Al-Fatih Putra

" Aist... hay Kau taruh dimana mata Kamu." ujarnya rupanya yang tertabrak adalah CEO perusahaan tersebut.

" Maaf pak, saya tidak sengaja." sambil mengangkat kepala memandang yang di tabrak.

" Kamu... " Sang CEO terkejut saat memandang Shafiya.

Shafiya memucat, masih memandang dengan berkaca-kaca, rasanya hari pertama kerjanya sudah lengkap cobaannya.

" Temui aku di ruanganku ." ujar CEO itu sambil berlalu.

" Datanglah jika kau tak mau Aku pecat. " tambahnya

Seketika tubuh Shafiya bergetar ramai perasaanya jadi satu di dadanya. tidak terbayang harinya akan seberat ini. Shafiya lekas berlari ke toilet dan membasuh wajahnya.

" Allah kenapa Engkau pertemukan hamba dengan mereka. " Batinnya bersandar di tembok dalam toilet.

"Haruskah aku mundur di perusahaan ini? Ah rasanya aku kalah sebelum perang." imbuh batinnya lagi.

" Allah ada rencana apa untukku? Apa aku sanggup?" Tanyanya dalam hati.

" Ya Allah, kuatkan hamba. " batinnya lagi sambil ke luar toilet.

***

Tok tok tok

" Assalamuallaikum pak..."

" Ya masuk. " Jawab yang di dalam.

" Assalamuallaikum pak..." Sekali lagi Shafiya mengulangi salamnya.

" Hemm ya, Walaikumsalam. " Jawab CEO itu.

" Duduklah ." Lanjut sang CEO.

Shafiya duduk kepalanya menunduk, jemarinya saling beradu, dia meremas jari-jari tanganya.

Hening. Keduanya saling diam tanpa suara, menunggu salah satu memulai.

" Sampai kapan kau akan terus menunduk." Ujar CEO dingin.

" Maaf atas kejadian tadi pak, saya benar-benar tidak sengaja. " Masih menunduk.

" Hay ! Angkat kepalamu ." kata CEO itu keras.

Shafiya memandang bosnya, wajahnya memucat kembali.

" Ada apa bapak meminta saya kemari ? " Shafiya memberanikan diri bertanya.

" Kau, Aku berhentikan bekerja sebagai Sekertaris Manajer Pemasaran, mulai hari ini. "

Deg

Dada Shafiya bergemuruh mendengar ucapan CEO itu. Harinya benar-benar terasa sulit, bagaimana bisa belum bekerja sehari sudah di pecat.

" Saya di pecat pak ? tapi tadi Saya benar-benar tidak sengaja." Sambil menggigit bibir Shafiya membela dirinya.

" Kemasi barang-barang Kamu ! Aku tak mau melihatmu duduk di meja itu lagi. " Ujar CEO masih dengan wajah dinginnya.

" Baik pak... , Permisi... " Matanya kembali berkaca-kaca, lemas dia berusaha berjalan pupus sudah semua harapannya.

Shafiya melangkah menuju pintu, baru membuka pintu sedikit tiba-tiba CEO itu berujar lagi.

" Kemasi barangmu segera, dan bawa ke Meja depan Ruanganku , Mejamu sekarang bersebelahan dengan Agnes."

Deg

Lagi - Lagi kembali dada Shafiya dibuat bergemuruh. Lelucon apa hari ini, perasaanya terasa di permainkan dalam beberapa menit saja.

" Apa maksud bapak? " Shafiya bingung.

" Kau menjadi Sekertarisku mulai siang ini. Akan ku beritahu pada Naufal, akan ada orang yang menggantikan Kamu. " Sekarang Shafiya semakin terperanjat, hatinya terasa di aduk-aduk.

" Bapak serius? " Menanyakan kepastian.

" Heem ... " Masih dengan wajah dingin

" Baik pak, saya permisi, terimakasih atas kepercayaannya." Shafiya berujar sambil undur diri.

***

Kaki-kakinya lemas bukanya mengemasi barang Shafiya justru ke kantin. Pikirannya rumit, rasanya hari pertamanya kerja seperti sungguh berat sekali.

Shafiya hanya mengaduk-aduk minumannya. Belum ada niatan untuk meminumnya. Pikirannya kusut hari ini, tidak cukup bertemu dengan cinta pertamanya yang menyakitkan. Dia harus bertemu pula dengan CEO dingin yang arogan. Yang ternyata adalah mantan senior di kampusnya dulu, Asisten Dosen sekaligus mantan play boy di kampusnya. Yang pernah menembaknya di muka umum saat ospek mahasiswa dulu. Dan parahnya bukan karena mencintainya melainkan sebagai taruhan para seniornya. Dan karena marah Shafiya menyiram wajah Fatih dengan air minum di depan umum yang membuat Fatih benci dan dendam padanya hingga saat ini.

Sebenarnya Fatih bukan orang yang suka bermain wanita, namun karena mamanya berselingkuh dari papanya, dia jadi tidak suka wanita. Baginya wanita adalah pengerat harta belaka.

Mamanya meninggalkan papanya saat usahanya bangkrut dan saat itu fatih masih duduk di bangku SMA.

" Kalau sudah selesai mengaduk minumnya temui aku." Alif berlalu di belakangnya membuyarkan lamunan Shafiya.

" Disini saja... " Shafiya lemas menjawab.

"Apa kau wanita simpanan pak Fatih? " ucapan Alif bagaikan petir di siang bolong. Wajahnya merah menahan marah, pertanyaan itu bagaikan pisau yang menyayat hatinya.

Tangan Shafiya menggenggam gelas seketika itu rasanya seperti ingin melempar sembarang arah.

" Kenapa diam? Apa putus denganku membuatmu menjadi wanita murahan ? " Alif masih bertanya dengan menyatukan giginya menahan amarah.

" Cukup . " Shafiya memerah matanya berurai air mata.

" Harusnya sekian tahun saling kenal kau tau siapa Aku. " Shafiya berdiri tak jadi meminum minumannya. Hatinya terasa amat sakit dengan tuduhan yang Alif tuduhkan.

Alif berdiri di tempat tak bergeming, dia masih mencintai Shafiya. Selama ini dia tak pernah membuka hatinya untuk siapapun.

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

maaf pengulangan kalimat nya terlalu panjang ka othor..

2025-03-04

0

Lina Suwanti

Lina Suwanti

mampir Thor sambil nunggu kisah Zia up

2024-09-06

2

Mari Anah

Mari Anah

masih d pantengin thor cerita y,ky y seru nih,lanjut thor

2024-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!