Biru

Xavier tersenyum saat Sasa setuju dengan permintaan dirinya. Ternyata dia juga matre tapi cewek mana sih yang tidak matre ?

"Besok kamu menemani aku bertemu dengan headmaster sekolah Xander kan?" tanya Xavier.

"Absolutely karena saya kan kryptonite anda bukan?" senyum Sasa. Duh, kalau tinggal bersama ... Kalau papa dan mama main ke Semarang ... Aku ya kudu standby di rumah kontrakan dong ! "Ehem, Mr Horance ...."

"Call me Xavier, Sasa."

"Xavier. Aku ada permintaan." Sasa menatap penuh harap ke Xavier.

"Apa itu?" Apa uangnya kurang segitu?

"Begini. Orang tua aku tahunya aku hanya guru disini dan ini kan tawaran diluar pemikiran mereka. Kalau misal kedua orang tua aku akan datang menjenguk, aku minta aku kembali ke rumah kontrakan ya?"

Xavier memandang wajah cemas Sasa. Bisa dikatakan memang Sasa tidak mau dicap macam-macam oleh orang tuanya.

"Baiklah. Kalau orang tua kamu datang, aku tidak akan ikut campur."

Sasa tersenyum lebar. "Terima kasih Xavier !"

"Kalau sudah kopinya, ayo, aku antar kamu pulang."

***

Sasa mengucapkan terima kasih saat mereka tiba di rumah kontrakan gadis itu. Sesaat sebelum Sasa keluar dari mobil, Xavier menggenggam tangannya.

"Kamu mulai pindah denganku sekitar Minggu depan. Jadi aku minta jangan bawa baju-baju kamu yang lusuh ya !"

Sasa mengerjap-ngerjapkan matanya. Lha padahal daster bolong itu enak lho !

"Baik."

"Soal baju, kita belanja yang baru. Biar kamu Ter upgrade !!"

"Baik Xavier." Dih gini ya rasanya jadi sugar baby yang dibeli ya? Bedanya aku tidak perlu buka sel@ngk@ngan kan! Cosplay kali ini lebih seru daripada cosplay missqueen. Bisa dijadikan novel nih!

"Selamat beristirahat," ucap Xavier.

"Selamat beristirahat dan selamat malam." Sasa pun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah kontrakannya. Xavier menunggu sampai Sasa selesai mengunci gembok pagar dan masuk ke dalam rumahnya yang menurut Xavier sangat miserable.

Xavier menjalankan mobilnya setelah Sasa masuk ke dalam rumah. Pria itu tersenyum smirk. Seru juga punya mainan baru.

***

"Gue punya mainan baru euy ! Punya sugar Daddy yang bikin dompet gue diabetes karena saking manisnya tuh dolang ... Lumayan tambah celengan di rekening." Sasa melepaskan cardigannya dan gaun Morr yang memang tidak terlihat seperti gaun seharga lima puluh juta. Sasa punya gaun ini hadiah dari sepupunya Kaylee Moretti Ferguson. Itulah enaknya punya saudara yang pewaris brand baju terkenal. Sasa memang punya sepupu yang memegang butik Morr dan Burberry.

"Untung kagak perhatian tuh Sugar Daddy ke baju aku. Bisa batal dapat duit banyak nih gue !" monolog Sasa sambil berganti daster batik yang ada bolong di ujungnya. "Daster itu enak kalau sudah mulai melusuh ! Adem ! Pria bule mana paham kenikmatan surgawi daster unjelas ini."

Sasa membersihkan wajahnya dengan semua peralatan makeup nya namun dirinya tertegun.

"Tunggu, ini semua make up aku, ada Dior, ada Chanel, ada YSL ... Duh ! Kudu ganti melokal deh .... " Sasa menggigit bibir bawahnya. "Eh gampang, kalau duit udah ditransfer, baru bilang beli ini. Tapi aku kudu sedia Wardah, Viva dan Purbasari dong buat jaga-jaga. Wokeh, waktunya shopping besok di toko kosmetik dekat Undip!"

***

Keesokan harinya Sasa sudah menunggu kedatangan Xavier dan Xander yang sudah mengabari bahwa mereka akan datang pukul sebelas. Pagi ini Sasa mengenakan kemeja kotak-kotak kecil bewarna biru putih, celana kantor bewarna biru navy dan sepatu flat juga bewarna biru. Pokoknya hari biru nasional.

Kau terangkan gelap mataku

Kau hilangkan resah hatiku

Kau hidupkan lagi cintaku

Yang telah beku dan membiru

Sasa berdendang reff lagu Biru milik Vina Panduwinata karena judul lagu sama dengan outfitnya bukan karena dia jadi sugar baby Xavier.

Tak lama mobil Lexus hitam itu datang dan Sasa tersenyum manis. Xavier dan Xander turun dari mobil yang disambut Sasa dengan sikap profesional.

"Selamat siang Mr Horance, Xander. Miss Faustine sudah menunggu kalian berdua," sapa Sasa.

"Morning miss Sasa," balas Xander dengan menekankan panggilan 'miss' ke Sasa demi kesopanan. Wajah bocah ganteng itu tampak gembira karena Sasa akan tinggal bersama dengan dia dan papanya.

"Morning Sasa. Kita bisa bertemu dengan miss Faustine sekarang ?" senyum Xavier yang suka dengan gaya Sasa pagi ini. Gadis ini tampak cantik dengan gaya baju seperti itu.

"Mari saya antarkan." Sasa berjalan bersama Xavier yang menggandeng tangan Xander. Sebenarnya dia ingin menggandeng tangan Sasa karena lebih membuatnya tenang tapi dia tidak mau Sasa kena masalah. Xavier tidak melihat sekitarnya dan fokus ke Sasa dan Xander.

"Pagi miss Kinan. Miss Faustine sudah kosong jadwal?" sapa Sasa ramah ke sekretaris kepala sekolah.

"Pagi miss Sasa. Sudah, sekarang jadwal anda." Kinan menatap wajah Xavier yang tampak dingin dan merasa pria bule di depannya sangat sombong. Sangat khas bule berduit yang sombongnya selangit !

"Kita masuk Mr Horance," ucap Sasa sambil mengetuk pintu ruang kepala sekolah.

"Masuk !" ucap Faustine.

Xavier dan Xander pun masuk ke dalam ruang kepala sekolah bersama dengan Sasa. Xander benar-benar menjaga ayahnya dengan terus menggenggam tangannya.

Mereka pun duduk di depan meja Faustine lalu memulai acara wawancara. Selama itu Xavier tidak memandang wajah Faustine dan memilih menatap Sasa sebagai penerjemah karena pria itu memilih memakai bahasa Jerman untuk berbicara.

Sasa cukup dongkol karena dia harus menerjemahkan Xavier tapi tetap dia memasang wajah manis.

"My English is very bad. Also habe ich Frau Sasa gebeten, zu übersetzen ( jadi saya meminta Miss Sasa untuk menerjemahkan )," ucap Xavier sambil menatap Sasa sementara itu Xander berusaha menahan senyumnya karena tahu itu akal-akalan ayahnya supaya tidak terkena shock melihat wanita.

Setelah melakukan pemeriksaan berkas Xander dan diputuskan Xander masuk fifth grade, Xavier menyelesaikan semua administrasi.

"Ich finde die Schulgebühren zu teuer ( aku rasa biaya sekolahnya too pricey )," bisik Xavier saat berada di bagian administrasi ke sisi telinga Sasa.

"Sie wird auch als internationale Schule bezeichnet. Schulen in Indonesien sind teuer! ( namanya juga sekolah internasional. Sekolah di Indonesia itu mahal )" balas Sasa.

"In Norwegen ist alles kostenlos ( semua sekolah negeri di Norwegia gratis )," lanjut Xavier.

"Geben Sie der Regierung von Konoha die Schuld ( salahkan pemerintah negara Konoha )!" cengir Sasa.

"Ist es Naruto ( memangnya Naruto )?" sahut Xander cekikikan melihat Xavier ribut unfaedah dengan Sasa apalagi bagian administrasi tidak paham apa yang mereka bicarakan.

"Ich mag Naruto nicht ( aku tidak suka Naruto ). Ich bevorzuge Jujutsu Kaishen ( aku lebih suka jujutsu kaishen )," sahut Sasa.

Xander mengacungkan tangannya dan langsung bertos ria dengan Sasa.

Xavier menggelengkan kepalanya. Ampun deh!

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 😊 ❤️

Terpopuler

Comments

Sayem Sayem

Sayem Sayem

t peduli kata org yg merasakan nyaman kn kita sendiri yg pake org blh ngejudge kita apa aj ...mn tau kebutuhan kita apa kn...lambe turah Tonggo ne luweh gede timbang lambe ne dewe

2025-01-19

3

D_wiwied

D_wiwied

naah bener bgt itu, semakin byk bolongnya makin nyaman /Joyful//Joyful/

2025-01-20

3

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Stju sm sasa...
mskpn hoby bgt beli bju,tp yg d pke itu2 jg....cuci kring pke gt....wkwkwk...
daster apa lg,wrnanya udh ga jls tp msih d piara....🤣🤣🤣

2025-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!