Xavier Panik

"Pagi Sasa," sapa Xander.

"Pagi Xander. Sudah mandi ?" senyum Sasa.

"Belum lah ... " Xander lalu menghampiri Sasa lalu memeluknya. "God morgen mor ( selamat pagi mama )."

"Eh? Apaan?" tanya Sasa yang terkejut melihat Xander mode manja.

"Artinya selamat pagi." Xander melepaskan pelukannya dan mulai duduk di kursi makan.

"Oh." Sasa menyiapkan waffle nya. "Mau pakai maple syrup atau choco atau butter?"

"Maple syrup aja Sasa. Terima kasih."

Sasa memberikan waffle sesuai permintaan Xander dan bocah laki-laki itu tersenyum manis. "Tampaknya enak Sasa."

"Dicoba dulu baru bisa bilang enak atau nggak." Sasa pun berbalik untuk menyiapkan sarapan untuknya dan Xavier.

"Aku senang Sasa disini," ucap Xander sambil makan wafflenya. "Mmmm .... Enak."

"Kenapa?" tanya Sasa.

"Karena, aku seperti punya mama. Ada yang setiap pagi ribut bangunin, siapin sarapan dan care ke aku sama papa."

Sasa tersenyum. "Aku lupa kalau kamu sudah kehilangan mamamu ya."

"Iya. Memang ada grandma tapi kan beda. Mungkin kalau mama masih hidup, pasti mirip Sasa gayanya."

Sasa menatap Xander. "Mungkin mama kamu akan lebih lembut dan tidak serampangan macam aku, Xander."

"Pasti mirip Sasa deh !" eyel Xander.

"Iya iya. Mirip aku. Penakut nonton horor, pakai baju bolong ...."

Xander terbahak karena beberapa hari lalu, papanya dan Sasa ribut soal daster lama gadis itu yang sudah bolong. Sasa memberikan wejangan soal 'kesaktian' daster bolong hingga Xander tertawa terbahak-bahak sementara papanya hanya menatap sebal ke gadis itu.

"Tapi Sasa memang lucu !"

Sasa tidak menjawab tapi membawa sepiring nasi dengan rawon lengkap dengan tauge, telur asin dan daun kemangi.

"Sasa tidak makan waffle?"

"Itu buat dessert. Orang Indonesia terutama wong Jowo, itu pasti bilangnya belum makan kalau belum makan nasi. Meskipun sudah makan roti tiga biji, tapi tetap saja bilang belum makan." Sasa duduk di depan Xander.

"Papa ksmana Sasa?" Xander baru sadar kalau papanya tidak ada dan hanya mereka berdua.

"Berenang. Katanya lemaknya semakin betah hadir. Apa kita makannya harus dikurangi ya?" gumam Sasa.

"Jangan ! Nanti aku menjadi anak kucing yang kelaparan. Kasihanilah aku ...." Xander memandang Sasa dengan wajah memelas dan melakukan puppy eyes. "Aku masih masa pertumbuhan keatas, Sasa."

Sasa cekikikan melihat ekspresi Xander. Keduanya menoleh saat pintu apartemen dan melihat Xavier masuk hanya mengenakan celana pendek dan handuk besar. Wajah Xavier tampak pucat membuat Sasa dan Xander bergegas menghampiri pria itu.

"Papa baik-baik saja?" tanya Xander sambil memeluk Xavier.

"Ada ... Ada ... " Xavier hampir terduduk namun langsung dipapah Xander dan Sasa.

"Ayo duduk dulu," ajak Sasa sambil membawa Xavier ke sofa. "Xander, buatkan papamu teh manis hangat."

"Ok Sasa." Xander bergegas menuju dapur sementara Sasa merebahkan Xavier diatas sofa. Gadis itu mengambil handuk besar yang dipakai Xavier dan bergegas mengambil selimut di dalam kamarnya lalu menyelimuti pria itu.

"Celana kamu basah, ganti ya?" ucap Sasa.

Xavier menatap sayu ke arah Sasa. "Ga ... ganti?"

"Yup. Kamu kan macam keponakan aku jadi sama saja kan bentuk anatomi tubuhnya."

"A. ... Anatomi tubuh ? Ke ... keponakan?" Xavier semakin bingung dengan sikap Sasa.

"Ijin buka tas kamu." Sasa membuka tas Xavier dan menemukan celana pendek. Gadis itu lalu menarik celana basah Xavier yang tertutup selimut.

"Bi ... biar aku pakai sendiri celana yang kering ..." bisik Xavier saat merasakan kakinya menyentuh celananya.

"Oh oke," jawab Sasa cuek. Xander yang melihat pemandangan itu, berharap ada keajaiban antara papanya dan Sasa.

"Papa, teh manisnya sudah siap. "

"Biar di meja dulu. Papamu buruh sesuatu yang menghilangkan paniknya."

Aku itu sudah panik gara-gara kamu main lepas celana pendek aku ! - batin Xavier.

"Tadi kamu kenapa?" tanya Sasa sambil duduk di pinggir sofa. "Ayo, silahkan curhat ke Bu guru Sasa Kim yang belum mandi ini tapi sudah sarapan sedikit dan sekarang nasiku mulai benyek karena terendam kuah rawon."

Xavier menatap Sasa dengan wajah bingung karena gadis itu ngomong dengan campur aduk bahasa Inggris dan Indonesia. "Hah?"

"Kamu kenapa panik tadi?"

"Ada ... Wanita yang berada di luar lift dan ... Ingin merayu aku .... Aku langsung berlari ke unit ku ...."

"Oke, dengar Papa Viking. Kamu itu adalah keturunan Viking dan Ottoman. Kamu itu lebih kuat. Oke, selama enam bulan kurang sebulan ini, kita mulai melakukan terapi ya. Sebulan ini kan kamu sudah nyaman sama aku dan sekarang pelan-pelan kita akan berjalan bersama demi menghilangkan trauma kamu. Paham?" Sasa menatap Xavier tegas.

"Baik Bu Guru."

"Kalau begitu, minum dulu biar kamu ada tenaga untuk makan." Sasa menoleh ke Xander. "Bantu papamu untuk minum teh manisnya, Xander. Aku mau lanjut makan rawon ku. Wis lodrok Kuwi!" Sasa pun berdiri dan berjalan menuju meja makan.

Xavier dan Xander saling berpandangan. Dasar!

***

Xavier sudah lebih baik dan bangun dari sofa untuk menuju meja makan yang sudah disiapkan waffle oleh Sasa sementara gadis itu tidak memprotes melihat pria itu tidak memakai baju.

"Sudah mendingan?" tanya Sasa.

"Alhamdulillah ...." jawab Xavier. Kok aku tadi cuma sebentar ya merasa paniknya? Apa karena Sasa lempeng saja ya jadi aku sudah bengong saja dengar ucapannya.

"Sarapan dulu. Biar kuat menghadapi hidup .... "

Xavier menatap sebal ke Sasa. "Seriously?"

Sasa hanya tersenyum manis namun gadis itu berubah expresinya saat merasakan kakinya disentuh oleh Xavier dan Sasa menatap judes ke Xavier.

Pria itu memberikan senyum manis tanpa menghentikan gerakannya. Sasa memicingkan matanya judes. Papa gula satu ini belum pernah kena gaplok pakai teflon apa ya ?

***

yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

mungkin itu cara terapinya Xavier, biar nggak paniknya hikang 😂😂😂😂

2025-01-31

5

D_wiwied

D_wiwied

dasar sasa lebih mentingin sarapannya drpd kepanikan xavier /Facepalm//Facepalm/ bener-bener anti mainstream kan gadis pilihanmu xav, mohon maaf nasi msh jd prioritas pertama bukan kamu 😆🤣🤣

2025-02-01

1

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Duuuhhh.....
kbyang kl udh psah sm sasa,ktmu prmpuan lngsng pnik gt....skrng sih ada obtnya,trs nnti gmn....
mkanya xavier....ppet trs tu bu guru,biar bnrn jd istri....

2025-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!