Eps 14 Nomor Baru

“Danu! Tolong kamu keluar dari ruangan pak Bara.” Titah Iva begitu ia muncul dan berdiri di ambang pintu ruangan Bara.

Ternyata sejak tadi Iva membuntuti Danu, dia bahkan rela meninggalkan Launa yang tengah terluka demi untuk melerai perkelahian mereka. Bagaimana tidak? Yang dihajar pria idamannya, jadi jelas Iva tidak akan rela andai lelaki yang ia cinta dipukuli.

Kemunculan Iva membuat Bara menghentikan aksinya. Baik Danu maupun Bara sama-sama berdiri tegak dan merapikan jas mereka masing-masing dalam keadaan wajah yang sudah lebam.

Iva pun menghampiri Danu dan menarik pergelangan tangan pria itu.

“Pak, maafkan teman saya ya pak!”

“Iva kamu apaan sih? Saudara kamu dilec*hkan tapi kamu malah minta maaf ke dia?” Sentak Danu menatap tajam Iva.

“Dan, dia ini atasan aku, dan aku nggak mau kamu kenapa-kenapa, apa lagi tadi pas aku liat dia hampir hajar kamu.” Bisik Iva terpaksa melontarkan hal itu agar tidak kentara bahwa dia sedang melindungi Bara.

“Heh! Urusan kita belum selesai ya!” Ancam Danu menunjuk wajah Bara lalu kemudian pasrah saja membiarkan dirinya ditarik Iva keluar.

Disaat mereka sedang bersitegang, disebuah rumah yang cukup mewah itu Launa duduk sendirian menangisi nasibnya. Sampai detik ini, dia masih belum berani pulang dan menampakkan wajah di depan ayah dan bundanya.

“Launa, kamu harus jaga diri ya nak, kamu itu anak perempuan kami satu-satunya, jadi bunda harap kamu tidak akan mengecewakan bunda.”

“Na, jangan salah bergaul ya, Launa kan sekarang sudah dewasa, bunda yakin dan percaya Launa pasti tau batasan dan bisa membentengi diri dari hal-hal buruk.”

“Pokoknya anak ayah harus menikah dengan laki-laki yang tepat tanpa drama-drama hamil duluan.”

Begitulah isi nasehat orang tuanya yang kerap kali Launa dengar. Pergaulan bebas yang marak terjadi di zaman sekarang membuat orang tua Launa khawatir anak mereka akan terjerumus ke dalam lubang nista yang tak ada obatnya.

Meski pun Launa berhasil menjaga kesuciannya hingga menginjak usia 27 tahun, namun kehormatannya justru raib di awal tahun. Awal tahun yang penuh duka, duka yang hanya Launa sendiri yang merasakan.

Launa pun menatap langit cerah di atas sana, seakan langit pun tak mau mewakili perasaannya. Sakit ini tentu hanya Launa yang merasakan, tidak bisa ia membaginya dengan orang lain, dan orang lain pun tak sudi berbagi duka semacam itu dengannya.

Hati Launa sesak, ia kembali menunduk dan memukul-mukul dadanya begitu isak tangis kembali melanda.

Launa meremas rambutnya, bersamaan dengan buliran bening yang teramat deras.

Launa belum siap untuk pulang, ia harus mewaraskan pikirannya lebih dulu. Sakit di area intinya tak sebanding dengan sakit hatinya, goresan luka yang Bara torehkan tidak main-main. Ya, hingga detik ini Launa mengirah bahwa hatinya dilukai oleh Bara, tanpa ia ketahui bahwa dia lah yang sebenarnya merobohkan benteng pertahanan pria itu.

Launa terisak hingga berjam-jam lamanya, merenungi nasibnya sendiri, di kamar bernuansa putih purple itu. Hingga tanpa ia sadari, Danu sudah berdiri tegak selama lima menit di depannya.

“Launa.” Panggil Danu lembut hingga pemilik mata sembab itu mendongak.

Danu pun berjongkok di depan Launa, dan mengusap lembut buliran bening yang seakan tak mau berhenti mengalir. Walau sudah berulang kali Danu usap, air mata itu semakin deras mengalir. Karena tak tahan, Launa pun menghambur ke pelukan Danu.

Pelukan pria yang seharusnya jadi suaminya, pria yang sebentar lagi akan ia miliki. Selama ini Launa kerap mengkhayalkan Danu yang jadi teman hidupnya, tak ingin ada siapapun lagi selain Danu. Siapa sangka tahun ini nasibnya justru dibuat kacau, dibuat jungkir balik. Bukan Danu yang merenggut kesuciannya lewat malam pertama, tapi justru pria lain yang amat ia benci. Bahkan, direnggut tanpa ikatan halal.

Launa terus meluapkan kesedihan dalam dekapan Danu. Setelah puas menuntaskan kesedihan, ia menatap wajah Danu yang memar dan lebam. Kening Launa seketika berkerut dan menanyakan keadaanya.

“Kamu, kenapa sampai lebam begini?”

“Sudah tidak usah dipikirkan, anggap saja ini bentuk pembelaanku padamu_”

“Tapi aku tidak mengharapkan yang seperti ini Danu. Sini, biar aku obati.” Titah Launa meminta Danu duduk di tepi ranjang dan mengambil kotak p3k di lemari Iva untuk mengobati luka Danu.

Danu pun pasrah saja saat Launa dengan telaten mengobati lukanya. Hingga begitu Launa menekan bagian dahinya, Danu sontak memekik.

“Sorry sorry, aku nggak sengaja.”

“Nggak apa-apa Na.” Jawab Danu seraya menatap lekat wajah Launa yang berada sangat dekat dengannya. Terlihat Launa fokus mengobati lukanya, sembari meniup pelan jidat Danu yang tadi tak sengaja ia tekan kuat. Tanpa sadar senyum tipis pun terbit dari wajah tampannya. Ya, meski lebam aura tampannya belum hilang. Itulah yang membuat Launa terpukau, tampan dan lembut hatinya.

“Launa, kamu cantik sekali. Andai aku berani mengungkapkan perasaanku padamu, pasti hal ini tidak akan terjadi. Pasti kamu jadi milikku dan kita akan selalu bersama sehingga aku bisa dengan mudah melindungimu. Seandainya kamu mau, aku rela menerima kamu jadi istriku walau pun kamu sudah tidak suci lagi. Aku mau mencintai kekuranganmu dan akan selalu bersedia membahagiakanmu.” Gumam Danu yang hanya mampu dia utarakan dalam hati.

“Ehmm, Dan.” Panggil Launa tampak ragu.

“Ya.”

“Kamu tidak kelewatan kan menghajar dia?” Tanya Launa hati-hati.

“Bara?” Tanya balik Danu yang hanya ditanggapi anggukan oleh Launa.

“Kami memang bertengkar, tapi Iva cepat datang dan melerai kami.” Jawab Danu jujur tanpa ada kebohongan.

“Kenapa rasanya Launa mencemaskan keadaan badjingan itu?”

****

Usai mengobati Danu dan sepakat merahasiakan hal itu dari orang tua Launa, Iva maupun Danu mencari cara agar orang tua Launa tidak menaruh curiga.

Agar orang tua Launa tidak semakin cemas anak mereka tidak pulang padahal ini sudah lewat tengah hari, Danu dan Iva berinisiatif mengantar Launa.

“Kamu tenang saja ya, aku dan Iva akan mengantarmu pulang. Hapus air matamu dan bersandiwaralah dengan baik agar mereka percaya.” Tegas Danu yang kemudian Launa angguki segera. Sebelum mereka pulang, Danu sudah menghubungi bunda Salsa terlebih dahulu dan mengaku akan menjemput Launa di rumah Iva.

Bukan hal sulit baginya untuk bersandiwara, selama ini dia sudah bergelut di dunia enterteiment, dan kemampuan akting Launa sebenarnya bagus.

Hanya Bara yang menanggapinya berbeda dan menganggap seolah tidak pantas sehingga pria itu mengganti peran Launa jadi orang gila.

Karena itulah, tekad Launa untuk berpura-pura tidak bercanda. Begitu tiba di rumah, dia memperlihatkan senyum terbaiknya.

“Kalian? Ayo masuk.” Ketiganya datang dengan wajah sumringah, tak ayal bunda Salsa sampai mengajak mereka masuk untuk menikmati kue bawang kesukaan Danu yang sengaja Salsa buat untuk menyambut calon menantu kesayangannya.

Pada saat Launa hendak melangkah masuk, kakinya tertahan begitu notifikasi pesan singkat dari nomor yang sama sekali tidak dia kenali masuk.

“Apakah masih sakit?”

Episodes
1 Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2 Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3 Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4 Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5 Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6 Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7 Eps 7 Jebakan
8 Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9 Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10 Eps 10 Hancur
11 Eps 11 Hancur Bersamaan
12 Eps 12 Dendam
13 Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14 Eps 14 Nomor Baru
15 Eps 15 Kecemasan
16 Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17 Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18 Eps 18 Iva dan Perasaannya
19 Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20 Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21 Eps 21 Dalam Bahaya
22 Eps 22 Mual
23 Eps 23 Ngapel Dadakan
24 Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25 Eps 25 Menjauh
26 Eps 26 Tetap Keras Hati
27 Eps 27 Hampir Saja
28 Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29 Eps 29 Kesepakatan
30 Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31 Eps 31 Terancam Kala Strategi
32 Eps 32 Diluar Prediksi
33 Eps 33 Sah!!!
34 Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35 Eps 35 Resepsi
36 Eps 36 Sogokkan
37 Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38 Eps 38 Keresahan Hati Iva
39 Eps 39 Pertanyaan Konyol
40 Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41 Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42 Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43 Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44 Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45 Eps 45 Syarat Mematikan
46 Eps 46 Salting
47 Eps 47 Bayangan? - Launa
48 Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49 Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50 Eps 50 Minta Nafkah?
51 Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52 Eps 52 Kiss
53 Eps 53 Cemburu
54 Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55 Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56 Eps 56 Misi Baru Danu
57 Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58 Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59 Eps 59 Menunya Apa?
60 Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61 Eps 61 Menyatu
62 Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63 Eps 63 Ketakutan Launa
64 Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65 Eps 65 I Love You mas - Launa
66 Eps 66 Tidak Tertebak
67 Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68 Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69 Eps 69 Merasa Dibodohi
70 Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71 Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72 Eps 72 Marahnya Sungguhan
73 Eps 73 Tak Terbaca
74 Eps 74 Tenang
75 Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76 Eps 76 Awal
77 Eps 77 Kejadian
78 Eps 78 Kabar Baik
79 Eps 79 Dijemput
80 Eps 80 Permintaan yang Sulit
81 Eps 81
82 Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83 Eps 83 Menyesap Madu
84 Eps 84 Teman Masak Sahur
85 Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86 Eps 86 Tamu Tak Diundang
87 Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88 Eps 88 Tabur Tuai
89 Eps 89 Pengawal Lagi
90 Eps 90 Buka Pakai Apa?
91 Eps 91 Dua Garis
92 Eps 92 Tidak Diharapkan
93 Eps 93 Pengganti Ibu
94 Eps 94 Tanggung Jawab
95 Eps 95 Ikhtiar
96 Eps 96 Hari Raya
97 Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98 Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99 Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100 Eps 100 Menguji Adrenalin
101 Eps 101 Serangan Pertanyaan
102 Eps 102 Nasehat Launa
103 Eps 103 Tuntutan Perhatian
104 Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105 Eps 105 Diabaikan
106 Eps 106 Terjebak Film
107 Eps 107 Berakhir
108 Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109 Eps 109 Penyelematan
110 Eps 110 Pembelaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2
Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3
Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4
Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5
Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6
Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7
Eps 7 Jebakan
8
Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9
Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10
Eps 10 Hancur
11
Eps 11 Hancur Bersamaan
12
Eps 12 Dendam
13
Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14
Eps 14 Nomor Baru
15
Eps 15 Kecemasan
16
Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17
Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18
Eps 18 Iva dan Perasaannya
19
Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20
Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21
Eps 21 Dalam Bahaya
22
Eps 22 Mual
23
Eps 23 Ngapel Dadakan
24
Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25
Eps 25 Menjauh
26
Eps 26 Tetap Keras Hati
27
Eps 27 Hampir Saja
28
Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29
Eps 29 Kesepakatan
30
Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31
Eps 31 Terancam Kala Strategi
32
Eps 32 Diluar Prediksi
33
Eps 33 Sah!!!
34
Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35
Eps 35 Resepsi
36
Eps 36 Sogokkan
37
Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38
Eps 38 Keresahan Hati Iva
39
Eps 39 Pertanyaan Konyol
40
Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41
Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42
Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43
Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44
Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45
Eps 45 Syarat Mematikan
46
Eps 46 Salting
47
Eps 47 Bayangan? - Launa
48
Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49
Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50
Eps 50 Minta Nafkah?
51
Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52
Eps 52 Kiss
53
Eps 53 Cemburu
54
Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55
Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56
Eps 56 Misi Baru Danu
57
Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58
Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59
Eps 59 Menunya Apa?
60
Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61
Eps 61 Menyatu
62
Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63
Eps 63 Ketakutan Launa
64
Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65
Eps 65 I Love You mas - Launa
66
Eps 66 Tidak Tertebak
67
Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68
Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69
Eps 69 Merasa Dibodohi
70
Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71
Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72
Eps 72 Marahnya Sungguhan
73
Eps 73 Tak Terbaca
74
Eps 74 Tenang
75
Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76
Eps 76 Awal
77
Eps 77 Kejadian
78
Eps 78 Kabar Baik
79
Eps 79 Dijemput
80
Eps 80 Permintaan yang Sulit
81
Eps 81
82
Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83
Eps 83 Menyesap Madu
84
Eps 84 Teman Masak Sahur
85
Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86
Eps 86 Tamu Tak Diundang
87
Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88
Eps 88 Tabur Tuai
89
Eps 89 Pengawal Lagi
90
Eps 90 Buka Pakai Apa?
91
Eps 91 Dua Garis
92
Eps 92 Tidak Diharapkan
93
Eps 93 Pengganti Ibu
94
Eps 94 Tanggung Jawab
95
Eps 95 Ikhtiar
96
Eps 96 Hari Raya
97
Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98
Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99
Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100
Eps 100 Menguji Adrenalin
101
Eps 101 Serangan Pertanyaan
102
Eps 102 Nasehat Launa
103
Eps 103 Tuntutan Perhatian
104
Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105
Eps 105 Diabaikan
106
Eps 106 Terjebak Film
107
Eps 107 Berakhir
108
Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109
Eps 109 Penyelematan
110
Eps 110 Pembelaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!