Langit mendung gelap dan kabut menyelimuti bumi, Angin berhembus menyapu jalanan, daun - daun menguning pada ranting -ranting pohon berguguran. Rintik - rintik hujan turun membasahi bumi, dan tanah - tanah mulai basah.
Hujan mengunci dua insan untuk tidak beranjak dari halaman masjid. Di sudut halaman nampak seorang gadis berhijab tengah duduk sambil memeluk lututnya wajahnya murah matanya memerah dan tak jauh darinya duduk seorang laki-laki bersandar pada dinding. Keduanya hening hanyut pada pikirannya masing-masing.
Dada Alif sesak dan panas setelah mendengar semua yang terjadi pada gadis yang sangat di cintainya. Bagaimana bisa, orang yang sangat di sayanginya, orang yang membuat dia semangat untuk memantaskan diri, orang yang selalu ia jaga untuk tidak ia sentuh sebelum halal menyentuhya, di hina dan di lecehkan martabatnya oleh atasanya sendiri.
Dan setelah apa yang ia dengar barusan tidak mengurangi rasa cintanya, Alif berjanji akan menjadi payung bagi Shafiya dari hujan ujian dan cobaan. Dia sudah bertekat akan membuat perhitungan dengan Fatih.
Bagi Alif Cinta yang sejati adalah cinta yang mampu menjaga orang yang di cintainya, mampu menerima dalam segala keadaan dan bentuk tertingginya adalah pengorbanan.
Hujan pun berhenti Alif dan Shafiya melangkah dari halaman masjid menuju mobil, lalu masuk kedalam mobil. Perlahan-lahan mobil mulai jalan dan meninggalkan masjid melaju di jalan. Alif mengantar Shafiya pulang kerumahnya.
***
Alif melihat mobil Fatih keluar dari gerbang gedung perusahaanya, perlahan Alif mengikutinya dari belakang, sampai ke tempat yang sepi dan banyak pohonnya, Alif menyalip mobil Fatih dan berhenti di depannya.
Fatih keluar dari mobilnya dengan angkuh dan dingin berdiri di depan mobilnya tanpa rasa takut. Dia sudah tau kalau Alif sejak tadi mengikutinya.
Alif keluar dan menghampiri Fatih yang berdiri angkuh di depannya.
" Mau apa kamu ? " Tanya Fatih dengan dingin dan sombongnya.
Plak
Buk
Buk
Tanpa memberi aba-aba Alif menampar Fatih dan langsung menyerangnya, Tak terima mendapat serangan tiba-tiba, Fatih membalas Alif dan akhirnya terjadilah perkelahian antara mereka.
Wajah keduanya sama-sama memar dan mengeluarkan darah, setelah keduanya lelah akhirnya mereka menjatuhkan tubuhnya di rumput di tepi jalan di sebelah mobilnya, tak perduli rumput basah yang ada karena bekas hujan mengguyurnya.
" Kenapa anda tega melakukan hal buruk pada gadis sebaik Shafiya ? " Tanya Alif lemah.
" Kenapa anda tega melukai dan merendahkan martabatnya sebagai wanita Shaleha ? " Lanjut Alif lagi.
" Salah apa dia terhadap anda, sehingga anda memperlakukannya dengan buruk ? " Tanya Alif dengan Tajam menatap Fatih.
Fatih menatap datar tak bergeming tak mau menjawab.
" Saya mencintainya, bertahun - tahun saya menjaga diri saya untuk tidak menyentuhnya sebelum halal, dan anda siapa ? berani-beraninya anda melukai hati dan martabatnya. " Tanya Alif sambil menyatukan giginya menggeram.
Fatih tetap tak bergeming dan Alif memejamkan matanya menahan amarahnya untuk tidak menghajar Fatih lagi.
" Aku mencintainya, aku ingin memilikinya." Gumam Fatih tiba-tiba tapi tetap saja masih dengan dinginnya.
" Jika anda mencintainya bagaimana anda tega melukainya? Apa anda bodoh ? " Tanya Alif bersungut-sungut.
" Cinta macam apa yang anda berikan, itu bukan cinta melainkan penderitaan." Lanjut Alif lagi.
" Aku benci dia masih mencintaimu. " Jawab Fatih geram sambil memejamkan matanya.
Keduanya diam , membisu larut dalam fikiran dan perasaan masing-masing. Mereka masih memejamkan mata menata emosi di dadanya.
" Minta maaflah padanya segera, anda benar-benar membuat perasaannya hancur dan melukai Shafiya. " Kata Alif tiba-tiba.
" Jangan jadi pengecut yang sembunyi di atas kekuasan. " Lanjut Alif tajam.
" Jika anda benar-benar mencintainya, minta maaflah, mari bersaing dengan sehat, pantaskan diri anda untuk bersanding dengannya, begitu juga saya. Biarkan Allah yang menentukan dan merestui siapakah yang Allah pilih untuk di jodohkan dengan Shafiya, bisa anda atau saya atau bahkan orang lain. " Ujar Alif pada Fatih.
Fatih menghelai nafas tanpa menjawab perkataan Alif, pikiran dan hatinya berusaha mencerna semua kata-kata Alif.
" Jika anda tidak mau, saya berjanji akan membawanya pergi jauh dari pandangan anda selamanya. Dan akan ku perjuangan cintaku padanya, tanpa ada anda, akan mudah bagi saya mendapatkan hatinya kembali." Ancam Alif pada Fatih.
Hening lagi. Alif ingin bangkit dari tidurnya badanya sakit semua begitu juga dengan Fatih.
" Baiklah. " Tiba-tiba Fatih menyepakati.
" Anda berjanji. " Tantang Alif memastikan.
" Ya, aku akan datang kerumahnya. " Jawab Fatih meyakinkan meski tetap dengan ekspresi datar.
" Terimakasih karena anda mau meminta maaf padanya, berjanjilah untuk bersikap baik padanya. " Kata Alif sedikit melunak.
" He'em. " Fatih menjawab masih dengan datarnya.
" Maaf sudah melukai anda banyak hingga seperti itu. " Kata Alif sambil menyalami Fatih.
" Sama-sama, kau juga terluka. " Jawab Fatih menyambut tangan Alif.
" Maaf sudah memecatmu, kembalilah bekerja besok." Kata Fatih sambil masuk ke mobil.
Alif menganggukan kepala dan masuk ke mobil, Akhirnya keduanya melaju di jalan, Alif pulang ke rumahnya , sedangkan Fatih menuju rumah Shafiya.
Mendung di langitpun menghilang bersama angin, seolah pergi membuang keegoisan pada diri manusia, merestui kesepakatan dua anak manusia yang tengah di landa cinta pada gadis yang sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Eka Novariani
seandainya mama Alif merestui mereka....
2024-05-31
2
💋Titika tika27💋
Engkau laki laki baik alif, tetapi kluargamu 🤦♀️
2024-02-29
1
Yati ita
MasyaAllah kalian berdua bener" kerreeenn👍👍👍
2024-02-22
1