Modus Xavier Berlanjut

Sasa semakin mendelik saat elusan di kakinya bertambah intens. Xavier memakan waffle nya dengan tanpa ekspresi seolah tidak melakukan apapun. Sasa menghela nafas beberapa kali hingga akhirnya dia tidak tahan, langsung menendang kaki Xavier dengan kaki kanannya membuat pria itu terkejut dan mengerenyitkan dahinya karena kesakitan.

"Papa tidak apa-apa?" tanya Xander yang duduk di sebelah Xavier, terkejut melihat papanya seperti orang tersandung.

"Hah ? Eh ... Papa ... Tidak apa-apa," jawab Xavier sambil merasakan linu pada tulang keringnya. Ampun deh guru satu ini ...

Sasa hanya melanjutkan makannya dengan memasang wajah tanpa dosa. "Kamu kenapa ?" tanyanya ke Xavier.

Pria itu hanya memicingkan matanya sambil mengusap-usap kakinya yang kena tendang. "Tidak kenapa-kenapa."

"Oh. Kirain kena tendang," balas Sasa cuek membuat Xavier gemas hendak membalas Sasa namun gadis itu sudah menaikkan kedua kakinya diatas kursi makan.

"Heh ! Tidak sopan itu makan dengan kaki diatas kursi !" tegur Xavier.

Sasa lalu mengganti cara duduknya macam di warung Tegal dengan kakinya jegang satu. "Kenapa ? Di Indonesia biasa makan begini," balas Sasa sambil makan telur asinnya.

"Astaghfirullah ...." Xavier menatap gemas ke arah Sasa sementara Xander menggelengkan kepalanya, pusing dengan keributan papa dan gurunya.

"Coba kalian lihat di tv film Indonesia jadul atau pas kita ke warung Tegal, pasti ada yang makannya seperti ini. Orang Korea juga kalau makan lesehan," eyel Sasa.

"Ini tuh kita duduk di kursi bukan lesehan !" protes Xavier.

"Sarua wae eta mah ( sama saja itu ), yang penting duduk," jawab Sasa cuek.

Xavier menghela nafas panjang karena tidak paham dengan apa yang diucapkan Sasa. "Terserah kamu lah !" Pria itu mengernyitkan keningnya karena kakinya mulai senut-senut. Kacau cewek satu ini. Bukannya gugup atau gimana, malah balas nendang ?

"Sasa, enaknya hari ini ngapain ya ?" tanya Xander.

"Karaoke yuk !" ajak Sasa.

"Eh ?" Ayah dan anak itu terkejut.

"Tenang, aku ada mic nya." Sasa lalu terdiam. "Tapi ... Aku mandi dulu ya."

"Hiiiyaaaaahhhh!" seru Xavier dan Xander gemas dengan gadis itu.

***

Seperti biasa, Xander membantu Sasa mencuci piring sementara Xavier membereskan meja makan. Pria itu sedikit tertatih karena Sasa menendangnya lumayan keras. Sasa merasa tidak enak karena sudah membuat cidera Xavier, akhirnya menghampiri Xavier.

"Coba kulihat," ucap Sasa. "Kamu duduk !"

Xavier menurut perintah Sasa. Gadis itu pun berjongkok dan menyentuh tulang kering Xavier yang agak lebam hasil tendangan si Madun. "Sakit Sa !"

"Ah anak TK lu, dipegang gini aja ngerengek. Sudah, aku kasih obat dulu !" Sasa pun berdiri dan berjalan menuju kamarnya sementara Xander menatap papanya dengan tatapan bingung.

"Papa kena tendang siapa ?" tanya Xander.

"Kena .... Kena tendang ...."

"Kena tendang aku," jawab Sasa cuek sambil membawa salep untuk memar dari dalam kamarnya. "Ada kaki tidak bisa diam, ya aku tendang saja."

Xavier menganga karena Sasa bilang sebenarnya. Ya Allah, jangan jujur lah! Xander bisa berpikiran macam-macam.

"Oh, kaki papa goyang-goyang ya? Biasa itu Sasa, papa kalau habis panik, suka menggoyangkan kakinya biar nggak gugup," jawab Xander cuek. "Maaf kalau sudah bikin kakimu kena tendang papa."

"Oh, begitu toh," gumam Sasa sambil mengoleskan salep ke kaki Xavier. "Tapi tadi macam bukan goyang-goyang nggak sengaja deh."

Xavier semakin mendelik karena Sasa semakin kesana kesini.

"Mungkin karena kamu belum pernah melihat papa separah tadi. Waktu di sekolahan kan kita lebih fokus soal pendaftaran aku," jawab Xander.

"Ya ampun, Xander sayang, kamu kok lebih dewasa dari papamu sih? Bangga lho harusnya kamu papa Gula, anakmu lebih dewasa dari kamu pola pikirnya !" Sasa menatap wajah Xavier serius membuat pria keturunan Turki tersebut gemas dengan gadis cuek yang merupakan kryptonitenya.

"Aku juga bisa dewasa lho Sasa."

"Fisik doang. Kalau memang bisa dewasa, tunjukan bahwa fobia kamu bisa hilang. Semangat ya papa gula !" senyum Sasa. "Kalau fobia kamu bisa hilang, nah baru itu orang dewasa yang benar."

Xavier menatap bingung ke Sasa. Gadis ini mencoba untuk membuat dia sembuh tapi caranya dengan ala dirinya.

"Bantu aku, Sa," bisik Xavier.

"Akan aku bantu kamu tapi jangan aneh-aneh!" ucap Sasa tegas.

Kalau itu aku tidak janji, Sa. Soalnya kamu menggemaskan! - batin Xavier.

***

"Dakishimeta kokoro no KOSUMO atsuku moyase kiseki o okose

kizutsuita mama ja inai to chikaiatta haruka na ginga

PEGASASU FANTASY sou sa yume dake wa

dare mo ubaenai kokoro no tsubasa dakara

SEINTO SEIYA shounen wa minna

SEINTO SEIYA ashita no yuusha

SEINTO SEIYA PEGASASU no you ni

SEINTO SEIYA ima koso habatake ...."

Xavier menggelengkan kepalanya mendengar Sasa nyanyi lagu soundtrack anime legendaris Saint Seiya. Bahkan gadis itu memakai kaos bergambar lima pendekar Saint disana.

"Kamu senang banget anime ini ?" tanya Xander ke Sasa yang heboh nonton anime jadul itu.

"Ini adalah anime pertama yang aku lihat dari brojol. Terus baru ke sailor moon, detektif Conan, detektif Kindaichi lanjut Jujutsu kaishen, Attack on Titan, Solo Leveling ... Tunggu, apalagi ya?" Sasa tampak berpikir sambil meletakan jarinya di dagu.

"Wah Sasa hobinya nonton anime ! Klop deh !" Xander dan Sasa lalu berdiskusi anime yang akan mereka tonton usai Saint Seiya.

Xavier hanya melihat kehebohan dua orang di depannya. Diam-diam Xavier berharap Sasa bisa mau lebih dari sekedar bayi gula dan bisa lebih dari sekedar ini. Eh tunggu dulu. Jika lebih bukannya berarti aku mengajak Sasa menikah ? Tapi kita baru sebulan bersama, dan masa secepat ini!?

Xavier merasa pusing sendiri hingga memutuskan memejamkan matanya di kursi malas miliknya. Suara ribut Sasa dan Xander seperti musik di telinganya hingga pria itu terlelap.

***

"Papa gula ... Papa gula ..?"

Xavier merasa seperti ada yang menggoyangkan tubuhnya pelan, membuat dirinya perlahan membuka matanya. Xavier melihat wajah Sasa berada di depannya.

"Sa ... Sasa. Ada apa ?" bisik Xavier.

"Pindah kamar. Aku sudah mengantuk dan Xander sudah masuk kamar. Tinggal kamu yang belum." Sasa menatap serius ke Xavier. "Sudah ya. Pindah bobok ya apalagi tiba-tiba hujan turun bikin tambah mager dan aji sirep da ... EEEEEHHHHH!" Sasa menjerit kaget saat Xavier menarik tubuhnya membuat dirinya berada diatas pria itu. "Papa gula !"

"Ssshhh ... " Xavier memegang tengkuk Sasa dan mencium bibirnya.

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️😊❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

wowww papa gula beneran nggak mau kehilangan bayi gula nih kayaknya....
jangan terus terusan nyosor lho papa gula, awas nanti kalo eyang dewa tau.... bakalan langsung dinikahin ini ,😅😅🙏🏻

2025-02-02

7

D_wiwied

D_wiwied

wooh papa pula ternyata ga cm punya aji sirep yg bisa bikin sasa tepung terdiam, tp jg pake aji mumpung tuuu.. main sosor bebek angsa tanpa pemberitahuan dulu , awas ntar ga cm kena tendang tp bs kena smackdown 😆😆😂

2025-02-02

4

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

papa gula beneran nakal ini, duh bisa habis kamu Vier kalo sampe bapak dan eyang'y Sasa tahu/Facepalm/

2025-02-02

6

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!