresa dengan seseorang melalui sambungan telfon. Teres mungkin mengira Jason sudah tertidur, jadi dia tidak ragu ketika menerima telfon dari seseorang. Akibat kecerobohan Tersakiti sendiri, Jason berhasil mengantongi bukti kuat tentang kejahatan Teresa di masa lalu. Jason sempat merekam percakan mereka untuk diserahkan pada pijak berwajib agar bisa menjerat Teresa dengan hukuman yang setimpal.

"Bagaimana bisa selama ini aku tertipu oleh wanita biadab tak berperasaan!" Jason merutuki kebodohannya sendiri karna sejak awal memutuskan menikah dengan Teresa, dia melihat Teresa sebagai sosok wanita yang baik dan calon Ibu sambung yang akan menyayangi Audrey dengan tulus.

Jason hampir melayangkan tinjuan di dinding kamarnya, kalau saja dia tidak ingat ada Teresa di kamar sebelah. Belum saatnya Teresa tau bahwa Jason sudah sembuh dari sakitnya. Jason bukan lagi pria lemah karna tidak berbuat sesuatu untuk melindungi keluarganya. Kali ini Jason benar-benar bertekad memberikan hukuman ter erat untuk Teresa.

Wanita itu bukan hanya otak dari kecelakaan maut yang disengaja beberapa tahun lalu. Kecelakaan yang mengakibatkan Ibu kandung Audrey meregang nyawa dalam insiden tragis itu. Mobil yang ditumpangi Mayden menabrak tembok pembatas jalan hingga habis terbakar.

3 korban didalam mobil hangus terbakar. Kebakaran itu terjadi karna adanya percikan api yang disebabkan oleh kerasnya benturan saat kecelakaan, hingga tangki bahan bakar di perkiraankan bocor akibat dan berakhir ledakan hebat. Supir pribadi, asisten rumah tangga dan Mayden tidak sempat keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri.

Hari ini Jason telah mendatangi kantor kepolisian untuk melaporkan perbuatan Teresa dengan tuduhan pembunuhan berencana. Jason sudah melengkapi bukti-bukti yang akan menjerat Teresa hingga masuk ke jeruji besi atas perbuatannya. Kejanggalan-janggalan saat peristiwa itu terjadi, akhirnya mulai terkuak.

"Mayden, aku akan menuntut keadilan atas kematianmu." Lirih Jason tercekat. Buket bunga mawar putih diletakkan Jason diatas pusara Mayden. Perasaannya pada Mayden tidak hilang meski beberapa tahun ini Jason hidup bersama Teresa. Jason hanya memberikan sedikit perasaannya pada Teresa, tanpa mengurangi perasaannya terhadap Mayden.

"Putri kita juga semakin dewasa, kecantikan bertambah sepertimu."

"Mayden,,," Suara Jason tercekat, dia mengusap sudut matanya yang tiba-tiba mengembun. "Aku gagal menjaga putri kita dari kegilaan Teresa. Aku Ayah yang tidak berguna, putriku hancur karna keserakahan Teresa. Mayden,, apa yang harus aku lakukan saat bertemu putri kita? Aku belum siap melihat kehancuran dimatanya."

Jason menunduk, memegang bayu nisan Mayden dengan kedua tangannya. Sudah 1 bulan lebih Jason menahan diri tidak menemui Audrey. Bukan karna tidak khawatir mengetahui Audrey tinggal seorang diri di pinggiran kota, Jason hanya butuh waktu untuk menyiapkan hatinya ketika nanti bertemu Audrey. Membayangkan Audrey dipaksa tidur dengan pria, dunia Jason seolah runtuh. Putri kecilnya gagal dia lindungi.

...******...

Demi menjawab rasa penasarannya, Audrey rela mengayuh sepeda tua digudang milik orang tua Elie. Dia menempuh perjalanan sekitar 40 menit untuk bisa melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum. Tempat tujuan Audrey adalah rumah sakit.

Beberapa hari terakhir, Audrey mengalami mual dan muntah cukup parah. Anehnya hal itu terjadi hanya diwaktu-waktu tertentu. Terutama pagi hari ketika bangun tidur dan malam hari menjelang tidur. Audrey juga merasa hidungnya menjadi lebih sensitif terhadap bau dan aroma tertentu.

Sampainya di rumah sakit, Audrey segera melakukan pendaftaran dan diarahkan untuk menunggu giliran.

Audrey bolak-balik membuka aplikasi chat di ponselnya. Dia bingung apakah harus bercerita pada Elie atau tidak soal kunjungannya ke rumah sakit hari ini.

"Sebaiknya aku menghubungi Elie ketika sudah sampai di rumah." Audrey mengurungkan niat. Dia kembali menyimpan ponselnya ke dalam tas.

"Nona Audrey?" Panggil suster yang keluar dari ruang pemeriksaan.

"Ya suster." Audrey beranjak dari kursi tunggu dan melangkah ragu menuju ruang pemeriksaan.

...******...

Di mansion utama keluarga Thomson. Semua orang masih duduk di meja makan setelah makan siang bersama.

"Luke, Mommy dengar besok kau akan terbang ke New York. Mommy ingin ikut untuk menemui Audrey." Ujar Russel.

Lucas melirik sekilas dengan tatapan tanpa minat. Dia mengambil tisu untuk menyeka mulutnya tanda mengakhiri makan siangnya.

"Cukup berkomunikasi melalui ponsel, tidak lebih. Jangan biasakan berinteraksi langsung dengan orang asing." Tutur Lucas datar. Secara tidak langsung Lucas melarang Russel datang menemui Audrey.

Tentu saja Russel keberatan. Dia merasa telah berhutang nyawa pada Audrey dan tidak bisa menganggap Audrey seperti orang asing dalam pandangan Lucas. Audrey benar-benar baik dan tulus saat menolongnya, Russel merasa bahwa Audrey bukanlah ancaman. Audrey gadis biasa, bukan seseorang yang memiliki pengaruh besar.

"Damian, tolong beri pengertian pada putramu yang keras kepala ini! Audrey hanya gadis biasa, dia tinggal sendirian dipinggiran kota. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Audrey bukan ancaman. Jika dia gadis jahat, mungkin Mommy akan membusuk di hutan itu karna Audrey mengabaikan terikan Mommy!" Ujar Russel geram.

Damian menghela nafas. Perdebatan seperti itu menjadi pemandangan biasa yang terjadi setiap Lucas datang ke rumah ini.

"Apa gadis itu berpotensi menjadi ancaman?" Tanya Damian pada Lucas. Dia tau putranya pasti sudah menyelidiki Audrey setelah beberapa hari lalu menjemput Russel di New York.

Lucas tidak langsung menjawab. Jika dia berkata jujur, maka tidak ada alasan untuk melarang Russel bertemu dengan Audrey.

"Kamu diam saja, Mommy anggap tidak ada masalah jika menemui Audrey!" Tegas Russel.

"Mom, sepertinya kamu sangat menyukai gadis itu sampai ingin mengunjunginya." Ujar Theo. Baru kali ini Theodor melihat Ibunya sangat antusias pada seseorang. Bukan karna ibunya tidak baik, tapi peraturan dari keluarga Thomson memang cukup ketat untuk berinteraksi dengan orang asing.

"Dia gadis yang sangat baik dan tulus seperti Jane, bagaimana Mommy tidak menyukainya" Tuturnya.

Jane yang duduk disamping Theo tampak tersipu. "Mommy bisa aja. Aku jadi penasaran dengan gadis itu. Mungkin kami berdua akan cocok jika mengobrol."

"Audrey sangat ramah dan ceria." Sahutnya.

"Aku tidak punya waktu untuk mengantar Mommy ke rumah tua itu. Sebaiknya lain kali saja!" Tegas Lucas. Dia tetap tidak setuju Russel ikut ke New York dengannya.

"Kau tidak kekurangan uang dan orang untuk mengantarkan Mommy kesana, jangan banyak alasan lagi! Mommy tetap akan ikut atau kau tau sendiri akibatnya!" Ancam Russel yang tak mau dilarang.

"Sudahlah, biarkan saja Mommy mu ikut. Perketat saja penjagaannya." Ujar Damian lantaran tidak mau melihat perdebatan istri dan putranya.

"Hmm." Lucas jelas terpaksa menuruti keinginan Russel.

Terpopuler

Comments

Dien Elvina

Dien Elvina

semoga di Lucas kena couvade syndrome biar dia kelimpungan sendiri Krn selalu ingin dekat² Audrey sang calon mamud 🤭😂

2025-03-27

5

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

lho si Teresa berselingkuh sama siapa dari keluarga Thomson, apa ayahnya si Lucas🙄

2025-03-28

0

As Lamiah

As Lamiah

yang sabar ya Audrey semoga tuhan memberikan yg terbaik utk mu dan kesehatan tubuh mu

2025-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!