Eps 3 Hampir Mendapat Musibah

“Ekhem.” Tiba-tiba ada suara deheman lelaki hingga membuat mereka bungkam dan sama-sama menoleh ke arah sumber suara.

“Mampus aku.” Batin Iva yang ketar ketir begitu tau siapa sosok yang kini tengah memergoki mereka.

“Pak Garry?” Iva menyapa dalam keadaan gugup begitu sosok yang ia takuti berdiri di hadapan mereka.

Selain Barra, mereka juga segan dan takut pada Garry, mengingat posisi Garry yang hanya berada satu tingkat di bawah Barra.

“Bicara apa kalian tadi?”

“Eh ti_tidak_”

“Membicarakan pak Barra, memangnya kenapa?” Sergah Launa yang justru berkacak pinggang. Melihat saudaranya yang super berani ini Iva sampai ketar ketir dan berbisik.

“Kamu jangan macam-macam, pria di hadapan kita ini tangan kanan pak Barra yang artinya orang kepercayaan pak Barra.”

“Oh jadi bapak ini tangan kanannya pak Barra.” Cetus Launa dengan suara lantang bahkan sampai mengundang perhatian orang-orang di sana.

“Launa yah ampun, aku antar pulang yuk.”

“Kebetulan, berhubung anda ada di sini, saya cuma mau mengingatkan bahwa tolong nasehati atasan anda itu. Sepertinya dia terlalu sombong dan suka meremehkan kemampuan orang lain.”

Sudah Iva ingatkan, namun Launa justru semakin menyalak-nyalak layaknya anjing pemburu. Melihat tingkah laku Launa, Iva justru dibuat sakit kepala dan pusing seketika. Bukan baru kali ini, sedari masih duduk di bangku sekolah memang sikap Launa seperti ini, seenaknya dan suka membalas andai ditindas. Bukan hanya saat menindas dirinya, tapi juga saat ada yang menindas Iva juga Launa kerap pasang badan hingga berakhir petaka.

“Lau, kita pulang aja yuk.” Ajak Iva yang makin ketakutan namun Launa tak mengindahkannya.

Launa terus saja mengoceh hingga gendang telinga Garry sakit rasanya. Yang berulah siapa yang dimarahi siapa. Berbeda halnya dengan Iva yang darahnya seakan tumpah setengah, Garry justru tenang dan mengulas senyum tipis mendengarkan ocehan selebgram yang terkenal ini.

Tak disangka, ternyata Garry justru kagum dan menaruh hati pada Launa. Bagaimana tidak? Pria itu adalah salah satu penggemar Launa, bukan hanya penggemar, bahkan bisa dibilang pengagum karena Garry tidak hanya memfollow seluruh akun sosial media wanita itu namun juga dinding kamar Garry dipenuhi foto Launa yang sudah tercetak.

“Jadi benar Launa akan bergabung di industri kami? Pucuk dicinta ulam pun tiba, tanpa dicari malah datang sendiri.” Gumam Garry dalam hati seraya terus memandang lekat Launa. Akan tetapi, yang ditatap sama sekali tidak sadar dan justru berlalu bersama Iva, karena merasa tidak ada gunanya memarahi Garry yang tak ubahnya bak patung monumen pancasila sakti.

Garry adalah tunangan dari adik Barra yaitu Jovita. Kelakuan Garry tak ubahnya bak pria mata keranjang. Meski sudah bertunangan, Garry tidak peduli dan masih ingin mencari kesenangan di luar sana. Bahkan, tak jarang ia kerap bermain dengan beberapa model dan artis lainnya di sana. Bahkan, ada juga artis yang kerap menjadi panutan para netizen, atau yang sering mendapat peran utama karena sifat baik dan lugu mereka di dalam film juga berhasil Garry gagahi. Dan itu, tanpa sepengetahuan Barra apapagi Jovita.

“Sepertinya saya harus mengundang dia di acara ulang tahun perusahaan besok malam. Saya jamin saya pasti bisa mendapatkan dia.” Batin Garry yang tak henti memandangi Launa yang sudah menghilang.

Setiap akhir tahun, mereka kerap merayakan ulang tahun perusahaan yang memang didirikan di tahun terakhir, bersamaan dengan perayaan malam tahun baru dan tentunya selalu berlangsung meriah karena akan ada acara kembang api.

****

“Lau, kamu sudah baca informasi di group.” Ujar Iva saat mereka sudah berada di rumahnya.

Malam ini, Launa menginap di rumah Iva setelah mendapat izin dari bunda dan ayahnya. Seperti itulah memang kebiasaan Launa, kadang kala disaat senggang, ia kerap menemui Iva untuk menghabiskan waktu bersama saudara sekaligus sahabatnya itu.

“Group?”

“Iya group, kamu kan sudah masuk ke tim kami, seluruh tim dan crew ada di group itu.”

Launa yang tidak sempat melirik ponsel karena sibuk berendam di bathtub, tak sempat membaca group chat padahal dia bawa ponsel ke kamar mandi. Bagaimana tidak? Selama berendam di sana Launa sibuk berselancar di media sosial kebanggaannya itu, dan membaca beberapa DM dan komen akun asli maupun akun fake di Instagral miliknya tanpa membuka chat wa.

Terlebih ia memakai mode jangan ganggu, sehingga chating-chating yang baru masuk tidak muncul di notifikasi depan.

“Pak Garry mengundang kita ke ulang tahun perusahaan Bintang Utama besok malam.”

“Oh.” Jawab Launa singkat dengan tatapan malasnya lalu kemudian menuju walk in closet untuk mengganti pakaian di sana.

Melihat reaksi Launa yang tampak tak tertarik dengan acara itu mengantarkan langkah kaki Iva menuju ruang ganti, demi menyusul wanita yang super bodo amat itu.

“Lau, kamu juga datang ya? Kita barengan perginya okay?”

“No.”

“Loh, kenapa?” Tanya Iva tak habis pikir, jika sudah begini, akan sulit Iva membujuk Launa karena wanita itu sangat keras kepala dan tak terlalu suka acara-acara seperti itu. Menurut Launa, terlalu merepotkan dan menguras tenaga.

“Aku tidak ingin bertemu pria menyebalkan itu lagi. Cukup berurusan soal pekerjaan, jika sudah menyangkut hal lain, aku tidak mau berpapasan dengannya.” Timpal Launa yang masih pada pendiriannya.

“Ayolah Lau, please.” Bujuk Iva yang masih belum menyerah. Pasalnya, Iva seperti itu karena sudah mendapat chat pribadi dari Garry bahwa pria itu ingin Launa ikut juga.

“Big No.”

“Aduh gimana lagi sih caranya aku bujuk dia? Kayaknya jangan dipaksa sekarang deh, gimana kalau aku ajak dia ke pasar malam aja dulu. Nanti kalau sudah dalam perjalanan, aku akan membujuknya dari hati ke hati.” Batin Iva yang tetap kekeuh ingin Launa ikut karena ada sesuatu yang sedang ia incar.

Beberapa hari lalu kejadian tak terduga menimpah Iva, mobil wanita itu tak sengaja menabrak mobil seorang pejabat besar di lampu merah, sehingga bagian belakang mobil pejabat tersebut penyok dan orang tersebut minta ganti rugi sebesar 2M. Iva yang tak punya uang sebanyak itu jelas saja kelimpungan.

Namun, dewi fortuna seakan datang di waktu yang tepat. Usai pertemuan bersama Garry siang tadi, tiba-tiba Garry mengirim chat dan meminta Iva mengajak serta Launa untuk hadir di acara mereka besok malam, dan andai kata Iva berhasil, Garry akan mentransfer uang sejumlah 2M ke rekening Iva.

Cukup lama mereka diam, hingga akhirnya Iva mengutarakan ide yang sekiranya membuat Launa berbinar. Launa yang memang menyukai pasar malam, jelas saja suka saat diajak ke sana.

Akhirnya, mereka pergi tanpa pengawalan dan lupa memakai penutup wajah. Launa yang merupakan artis pendatang baru merasa tidak perlu pengawal, karena takut dianggap si paling artis andai ia melakukan itu. Jadi, selama ini dia hanya menggunakan masker dan topi saat di tengah keramaian.

Sempat tidak memakai penutup wajah, Launa yang merasa tidak punya penggemar pernah berjalan sendirian di sebuah cafe. Tak disangka, begitu di tengah jalan Launa diserang fans fanatik untuk sekadar foto bersama. Itulah sebabnya setiap bepergian ia kerap menutup wajah. Beigtu pun dengan malam ini, bukan disengaja melainkan lupa bahwa sekarang ia sudah jadi artis terkenal.

Sayangnya, arena pasar malam terletak di ujung gang sempit sehingga tak memungkinkan mobil untuk masuk ke sana. Alhasil, mereka berjalan kaki menuju lapangan yang berada di ujung gang. Entah bagaimana konsepnya, pasar malam yang biasanya terletak di area terbuka kini justru diadakan di area tertutup.

Awalnya semua tampak baik-baik saja, hingga ketika mereka berjalan, tiba-tiba Launa diserang penggemar beratnya, yang merupakan seorang pria. Bukan untuk minta foto dan tanda tangan seperti penggemar yang lainnya melainkan ingin menculik Launa.

Orang tersebut menarik Launa hingga Iva memekik ketakutan. Tak ingin saudaranya mengalami kejadian tak mengenakkan, Iva menarik sebelah tangan Launa hingga terjadilah aksi tarik menarik.

Tak ada yang menolong mengingat gang tersebut memang sepi dan tidak ada hunian di sana, sehingga meski mereka beteriak sekalipun tidak ada yang mendengar.

“Ivaaaaa!” Pekik Launa saat tubuh Iva justru terdorong ke belakang karena penculik itu menendang perut Iva.

“Brengsek! Kenapa kamu menendang kakak saya!” Launa berusaha memberontak namun cekalan pria tersebut terlalu kuat.

“Siapa kamu sebenarnya?” Tanya Launa karena orang itu memakai penutup wajah berwarna hitam.

“Launa.” Panggil Iva dengan suara tertahan, dan berusaha untuk berdiri namun tubuhnya oleng kembali karena perutnya terlalu sakit.

“Lepaskan!” Launa tak henti-hentinya meraung dan berusaha melawan namun tenaganya tak cukup. Hingga akhirnya….

Bughh

“Akkhhh.” Pekik orang tersebut saat tubuhnya terpental cukup jauh.

Iva maupun Launa sama-sama terkejut melihat sosok yang kini tengah menyelamatkan mereka.

Episodes
1 Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2 Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3 Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4 Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5 Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6 Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7 Eps 7 Jebakan
8 Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9 Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10 Eps 10 Hancur
11 Eps 11 Hancur Bersamaan
12 Eps 12 Dendam
13 Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14 Eps 14 Nomor Baru
15 Eps 15 Kecemasan
16 Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17 Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18 Eps 18 Iva dan Perasaannya
19 Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20 Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21 Eps 21 Dalam Bahaya
22 Eps 22 Mual
23 Eps 23 Ngapel Dadakan
24 Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25 Eps 25 Menjauh
26 Eps 26 Tetap Keras Hati
27 Eps 27 Hampir Saja
28 Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29 Eps 29 Kesepakatan
30 Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31 Eps 31 Terancam Kala Strategi
32 Eps 32 Diluar Prediksi
33 Eps 33 Sah!!!
34 Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35 Eps 35 Resepsi
36 Eps 36 Sogokkan
37 Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38 Eps 38 Keresahan Hati Iva
39 Eps 39 Pertanyaan Konyol
40 Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41 Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42 Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43 Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44 Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45 Eps 45 Syarat Mematikan
46 Eps 46 Salting
47 Eps 47 Bayangan? - Launa
48 Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49 Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50 Eps 50 Minta Nafkah?
51 Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52 Eps 52 Kiss
53 Eps 53 Cemburu
54 Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55 Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56 Eps 56 Misi Baru Danu
57 Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58 Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59 Eps 59 Menunya Apa?
60 Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61 Eps 61 Menyatu
62 Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63 Eps 63 Ketakutan Launa
64 Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65 Eps 65 I Love You mas - Launa
66 Eps 66 Tidak Tertebak
67 Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68 Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69 Eps 69 Merasa Dibodohi
70 Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71 Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72 Eps 72 Marahnya Sungguhan
73 Eps 73 Tak Terbaca
74 Eps 74 Tenang
75 Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76 Eps 76 Awal
77 Eps 77 Kejadian
78 Eps 78 Kabar Baik
79 Eps 79 Dijemput
80 Eps 80 Permintaan yang Sulit
81 Eps 81
82 Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83 Eps 83 Menyesap Madu
84 Eps 84 Teman Masak Sahur
85 Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86 Eps 86 Tamu Tak Diundang
87 Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88 Eps 88 Tabur Tuai
89 Eps 89 Pengawal Lagi
90 Eps 90 Buka Pakai Apa?
91 Eps 91 Dua Garis
92 Eps 92 Tidak Diharapkan
93 Eps 93 Pengganti Ibu
94 Eps 94 Tanggung Jawab
95 Eps 95 Ikhtiar
96 Eps 96 Hari Raya
97 Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98 Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99 Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100 Eps 100 Menguji Adrenalin
101 Eps 101 Serangan Pertanyaan
102 Eps 102 Nasehat Launa
103 Eps 103 Tuntutan Perhatian
104 Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105 Eps 105 Diabaikan
106 Eps 106 Terjebak Film
107 Eps 107 Berakhir
108 Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109 Eps 109 Penyelematan
110 Eps 110 Pembelaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2
Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3
Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4
Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5
Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6
Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7
Eps 7 Jebakan
8
Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9
Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10
Eps 10 Hancur
11
Eps 11 Hancur Bersamaan
12
Eps 12 Dendam
13
Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14
Eps 14 Nomor Baru
15
Eps 15 Kecemasan
16
Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17
Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18
Eps 18 Iva dan Perasaannya
19
Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20
Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21
Eps 21 Dalam Bahaya
22
Eps 22 Mual
23
Eps 23 Ngapel Dadakan
24
Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25
Eps 25 Menjauh
26
Eps 26 Tetap Keras Hati
27
Eps 27 Hampir Saja
28
Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29
Eps 29 Kesepakatan
30
Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31
Eps 31 Terancam Kala Strategi
32
Eps 32 Diluar Prediksi
33
Eps 33 Sah!!!
34
Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35
Eps 35 Resepsi
36
Eps 36 Sogokkan
37
Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38
Eps 38 Keresahan Hati Iva
39
Eps 39 Pertanyaan Konyol
40
Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41
Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42
Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43
Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44
Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45
Eps 45 Syarat Mematikan
46
Eps 46 Salting
47
Eps 47 Bayangan? - Launa
48
Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49
Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50
Eps 50 Minta Nafkah?
51
Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52
Eps 52 Kiss
53
Eps 53 Cemburu
54
Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55
Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56
Eps 56 Misi Baru Danu
57
Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58
Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59
Eps 59 Menunya Apa?
60
Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61
Eps 61 Menyatu
62
Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63
Eps 63 Ketakutan Launa
64
Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65
Eps 65 I Love You mas - Launa
66
Eps 66 Tidak Tertebak
67
Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68
Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69
Eps 69 Merasa Dibodohi
70
Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71
Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72
Eps 72 Marahnya Sungguhan
73
Eps 73 Tak Terbaca
74
Eps 74 Tenang
75
Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76
Eps 76 Awal
77
Eps 77 Kejadian
78
Eps 78 Kabar Baik
79
Eps 79 Dijemput
80
Eps 80 Permintaan yang Sulit
81
Eps 81
82
Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83
Eps 83 Menyesap Madu
84
Eps 84 Teman Masak Sahur
85
Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86
Eps 86 Tamu Tak Diundang
87
Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88
Eps 88 Tabur Tuai
89
Eps 89 Pengawal Lagi
90
Eps 90 Buka Pakai Apa?
91
Eps 91 Dua Garis
92
Eps 92 Tidak Diharapkan
93
Eps 93 Pengganti Ibu
94
Eps 94 Tanggung Jawab
95
Eps 95 Ikhtiar
96
Eps 96 Hari Raya
97
Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98
Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99
Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100
Eps 100 Menguji Adrenalin
101
Eps 101 Serangan Pertanyaan
102
Eps 102 Nasehat Launa
103
Eps 103 Tuntutan Perhatian
104
Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105
Eps 105 Diabaikan
106
Eps 106 Terjebak Film
107
Eps 107 Berakhir
108
Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109
Eps 109 Penyelematan
110
Eps 110 Pembelaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!