Penjelasan

Pagi yang indah untuk memulai hari yang yang baru. Alif memanasi mobilnya di halaman depan. Hari ini ia berencana untuk menjelaskan semuanya kepada Shafiya. Selepas memanasi mobilnya ia masuk ke rumah untuk sarapan , di ruang makan nampak Mama dan Papanya serta Adiknya menunggunya.

" Sepertinya hari ini kamu nampak semangat sekali Alif." Ujar Papanya sambil mengambil minum.

" Ah, biasa aja Pa... " Tersenyum sambil memotong steak di piringnya.

" Apa kakak sudah bisa move on dari kak Fiya ? " Hasna adiknya menimpali.

" Dia tidak akan tergantikan Na... " Jawab Alif sambil memandang Mamanya.

Mama yang dipandang pun menatap dengan tajam bahwa ia tidak akan pernah menyetujui hubungan Alif dengan Shafiya bagaimanapun Shafiya bukan menantu yang pantas masuk ke dalam keluarganya.

" Sampai kapanpun Mama tidak akan setuju Lif, camkan baik-baik itu." Ujar Mama Alif menegaskan.

Papa Alif yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara dan menghentikan percakapan itu.

" Sudahlah Jangan bahas itu lagi, jangan rusak makan pagi kita."

" Alif berangkat duluan, Assalamualaikum? " Pamit Alif , selera makanya hilang.

Alif keluar rumah dan memasuki mobil perlahan mobil itu hilang keluar gerbang. Hari ini ia tetap akan menemui Shafiya untuk menjelaskan semuanya. Ia berharap hubungannya dengan Shafiya akan kembali seperti dulu lagi.

***

Siang waktu istirahat tiba, Alif keluar dari ruanganya, matanya mencari-cari keberadaan Shafiya. Pandanganya tertuju pada gadis berjilbab biru yang sedang keluar dari lift, sepertinya Shafiya baru aja turun dari ruanganya, buru-buru Alif menghampirinya.

" Fiya... " Sapanya saat menghampiri.

" Iya Pak Naufal, Ada apa? " Jawabnya berusaha formal.

" Ada yang ingin aku obrolkan, aku minta waktunya sebentar." Kata Alif.

" Maaf saya tidak bisa. " Jawab Shafiya.

" Ku mohon Fiy... kali ini aja... " Alif memohon.

" Dimana? " Ujar Shafiya

" Kita makan siang di Restoran, sekalian mengobrol ." Kata Alif, Shafiya hanya mengangguk dan mengikuti Alif. Mereka masuk ke mobil Alif dan menuju restoran.

Di mobil hening, asik dengan pikiran masing-masing, Alif menyalakan musik untuk memecah kesunyian. Shafiya memilih melihat keluar jendela mobil.

***

Sampai di restoran yang di tuju, Alif memarkir mobilnya. Mereka turun dan masuk ke restoran, memilih meja di dekat taman agar sepi dan nyaman untuk berbicara.

" Fiya kau pesan apa?" Tanya Alif.

" Terserah Pak Naufal saja. " Shafiya masih berusaha formal.

" Bersikaplah biasa saja Fiy, kita sedang di luar kantor. " Kata Alif.

" Apa yang mau Pak Naufal bicarakan? "

Masih berusaha formal.

Makanan yang di pesan datang, pelayan menaruh makanan dan minuman di meja.

" Kita makan dulu ya. Aku lapar sekali." Alif mengulur waktu agar bisa lebih lama.

" Tidak baik makan sambil bicara." Lanjutnya, Shafiya akhirnya memakan pesanan untuknya.

Selesai makan, Shafiya meminum minumanya, menunggu Alif makan lama sekali, seperti di lama-lamakan.

"Ehm..." Dehem Shafiya setengah mengingatkan waktunya tidak banyak.

Alif minum, lalu membersihkan bibirnya dengan tisu, lalu menarik nafas dalam, dadanya sedikit berdetak gugup.

" Fiya... maafkan atas sikap Mamaku waktu itu. " Ujarnya mulai berbicara.

" Fiya... perasaanku masih sama setahun berpisah denganmu tidak mengubah rasa yang ada di sini." Lanjutnya lagi.

" Setelah wisuda itu, nomormu tidak aktif, kucari dirimu di kosan namun kata temanmu kau sudah pulang." Alif masih menjelaskan.

" Ku kunjungi rumahmu, namun tak ku temui orang, kata tetanggamu kalian pindah." Lanjutnya masih bercerita

" Fiya... ku mohon, maafkan aku, masih adakah kesempatan bagiku? " Tanyanya penuh harap.

Shafiya hanya diam, namun matanya mulai mendung, berkaca-kaca, kepalanya menggeleng memberi isyarat bahwa tidak ada kesempatan itu.

" Ku mohon Fiy... , Aku akan berjuang meyakinkan Mamaku. Please..." Alif memohon.

" Maaf mas, sebuah hubungan tidak akan terjalin baik bila tanpa ridho orang tua." Sahut Shafiya.

" Mungkin Allah memang tidak menjodohkan kita untuk menjadi pasangan. " Lanjutnya

" Kau membohongi perasaanmu sendiri Fiy..., Aku yakin masih ada aku di hatimu . " Kata Alif.

" Memang mas, tapi biar waktu yang membawanya pergi. " Sahut Shafiya.

" Aku tidak berhak atas dirimu, Kau milik orang tuamu. " Lanjutnya.

" Fiy..., Kumohon bersabarlah, aku akan meyakinkan orang tuaku. " Alif masih berharap.

" Sudah mas, mari kita berteman saja, biar waktu yang menyembukan hati kita ." Shafiya masih tidak mau memberi kesempatan itu.

"Ayo kembali ke kantor, Aku tak mau di pecat bila pak Fatih mengetahui aku telat. " Ujar Shafiya.

Mereka pun akhirnya menyudahi percakapan itu, dan beranjak dari mejanya. Tanpa mereka sadari Ada sepasang mata yang melihat dan mengetahui percakapanya.

Terpopuler

Comments

💋Titika tika27💋

💋Titika tika27💋

Apa pak ceo nguping😜

2024-02-29

1

Yati ita

Yati ita

apakah Pak CEO 🤔🤔

2024-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!