Di Gumaya

Sasa baru saja selesai mandi saat mendengar ponselnya berbunyi dan gadis itu segera mengambilnya dari dalam tas.

"Assalamualaikum Mama," sapa Sasa saat tahu siapa yang menelpon.

"Wa'alaikumsalam. Kamu sudah di rumah ?" tanya Khadijah ke putrinya lewat panggilan video.

"Alhamdulillah sampun. Nanti mau keluar sebentar cari maem. Mungkin naik gojek saja Ma, so Vario sudah masuk rumah soalnya."

"Kamu mau cari makan dimana, sayang ?"

"Paling Tembalang. Kan banyak tuh sederetan mau cari apa saja ada. Sekalian beli buat besok sarapan. Besok pagi urus penerimaan murid baru lagi biar tinggal aku panasin."

"Sasa, masih betah bercosplay di Semarang?" goda Khadijah.

"Kenapa mama?"

"Eyangmu ribut. Katanya 'Nanti Sasa kebablasan main cosplay jadi lupa habitat asal'," kekeh Khadijah yang sering gemas dengan ayah mertuanya. Definisi semakin tua semakin receh.

Sasa melengos mendengar bagaimana lebaynya Dewa. "Eyang mah sukanya ngadi-ngadi deh!"

"Kalau kamu masih senang bekerja di Semarang, mama dukung kamu. Biar kamu tahu rasanya bekerja dan bisa melihat aslinya orang itu bagaimana saat kamu dianggap tidak punya apa-apa," ucap Khadijah.

"Memang. Kan mama sudah aku ceritain soal duo ikan piranha tapi aslinya ikan teri ... Eh, itu kan sahabatnya mas Dombret ding,"

Khadijah tertawa kecil. "Yang penting kamu jangan hajar ya Sasa. Mama tidak mau dengar kamu bikin orang masuk rumah sakit !"

"Iya mama."

Khadijah dan Sasa saling bercerita tentang apapun termasuk bertemu dengan Xavier dan Xander tapi hanya sekedarnya tidak secara detail.

"Ya sudah. Hati-hati ya sayang."

"Iya ma. Salam buat papa, eyang lebay dan eyang cantik. Tolong bilang sama eyang Alina, suaminya disuruh sabar menunggu cucunya yang sedang jadi neng Toyib. Tapi lebaran pulang kok," cengir Sasa membuat Khadijah terbahak.

"Kamu tuh kalau sama eyang Kakung kamu kok senenganya ribut saja."

"Habis! Eyang lebay ...." Sasa terkejut melihat ada telepon masuk dari Xavier. "Mama, maaf, wali murid aku telepon."

"Iya sayang. Hati-hati. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam mama." Sasa memencet tombol hijau untuk menerima telepon Xavier.

"Ya Mr Horance?" sapa Sasa dengan panggilan telepon biasa.

"Apa kamu bisa siap jam tujuh malam ? Kamu akan aku jemput untuk makan malam."

Sasa melongo. "Makan malam?"

"Iya, kita bertiga bersama Xander."

"Dimana?"

"Hotel Gumaya. Pakai baju yang bagus ya. Kalau tidak punya, apa perlu beli dulu ?"

Sasa mengerucutkan bibirnya. Lu kira gue segitu missqueen nya ? "Ada Mr Horance. Jangan khawatir."

"Oke. Jam tujuh!"

"Jam tujuh !" balas Sasa berusaha menekan emosinya. Setelah mematikan telepon dari Xavier, Sasa mengambil bantal dan menutup wajahnya erat lalu berteriak kencang. "Hiiiihhhh, cosplay ini menyusahkan dirikuuuu ! Eh, kok kayak lagu ya? Haaaiissshhh, keseringan kumpul sama Oom Lucky jadinya ketularan kebiasaan dia gabungin sama lagu !"

Sasa lalu menuju lemari bajunya. Dia memang membawa beberapa baju cantiknya dan akan memperlihatkan bahwa dirinya tidak missqueen buanget!

***

"Apa kamu yakin disini Xander ?" tanya Xavier saat berhenti di depan rumah yang benar-benar biasa banget dengan cat warna biru muda yang memudar dan pagar besi agak berkarat. Tidak ada tanaman hias hanya ada dua pohon rambutan dan pohon mangga di halaman.

"Sesuai map benar disini papa." Xander mengernyitkan melihat gubuk Sasa. Ini sih benar gubuk !

"Coba papa telepon." Xavier mengubungi Sasa. "Aku sudah di depan rumah kamu."

Tak lama Sasa keluar mengenakan gaun terusan bewarna pinky, wedges warna pinky dipadukan dengan jaket cardigan dengan warna pinky, untungnya tasnya bewarna hitam. Xavier dan Xander melongo saat melihat Sasa tampil berbeda dari yang mereka lihat sebelumnya.

"Halo? Selamat malam. Sudah menunggu ya ?" sapa Sasa ramah.

"Ti... tidak. Xander kamu pindah belakang, biar Sasa di sebelah Papa."

Xander membuka pintu mobil dan mempersilahkan Sasa masuk sementara dirinya pindah ke belakang.

"Penggemar pinky?" tanya Xavier sambil menyetir mobilnya kembali ke hotel tempat dia menginap.

"Katanya mau makan di hotel Gumaya jadi saya harus dandan. Kebetulan punya gaun lama yang masih bagus kan. Jadi saya padu padan saja," jawab Sasa santai.

"Baguslah biar tidak terlihat ... "

"Udik? Kampungan? Ndeso? Saya memang tidak banyak uang tapi masih sadar diri lah, Mr Horance," jawab Sasa judes. Lama-lama gue slepet juga nih duda! Bisa-bisanya kirain gue ndeso! Sorry pak duda, gue nggak ndeso. Gue lagi main cosplay!

Xavier tersenyum smirk.

Kalau elu tahu siapa keluarga gue, bakalan elu minta dikirim ke planet mars ! Dengar wahai kaum Mars, Venus di depan elu itu, duitnya banyak! Sasa memilih memasang wajah datar tapi dalam hatinya ngedumel berbagai bahasa.

Setengah jam kemudian mereka tiba di hotel Gumaya di jalan Gajah Mada. Xavier berjalan dengan wajah menunduk saat melihat adanya kaum hawa di dekatnya dan tanpa sadar menggenggam tangan Sasa yang berjalan di sebelahnya.

"Kok pegang tangan saya Mr Horance?" tanya Sasa bingung.

"Aku butuh pegangan."

"Pegangan tuh tiang terus dengar lagu India, nari-nari deh ... Tum Paas Aaye, Yoon Muskuraaye

Tumne Na Jane Kya, Sapne Dikaaye ...Tum Paas Aaye, Yoon Muskuraaye ... Tumne Na Jane Kya Sapne DikaayeAbh To Mera Dil, Jage Na Sota Hai

Kya Karon Hai, Kuch Kuch Hota Hai ..." dendang Sasa dengan nada pelan tapi tanpa sadar menggoyangkan pinggulnya.

Xander sudah cekikikan melihat calon gurunya begitu amburadul sementara Xavier melongo tidak percaya gadis cantik ini bisa lebih random dari sebelumnya.

"Kenapa Mr Horance? Belum pernah nonton Kuch Kuch Hota Hai?" tanya Sasa polos. "Kapan-kapan kita nonton bareng !"

Xavier menggelengkan kepalanya. Ampun deh! Tapi cuma dia yang tidak membuat aku phobia, sebab sudah menjengkelkan!

"Ayo kita makan. Aku sudah pesan tempat untuk jam delapan."

***

Xavier mengira Sasa akan kesulitan dalam acara fine dining di restauran hotel bintang lima tapi dia salah. Sasa sangat luwes dan tidak kesulitan membedakan alat makan untuk makanan apa.

"Apakah ada kulit salmon ?" tanya Sasa ke seorang pelayan dengan bahasa Inggris.

"Ada miss. Apakah akan dimasukkan ke dalam ..."

"Masukkan ke dalam tagihan aku," ucap Xavier.

"Baik tuan. Tunggu sebentar." Pelayan itu pun pergi.

Xavier menatap Sasa dengan tatapan curiga. "Bagaimana kamu tahu disini ada kulit salmon?"

Sasa tertegun. Duh! Blo'on! Itu kan kesukaan kamu kalau ke Semarang dan menginap disini ! Bodoh kamu Sasa Tepung !

"Ehem, Miss Faustine pernah makan disini dan cerita kalau kulit salmonnya enak. Jadi mumpung saya ditraktir, kenapa tidak?" cengir Sasa.

Xavier hanya menatap Sasa datar sementara gadis itu kembali fokus dengan makanannya.

Lumayan, perbaikan gizi - batin Sasa senang.

Yang merasa sedikit curigation

***

Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

ngakak pas bayangin sasa tepung bumbu serbaguna nyanyi lagu India sambil goyang 😂😂😂😂😂

2025-01-17

8

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

Ya Allah mbak... sampe ikutan nyanyi aku/Facepalm//Facepalm/

2025-01-17

5

Elsa Fanie

Elsa Fanie

🤣🤣🤣🤣,jd penasaran gimana y reaksi ny manusia viking klo tw tepung sasa horang kaya,anak dan cucu sultan malah 🤣🤣🤔🤔

2025-01-17

3

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!