Cahaya di Tengah Kegelapan

Cahaya di Tengah Kegelapan

Ren termenung, tatapan matanya tak lepas dari pemandangan yang baru saja ia saksikan. Semuanya terasa begitu cepat, bahkan terlalu cepat untuk dipahami sepenuhnya. Hatinya diliputi berbagai emosi yang sulit dijelaskan. Namun, tanpa berpikir panjang, ia menguatkan langkahnya dan perlahan mendekati Miyuki, yang tampak berdiri di kejauhan dengan wajah sedih.

Ren menghela napas panjang, lalu perlahan berjalan mendekati Miyuki. Dengan hati-hati, ia meraih kedua bahu Miyuki, menatap matanya yang penuh kesedihan.

"Miyuki," ucapnya pelan, suaranya lembut namun tegas. "Terkadang, yang kita harapkan tidak selalu terjadi... aku ingin kamu tahu satu hal—kamu sudah melakukan yang terbaik."

Ren menghapus air mata di pipi Miyuki dengan ujung jarinya, gerakannya penuh kehati-hatian. "Kalau dia tidak bisa melihat ketulusan darimu, mungkin bukan kamu yang salah. Mungkin dia yang tidak pantas mendapatkan usahamu."

Miyuki menatap Ren dengan mata yang masih berkaca-kaca. Kata-katanya menusuk hatinya, tapi ada kehangatan dalam nada suara Ren yang membuatnya merasa sedikit lebih ringan.

Miyuki terdiam, mencoba mencerna kata-kata Ren. Kehangatan itu perlahan merayap masuk, menggantikan dinginnya rasa kecewa yang menghantui dirinya. Miyuki menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan emosi yang kembali menyeruak.

"... kenapa rasanya tetap sakit?" suara Miyuki bergetar, hampir tak terdengar. "Aku hanya ingin diakui... dihargai..."

Ren mengangguk pelan, matanya penuh empati. "Rasa sakit itu wajar, Miyuki. Karena kamu menyukainya. Tapi terkadang, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu yang tidak pernah benar-benar menjadi milik kita."

Miyuki menunduk, air mata kembali mengalir meski ia berusaha menahannya. Ren tak berkata apa-apa lagi, ia hanya menggenggam tangan Miyuki dengan erat, memberikan dukungan tanpa perlu kata-kata.

"Kamu tidak sendiri, Miyuki," Ren melanjutkan setelah hening sejenak. "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu."

Miyuki menatap Ren dengan tatapan penuh tanda tanya. Di balik kebingungannya, Ren membalas dengan senyuman tulus yang justru semakin membuat Miyuki bertanya-tanya tentang semua kebaikan yang telah ia terima darinya.

Miyuki tak pernah memahami alasan di balik perhatian Ren, yang terasa begitu tulus namun juga membingungkan. Dalam pikirannya, berbagai pertanyaan berkecamuk.

"Kenapa kamu selalu bersikap baik padaku?" Akhirnya Miyuki memberanikan diri untuk bertanya, meskipun suaranya terdengar ragu.

Ren terdiam sejenak, senyumnya perlahan memudar, digantikan oleh ekspresi serius. Menatap Miyuki dengan lembut, seolah mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkan.

"Karena... aku ingin kamu tahu, seseorang peduli padamu," jawab Ren akhirnya, suaranya tenang namun penuh makna. "Terkadang, orang membutuhkan kebaikan untuk mengingatkan mereka bahwa mereka berharga."

"Aku... aku harap kamu akan tetap seperti ini, Ren. Bukan karena aku egois, karena berkat kamu, semuanya jadi lebih baik. Kamu sering membimbingku dengan pilihan-pilihan yang tepat, dan aku sangat berterima kasih untuk itu," ujar Miyuki sambil menghapus air matanya.

Ren terdiam sejenak, menatap Miyuki dengan ekspresi lembut.

"... aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Kalau aku bisa membuatmu merasa lebih baik atau membantumu, itu sudah cukup bagiku," jawab Ren dengan suara rendah, matanya memperhatikan Miyuki yang masih berusaha menenangkan diri.

Miyuki menundukkan kepala, merasa sedikit malu atas emosinya yang meluap tadi. "... aku ingin kamu tahu... aku benar-benar menghargai semuanya, Ren. Kamu seperti cahaya di tengah kegelapan untukku..."

Ren tersenyum kecil, meskipun ada sesuatu di matanya yang terlihat rumit. "Sebenarnya, kamu lebih kuat dari yang kamu kira. Kamu mungkin merasa bergantung padaku sekarang, tapi aku percaya suatu saat nanti, kamu akan bisa berdiri sendiri."

Kata-kata itu membuat Miyuki menatap Ren dengan mata yang berkaca-kaca. Miyuki ingin membalas sesuatu, namun tenggorokannya tercekat. Miyuki hanya bisa mengangguk pelan, berharap Ren mengerti betapa besar artinya ucapan itu baginya.

Terpopuler

Comments

アディ

アディ

mantap lanjutkan Thor, jan sampe putus tengah jalan ya

2025-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Langkah Pertama
2 Four Flowers
3 Gadis dan Keyakinannya
4 Mudah di Tebak
5 Percaya Diri
6 Penampilan Yang Berbeda
7 Perhatian
8 Antara Harapan dan Ketakutan
9 Langkah di Antara Keraguan
10 Ketika Harapan Pudar
11 Permintaan Author
12 Cahaya di Tengah Kegelapan
13 Pertanyaan yang Menyulut
14 13. Rahasia di Balik Pintu Pagar
15 Teh dan Perasaan
16 Langkah yang Canggung
17 Percakapan di Meja Makan
18 Janji yang Memudar di Lapangan
19 Undangan Makan Malam (1)
20 Undangan Makan Malam (2)
21 Malam Panjang Miyuki
22 Langkah Beriringan
23 Pertemuan yang Mengubah
24 Langkah Baru untuk Miyuki
25 Aoi dan Hikari
26 Melawan Arus
27 Keberanian yang Tersembunyi
28 Ketakutan yang Manis
29 Awal Baru dari Sebuah Kesalahan
30 Kecupan Diam-Diam
31 Kehadiran yang Mengguncang
32 Pikiran yang Terombang-Ambing
33 Ada Batasnya
34 Satu Genggaman
35 Mengadopsi Haku
36 Bibir yang Berkata, Hati yang Tak Pasti
37 Mengukir Komitmen
38 Ibu, Aku Percaya Padanya
39 Angin Musim Semi yang Berubah
40 Sentuhan Cemburu dan Pengakuan
41 Jejak Langkah Mantan Suami
42 Takut Kehilangan
43 Tegangan yang Menggoda
44 Kesalahan yang Terlambat Disadari
45 Pacar atau teman masa kecil
46 Janji yang Tak Akan Lupa
47 Kejutan di Halte
48 Rencana dan Perasaan yang Berubah
49 Malam yang Hangat di Sisinya
50 Warisan Masa Lalu
51 Beban yang Tak Terucapkan
52 Sentuhan yang Menguatkan
53 Pertaruhan Cinta dan Persahabatan
54 Ketagihan Cinta yang Manis
55 Dosa Seorang Ibu
56 Ketulusan Hati
57 Berbeda
58 Milik (Volume 2)
59 Manisnya Rindu di Musim Panas
60 Waktu yang Terbagi
61 Four Flowers di Mini Market
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Langkah Pertama
2
Four Flowers
3
Gadis dan Keyakinannya
4
Mudah di Tebak
5
Percaya Diri
6
Penampilan Yang Berbeda
7
Perhatian
8
Antara Harapan dan Ketakutan
9
Langkah di Antara Keraguan
10
Ketika Harapan Pudar
11
Permintaan Author
12
Cahaya di Tengah Kegelapan
13
Pertanyaan yang Menyulut
14
13. Rahasia di Balik Pintu Pagar
15
Teh dan Perasaan
16
Langkah yang Canggung
17
Percakapan di Meja Makan
18
Janji yang Memudar di Lapangan
19
Undangan Makan Malam (1)
20
Undangan Makan Malam (2)
21
Malam Panjang Miyuki
22
Langkah Beriringan
23
Pertemuan yang Mengubah
24
Langkah Baru untuk Miyuki
25
Aoi dan Hikari
26
Melawan Arus
27
Keberanian yang Tersembunyi
28
Ketakutan yang Manis
29
Awal Baru dari Sebuah Kesalahan
30
Kecupan Diam-Diam
31
Kehadiran yang Mengguncang
32
Pikiran yang Terombang-Ambing
33
Ada Batasnya
34
Satu Genggaman
35
Mengadopsi Haku
36
Bibir yang Berkata, Hati yang Tak Pasti
37
Mengukir Komitmen
38
Ibu, Aku Percaya Padanya
39
Angin Musim Semi yang Berubah
40
Sentuhan Cemburu dan Pengakuan
41
Jejak Langkah Mantan Suami
42
Takut Kehilangan
43
Tegangan yang Menggoda
44
Kesalahan yang Terlambat Disadari
45
Pacar atau teman masa kecil
46
Janji yang Tak Akan Lupa
47
Kejutan di Halte
48
Rencana dan Perasaan yang Berubah
49
Malam yang Hangat di Sisinya
50
Warisan Masa Lalu
51
Beban yang Tak Terucapkan
52
Sentuhan yang Menguatkan
53
Pertaruhan Cinta dan Persahabatan
54
Ketagihan Cinta yang Manis
55
Dosa Seorang Ibu
56
Ketulusan Hati
57
Berbeda
58
Milik (Volume 2)
59
Manisnya Rindu di Musim Panas
60
Waktu yang Terbagi
61
Four Flowers di Mini Market

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!