4. Naif

Hari jumat pun tiba, ini adalah jadwalnya Rafa dan Sabila berenang. Iya, Risma menjadwalkan kedua anaknya untuk berenang seminggu sekali. Dan ini sudah berjalan semenjak Rafa kelas satu Sd, tujuannya agar anak- anaknya tidak bosan di rumah terus. Kolam renang yang mereka datangi pun ganti- ganti, tapi tidak terlalu jauh dari kediaman rumah mereka. Terkadang Risma juga ikut berenang bersama Rafa dan Sabila, biar lebih seru.

Selesai berenang anak - anak selalu minta makan di luar. Mereka biasa mendatangi rumah makan yang sedang digemari masyarakat dan tentunya yang harga makanannya terjangkau.

Setelah memesan makanan di kasir, Risma dan anak- anaknya pun mencari tempat duduk yang nyaman. Baru juga mereka duduk beberapa menit, tiba- tiba datanglah Aryo suaminya Anggi bersama dengan kedua anaknya yang bernama Bayu dan Adam.

"Risma..." panggil Aryo.

"Lho mas Aryo ada di sini juga...?" tanya Risma.

"Iya...." jawab Aryo dengan senyuman mengembang.

Rafa dan Sabila salim pada Aryo, begitu juga dengan Bayu dan Adam, mereka salim pada Risma.

"Anggi nya mana mas...?" tanya Risma sambil menoleh ke kiri dan ke kanan mencari adik iparnya.

"Aku sama anak- anak saja, Anggi nggak ikut, dia lagi sibuk bikin kue..." jawab Aryo.

"Oh..."

"Risma, kita duduk di sana saja yuk... Biar anak- anak di sini..." ujar Aryo.

"Tapi mas...."

"Nggak papa biarin aja mereka makan bareng, kan seru. Kita orang tua di sana saja...."ucap Aryo sambil menunjuk kursi di sebrang kursi yang diduduki anak- anak.

Risma pun akhirnya menuruti apa kata Aryo, dia duduk bersama adik iparnya itu, sedangkan Rafa dan Sabila duduk bersama sepupunya yaitu Bayu dan Adam. Iya benar kata Aryo anak- anak terlihat seru bisa makan rame- rame sambil ngobrol dan bercanda.

Sementara Risma dan Aryo duduk berhadapan. Risma dan Aryo mulai menyantap makanan yang sudah diantarkan oleh waiter. Sebenarnya Risma agak canggung sih makan berdua dengan Aryo. Takut ada yang melihat lalu salah paham. Tapi nampaknya Aryo cuek saja.

"Ayo dong Risma , dimakan makanannya , nanti keburu dingin lho...." ucap Aryo.

"I..iya mas...." jawab Risma lalu melanjutkan makannya.

Aryo memang adik ipar Risma tapi umur Aryo sepantaran dengan Radit yaitu tiga puluh tujuh tahun lebih tua lima tahun dari Risma. Maka dari itu Risma lebih nyaman memanggilnya dengan sebutan mas Aryo. Begitu pun Aryo yang memanggil Risma dengan sebutan nama saja. Tak beda juga dengan Anggi istri Aryo. Umurnya dua tahun di atas Risma. Dia juga memanggil Risma dengan sebutan nama saja sejak Risma menikah dengan Radit. Entah karena umur mereka tidak jauh beda atau mungkin karena Anggi tidak menganggap Risma sebagai kakak ipar.

Karena setahu Risma, Anggi itu orang nya cuek pada Risma sama seperti Umi nya. Mungkin saja Anggi juga tidak menyukai Risma sama dengan uminya. Tapi Risma tidak mau ambil pusing, baginya terserah saja mereka mau suka atau tidak, yang penting dia sudah bisa memiliki Radit pria tampan yang begitu dia cintai dengan sepenuh hati.

"Risma, Radit nggak pulang...?" tanya Aryo.

"Minggu kemarin pulang kok mas..." jawab Risma.

"Oh, saya ketemu sama dia, soalnya minggu kemarin saya lagi keluar kota..." sahut Aryo. Risma pun mengangguk.

"Masih tahan aja kamu sama Radit LDR an. Nggak bosen apa...? Sudah berapa tahun sih kalian tinggal terpisah begitu...? " tanya Aryo.

"Lima tahun mas..." jawab Risma.

"Gila... Lama juga, kamu kok bisa tahan sih...?"

"Ya kan walapun nggak setiap hari ketemu aku sama mas Radit bisa video call tiap hari..." jawab Risma.

"Hah, apa enaknya video call, cuma bisa lihat- lihatan aja, enakan juga tinggal bareng. Bisa ngapain aja bareng- bareng. Tidur bareng tiap malam, mesra- mesraan. Kalau tinggal terpisah kaya gitu mah apa enaknya. Yang ada kesepian tiap malam tidur sendirian...." sahut Aryo.

Risma pun diam tidak mau menyahuti omongan Aryo karena menurutnya itu terlalu sensitif.

"Kamu percaya gitu aja sama Radit...?"

"Maksud Mas Ayo...?" tanya Risma. Aryo tertawa.

"Radit kan jauh dari kamu, kamu percaya dia nggak akan macam- macam di sana...?" tanya Aryo.

"Ya percayalah mas, masa sama suami sendiri nggak percaya, gimana sih... Lagian mas Radit itu suami yang baik, dia nggak neko- neko. Dia itu kalem, pokoknya aku yakin seratus persen dia nggak bakal macam- macam di sana..." jawab Risma.

Lagi- lagi Aryo tertawa. Seolah- olah apa yang dikatakan oleh Risma adalah hal yang lucu.

"Risma.. Risma... Kamu itu jadi istri jangan terlalu percaya sama suami. Kamu kan nggak tahu bagaimana keadaan di sana. Keadaan kantor Radit, keadaan lingkungan di sana. Kamu itu nggak tahu apa- apa Risma...." ucap Aryo.

"Maksud mas Aryo apa sih ngomong kayak gitu...? Jadi menurut mas Aryo, lingkungan tempat tinggal mas Radit itu nggak baik gitu...?" tanya Risma.

"Ya.. Mungkin saja..." jawab Aryo.

"Laki- laki normal mana bisa tahan sih lama- lama jauh dari istri...? Bisa saja kan di sana Radit punya perempuan lain..."

"Cukup mas Aryo...! mas Radit bukan laki- laki seperti itu. Dia suami dan ayah yang baik dan bertanggung jawab....." ucap Risma.

"Oke...oke.. kalau kamu menganggap suamimu sebaik itu. Tapi kalau saya pribadi saya nggak percaya. Saya yakin, di sana Radit punya wanita lain...." ucap Aryo dengan yakin.

"Ya kalau dari luar sih dia kelihatan baik, kalem, nggak macam- macam, tapi justru laki- laki seperti itulah yang perlu kamu waspadai Risma...." sambung Aryo.

Risma merasa kesal dengan ucapan Aryo yange menjelek- jelekan suaminya.

"Saya ini cuma kasihan aja sama kamu . Saya tahu kamu ini kesepian, kamu butuh perhatian dan juga butuh sentuhan dan kehangatan yang jarang kamu dapatkan dari Radit...." ucap Aryo.

"Kamu sebagai perempuan pasti bisa menahan semua rasa itu walaupun harus menyiksa dirimu sendiri. Tapi laki- laki tidak bisa seperti itu. Mareka tidak bisa menahan hasrat yang telah naik. Mereka butuh pelampiasan untuk menuntaskan hasratnya...."sambung Aryo.

Lagi- lagi Risma hanya diam mendengarkan ucapan adik iparnya itu.

"Ris, kalau kamu butuh seseorang untuk teman curhat atau apapun , saya siap kok, jadi pendengar semua keluh kesahmu..." ucap Aryo.

"Kamu jangan sungkan- sungkan sama saya, saya akan selalu ada buat kamu Ris..." lanjut Aryo sambil menggenggam tangan Risma. Risma pun kaget dan langsung menepis tangan Aryo.

"Mas Aryo...! Jaga sikap kamu mas...! Kalau anak- anak melihat bagaimana..." ucap Risma setengah berbisik.

Aryo pun terkekeh. Risma dibuat kesal oleh adik iparnya itu.

"Risma...Risma... Kamu ini jadi perempuan terlalu naif, terlalu lugu, gampang percaya sama orang dan gampang dibodohi..." ucap Aryo sambil tersenyum mengejek.

"Tidak semua orang yang tampilan luarnya baik, hatinya juga baik. Demikian juga sebaliknya. Banyak kok laki- laki yang terlihat baik, santun, ilmu agamanya bagus, tapi simpanannya di mana- mana. Mereka gemar menanam benih di rahim perempuan yang berbeda- beda...." sambung Aryo.

"Lalu kamu sendiri, termasuk kategori laki- laki yang mana...?" tanya Risma dengan senyum sinis. Lagi- lagi Aryo tertawa.

"Kalau menurutmu, saya tipe laki- laki yang seperti apa...?" tanya Aryo sambil mengedipkan satu matanya.

Risma diam dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah anak- anak.

"Rafa, Sabila sudah selesai belum makannya...?" tanya Risma sudah tidak betah berada di tempat itu karena risih dengan sikap Aryo.

"Belum bu, ini minumannya masih banyak..." jawab Rafa.

"Ya udah cepetan dihabiskan, sudah sore kita harus pulang..." ucap Risma.

"Iya bu..." jawab Rafa.

"Ngapain buru- buru pulang, mau ngapain di rumah...?" tanya Aryo dan Risma pun hanya melirik sekilas pada Aryo tanpa mau menjawab pertanyaannya.

"Ris, saya mau tanya sama kamu, kalau ternyata benar si Radit di sana punya perempuan lain apa yang akan kamu lakuan...?" tanya Aryo.

"Aku nggak akan melakukan apa- apa karena mas Radit juga nggak akan mungkin berbuat macam- macam di sana..." jawab Risma.

"Kalau saya bisa membuktikan sama kamu kalau Radit beneran telah mengkhianati kamu , gimana...?" tanya Aryo lagi.

"Silahkan buktikan saja, kasih tahu kalau memang ada buktinya... " Risma menantang Aryo.

"Trus imbalannya buat saya apa... ? Kalau saya bisa membuktikan Radit punya simpanan...?" tanya Aryo.

"Kenapa harus minta imbalan...? Kan mas Aryo sendiri yang ingin membuktikan...." sahut Risma.

"Oke , saya akan buktikan sama kamu kalau suami kamu itu bukan suami setia. Tapi kalau saya sudah memberikan kamu bukti, kamu harus menuruti kata- kata saya..." ucap Aryo.

"Apa maksud mas Aryo aku harus menuruti kata- kata mas Aryo...?" tanya Risma.

"Ya kamu harus menjadi selingkuhanku..." jawab Aryo.

"Jangan gila deh mas..." ucap Risma.

Aryo tertawa.

Risma lalu bangun dari duduknya. Kemudian Risma menghampiri anak- anaknya.

"Rafa, Sabila, ayo pulang, sudah sore, sebentar lagi maghrib...."

"Iya bu..."

"Bayu, Adam...tante pulang dulu ya..." ucap Risma.

"Iya tante...'' jawab Bayu.

"Dadah... Rafa... Sabila..." ucap Bayu dan Adam.

"Dadah....'' sahut Rafa dan Sabila melambaikan tangan kepada kedua saudara sepupunya.

Risma dan anak- anaknya pun pulang menggunakan motor.

...****************...

Malam harinya Risma tidak dapat memejamkan matanya. Dia terus gelisah di tempat tidur. Kata- kata Aryo terus terngiang- ngiang di telinganya. Risma jadi merasa cemas kalau Radit beneran punya perempuan lain di kota B seperti yang dikatakan oleh Aryo.

Risma lalu mengambil ponselnya di atas nakas. Dia lalu mencari kontak sang suami kemudian menelponnya. Tapi hingga dering ke empat telponnya tidak diangkat.

"Kok nggak diangkat sih, apa mas Radit sudah tidur ya...? Masa cepet banget sih tidurnya, baru juga jam sembilan...." ucap Risma.

Entah kenapa kata- kata yang diucapkan oleh Aryo, mengganggu pikirannya. Rima merasa ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Aryo. Bagiamana tidak, dia dan Radit hanya bertemu satu bulan sekali. Itu pun hanya dua hari dua malam saja. Tapi ketika Radit pulang dia terlihat cuek pada Risma. Dia sepertinya tidak kangen sama sekali pada Risma. Bahkan ketika Risma tidak mendekatinya dan meminta haknya sebagai istri, Radit tidak pernah memintanya lebih dulu.

Awalnya Risma beranggapan bahwa itu hal wajar karena sejak menikah Radit adalah sosok laki- laki pendiam, dingin dan cuek. Tapi setelah mendengar perkataan Aryo, Rima jadi mikir macam- macam. Bagaimana jika di sana Radit punya simpanan yang sudah memberikan segala kebutuhan Radit sehingga dia sudah tidak menginginkannya lagi darinya.

"Astagfirullohalazim....kenapa aku berfikiran buruk seperti ini terhadap suamiku sendiri sih,.." Risma menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Ibu... " ucap Sabila.

"Ada apa de..."

"Ade mau bobo sama ibu..."

"Ya udah sini..." Risma menepuk kasur.

"Mas Rafa juga mau bobo sama ibu...." ucap Rafa ikut menyusul ke kamar.

"Iya, malam ini kita tidur bersama..." ucap Risma.

*****

Pagi harinya seperti biasa Risma bangun pagi, membuat sarapan dan membuat bekal untuk Rafa dan Sabila untuk dibawa ke sekolah. Setelah anak- anak sarapan lalu Risma mengantar mereka ke sekolah. Sepulang mengantar anak - anak ke sekolah, Risma belanja sayur untuk masak nanti siang. Karena setiap hari hanya tinggal bertiga bersama anak- anak saja, Risma pun hanya masak yang simpel- simpel saja, seperti ayam goreng, nuget, sosis dan lain- lain.

Untuk sayur pun biasanya Risma dan anak- anak hanya suka, sop, sayur bayam dan kangkung saja.Tapi jika Radit pulang , Risma akan memasakkan masakan istimewa buat suami tercinta dan juga anak- anaknya.

Setelah belanja, Risma pun pulang ke rumah. Seperti biasa dia akan beberes rumah, tapi jika dia sudah capek ya main hape lagi sambil duduk santai di sofa.

"Tok...tok..tok..." terdengar pintu diketuk.

"Assalamualaikum..."

Risma pun segera beranjak dari sofa dan bergegas ke ruang tamu untuk melihat siapa yang datang.

"Abah..." gumam Risma.

Risma pun bergegas membuka pintu rumahnya.

"Abah..." ucap Risma.

"Apa kabar Risma...?" tanya pak Salim. Risma lalu mencium punggung tangan pak Salim.

"Alhamdulillah, sehat Bah, abah sendiri sehat...? "

"Iya, Alhamdulillah abah juga sehat..."

"Mari masuk bah..."

Mereka pun masuk dan duduk di ruang tamu.

"Sebentar ya bah, Risma bikinkan minum dulu..." ucap Risma, pak Salim pun mengangguk.

Tak lama kemudian Risma kembali ke ruang tamu sambil membawa secangkir kopi dan kue yang dia beli di pasar tadi.

"Silahkan tehnya dimunim bah, ini ada kue juga..."

"Terima kasih..." pak Salim meminum teh buatan Risma.

"Abah, tumben abah ke sini nggak bareng sama Umi...?" tanya Risma.

"Umi lagi ziarah , besok baru pulang. Abah ke sini mau lihat kamu nak, kamu sudah lama nggak main ke rumah abah, kenapa nak...? Apa ada masalah...?"

"Ah, nggak kok bah, nggak ada masalah, maaf Risma belum sempat main mengunjungi abah dan Umi..." sahut Risma.

"Abah kira kamu nggak mau main ke rumah abah karena kamu marah sama Umi...."

"Ah, nggak kok bah, Risma nggak marah sama Umi...."

"Abah tahu sikap Umi selalu kurang baik sama kamu, abah harap kamu bisa memakluminya ya, omongan Umi jangan diambil hati.."

"I..iya bah..." jawab Risma.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Asmara

Asmara

lanjut Thor

2025-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang sebulan sekali
2 2. Bukan menatu idaman
3 3. Kecewa
4 4. Naif
5 5. Aryo
6 6. Curiga
7 7. Dicuekin
8 8. Teman kuliah Radit
9 9. Bertengkar
10 10. Kegundahan hati Risma
11 11. Hajatan
12 12. Hajatan 2
13 13. Di tampar
14 14. Pertemuan kembali Radit dan Eva
15 15. Tinggal bersama
16 16. Bekas Tamparan
17 17. Terbawa suasana
18 18. Berdoa
19 19. Bertemu Nada
20 20. Sok Suci
21 21. Mengetahui kebenaran
22 22. Lari dari Aryo
23 23. Risma sakit
24 24. Dirawat di rumah sakit
25 25. Kekhawatiran Radit
26 26. Lupa dengan janji
27 27. Kado Istimewa
28 28. Hancur
29 29. Pergilah Engkau bersamanya
30 30.Cerita masa lalu
31 31. Kembali ke kota
32 32. Luka terdalam
33 33. Bertahan semampuku
34 34. Fitnah
35 35. Menghapus jejak
36 36. Hinaan
37 37. Selingkuh dibalas selingkuh
38 38. Lepaskan aku mas...
39 39. Tak sudi
40 40. Perkelahian antara Risma dan Anggi
41 41. Mediasi
42 42. Pindah sekolah
43 43. Benci dengan perselingkuhan
44 44. Terbongkar
45 45. Terima kasih mas... di
46 46. Masih ada Cinta
47 47. Apa itu karma...?
48 48. Diantar Taufik
49 49. Kemarahan Radit
50 50. Meminta Maaf
51 51. Masalah Baru
52 52. Serangan Jantung
53 53. Sidang percaraian
54 54. Fakta Baru
55 55. Rumah Sakit
56 56. Perasaan Bersalah Radit
57 57. Duniaku hancur
58 58. Muntah Darah
59 59. Kedatangan pak Wijaya
60 60. Hasil pemeriksaan
61 61. Kangen adek
62 62. Dimanfaatkan
63 63. Ikan bakar
64 64. Turun Ranjang...?
65 65. Perasaannya masih sama
66 66. Sidang putusan hakim
67 67. Jangan tunggu lama- lama
68 68. Benci sama ayah
69 69. Apa saya dipecat...?
70 70. Mulai masuk kantor
71 71. Menjual perhiasan
72 72. Bertemu bu Ratna
73 73. Masih ada ketakutan
74 74. Aku tidak mau menikah denganmu
75 75. Beban berat hidup Radit
76 76. Sel kanker yang menyebar
77 77. Tidak mau disalahkan
78 78. Kemarahan Taufik
79 79. Aku lebih baik mati...!
80 80. Kembali dibuat emosi
81 81. Terima kasih sayang...
82 82. Kasmaran
83 83. Hari Bahagia
84 84. Kesedihan dan penyesalan
85 85. Uang penjulan rumah
86 86. Kesedihan Rafa
87 87. Pendarahan hebat
88 88. Nafas Cinta
89 89. Rejeki setelah menikah
90 90. Semua menyalahkan Risma
91 91. Semua pergi
92 92. Bocah edan nggak eling
93 93. Bawaan bayi
94 94. Menyesal
95 95. Kini bari terasa dirimu begitu berharga
96 96. Melahirkan
97 97. Ulat bulu
98 98. Rindu
99 99. Balikan dengan Eva...?
100 100. Syakila
101 101. Kedatangan yang tidak diinginkan
102 102. Laki- laki lemah
103 103. Kamu harus bangkit
104 104. Memaafkan ayah
105 105. Obrolan penuh Canda tawa
106 105. Adik buat Shakila
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Pulang sebulan sekali
2
2. Bukan menatu idaman
3
3. Kecewa
4
4. Naif
5
5. Aryo
6
6. Curiga
7
7. Dicuekin
8
8. Teman kuliah Radit
9
9. Bertengkar
10
10. Kegundahan hati Risma
11
11. Hajatan
12
12. Hajatan 2
13
13. Di tampar
14
14. Pertemuan kembali Radit dan Eva
15
15. Tinggal bersama
16
16. Bekas Tamparan
17
17. Terbawa suasana
18
18. Berdoa
19
19. Bertemu Nada
20
20. Sok Suci
21
21. Mengetahui kebenaran
22
22. Lari dari Aryo
23
23. Risma sakit
24
24. Dirawat di rumah sakit
25
25. Kekhawatiran Radit
26
26. Lupa dengan janji
27
27. Kado Istimewa
28
28. Hancur
29
29. Pergilah Engkau bersamanya
30
30.Cerita masa lalu
31
31. Kembali ke kota
32
32. Luka terdalam
33
33. Bertahan semampuku
34
34. Fitnah
35
35. Menghapus jejak
36
36. Hinaan
37
37. Selingkuh dibalas selingkuh
38
38. Lepaskan aku mas...
39
39. Tak sudi
40
40. Perkelahian antara Risma dan Anggi
41
41. Mediasi
42
42. Pindah sekolah
43
43. Benci dengan perselingkuhan
44
44. Terbongkar
45
45. Terima kasih mas... di
46
46. Masih ada Cinta
47
47. Apa itu karma...?
48
48. Diantar Taufik
49
49. Kemarahan Radit
50
50. Meminta Maaf
51
51. Masalah Baru
52
52. Serangan Jantung
53
53. Sidang percaraian
54
54. Fakta Baru
55
55. Rumah Sakit
56
56. Perasaan Bersalah Radit
57
57. Duniaku hancur
58
58. Muntah Darah
59
59. Kedatangan pak Wijaya
60
60. Hasil pemeriksaan
61
61. Kangen adek
62
62. Dimanfaatkan
63
63. Ikan bakar
64
64. Turun Ranjang...?
65
65. Perasaannya masih sama
66
66. Sidang putusan hakim
67
67. Jangan tunggu lama- lama
68
68. Benci sama ayah
69
69. Apa saya dipecat...?
70
70. Mulai masuk kantor
71
71. Menjual perhiasan
72
72. Bertemu bu Ratna
73
73. Masih ada ketakutan
74
74. Aku tidak mau menikah denganmu
75
75. Beban berat hidup Radit
76
76. Sel kanker yang menyebar
77
77. Tidak mau disalahkan
78
78. Kemarahan Taufik
79
79. Aku lebih baik mati...!
80
80. Kembali dibuat emosi
81
81. Terima kasih sayang...
82
82. Kasmaran
83
83. Hari Bahagia
84
84. Kesedihan dan penyesalan
85
85. Uang penjulan rumah
86
86. Kesedihan Rafa
87
87. Pendarahan hebat
88
88. Nafas Cinta
89
89. Rejeki setelah menikah
90
90. Semua menyalahkan Risma
91
91. Semua pergi
92
92. Bocah edan nggak eling
93
93. Bawaan bayi
94
94. Menyesal
95
95. Kini bari terasa dirimu begitu berharga
96
96. Melahirkan
97
97. Ulat bulu
98
98. Rindu
99
99. Balikan dengan Eva...?
100
100. Syakila
101
101. Kedatangan yang tidak diinginkan
102
102. Laki- laki lemah
103
103. Kamu harus bangkit
104
104. Memaafkan ayah
105
105. Obrolan penuh Canda tawa
106
105. Adik buat Shakila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!