Eps 15 Kecemasan

Dibalik Launa yang mungkin merasa risih menerima pesan tersebut, ada jiwa lain yang tengah gusar hendak bagaimana ketika membaca kembali pesannya yang sudah centang dua.

“Duh sudah dibaca lagi, tapi bodo amat, aku hapus aja, sepertinya kurang sesuai sampai dia enggan membalasnya.” Bara bermonolog sembari menggerakkan jemari untuk menghapus pesan yang sudah terlanjur terbaca itu.

“Berhubung karena saya orangnya lebih mementingkan tanggung jawab, jadi saya rasa saya perlu bertanggung jawab dengan membawamu ke rumah sakit.” Seyakin itu Bara mempercayai perkataannya dan mengirimkannya tanpa dihapus atau pun diedit.

Bara menunggu balasan Launa seraya mengetuk meja menggunakan jemarinya. Satu menit, dua menit, tiga menit sampai lima menit, tak ada balasan sama sekali hingga akhirnya Bara menghubungi wanita itu via telepon.

Namun, yang dia dapati justru suara seorang pria yang dengan ketusnya menjawab telepon Launa. Bisa Bara tebak itu siapa, si paling sahabat yang tadi datang menyerangnya.

“Mana Launa?” Tanya Bara tak kalah ketus, tak ada takut-takutnya sama sekali karena pria ini bukan saudara atau kakak laki-laki Launa melainkan hanya pria yang ingin mengejar wanita itu.

“Untuk apa anda tanya-tanya Launa? Lebih baik, anda berhenti mengganggu Launa karena dia sama sekali tidak sudi bicara dengan anda paham?” Tegas Danu mengakhiri panggilan secara sepihak.

Tak terima di katai begitu, Bara mencoba menghubungi kembali namun sama sekali tidak diangkat. Hingga di panggilan kelima barulah Bara menyerah, namun dengan perasaan yang tak karu-karuan.

Bagaimana tidak? Baru kali ini dia diabaikan oleh seorang artis pendatang baru. Artis pendatang lama saja sampai ingin berebut meraih atensinya, namun Bara abaikan. Tapi Launa justru memperlakukannya bak penggemar rahasia yang memang patut diabaikan.

Akhirnya, Bara memutuskan untuk berhenti sejenak. Ia pun menyandarkan diri di kursi kejayaannya, namun baru saja hendak istirahat dari penatnya pikiran seharian ini, pemilik suara cempreng yang sama sekali tidak ia harapkan datang menghampirinya.

“Ada apa?”

“Kenapa kakak pecat mas Garry dan memutuskan pertunangan kami seenaknya?” Protes Jovita hingga Bara memijat pangkal hidungnya.

Sudah ia duga, hal ini pasti akan terjadi. Pemilik mata sosial distancing itu pasti sudah mengaduh dan memfirnah dirinya di depan sang adik.

Oleh karena itu, Bara sudah sedia payung sebelum hujan. Ia pun merogoh ponselnya, dan memutar rekaman suara sewaktu Garry berbicara dengan Nadia tadi.

Dengan seksama Jovita mendengarkannya, kalau dilihat dari matanya yang berkaca-kaca dan nafas yang memburu, Bara yakin dia akan segera meninggalkan Garry tanpa pikir panjang. Tanpa curiga sedikit pun bahwa pikirannya itu akan salah.

Bara pun menghampiri sang adik, bagaimanapun Jovita adalah keluarga satu-satunya yang dia miliki. Meski kadang mereka persis anjing dan kucing, akan tetapi, saat sudah begini luka Jovita adalah lukanya juga.

Bara pun berdiri tepat di depan adiknya, dan meraih kepala sang adik yang sedang duduk itu untuk kemudian ia rengkuh demi memberi suntikan energi untuk Jovita.

“Kamu tenang saja ya, kakak yakin kamu pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik dari badjingan_”

“Nggak kak.” Jawab Jovita singkat lalu sontak melepaskan diri dari rengkuhan sang kakak.

“Nggak? Nggak apa maksudmu Vit?”

“Aku nggak sanggup andai harus putus dari mas Garry. Kakak tau kan aku sangat mencintainya, aku tidak ingin berpisah darinya.” Jawab Jovita tanpa berani menatap pemilik mata elang itu sebenarnya.

“Apa katamu? Cinta? Lelaki toxic seperti itu kamu cintai? Astaga Vit, come on, kamu harus move on dan melepaskan pria gila itu.”

“Cukup kak! Jangan mengata-ngatai mas Garry lagi. Aku yakin wanita itu yang mengejar-ngejar mas Garry sehingga berani menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Apalagi sebelum ini kan kakak tidak merestui hubungan kami, jadi pasti kakak juga ingin kami berpisah kan?” Tukas Jovita hingga Bara mengumpatnya dengan kata bodoh.

“Kenapa bisa kamu sebucin ini Jovita? Kalau kamu tidak percaya, kakak akan perlihatkan rekaman cctv ruangan ini_”

“Nggak perlu!” Cegah Jovita saat Bara hendak mengambil ponselnya kembali. Bagaimana tidak? Rekaman suara yang Bara perdengarkan hanya sepotong, tidak sampai pada kalimat di mana Bara membantah ucapan Nadia dan meneriaki nama wanita itu. Hal itulah yang sampai detik ini membuat Jovita menduga bahwa wanita itu adalah Launa.

Tidak hanya itu, saat Bara ingin menunjukkan hasil rekaman cctv di ruangannya, Jovita dengan tegas menolak karena tak sanggup andai dia harus sakit hati mendengarnya.

Ya, Jovita tahu dan sadar bahwa tunangannya memang toxic dan salah, akan tetapi, wanita itu seakan tutup mata dan tutup telinga demi untuk mempertahankan prianya.

Tak ingin berlama-lama lagi di sana, Jovita beranjak dari duduknya dan hendak melanjutkan langkah. Namun ada satu hal yang ia lupakan, kembali ia menatap mata sang kakak, lalu berkata.

“Ingat ya kak, kakak harus menerima Garry kembali bekerja di sini dan merestui hubungan kami karena jika tidak, saya pastikan saya akan kawin lari.” Pungkas Jovita lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa peduli akan tanggapan Bara selanjutnya.

****

“Dia tidak akan menghubungimu lagi, aku sudah memblokir nomornya.” Bisik Danu mengembalikan ponsel Launa yang sempat ia pinjam saat menjawab panggilan Bara.

“Makasih ya Dan.”

“Sudah jangan sungkan, kamu sahabatku, sudah sepantasnya aku membantumu.” Jawab Danu sembari mengacak-acak rambut Launa.

“Sahabat? Jadi dia hanya menganggap aku sahabat sampai detik ini?” Batin Launa menatap lekat wajah teduh itu.

“Syukurlah Launa tidak menginginkan pak Bara, jadi aku masih punya peluang untuk mendekati pak Bara. Semoga Launa tidak hamil, dan akan berjodoh dengan Danu. Dengan begitu, aku bisa meraih cinta yang tertunda itu.” Gumam Iva dalam hati tanpa melepas pandangannya dari dua sahabatnya.

“Dan, apa kamu yakin dia tidak akan menggangguku lagi?”

“Tentu Na, sudah serahkan saja semuanya pada sahabat terkerenmu ini.” Balas Danu seraya menepuk-nepuk dadanya demi agar Launa yakin.

“Kalau misalnya dia ke rumahku bagaimana? Aku takut Dan.”

“Nggak usah takut, kan ada aku yang akan melindungi kamu.”

Senyum tipis pun terbit dari bib*r ranum Launa. “Kalau seandainya aku hamil bagaimana?” Ungkap Launa lagi mengutarakan ketakutannya.

“Tenang saja, kamu tidak akan hamil, karena aku sudah menyiapkan ini.” Cetus Iva seraya memperlihatkan pil kontrasep*i darurat itu pada Launa.

Bukan tanpa alasan, Iva melakukannya karena jelas tak ingin pria yang dia sukai berakhir menikahi Launa dengan dalih tanggung jawab.

Sebagai wanita yang hidup tanpa kasih seorang ayah, jelas Iva sangat mengharapkan cinta dari pria yang diincarnya.

Namun bukan berarti Iva berniat jahat dan menghalalkan segala cara untuk menghalangi jodoh seseorang, dia hanya ingin melindungi kebahagiaanya. Selain itu, pemilik rambut bob itu tidak ingin terlambat, karena jika sudah menikah akan sangat mustahil andai dia memisahkan mereka. Begitu tutur batin Iva tanpa siapapun tahu.

Lagi pula, Iva berani bertindak demikian, karena ia yakin, dari pancaran mata yang Launa perlihatkan, tak sedikit pun ada rasa cinta untuk Bara. Bahkan dia sangat takut dan tidak ingin menemui pria itu.

“Iva, kalian memang selalu bisa diandalkan.”

“Yah sudah kalau begitu cepat minum.” Titah Iva hingga sang pemilik suara lembut tiba-tiba menyelah ucapan Iva.

“Minum apa?”

“Heuh.”

Terpopuler

Comments

Melia Gusnetty

Melia Gusnetty

judul sm jln cerita nya gk sesui..jd malas baca nya..
sorry tak skip..

2025-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2 Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3 Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4 Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5 Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6 Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7 Eps 7 Jebakan
8 Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9 Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10 Eps 10 Hancur
11 Eps 11 Hancur Bersamaan
12 Eps 12 Dendam
13 Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14 Eps 14 Nomor Baru
15 Eps 15 Kecemasan
16 Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17 Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18 Eps 18 Iva dan Perasaannya
19 Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20 Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21 Eps 21 Dalam Bahaya
22 Eps 22 Mual
23 Eps 23 Ngapel Dadakan
24 Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25 Eps 25 Menjauh
26 Eps 26 Tetap Keras Hati
27 Eps 27 Hampir Saja
28 Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29 Eps 29 Kesepakatan
30 Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31 Eps 31 Terancam Kala Strategi
32 Eps 32 Diluar Prediksi
33 Eps 33 Sah!!!
34 Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35 Eps 35 Resepsi
36 Eps 36 Sogokkan
37 Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38 Eps 38 Keresahan Hati Iva
39 Eps 39 Pertanyaan Konyol
40 Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41 Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42 Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43 Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44 Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45 Eps 45 Syarat Mematikan
46 Eps 46 Salting
47 Eps 47 Bayangan? - Launa
48 Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49 Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50 Eps 50 Minta Nafkah?
51 Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52 Eps 52 Kiss
53 Eps 53 Cemburu
54 Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55 Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56 Eps 56 Misi Baru Danu
57 Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58 Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59 Eps 59 Menunya Apa?
60 Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61 Eps 61 Menyatu
62 Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63 Eps 63 Ketakutan Launa
64 Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65 Eps 65 I Love You mas - Launa
66 Eps 66 Tidak Tertebak
67 Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68 Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69 Eps 69 Merasa Dibodohi
70 Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71 Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72 Eps 72 Marahnya Sungguhan
73 Eps 73 Tak Terbaca
74 Eps 74 Tenang
75 Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76 Eps 76 Awal
77 Eps 77 Kejadian
78 Eps 78 Kabar Baik
79 Eps 79 Dijemput
80 Eps 80 Permintaan yang Sulit
81 Eps 81
82 Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83 Eps 83 Menyesap Madu
84 Eps 84 Teman Masak Sahur
85 Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86 Eps 86 Tamu Tak Diundang
87 Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88 Eps 88 Tabur Tuai
89 Eps 89 Pengawal Lagi
90 Eps 90 Buka Pakai Apa?
91 Eps 91 Dua Garis
92 Eps 92 Tidak Diharapkan
93 Eps 93 Pengganti Ibu
94 Eps 94 Tanggung Jawab
95 Eps 95 Ikhtiar
96 Eps 96 Hari Raya
97 Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98 Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99 Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100 Eps 100 Menguji Adrenalin
101 Eps 101 Serangan Pertanyaan
102 Eps 102 Nasehat Launa
103 Eps 103 Tuntutan Perhatian
104 Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105 Eps 105 Diabaikan
106 Eps 106 Terjebak Film
107 Eps 107 Berakhir
108 Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109 Eps 109 Penyelematan
110 Eps 110 Pembelaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2
Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3
Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4
Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5
Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6
Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7
Eps 7 Jebakan
8
Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9
Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10
Eps 10 Hancur
11
Eps 11 Hancur Bersamaan
12
Eps 12 Dendam
13
Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14
Eps 14 Nomor Baru
15
Eps 15 Kecemasan
16
Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17
Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18
Eps 18 Iva dan Perasaannya
19
Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20
Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21
Eps 21 Dalam Bahaya
22
Eps 22 Mual
23
Eps 23 Ngapel Dadakan
24
Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25
Eps 25 Menjauh
26
Eps 26 Tetap Keras Hati
27
Eps 27 Hampir Saja
28
Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29
Eps 29 Kesepakatan
30
Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31
Eps 31 Terancam Kala Strategi
32
Eps 32 Diluar Prediksi
33
Eps 33 Sah!!!
34
Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35
Eps 35 Resepsi
36
Eps 36 Sogokkan
37
Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38
Eps 38 Keresahan Hati Iva
39
Eps 39 Pertanyaan Konyol
40
Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41
Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42
Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43
Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44
Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45
Eps 45 Syarat Mematikan
46
Eps 46 Salting
47
Eps 47 Bayangan? - Launa
48
Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49
Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50
Eps 50 Minta Nafkah?
51
Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52
Eps 52 Kiss
53
Eps 53 Cemburu
54
Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55
Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56
Eps 56 Misi Baru Danu
57
Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58
Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59
Eps 59 Menunya Apa?
60
Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61
Eps 61 Menyatu
62
Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63
Eps 63 Ketakutan Launa
64
Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65
Eps 65 I Love You mas - Launa
66
Eps 66 Tidak Tertebak
67
Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68
Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69
Eps 69 Merasa Dibodohi
70
Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71
Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72
Eps 72 Marahnya Sungguhan
73
Eps 73 Tak Terbaca
74
Eps 74 Tenang
75
Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76
Eps 76 Awal
77
Eps 77 Kejadian
78
Eps 78 Kabar Baik
79
Eps 79 Dijemput
80
Eps 80 Permintaan yang Sulit
81
Eps 81
82
Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83
Eps 83 Menyesap Madu
84
Eps 84 Teman Masak Sahur
85
Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86
Eps 86 Tamu Tak Diundang
87
Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88
Eps 88 Tabur Tuai
89
Eps 89 Pengawal Lagi
90
Eps 90 Buka Pakai Apa?
91
Eps 91 Dua Garis
92
Eps 92 Tidak Diharapkan
93
Eps 93 Pengganti Ibu
94
Eps 94 Tanggung Jawab
95
Eps 95 Ikhtiar
96
Eps 96 Hari Raya
97
Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98
Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99
Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100
Eps 100 Menguji Adrenalin
101
Eps 101 Serangan Pertanyaan
102
Eps 102 Nasehat Launa
103
Eps 103 Tuntutan Perhatian
104
Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105
Eps 105 Diabaikan
106
Eps 106 Terjebak Film
107
Eps 107 Berakhir
108
Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109
Eps 109 Penyelematan
110
Eps 110 Pembelaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!