Keluarga Cemara ... Eh, Viking

Sasa dan Xander asyik membuat camilan gorengan berupa bakwan jagung macaroni bulat. Xavier hanya duduk manis melihat kesibukan kedua orang itu dan dirinya berharap tetap bisa melihat pemandangan seperti ini selamanya.

Tunggu! Kalau mauku begitu, berarti aku dan Sasa menikah? Tapi Sasa sudah bilang tidak ada hubungan romantis. Masa iya, ciuman seindah tadi itu tidak membuat Sasa ada perasaan gimana gitu? - batin Xavier. Berarti aku harus buat Sasa jatuh cinta padaku.

"Sasa, besok kamu mulai ngajar aku kan?" tanya Xander.

"Iya, besok kan sudah mulai ngajar kamu tapi ingat anak Viking, jangan panggil namaku seperti di rumah, harus pakai miss ya !" jawab Sasa sambil menggoreng bakwan setelah dibuat bola-bola oleh mereka berdua.

"Semoga tidak lupa ya Sasa," cengir Xander sambil membuat teh sore. Xander ikutan ketularan Sasa yang meracik teh ala Solo yang wasgitel sementara Xavier belum terlalu bisa menerima te ala gadis itu. Akhirnya jika minum teh sore, ada dua tipe teh di meja makan, tipe light Yagami dan pekat Ryuk ( anggapan Sasa merujuk manga Death Note ).

"Idiiihh, anak Viking macam opa-opa sudah sok pikun," cebik Sasa sambil meniriskan gorengannya. "Xander, tolong itu puding coklat yang sudah aku buat di dalam kulkas, dikeluarkan sekalian."

"Yes, mum," jawab Xander santai sambil meletakkan poci teh diatas meja. Sasa hanya menggelengkan kepalanya mendengar panggilan Xander.

"Kamu buat apa Sasa?" tanya Xavier sambil duduk di depan meja dapur.

"Gorengan bakwan jagung macaroni sama singkong goreng nanti ditabur parutan keju."

Xavier mengernyitkan keningnya. "Kamu punya singkong dari mana?"

"Nyolong di kebun pak Toyib," jawab Sasa cuek.

Xavier dan Xander melongo mendengar jawaban Sasa dan gadis itu tertawa geli melihat ekspresi ayah dan anak itu. "Aku beli Boys, jangan khawatir. Yang benar saja singkong sampai nyolong. Gak patut. Kalau mau, garong macam pejabat yang main korupsi. Tanggung kalau cuma singkong !" kekeh Sasa.

"Ampun deh .... Bikin kaget saja kamu." Xavier lalu berjalan ke sisi belakang Sasa yang sedang menata camilannya. "I natt sover du med meg, ok ( nanti malam kamu tidur bersamaku ya )?" bisik Xavier di sisi telinga Sasa.

Gadis itu menatap Xavier. "Kita mau nonton Ole Gunnar Solskjaer bikin gol treble winner Manchester United?" tanya Sasa.

Xavier menghela nafas panjang. "Jauh banget artinya sama yang aku bilang."

Sasa hanya mengedikkan bahunya. Lha wong gue kagak mudeng bahasa Viking jadi ya itu yang kelintas.

***

Xavier menikmati acara minum teh bersama Sasa dan Xander yang bercerita banyak hal, termasuk besok akan mulai pelajaran yang mana. Xavier bisa melihat bagaimana Sasa dengan telaten mengajari Xander bahasa gaul khas Semarangan biar paham dikit-dikit.

"Jadi bilang he eh ik itu memang tidak ada artinya khusus?" tanya Xander.

"Ik itu macam penekanan. Dikasih tanda pentung. Kalau nggak pakai ik, kurang rasanya," jawab Sasa. "Masing-masing daerah berbeda kebiasaannya. Semarang begitu, Solo dan Yogyakarta beda lagi."

"Macam aksen Oslo beda dengan aksen Bergen dan Tromsø, Xander," timpal Xavier sambil terus memandang Sasa.

Sasa hanya mengacuhkan cara Xavier memandang dirinya karena tahu pria itu baru mendapatkan sesuatu yang berbeda. Paling cuma euforia sesaat. Eh tunggu dulu, kalau tadi si papa gula main masuk kamar aku, tidak menutup kemungkinan akan mengulangi nanti malam! Ingat Sasa, kamu harus mengunci kamar kamu!

Sasa menoleh ke arah Xavier yang hanya tersenyum manis ke dirinya. Sasa memicingkan matanya curiga dengan otak meshum pak Duda yang sepertinya sudah mendapatkan kebahagiaan akan sesuatu. Asli, Sasa. Papa gula mencurigakan!

Xavier hanya memasang wajah biasa tapi jantungnya berdegup cepat karena pandangan Sasa ke dirinya seperti mencurigai sesuatu. Tunggu! Apa Sasa tahu modus aku?

***

Masing-masing orang lalu mandi sore dan Xavier melanjutkan dengan ibadah Maghrib bersama Xander sementara Sasa berada di kamarnya menjalankan ibadahnya. Gadis itu menyempatkan diri untuk menghubungi ibunya yang sedang berada di New York.

"Jadi sekarang Ardiona bersama Sabrina di New York?" tanya Sasa soal sepupunya yang sebaya dengannya.

"Iya, Oom Joon memberikan kepercayaan pada Ardiona untuk mengurus cabang Silver Shinning disana. Lagipula, di New York kan banyak sepupu juga jadi mereka tidak sendirian. Manda sama Pip mau membantu Ardiona untuk lebih paham bisnis di New York. Mama rasa Ardi akan cepat belajar mengingat pengalaman dia di W Food dulu."

"Syukurlah Oom Joon sudah legowo," senyum Sasa yang tahu bagaimana parahnya hubungan Lee Yoo Joon dengan menantunya itu.

"Karena ada cucu jadi Oom kamu ngalah deh," gelak Khadijah. "Kamu belum pengen menikah, Sa?"

"Yaelah mama, nikah sama siapa? Cowok jaman now itu banyak red flag nya. Sabrina beruntung dapat Ardiona yang hutan hijau macam Oom Lucky dan bang Steven ke mbak Daisy dan mbak Shea. Toh cewek tidak menikah jaman sekarang juga bukan tabu asal tidak jadi beban hidup. Cewek mandiri itu keren tapi dapat warisan itu berkah."

Khadijah terbahak. "Dasar! Sok yakin dapat warisan."

"Lha, keluarga Hadiyanto kan tidak banyak. Yang di Eyang Dewa cuma aku dan Shandilya, di Eyang Pramudya, cuma ada Zahira dan sudah diboyong mas Melvin ke Qatar. Bank Arta Jaya kan diambil alih sama Shandilya, aku tidak tertarik jadi tinggal dapat warisan tho?" eyel Sasa.

"Ya Allah nak, kamu itu memang sama saja sama Eyang Dewa."

"Yaelah Mama, aku itu cucunya Eyang Dewa jadi kalau mirip kan memang ada suhunya," senyum Sasa manis.

"Iya deh. Ya sudah, mama dan papa masih harus ke Washington lusa. Ini kita masih di New York karena kita mau kumpul-kumpul di RR's Meal. Hati-hati di Semarang ya. Jangan brutal sama murid kamu. Kan besok sudah masuk sekolah lagi kan?" Khadijah memandang wajah putrinya yang bersandar di tembok kamar. "Sayang, wallpaper kamar kamu ganti?"

Sasa tertegun. Weeeiiittsss! Mati aku ! "Iya mama. Bosan yang lama. Sekalian ganti setting kamar juga. Biar perubahan dan perbaikan mood." Untung gue banyak belajar jadi artis sama mas Pasha.

"Ya udah. Suka suka kamu karena yang tahu kenyamanan dan bahagia kamu ya cuma kamu. Hati-hati kalau nyetir motor ya nak."

"Siap Mama. Have fun sama Papa. Jangan bikin adik lagi !"

Khadijah terbahak. "Kenapa sih kalian itu sama saja." Para sepupu Sasa selalu bilang begitu kalau kedua orangtuanya pergi berdua untuk liburan atau urusan bisnis.

"Sudah jadi trademark."

Sasa dan Khadijah pun saling mengucapkan salam lalu Sasa turun dari tempat tidur untuk mempersiapkan makan malam. Betapa terkejutnya Sasa saat melihat Xavier sudah berada di depan pintu kamarnya.

"Astaghfirullah, Xavier ! Bikin kaget !" ucap Sasa sambil menepuk pelan dadanya.

"Dada kamu kenapa?" goda Xavier.

"Minta dikasih silikon !" jawab Sasa cuek lalu melewati Xavier yang meraih tangan gadis itu.

"Aku suka yang alami," bisik Xavier membuat pipi Sasa memerah.

Duh bahaya ! BAHAAAYYYAAAA !!!!

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂

Terpopuler

Comments

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

Nah loh, kalang kabut sendiri kan kamu tepung bumbu Sasa/Facepalm//Facepalm/

2025-02-06

6

Sayem Sayem

Sayem Sayem

wes wes perlu d ruqyah ni Sasa nek ngomong asal nyeplos wae .... pengen ngarungi duda viking

2025-02-06

3

ahmad suryadi

ahmad suryadi

bikin ikan xavier kaget thor klo sasa bukan org menye" keluarga sultan setan badas kadas kurap panu lengkap

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!