Sesampainya di rumah gadis itu Lian cheng membaringkan lelaki paruh baya tersebut di ranjangnya
"Aku akan memeriksanya" Fangyin memegang lengannya, melihat luka lebam pada sekitar wajahnya "Sepertinya tidak ada luka yang serius, apa ada minyak aromatherapi?" Xian mei langsung mencarinya di kotak obat
"ini tuan" Xian mei memberikannya pada Fangyin, Fangyin menghirupkannya pada lelaki paruh baya tersebut, tak lama kemudian ia sadar.
"Putriku….Xian mei... " Ucapnya lirih
"Tenanglah, putrimu ada disini" Ucap Fangying, lelaki itu beranjak bangun
"Ayah" Xian mei menggenggam tangan ayahnya dan menitikan air mata, lelaki paruh baya itu mengusap wajahnya
"Kau tidak papa nak?" ucapnya sambil berurai air mata "Maafkan ayah nak tidak bisa menjagamu" lelaki itu menunduk dan menghapus air matanya.
"jangan bicara seperti itu ayah, aku baik-baik saja, mereka berdua yang menolongku" Ucap Xian mei
Fangyin melepas cadarnya "Kau perempuan? Maaf ku kira... " ucapan Xian mei terpotong
"Iya, perkenalkan namaku Fangyin, dan ini temanku Lian cheng" Fangyin dan lian cheng memperkenalkan dirinya
"Apa kalian seorang kesatria?" Tanya Xian mei
"Emm apapun itu yang pasti kami berdua sedang mengembara saat ini" Ucap Fangyin
"Kemana kalian akan pergi nak?" tanya lelaki paruh baya tersebut dengan memegang tangannya yang masih sakit
"Kami akan pergi ke pegunungan batu, tapi kami akan mencari tempat istirahat di desa ini" jawan Lian cheng
"benar pak" sahut Fangyin
"Bagaimana jika kalian menginap di rumah kami saja, kebetulan kami memiliki 2 kamar kosong" Ucap lelaki paruh baya tersebut, Fangyin dan Lian cheng saling menatap.
"Wah kebetulan kalau begitu pak!!" ucap Fangyin dengan antusias
"Apa tidak merepotkan?" Tanya Lian cheng
Fangyin berbisik padanya
"Hey kapan lagi kita dapat tempat tinggal gratisan kan, kita kan harus mengirit" Fangyin menarik kedua alisnya ke atas, Lian cheng hanya diam dan sedikit menggelengkan kepalanya.
Dia ini selalu mencari keuntungan. Batin Lian cheng
"Tidak merepotkan sama sekali nak, justru kami ingin membalas kebaikan kalian" ucap lelaki paruh baya tersebut
"Yasudah terimakasih pak, oh iya kami harus memanggilmu apa?" tanya Fangyin
"Namaku Yi hua" jawab lelaki paruh baya tersebut
"Oh baiklah aku akan memanggilmu pak yi saja ya" Fangyin tersenyum lebar padanya
"Baiklah, sekali lagi terimakasih atas bantuan kalian, jika tidak ada kalian mungkin... " ucapnya sambil menundukkan kepala.
"Sudahlah,... kami sesama manusia wajib saling tolong menolong bukan? ibuku selalu mengajarkanku untuk berbuat baik pada siapapun" jawab Fangyin, pak yi hanya tersenyum dan mengangguk
"boleh kami istirahat pak? Rasanya badanku ini sudah lengket aku mau membersihkan diri dulu" ucap Fangyin
"Xian mei antar nak Fangyin"
"Baik ayah, mari nona" Fangyin dan Xian mei pergi ke belakang sementara Lian cheng pergi ke kamarnya untuk merebahkan diri.
"Xian mei di daerah sini ada sungai tidak?" Fangyin terus memperhatikan daerah sekitarnya.
"Ada nona tapi di ujung sana dekat hutan" Xian mei menunjukkan tempat yang sedikit jauh disana.
"Oh lain kali saja aku akan mandi disana"
***
Di malam hari Fangyin yang tak bisa tidur memutuskan untuk keluar mencari udara segar, ia duduk di atas pohon sambil mengamati indahnya bulan purnama dengan taburan bintang yang menghiasi langit malam kala itu
Hemm apa kabarnya ayah dan Lin lin di istana ya? Dan bagaimana kedaan mereka disana? Apa mereka dijahati atau tidak ya? Rasanya aku merindukan mereka… dan Pangeran dong ming?......Ehh kenapa juga aku malah memikirkannya!! Sangat tidak penting!! Xiao yu kapan kau kembali ke tubuhmu ini? Dan bagaimana caraku agar bisa pulang?...
Fangyin yang merasa pegal karna duduk di pohon akhirnya turun ke bawah dan berbaring di rerumputan hijau dengan semilir angin malam yang menusuk kulit, karna terlalu merasa nyaman hingga membuatnya tertidur pulas dibawah sinar rembulan.
Lian cheng yang tersadar bahwa Fangyin tidak ada di kamarnya ia memutuskan untuk mencarinya
Malam malam begini dia pergi kemana?
"Yin'er" Lian cheng terus memanggil namanya mencarinya ke setiap sudut rumah dan halaman, sampai ia melihat seseorang terbaring di rerumputan, Lian cheng mendekatinya
"Yin'er! Kau malah tertidur disini" Lian cheng mencoba membangunkannya namun karna terlalu pulas Fangyin tidak terbangun sama sekali walau Lian cheng sudah mencoba membangunkannya beberapa kali, Lian cheng memperhatikan wajahnya yang terkena sinar rembulan.
Kau terlihat cantik saat tidur Yin'er, sebenarnya kau berasal dari mana? zaman modern yang selalu kau bilang itu seperti apa? Apa suatu hari nanti kau akan pergi meninggalkanku dan pergi dari kehidupan ini?. Batin Lian cheng
Karna Fangyin tak juga bangun akhirnya Lian cheng mengangkatnya masuk ke dalam
ha, pulas sekali tidurmu. Lian cheng tersenyum dan membalutkan selimut padanya
"Selamat malam yin'er"
***
Sementara di sisi lain Dong ming sedang mengasingkan diri karna setiap terjadi bulan purnama ia akan berubah menjadi serigala, Dong ming akan mengasingkan dirinya ke hutan dan tinggal untuk sementara.
Dong ming melolong di atas bebatuan duduk sendiri menatap langit (Kasian sih sendirian bae haha 😁)
Yu'er dimana kau? Aku mencarimu kemanapun namun tak pernah ada yang melihatmu, tolong kembalilah…..Maafkan aku…..
.
.
.
.
.
.
.
.
Makasih untuk yang sudah baca 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Murni Murniati
dia jijik xiao yu buruk rupa, tp dia tak sadar, bila ktauan sm yg lain gmn wajahnya
2024-11-20
0
Dianita Indra
lanjut
2022-05-11
0
アイシャちゃん ~
kapok, bojomu minggat
2022-03-30
0