Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan

Tak butuh waktu lama dan tanpa pikir-pikir lagi, Launa langsung bertemu Iva di sebuah cafe.

“Iva.” Panggil Launa memekik kegirangan ke arah Iva yang juga tengah mengulas senyum seraya melambai dari jauh.

Launa pun mengayunkan langkahnya menghampiri sepupu perempuannya itu. Mereka jarang bertemu karena kesibukkan masing-masing yang luar biasa padat.

“Launa.” Iva mengulurkan tangan untuk memeluk Launa yang kemudian disambut baik oleh wanita cantik itu.

“Kamu sibuk banget ya sekarang.”

“Iya, jadwal aku padat akhir-akhir ini Va.” Jawab Launa lalu celinguk-celinguk ke kiri dan kanan.

“Nggak ada orang memang, aku sewa ini khusus untuk kita berdua. Kamu itu aktris terkenal, kalau duduk di sini yang ada nanti kamu di kerumuni karena pasti banyak yang minta foto.” Jelas Iva sebelum Launa bertanya. Bagaimana tidak? Sebulan saat mereka bertemu di mall, tiba-tiba Launa di kerumuni banyak orang yang ingin minta foto bersama.

“Makasih ya Va, kamu sangat mengerti isi hatiku.” Tutur Launa sembari menikmati juss alpukat yang sudah lebih dulu Iva pesan sebelum dirinya datang.

“Tentu dong. Oh ya, kita langsung ketemu pak Barra aja yuk.” Ajak Iva yang Launa tanggapi dengan anggukan.

Sebelum pergi, Launa sempat-sempatnya menyeruput juss alpukatnya sampai tandas hingga Iva menggeleng-gelengkan kepala.

“Kamu nggak berubah ya dari dulu.”

“Itu kan dibeli pake duit Va, ya walaupun duit kamu.” Celetuk Launa sembari terus berjalan beriringan menuju pintu luar cafe.

“Perhitungan banget deh artis satu ini, padahal duitnya juga banyak.”

“Kalau soal makanan dan minuman, kita memang harus perhitungan Va. Kalau makanannya sudah dibeli, ya otomatis harus dihabisin dong.” Balas Launa yang memang punya prinsip hidup seperti itu, ia memang begitu menyayangi makanan. Sungguh prinsip hidup yang cukup unik.

****

Kini Launa dan Iva sudah ada dalam perjalanan menuju kantor. Launa yang menyetir karena saat ini mereka menaiki mobil Launa.

Sepanjang perjalanan mereka mengobrol ringan seputar kisah percintaannya bersama Danu. Jika sudah bersama Iva, Launa memang suka curhat masalah Danu pada sepupu sekaligus sahabatnya itu.

Mereka berjalan dan melewat beberapa gedung pencakar langit di sana. Begitu tiba, Launa maupun Iva sama-sama turun dan bergegas untuk bertemu CEO sekaligus sutradara di perindustrian perfilman itu.

Sebelum ke sana, tentu Iva sudah lebih dulu menawarkan Launa untuk menjadi artis mereka di perusahaan dan masuk untuk menjadi pemeran utama dalam project yang akan mereka rilis tahun depan.

Begitu sampai di depan ruangan Barra, Iva buru-buru meminta Launa untuk merapikan penampilannya walaupun sebenarnya sudah cantik tapi kurang rapi. Wanita itu memakai pakaian yang cukup terbuka karena baru saja selesai shooting iklan lalu segera diajak Iva bertemu hingga ia tak sempat ganti baju.

Iva pun mengetuk pintu ruangan Barra dan pintu pun terbuka segera. Begitu masuk, Launa terpana akan ketampanan Barra, sutradara kelas atas yang banyak digilai wanita. Selama ini ia hanya melihat Barra lewat layar kaca, siapa sangka sekarang ia bisa melihat secara langsung. Ternyata, Barra lebih tampan aslinya.

Tanpa ia sadari, ternyata Barra juga tengah menatapnya. Barra cukup terkesima pada pandangan pertama. Bukannya karena baru kali ini melihat Launa, Barra sudah pernah melihatnya di platform-platform terkenal lainnya, akan tetapi Barra yang pada dasarnya cuek tidak suka memperhatikan aktris-aktris wanita terlalu lama.

“Amelia?” Batin Barra yang dibuat terlonjak kaget akan kedatangan Launa namun ia berusaha tenang walau pikirannya berisik.

Sementara itu, Iva yang sadar akan makna tatapan mereka dibuat takut andai pria pujaannya ini berpaling melirik sepupunya. Pasalnya, Iva sudah lama menaruh hati pada atasannya itu. Sayangnya hingga saat ini Barra tidak mau menatapnya sama sekali.

“Pak Barra.” Panggil Iva hingga lamunan Barra buyar. Barra pun kembali menata wajahnya agar tidak terlihat takjub akan visual wanita itu demi menjaga image-nya.

“Jadi Launa akan bergabung dalam project kita?”

“Iya pak, Launa akan jadi pemeran utamanya.”

“Kamu yakin aktris baru seperti dia boleh jadi pemeran utama? Masalahnya dia pendatang baru dan bakat aktingnya juga belum mumpuni.” Tukas Barra tanpa perasaan hingga membuat Launa mengumpat dalam hati padahal tadinya sempat terkesima.

“Saya yakin pak, Launa memang pendatang baru, tapi dia pernah berhasil ikut casting film. Akting menangisnya luar biasa pak, niche kontennya juga tentang akting. Ekspresinya juga oke, selain itu dia pernah jadi cameo di sebuah drama.” Jelas Iva mempromosikan saudaranya agar berhasil masuk ke industri film mereka.

“Baiklah, saya percayakan semuanya padamu. Tapi kalau sampai gagal dan ternyata dia malah bikin kacau, kamu yang bertanggung jawab.” Tegas Barra menunjuk Iva menggunakan bolpoin di tangannya.

“Aku pikir sikap dinginnya cuma rumor saja, ternyata benar dan sangat menyebalkan dari rumor itu sendiri.” Gerutu Launa dalam hati seraya berusaha menata tatapannya agar tidak terlihat nyinyir. Ya, walaupun begitu ia tetap mau menandatangani kontrak, mengingat itu series favoritnya.

“Baik pak, saya yang akan bertanggung jawab.” Jawab Iva lalu kemudian Barra menggerakkan bolpoin di tangannya sebagai isyarat agar mereka segera keluar.

“Permisi pak.” Pamit Iva namun tidak dengan Launa. Ia malah beranjak lebih dulu tanpa menatap Barra sama sekali. Melihat tingkah Launa, Iva menggeleng pelan lalu kemudian segera menyusul wanita itu.

Kebiasaan, kalau ada yang tak ia suka Launa sulit bersikap ramah.

“Lau Lau tunggu! Pelan-pelan jalannya.” Panggil Iva menyamai langkah Launa.

“Kamu kenapa harus bersikap dingin begitu sih ke pak Barra?”

“Aku nggak suka aja sikap sok berkuasanya itu. Mentang-mentang atasan seenaknya nunjuk-nunjuk wajah kamu kayak tadi. Terus apa katanya? Akting bakatku tidak mumpuni? Dia tidak pernah nonton tv apa? Walau pun cuma cameo, aku juga pernah terjun di dunia film dan series.” Protes Launa tak terima bakatnya diragukan begitu.

“Sudah sudah… yang penting kan kamu sudah tanda tangan kontrak. Jangan begitu lagi ya Lau, kamu harus bisa membedakan mana atasan dan mana teman kamu. Tidak boleh disamaratakan.” Tutur Iva menasehati saudaranya yang cukup bebal ini.

Launa pun tak merespon, ia malas berdebat dan memilih mengalah untuk sementara. Bagaimana pun Iva adalah kakaknya, walau hanya beda jam saja.

Launa dan Iva sudah tinggal serumah dari kecil, orang tua Iva meninggal di dalam rumah mereka yang tiba-tiba terbakar entah apa penyebabnya. Jadi karena itu, sebagai paman ayah Kevin mengasuh Iva yang saat itu baru berusia sebelas tahun dan bertanggung jawab penuh padanya.

Iva bukan dari keluarga berada seperti Launa, ia terlahir dari keluarga sederhana dan numpang hidup di rumah Launa. Meski pun begitu, Salsa dan Kevin tetap menganggap Iva sebagai anak perempuan mereka. Mereka tidak membeda-bedakan Launa dan Iva. Biaya sekolah Iva, mulai dari Sd hingga kuliah, Kevin yang membiayai. Hingga akhirnya, begitu Iva mendapat pekerjaan, Iva pamit baik-baik dan ingin tinggal sendiri mengingat jarak rumah dan kantornya berdekatan.

Salsa dan Kevin sebenarnya tidak rela Iva pindah dan tinggal terpisah dengan mereka. Akan tetapi, Salsa juga tidak bisa memaksa mengingat Iva sudah dewasa.

“Va, kamu tahan juga ya bekerja di sini lama-lama?” Tanya Launa setelah mereka cukup lama berdiam diri.

“Aku kan sudah terbiasa Lau, asal tidak membantah dan mendengarkan dia, pak Barra tidak akan marah kok.”

“Kalau aku jadi kamu, aku nggak mau disuruh-suruh kayak gitu. Mentang-mentang punya kuasa seenaknya aja ngatur orang. Suka menghina lagi.”

“Udah dong Lau, nggak usah dibahas lagi. Udah bagus dia tetap mau merekrut kamu.”

“Untung ini series favorit aku Va, kalau bukan ogah aku lama-lama berurusan dengannya. Apalagi tadi, dia ngomong tanpa ekspresi udah kayak robot aja tau nggak_”

“Ekhem.” Tiba-tiba ada suara deheman lelaki hingga membuat mereka bungkam dan sama-sama menoleh ke arah sumber suara.

“Mampus aku.” Batin Iva yang ketar ketir begitu tau siapa sosok yang kini tengah memergoki mereka.

Episodes
1 Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2 Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3 Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4 Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5 Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6 Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7 Eps 7 Jebakan
8 Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9 Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10 Eps 10 Hancur
11 Eps 11 Hancur Bersamaan
12 Eps 12 Dendam
13 Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14 Eps 14 Nomor Baru
15 Eps 15 Kecemasan
16 Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17 Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18 Eps 18 Iva dan Perasaannya
19 Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20 Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21 Eps 21 Dalam Bahaya
22 Eps 22 Mual
23 Eps 23 Ngapel Dadakan
24 Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25 Eps 25 Menjauh
26 Eps 26 Tetap Keras Hati
27 Eps 27 Hampir Saja
28 Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29 Eps 29 Kesepakatan
30 Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31 Eps 31 Terancam Kala Strategi
32 Eps 32 Diluar Prediksi
33 Eps 33 Sah!!!
34 Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35 Eps 35 Resepsi
36 Eps 36 Sogokkan
37 Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38 Eps 38 Keresahan Hati Iva
39 Eps 39 Pertanyaan Konyol
40 Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41 Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42 Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43 Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44 Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45 Eps 45 Syarat Mematikan
46 Eps 46 Salting
47 Eps 47 Bayangan? - Launa
48 Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49 Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50 Eps 50 Minta Nafkah?
51 Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52 Eps 52 Kiss
53 Eps 53 Cemburu
54 Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55 Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56 Eps 56 Misi Baru Danu
57 Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58 Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59 Eps 59 Menunya Apa?
60 Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61 Eps 61 Menyatu
62 Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63 Eps 63 Ketakutan Launa
64 Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65 Eps 65 I Love You mas - Launa
66 Eps 66 Tidak Tertebak
67 Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68 Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69 Eps 69 Merasa Dibodohi
70 Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71 Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72 Eps 72 Marahnya Sungguhan
73 Eps 73 Tak Terbaca
74 Eps 74 Tenang
75 Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76 Eps 76 Awal
77 Eps 77 Kejadian
78 Eps 78 Kabar Baik
79 Eps 79 Dijemput
80 Eps 80 Permintaan yang Sulit
81 Eps 81
82 Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83 Eps 83 Menyesap Madu
84 Eps 84 Teman Masak Sahur
85 Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86 Eps 86 Tamu Tak Diundang
87 Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88 Eps 88 Tabur Tuai
89 Eps 89 Pengawal Lagi
90 Eps 90 Buka Pakai Apa?
91 Eps 91 Dua Garis
92 Eps 92 Tidak Diharapkan
93 Eps 93 Pengganti Ibu
94 Eps 94 Tanggung Jawab
95 Eps 95 Ikhtiar
96 Eps 96 Hari Raya
97 Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98 Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99 Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100 Eps 100 Menguji Adrenalin
101 Eps 101 Serangan Pertanyaan
102 Eps 102 Nasehat Launa
103 Eps 103 Tuntutan Perhatian
104 Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105 Eps 105 Diabaikan
106 Eps 106 Terjebak Film
107 Eps 107 Berakhir
108 Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109 Eps 109 Penyelematan
110 Eps 110 Pembelaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Hadiah Besar di Akhir Tahun
2
Eps 2 Terkesima Tapi Menyebalkan
3
Eps 3 Hampir Mendapat Musibah
4
Eps 4 Saya Minta Kamu Disiplin! - Barra
5
Eps 5 Saya Tidak Suka Artis Plonga Plongo- Barra
6
Eps 6 Kamu Pasti Jadi Milikku- Garry
7
Eps 7 Jebakan
8
Eps 8 Hilang Jejak - Danu
9
Eps 9 Mobil Dengan Sejuta Kenangan
10
Eps 10 Hancur
11
Eps 11 Hancur Bersamaan
12
Eps 12 Dendam
13
Eps 13 Pandai Bersilat Lidah
14
Eps 14 Nomor Baru
15
Eps 15 Kecemasan
16
Eps 16 Mengusir Penat Dengan Caraku
17
Eps 17 Serupa Tapi Tak Sama
18
Eps 18 Iva dan Perasaannya
19
Eps 19 Tapi Akan Balik Lagi Untuk Melamarmu - Bara
20
Eps 20 Merasa Tidak Pantas
21
Eps 21 Dalam Bahaya
22
Eps 22 Mual
23
Eps 23 Ngapel Dadakan
24
Eps 24 Berdebat yang Tak Pasti
25
Eps 25 Menjauh
26
Eps 26 Tetap Keras Hati
27
Eps 27 Hampir Saja
28
Eps 28 Kabar Baik/Buruk?
29
Eps 29 Kesepakatan
30
Eps 30 Kecewanya Hati Danu
31
Eps 31 Terancam Kala Strategi
32
Eps 32 Diluar Prediksi
33
Eps 33 Sah!!!
34
Eps 34 Dia Suamiku, Mencintainya Adalah Kewajiban - Launa
35
Eps 35 Resepsi
36
Eps 36 Sogokkan
37
Eps 37 Gaun Pembawa Celaka
38
Eps 38 Keresahan Hati Iva
39
Eps 39 Pertanyaan Konyol
40
Eps 40 Kamu Pasangan Halalku-Bara
41
Eps 41 Kelakuan Pasukan Kepo
42
Eps 42 Rasakan Pembalasanku!
43
Eps 43 Kamu Istriku Bukan Rekan Bisnis.
44
Eps 44 Jelmaan Buaya Putih
45
Eps 45 Syarat Mematikan
46
Eps 46 Salting
47
Eps 47 Bayangan? - Launa
48
Eps 48 Maaf Jika Aku Belum Menjanjikan Cinta
49
Eps 49 Kamu Adalah Hakku
50
Eps 50 Minta Nafkah?
51
Eps 51 Penyelesaian Masalah Ala Bara
52
Eps 52 Kiss
53
Eps 53 Cemburu
54
Eps 54 Tidak Bisa Dibiarkan
55
Eps 55 Pantai Pertama Setelah Menikah
56
Eps 56 Misi Baru Danu
57
Eps 57 Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan - Bara
58
Eps 58 Mau Tidak? - Bara
59
Eps 59 Menunya Apa?
60
Eps 60 Mencurigakan! - Launa
61
Eps 61 Menyatu
62
Eps 62 Kapan Makan Malamnya?
63
Eps 63 Ketakutan Launa
64
Eps 64 Jangan Mencampuri Urusan Rumah Tanggaku - Bara
65
Eps 65 I Love You mas - Launa
66
Eps 66 Tidak Tertebak
67
Eps 67 Apapun Untuk Launa - Danu
68
Eps 68 Mengurungkan ungkapan cinta - Danu
69
Eps 69 Merasa Dibodohi
70
Eps 70 Orang Tua yang Bijak
71
Eps 71 Ikatan Sahabat Itu Lemah ~ Bara
72
Eps 72 Marahnya Sungguhan
73
Eps 73 Tak Terbaca
74
Eps 74 Tenang
75
Eps 75 Kena Mental ~ Bara
76
Eps 76 Awal
77
Eps 77 Kejadian
78
Eps 78 Kabar Baik
79
Eps 79 Dijemput
80
Eps 80 Permintaan yang Sulit
81
Eps 81
82
Eps 82 Keadilan yang Bagaimana?
83
Eps 83 Menyesap Madu
84
Eps 84 Teman Masak Sahur
85
Eps 85 Hati Kamu ~ Bara
86
Eps 86 Tamu Tak Diundang
87
Eps 87 Sudah Saatnya Go Public
88
Eps 88 Tabur Tuai
89
Eps 89 Pengawal Lagi
90
Eps 90 Buka Pakai Apa?
91
Eps 91 Dua Garis
92
Eps 92 Tidak Diharapkan
93
Eps 93 Pengganti Ibu
94
Eps 94 Tanggung Jawab
95
Eps 95 Ikhtiar
96
Eps 96 Hari Raya
97
Eps 97 Aku Ikut ~ Launa
98
Eps 98 Makan Malam yang Sangat Berkesan ~ Bara
99
Eps 99 Hamili Aku~ Launa
100
Eps 100 Menguji Adrenalin
101
Eps 101 Serangan Pertanyaan
102
Eps 102 Nasehat Launa
103
Eps 103 Tuntutan Perhatian
104
Eps 104 Sembilan Bulan Sudah
105
Eps 105 Diabaikan
106
Eps 106 Terjebak Film
107
Eps 107 Berakhir
108
Eps 108 Benang Kusut yang Mulai Bisa Ditarik
109
Eps 109 Penyelematan
110
Eps 110 Pembelaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!