Pindah

Xavier dan Xander pun pulang ke hotel setelah menyelesaikan semua administrasi dengan diantar Sasa ke parkiran. Mobil Lexus hitam itu pergi dan Sasa merasakan bahwa dua piranha putih sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan ingin mencabik-cabik dirinya.

"Kelihatannya kamu akrab sekali dengan Mr Horance," ucap Yetty dengan nada sinis dan iri.

"Kenapa? Iri bilang boss !" balas Sasa.

"Memang kamu bisa apa sih ?" timpal Nina dengan geram.

"Kalian bisa bahasa Jerman? Bahasa Perancis? Tidak kan? Kalian kan membanggakan diri bisa bahasa Mandarin. Aku memang tidak sefasih kalian, tapi aku fasih bahasa yang lain," senyum Sasa.

"Dilarang di sekolah ini dekat dengan wali murid disini!" hardik Yetty.

"Oh, biar tidak ada skandal macam kamu ya Miss Yetty sampai digerebek?" cengir Sasa dengan wajah usil. "Beruntung miss Faustine masih kasih kesempatan kamu karena kamu keponakannya."

Wajah Yetty langsung memucat karena tidak menyangka Sasa tahu aibnya. Bagaimana Sasa tahu padahal dia belum masuk sini ! Semua orang disini sudah diwanti-wanti untuk tidak ember ! Apa ada yang cerita ke Sasa ?

"Kalau begitu, saya permisi. Anda masih menunggu calon wali murid lain kan?" Sasa pun berjalan menuju ruang guru dengan gaya songong.

Awas kamu itu !

***

Seminggu kemudian

Xavier dan Xander merasa puas dengan hasil renovasi apartemen mereka di sebuah unit apartemen daerah Sisingamangaraja. Sengaja Xavier mencari tempat daerah atas karena dekat dengan aset-aset milik kakeknya dan sekolah Xander dan gubuk Sasa.

Xavier sungguh tidak sabar membawa gadis yang kadang sederhana kadang terlihat berkelas ke dalam apartemennya. Sudah lama Xavier tidak ada wanita satu atap dengannya dan berharap Sasa sesuai ekspektasinya bisa menjadi partner diskusi Xander.

"Kamar Sasa dimana pa?" tanya Xander yang langsung suka dengan kamarnya yang langsung ke area kolam renang.

"Kamar Sasa sebelah kamar Papa."

Xander menatap ayahnya. "Pa, aku rasa Sasa bukan tipe cewek gampangan deh. Mungkin dia mau sama Papa karena kasihan papa gynophobia."

Xavier tersenyum. "Memang tidak tapi Sasa mau tinggal dengan kita saja papa sudah senang. Bagaimana dengan kamu?"

"Aku lebih suka lagi lah Papa. Sasa itu orangnya asyik dan dia kryptonite papa." Xander memegang tangan papanya. "Kira-kira, mau tidak ya Sasa kita simpan permanen?"

Xavier menyipitkan matanya. "Macam apa saja disimpan permanen?"

***

Kontrakan Sasa

"Dasar piranha putih ! Nanti aku lempar ke piranha hitam punya Oom Enzo, baru tahu rasa !" omel Sasa yang tadi ribut dengan Yetty dan Nina lagi hanya gara-gara salah satu wali murid adalah orang Perancis dimana lebih nyaman dengan bahasa ibunya dan hanya Sasa yang fasih jadi selama melihat-lihat sekolah, gadis itu yang mendampingi pasangan suami istri dengan anaknya.

Tak heran jika semua orang pun sebal dengan kemampuan berbahasa asing gadis missqueen yang hanya naik Vario bekas dan tidak pernah bawa barang mewah.

Sasa sampai harus ribut adu mulut dengan Yetty yang membawa pasangan suami istri dari Perancis itu. Sasa menyindir kalau tidak mampu berbahasa yang dikuasai calon wali murid, jangan sok-sokan. Kalau saja tadi miss Faustine tidak maju, sepertinya Sasa akan menghajar Yetty dan akan di lempar ke Tibet bersatu dengan habitatnya.

Seminggu ini Sasa tidak berkomunikasi dengan Xavier maupun Xander karena dirinya juga sibuk di sekolah dan memberikan kesempatan ayah serta anak itu untuk pindahan. Sasa tidak mau terlihat terlalu sugar baby yang kepo dengan segala sesuatunya dari sugar Daddy nya.

Sasa sedang membereskan cuciannya dan hendak membawanya ke laundry untuk minta disetrikakan ( Sasa paling malas menyetrika ) saat ponselnya berbunyi. Gadis itu lalu mengambilnya dari atas meja makan dan menerimanya.

"Selamat sore Xavier," sapa Sasa ramah.

"Sore. Kamu sedang apa?"

"Menyusun cucian untuk aku bawa ke laundry supaya disetrikakan. Aku paling malas menyetrika," jawab Sasa. "Ikut harga mahasiswa lah !"

"Sudah kamu siapkan baju dan barang-barang kamu yang akan dibawa ke apartemen aku?"

"Eh? Memangnya sudah selesai renovasi?" tanya Sasa bodoh.

"Sudah. Kamu besok sudah mulai tinggal di apartemen bersamaku dan Xander. Apa perlu aku jemput ?"

Sasa menggigit bibir bawahnya. Eh serius nih gue jadi bayi gula pasir, gula Jawa, brown sugar ... "Aku naik ojek online saja. Berikan saja alamatnya dan aku akan datang." Hiyyyaaaahhhh, macam Superman bilang ke Lois Lane.

"Oke. Aku berikan alamatnya. Oh, rekening kamu ?"

Sasa melongo. Serius mau kasih uang. Asyiiikkk, bisa beli franchise chatime. "Nanti aku kirim kan nomor rekeningnya."

"Aku tunggu Sasa. Kabari kalau mau datang besok." Xavier langsung mematikan panggilannya.

Alamak! Sasa langsung mengirimkan nomor rekening yang menggunakan nama Sasa Kim dan memang dipakai khusus untuk cosplay Missqueen nya. Sasa dibantu oleh Oom Nakula nya yang asisten Sagara, demi totalitas menghilangkan nama Hadiyanto.

"Pakai Sasa Kim ... pakai Sasa Kim, bukan Salasika Hadiyanto." Sasa mengirimkan nomor rekeningnya dan lima menit kemudian, sebuah notifikasi muncul di ponselnya.

"Serius kasih 500 Juta !" seru Sasa tertahan karena tembok tetangga bisa mendengar. "Lumayan .... "

Sasa pun kembali mengurus cuciannya dan bersiap menuju tempat laundry langganannya menggunakan motor. Setelahnya gadis itu akan membeli makan malam di seputaran jalan Sultan Agung.

***

Keesokan harinya di Hari Minggu.

Xavier tersenyum saat Sasa datang dengan kopernya dan mempersilahkan gadis itu masuk. Xander langsung memeluk gadis itu dan membawa ke kamarnya.

"Waaahhh kamarnya bagus !" seru Sasa. "View-nya juga."

"Yuk Sasa, aku bantu bongkar koper !"

"Eits. Tunggu dulu kisanak ! Ini koper isinya semua onderdil wanita dan kamu masih balita, ayo keluar ! Biar aku bongkar sendiri !" Sasa lalu mendorong Xander keluar membuat bocah itu manyun.

Sasa lalu menutup pintu kamarnya dan mulai membongkar semua baju-bajunya yang dari baju biasa untuk kantor dan baju simpanannya jika harus dipakai pas acara penting.

"Jangan sampai ketahuan aku bawa Morr dan Burberry." Sasa pun menyimpan sepatu Manolo Blahnik dan Jimmy Choo nya di dalam lemari. "Sasa, kamu itu memang edun !"

***

"Sasa tidak mengijinkan aku membantu bongkar kopernya," adu Xander.

"Mungkin malu karena disana kan banyak barang wanita," jawab Xavier sambil melihat pergerakan sahamnya di MacBook. Mungkin juga malu ada barang-barang lusuh juga. Tapi seharusnya dengan uang yang aku berikan, dia merubah outfit nya dong.

Suara pintu kamar Sasa terbuka membuat ayah dan anak itu menoleh. Sasa tampil santai dengan daster dan menuju dapur. Xavier melongo karena daster batik itu ada bolong di ujungnya.

"Bagaimana bisa kamu pakai baju bolong begitu?" seru Xavier gemas membuat Sasa terkejut.

Eh? Kok ya jeli sih duda satu ini?

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️😊❤️

Terpopuler

Comments

Sayem Sayem

Sayem Sayem

daster Ter the best pokok e pakaian dinas wajib d rmh paling adem Paling puenak sepanjang masa....kecil cm nyari aib si Yetty mh sekedipan mata jg kebongkar

2025-01-20

4

Ibu² kang Halu🤩

Ibu² kang Halu🤩

serius, bayi gula pasir dll???? 🤣
wahai tepung terigu, eh tepung sasa deng😀😀 aku menanti saat buapaknya si tepung tau anaknya jadi bayi gula😀😀

2025-01-20

4

rahma muzza

rahma muzza

bayangin ya Thor...duduk Dewe...dnger musik...baca nih bapak gula ...lha ngakak so hard ..opo g mbak Kunti n mas poci terkaget2 dnger nya coba........

2025-01-20

4

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!