Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku

“Yah sudah kalau begitu cepat minum.” Titah Iva hingga pemilik suara lembut itu tiba-tiba menyelah ucapan Iva.

“Minum apa?”

“Heuh.”

“Bunda.” Panggil Iva dan Launa bersamaan.

“Minum apa bunda tanya?” Tanya Salsa sembari bersedekap dada.

“Itu… emm… minum… frutamin.” Jawab Launa asal hingga membuat Iva dan Danu saling tatap sembari menahan tawa.

“Frutamin? Yang minuman anak-anak itu?”

“I_iya.” Jawab Launa yang juga ikut bingung meyadari jawabannya.

“Siapa yang minum nak?”

“Launa, udah lama juga kan nggak minum itu.”

“Tapi kan itu banyak gulanya sayang, nanti bahaya buat kesehatan.”

“Masa sih bun?” Tanya Launa menerapkan gaya pura-pura tidak tahunya.

“Coba tanya Geona kalau nggak percaya.” Timpal sang bunda berhasil membuat Launa manggut-manggut.

Karena ada bundanya, jadi Launa memilih diam dan menundah rencananya lebih dulu. Alih-alih langsung beranjak, Salsa malah duduk mengobrol dengan Danu dan Iva hingga membuat Launa gelisah.

Pasalnya, obat itu masih ada di kantong Iva, bisa-bisa bundanya curiga andai Launa meminta pil itu sekarang.

Cukup lama Salsa bertahan di sana, hingga begitu masuk di menit tiga puluh, barulah Salsa beranjak karena hendak menyambut kepulangan ayah Kevin.

Tak ingin menundah waktu, Launa segera menelan pil pahit yang sebenarnya tidak dia ingini itu. Beruntung Iva sudah menyediakan air mineral, jadi Launa tidak perlu ke dapur dan berpapasan dengan bundanya.

Tak pernah Launa duga, bahwa ia harus mengonsumsi pil tersebut. Bagaimana tidak? Launa bermimpi ingin melahirkan banyak anak ketika dia menikah dengan Danu nanti.

Sayangnya, semua harapan itu terpatahkan kala malam kelam itu menghampiri dan memaksanya merubah takdir hidupnya.

Setelah ini, Launa sudah tidak punya muka lagi di depan Danu. Bahkan, ia berencana untuk menolak perjodohan itu karena merasa tidak pantas bersama pria sesempurna Danu.

Tak terasa, mata Launa kembali membasah mengingat sesal dan amarah dalam dirinya. Tak hanya itu, sakit yang tiada terhingga itu tersemat tepat di lubuk hatinya. Bersyukur dia tidak gila, karena sebisa mungkin Launa berusaha mewaraskan pikiran. Andai dia menuruti hawa nafsu, ingin Launa melenyapkan nyawanya sendiri saat itu juga. Tapi untungnya, ada dua sahabat yang selalu berdiri tegap di belakangnya. Melindungi dan selalu bersedia membela dirinya.

Tapi tetap saja, meski pil kontrasep*i itu mungkin sudah otw usus besar, tapi Launa tidak bisa berhenti untuk khawatir. Ketakutan akan kehadiran setitik nyawa dalam rahimnya membuat Launa terbelenggu rasa cemas.

Alhasil, karena ingin menyendiri dulu, Launa pamit pada Iva dan Danu untuk istirahat sejenak di kamar. Mereka pun setuju dan berencana untuk pulang namun bunda Salsa mencegah mereka.

“Itu, Launa kenapa?”

“Katanya Launa ngantuk tan, pengen istirahat.” Jawab Danu tentu saja bohong demi untuk menutupi rahasia sahabatnya itu.

“Oh ya udah, kalian jangan pulang dulu. Terutama Iva, nginap di rumah bunda aja dulu, ya? Sudah lama loh Iva nggak pulang.” Bujuk Salsa lembut selembut belaian tangannya di jemari Iva. Sesayang itu dia kepada ponakan suaminya ini, pasalnya, Iva sudah lama tinggal bersama mereka dan Salsa sudah pernah merawatnya dengan penuh kasih sebagaimana orang tua kandung.

Meninggalkan tiga orang beda usia itu mengobrol di taman, di sebuah kamar nuansa soft blue itu Launa mencoba memejamkan matanya.

Gadis yang sudah tidak gadis itu, meringkuk di bawah selimut, sembari memikirkan nasibnya. Begitu banyak kekhawatiran menari-nari dalam otak Launa, hingga membuat ia sulit mengusir kejenuhan itu.

Alhasil, Launa bangkit kembali dalam keadaan rambut acak-acakan, dan memilih mengirim pesan kepada Iva untuk ia ajak ke playground. Ya, meskipun usianya sudah 27, tapi Launa masih tertarik untuk bermain di sana. Bukan karena masa kecilnya tidak bahagia, masa kecil Launa bahkan lebih menarik dan menyenangkan layaknya masa kecil anak orang kaya yang lain.

Sebagai saudara yang sudah lama menjadi teman kecilnya, Iva pun setuju saat diajak ke sana. Iva sangat mengerti perasaan Launa sekarang, dia hafal betul jika saudaranya itu sudah mengajak ke playground, itu tandanya ada kesedihan yang sukar dihilangkan.

Kali ini, mereka pergi tanpa Danu, karena CEO baru itu mendadak ada meeting penting. Akhirnya, setelah sekian lama Launa sampai juga di tempat ini. Wajar, ketika dewasa tempat ini hanya Launa jadikan pelampiasan saja saat hatinya sedih. Terakhir ke tempat itu enam tahun lalu, tepat 40 hari kematian sahabat perempuannya.

“Iva ayo lompat, jangan cuma berdiri aja.” Ajak Launa lantaran sejak tadi, wanita itu hanya terus bersedekap dada sembari terus memperhatikannya dan berakhir gelengan kepala sebagai tanda penolakan.

Launa pun berdecak kesal, Iva berbeda sekali dengan mendiang sahabatnya. Kehidupan Iva kaku dan tidak seasik sahabat wanitanya itu.

Mereka semua memang berteman, mendiang sahabat Launa adalah sahabat Iva juga. Tapi yang sefrekuensi dengannya adalah mendiang sahabatnya itu.

Bukan dia tidak sayang Iva hanya karena tidak sefrekuensi. Launa sayang dan perasaannya itu ia samaratakan. Kalau kebanyakan orang menghindari pertemanan tiga orang, berbeda halnya dengan mereka. Meskipun bertiga, akan tetapi mereka tetap adil dan tidak ada istilah asik sendiri dan mengabaikan yang lainnya.

“Wuiiiww… ih sumpah seru banget, buruan cobain!”

“Malu Lau, banyak orang yang lihat.” Tolak Iva disertai alasan yang tepat. Bagaimana tidak, sedari tadi mereka jadi pusat perhatian karena status Launa sebagai public figur. Tak sedikit dari mereka ambil kesempatan untuk mengambil video Launa saat bermain trampolin.

Hingga tanpa sempat Launa lihat, video tersebut viral dalam hitungan menit, dengan 282,9K penonton.

Seberpengaruh itu memang ketenaran Launa. Tidak perlu geol-geol atau ikut sound yang trend, Launa diam saja penontonnya tembus jutaan apalagi kalau sampai dia ikut trend viral. Bahkan saat ini, Launa dijuluki ratu selebgram dengan jumlah followers dan penonton terbanyak di semua platform ternama.

“Katanya tadi mau ke sini?” Launa berhenti dan perlahan mendekat ke arah Iva yang kini persis gapura kecamatan yang menatap tanpa pergerakkan.

“Lihat tuh, banyak yang perhatiin kamu Lau.” Ucap Iva sembari menunjuk beberapa orang yang secara terang-terangan mengambil videonya.

“Biarin aja, mereka seperti itu karena suka denganku. Heii kalian! Mau foto?” Tawar Launa mengajak mereka hingga tanpa penolakkan seketika Launa diserbu hingga Iva jadi pusing sendiri.

Kalau begini sepertinya Iva harus menyarankan ayah Kevin untuk merekrut pengawal menjaga Launa. Bagaimana tidak? Sudah seterkenal ini tapi Launa tidak punya pengawal, sikapnya yang kerap menolak saat ditawari pengawal membuat Iva sakit kepala sendiri.

Seperti saat ini contohnya, saat manusia-manusia itu meminta foto, Launa akan meladeni mereka satu persatu dan berujung Iva yang jadi tukang potretnya.

Memang seperti itulah sifat Launa, andai ada nominasi artis paling ramah sejagad raya, Launa lah yang akan jadi pemenangnya.

Tak peduli meski dirinya lelah sekalipun, dia tetap mau meladeni fans-fansnya untuk sekadar berfoto. Bahkan saking polosnya, ia kerap membalas DM penggemar-penggemarnya satu persatu, hingga kedua jempolnya keram dan berakhir Iva yang membalasnya.

Semua jadwal syuting dan deal-deal-an dengan brand yang menawari Launa kerja sama, harus lewat Iva terlebih dahulu. Bisa dibilang, secara tidak langsung Iva sudah jadi manajernya tanpa digaji.

Bukannya Launa pelit atau semacamnya, hanya saja dia memang kerap lupa bahwa secara tidak langsung Iva sudah jadi manajernya dan Iva pun tidak menuntut itu karena wanita itu pun senang membantu Launa.

Bahkan, bantuan yang Launa berikan untuk Iva, lebih besar dari nominal gaji manajer artis lainnya andai dibandingkan.

Usai meladeni puluhan manusia yang menuntut keramahan Launa, Iva pun menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Ia pun sampai menyeka keringat di pelipis, karena tindakan Launa itu sangat menguras tenaga.

“Launa stop ya kamu bersikap terlalu ramah begitu.”

“Loh kenapa?” Tanya Launa yang terlihat masih on 100% meski keringat juga mengucur dari pelipisnya.

“Capek Lau, ramah sih boleh, tapi kamu juga perlu privasi kan. Nanti, aku akan minta ayah untuk cariin kamu pengawal. Dan satu lagi, kamu harus bikin pengumuman bahwa mulai sekarang, semua akun sosial mediamu manajermu yang pegang.” Papar Iva hingga Launa mengerinyitkan dahi.

“Manajer? Sejak kapan aku punya manajer?” Tanya Launa yang tidak sadar selama ini Iva sudah jadi manajer jadi-jadian untuknya.

“Aku, selama ini aku manajer kamu ya asal kamu tau. Selama ini, siapa yang melanjutkan membalas DM penggemar-penggemarmu saat jempolmu mulai pegal? Aku. Siapa yang kerap mengatur schedule syuting kamu? Aku kan? Jadi secara nggak langsung kamu sudah merekrut aku jadi manajermu.” Tutur Iva panjang lebar hingga Launa menepuk jidatnya.

“Va? Kamu jadi manajerku? Itu artinya? Aku nggak pernah gaji kamu dong.”

Mulai, kalau sudah melakukan kesalahan Launa kerap panik sendiri. Padahal sebenarnya juga itu bukan kesalahan.

“Udah udah Lau nggak apa-apa.. aku juga nggak butuh gaji kok. Aku bukan ngomongin gaji, tapi aku cuma mau ngatur aja biar pekerjaan kamu semakin tertata paham nggak?”

“Tapi tetap aja Va, aku harus kasih kamu gaji. Bentar ya aku hitung, sudah sejak kapan kamu membantu pekerjaan_”

“Huss… aku bilang udah ya udah Lau, apaan sih, kayak sama orang lain aja. Nggak perlu kayak gitu pokoknya.”

“Okay, tapi mulai sekarang, aku akan gaji kamu lebih dari gajinya Diki. Soalnya kamu udah merangkap jadi editor juga sekarang.” Cetus Launa yang juga baru ingat bahwa terkadang Iva suka membantu Diki mengedit semua video konten Launa.

“Aku bilang nggak usah ya nggak usah, bebal banget sih kamu.”

“Nggak pokoknya aku akan tetap_”

“Launa!” Tiba-tiba ada suara berat seseorang yang memanggil namanya hingga keduanya menoleh.

Episodes
1 Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2 Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3 Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4 Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5 Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6 Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7 Eps 7 Jebakan
8 Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9 Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10 Eps 10 Hancur
11 Eps 11 Hancur Bersamaan
12 Eps 12 Dendam
13 Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14 Eps 14 Nomor Baru
15 Eps 15 Kecemasan
16 Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17 Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18 Eps 18 Iva dan Perasaannya
19 Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20 Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21 Eps 21 Dalam Bahaya
22 Eps 22 Mual
23 Eps 23 Ngapel Dadakan
24 Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25 Eps 25 Menjauh
26 Eps 26 Tetap Keras Hati
27 Eps 27 Hampir Saja
28 Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29 Eps 29 Kesepakatan
30 Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31 Eps 31 Terancam Kala Strategi
32 Eps 32 Diluar Prediksi
33 Eps 33 Sah!!!
34 Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35 Eps 35 Resepsi
36 Eps 36 Sogokkan
37 Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38 Eps 38 Keresahan Hati Iva
39 Eps 39 Pertanyaan Konyol
40 Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41 Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42 Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43 Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44 Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45 Eps 45 Syarat Mematikan
46 Eps 46 Salting
47 Eps 47 Bayangan? - Launa
48 Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49 Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50 Eps 50 Minta Nafkah?
51 Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52 Eps 52 Kiss
53 Eps 53 Cemburu
54 Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55 Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56 Eps 56 Misi Baru Danu
57 Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58 Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59 Eps 59 Menunya Apa?
60 Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61 Eps 61 Menyatu
62 Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63 Eps 63 Ketakutan Launa
64 Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65 Eps 65 I Love You mas - Launa
66 Eps 66 Tidak Tertebak
67 Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68 Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69 Eps 69 Merasa Dibodohi
70 Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71 Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72 Eps 72 Marahnya Sungguhan
73 Eps 73 Tak Terbaca
74 Eps 74 Tenang
75 Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76 Eps 76 Awal
77 Eps 77 Kejadian
78 Eps 78 Kabar Baik
79 Eps 79 Dijemput
80 Eps 80 Permintaan yang Sulit
81 Eps 81
82 Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83 Eps 83 Menyesap Madu
84 Eps 84 Teman Masak Sahur
85 Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86 Eps 86 Tamu Tak Diundang
87 Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88 Eps 88 Tabur Tuai
89 Eps 89 Pengawal Lagi
90 Eps 90 Buka Pakai Apa?
91 Eps 91 Dua Garis
92 Eps 92 Tidak Diharapkan
93 Eps 93 Pengganti Ibu
94 Eps 94 Tanggung Jawab
95 Eps 95 Ikhtiar
96 Eps 96 Hari Raya
97 Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98 Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99 Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100 Eps 100 Menguji Adrenalin
101 Eps 101 Serangan Pertanyaan
102 Eps 102 Nasehat Launa
103 Eps 103 Tuntutan Perhatian
104 Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105 Eps 105 Diabaikan
106 Eps 106 Terjebak Film
107 Eps 107 Berakhir
108 Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109 Eps 109 Penyelematan
110 Eps 110 Pembelaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2
Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3
Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4
Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5
Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6
Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7
Eps 7 Jebakan
8
Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9
Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10
Eps 10 Hancur
11
Eps 11 Hancur Bersamaan
12
Eps 12 Dendam
13
Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14
Eps 14 Nomor Baru
15
Eps 15 Kecemasan
16
Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17
Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18
Eps 18 Iva dan Perasaannya
19
Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20
Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21
Eps 21 Dalam Bahaya
22
Eps 22 Mual
23
Eps 23 Ngapel Dadakan
24
Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25
Eps 25 Menjauh
26
Eps 26 Tetap Keras Hati
27
Eps 27 Hampir Saja
28
Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29
Eps 29 Kesepakatan
30
Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31
Eps 31 Terancam Kala Strategi
32
Eps 32 Diluar Prediksi
33
Eps 33 Sah!!!
34
Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35
Eps 35 Resepsi
36
Eps 36 Sogokkan
37
Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38
Eps 38 Keresahan Hati Iva
39
Eps 39 Pertanyaan Konyol
40
Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41
Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42
Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43
Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44
Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45
Eps 45 Syarat Mematikan
46
Eps 46 Salting
47
Eps 47 Bayangan? - Launa
48
Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49
Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50
Eps 50 Minta Nafkah?
51
Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52
Eps 52 Kiss
53
Eps 53 Cemburu
54
Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55
Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56
Eps 56 Misi Baru Danu
57
Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58
Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59
Eps 59 Menunya Apa?
60
Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61
Eps 61 Menyatu
62
Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63
Eps 63 Ketakutan Launa
64
Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65
Eps 65 I Love You mas - Launa
66
Eps 66 Tidak Tertebak
67
Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68
Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69
Eps 69 Merasa Dibodohi
70
Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71
Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72
Eps 72 Marahnya Sungguhan
73
Eps 73 Tak Terbaca
74
Eps 74 Tenang
75
Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76
Eps 76 Awal
77
Eps 77 Kejadian
78
Eps 78 Kabar Baik
79
Eps 79 Dijemput
80
Eps 80 Permintaan yang Sulit
81
Eps 81
82
Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83
Eps 83 Menyesap Madu
84
Eps 84 Teman Masak Sahur
85
Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86
Eps 86 Tamu Tak Diundang
87
Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88
Eps 88 Tabur Tuai
89
Eps 89 Pengawal Lagi
90
Eps 90 Buka Pakai Apa?
91
Eps 91 Dua Garis
92
Eps 92 Tidak Diharapkan
93
Eps 93 Pengganti Ibu
94
Eps 94 Tanggung Jawab
95
Eps 95 Ikhtiar
96
Eps 96 Hari Raya
97
Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98
Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99
Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100
Eps 100 Menguji Adrenalin
101
Eps 101 Serangan Pertanyaan
102
Eps 102 Nasehat Launa
103
Eps 103 Tuntutan Perhatian
104
Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105
Eps 105 Diabaikan
106
Eps 106 Terjebak Film
107
Eps 107 Berakhir
108
Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109
Eps 109 Penyelematan
110
Eps 110 Pembelaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!