Gubuk Derita Apa Ya?

Sasa menatap sebal ke arah pria yang mengaku namanya Xavier. Sial@n ! Gubuk? Memangnya gubuk derita nya Hamdan ATT? Duh, gara-gara cari kontrakan dekat kampung jadinya ikutan dengar dangdut tetangga deh ! Jangan sampai Eyang Dewa dengar ... Bisa diajak bicara baik-baik nih orang !

"Ehem, gubuk saya tidak jauh dari sini. Saya tinggal di daerah Jatingaleh situ." Sasa menoleh ke Xander. "Besok lagi jangan Meleng ya ! Sekarang kamu sama papa kamu. Hati-hati, kamu kan turis disini."

"Oke Sasa." Xander memberi tanda salut ke Sasa yang dibalas gadis itu sambil tersenyum.

Xavier menatap interaksi Xander dengan Sasa yang sepertinya sudah kenal lama. Dan aku juga tidak ada keinginan kabur atau gugup saat melihat gadis ini. Apa dia kryptonite gynophobia aku? Macam Iffah dulu yang menjadi satu-satunya wanita yang bisa bersama aku?

"Kalau begitu saya permisi dulu. Bye Xander, bye Mr Cold Refrigerator eh ... Mr Xavier." Sasa pun berbalik .

"Tunggu! Kamu naik apa?" tanya Xavier.

"Mercykill!" jawab Sasa sambil menoleh ke arah Xavier.

"Mercy ... What ?" Xavier celingukan. Mana mobil Mercy nya ? Apa itu Mercy keluaran terbaru?

"Mercykill itu Mercedez Sikil, Mercedez kaki ! Ini dua kaki aku kan harga tidak ternilai melebihi Mercedez." Sasa menunjukkan dua kaki jenjangnya dengan jeans robek-robek plus ada darah kering disana. "Kata lainnya jalan kaki biar sehat!"

"Kamu terluka," ucap Xavier.

"Tenang ... Aku wanita tangguh suka makan pecel ! Permisi semuanya !" Sasa pun berjalan meninggalkan ayah dan anak itu.

Xander cekikikan mendengar istilah baru dari Sasa. "Papa, Sasa itu lucu dan pintar lho."

"Iya. Tapi miskin."

***

Rumah Kontrakan Sasa daerah Karangrejo Jatingaleh

Sasa akhirnya tiba di rumah kontrakannya dan setelahnya berteriak kesakitan.

"Aduuuh duh duh ... Kau tak percaya ... Lha kok malah Harry Mukti. Duh, lara ndes ! Betadine mana Betadine ?" Sasa mengunci pintu kontrakannya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mulai mengobati luka-lukanya dengan obat yang diambilnya dari kotak obat.

Namanya Salasika Hadiyanto, putri sulung Sagara Hadiyanto dan Khadijah Al Khafi, cucu dari Dewa Hadiyanto dan Alina, pemilik Bank Artha Jaya, salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Salasika berarti wanita pemberani dari bahasa Sansekerta dan jadinya Salasika pemberani overload. Salasika punya adik laki-laki beda dua tahun bernama Shandilya yang berarti pria bijak.

Gara-gara namanya antik, jika kumpul keluarga, mereka hobi menistakan namanya terutama Hana dan Seiya yang sering memanggilnya tepung Sasa lah, salah berapa, salsa dressing lah, tari salsa lah padahal mereka berdua pun juga sama punya nama burik. Terkadang Sasa gemas sendiri dengan otak para sepupunya. Giliran kasih nama burik cepat, giliran suruh baca doa acara keluarga ribut tunjuk-tunjukan.

Sasa, begitu biasa dipanggil, sudah tinggal di kota lumpia ini sekitar enam bulan. Dirinya memang bosan di Jakarta dan pilihannya hanya ada dua, Semarang atau Solo karena dirinya ada rumah disana, rumah keluarga Pratomo Hadiyanto yang dulu dipakai eyang buyutnya, Savitri Pratomo. Tapi Sasa memilih ke Semarang karena menurutnya berbeda.

Gadis berusia 25 tahun itu adalah lulusan sastra Inggris dan Jerman dari UI. Sasa menang suka bahasa dan mengakui otaknya bukan otak bisnis macam adiknya tapi kalau soal cari diskonan, dia paling cepat hitung-hitungannya. Sasa pun meminta ijin pada eyang dan papanya untuk minggat ke Semarang. ( gimana konsepnya ? Minggat tapi bilang ).

Meskipun kedua eyang dan papanya ngereog, tapi eyang Alina dan ibunya, Khadijah, sangat mendukungnya apalagi dulu Khadijah seusia Sasa sudah kenyang keliling dunia karena berprofesi sebagai pramugari Garuda Indonesia. Sasa mengakui ibunya sangat cantik dan tidak heran kalau ayahnya sudah ngejar dari SMA.

Karena eyang Kakung dan papanya tidak bisa melawan ucapan dua wanita yang sudah terbiasa keluar rumah dari remaja untuk kuliah dan bekerja, akhirnya mereka mengijinkan Sasa ke Semarang sebagai guru bahasa Inggris di sebuah sekolah swasta internasional daerah Semarang Atas.

Sasa sengaja tidak mau tinggal di apartemen yang ditawarkan ayahnya dan memilih kontrak rumah biasa dengan lingkungan yang ramai dimana ada mahasiswa, pekerja dan area makan yang banyak jadi dirinya tidak bingung kalau malas masak. Area tempat Sasa tinggal memang dekat dua kampus disana, Universitas Katolik Soegijapranata dan Universitas Tujuh Belas Agustus. Naik dikit ke daerah Tembalang, sudah ada Universitas Diponegoro.

Sasa melepaskan semua atribut putri dan cucu keluarga Hadiyanto, memilih memakai nama Sasa Kim, diambil dari Eyang Kim Jaehyun. Sasa juga tidak mau memakai nama Pratomo karena nama itu terlalu beken. Sasa ingin hidup biasa-biasa saja meskipun papa dan eyang kakungnya macam singgat karena terlalu over thinking.

Stasiun Gambir Tujuh Bulan Lalu

"Pokoknya Sasa bumbu tepung serba guna, kalau kamu bosan bercosplay jadi anak miskin, pulang ya nduk," ucap Dewa ke Sasa saat dirinya mau ke Semarang.

"Idiiihhh Eyang tuh ! Nggak boleh ngenyek ( menghina )! Mboten patut !" tegur Sasa gemas dengan eyangnya yang sering asal njeplak. Dan kebiasaan itu menurun ke dirinya.

"Pokoknya kalau ada apa-apa, laporan ! Oke !" ucap Sagara tegas.

"Njih papa .... "

"Yakin kamu naik kereta? Nanti kalau ada Ultraman gelut sama Gomora gimana? Kan ada tuh episode berkelahi di dekat stasiun," ucap Dewa asal dan langsung mendapatkan pelototan Alina.

"Mas Dewa!"

Sasa menggelengkan kepalanya. Dirinya memang senang naik kereta dibandingkan pesawat apalagi sekarang kereta juga keren-keren. Sasa pun memilih kereta compartment buat satu orang jadi tetap luxury kan?

Dan sekarang, dirinya cukup betah tinggal di Semarang. Sasa juga punya mobil yang disimpan di parkiran Bank Artha Jaya di jalan pahlawan. Sementara untuk hari-hari, Sasa lebih suka naik motor Vario yang sejuta umat.

Sasa lalu membuka kulkasnya dan mengambil pizza sisa semalam lalu memaksakan di air fryer. Pikirannya kembali ke tadi saat dirinya menolong Xander yang tidak melihat-lihat jalan dimana ada pria bodoh nyetir motor malah lihat handphone. Entah apa jadinya tadi kalau dirinya tidak menolong Xander.

"Eh tapi, kok papanya menghaina sekali ya... Bilang gubuk ...." Sasa melihat rumah kontrakannya yang memang tidak dibongkar apapun olehnya tapi tetap kebersihan terjaga. "Ya dibandingkan rumah Jakarta ... Ini gubuk sih ..."

Tak lama pizzanya matang dan Sasa menuju dapur minimalisnya sambil berdendang.

Pagi Makan Sore Tiada

Takkan Luntur Cintaku Padamu

Baju Satu Kering Dibadan

Takkan Pudar Sayangku Padamu

Walau Hidup Ini Di Gubug Derita

***

Sementara itu di sebuah hotel bintang empat area simpang lima, Xavier masih terbayang-bayang dengan gadis dengan baju lusuh dan belel itu.

Cantik tapi kayaknya dia cuma mampu beli baju bekas deh. Apa ....

Xavier tersenyum licik.

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Febly Yanti

Febly Yanti

ini versi di luar jalur ya mba...seru kayaknya jalan ceritanya mba hana...karna cuaca juga di luar perkiraan mba hana hrs jaga kesehatan dan semangat terus buat up....

2025-01-12

1

Mei MD

Mei MD

kontrakan Sasa di Karangrejo yg deket kuburan ga ya

2025-01-18

1

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Holllaaa kk....
bru smpt mmpir nih,mklum msih sbuk....he..he....
tp tnang aja,udh ksih like,vote,plus hdiah jg....sking sneng anknya gara2 udh nongol....d tnggu up'ny y....
Smngttt.....

2025-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!