Keesokan harinya Ibu suri mengadakan perlombaan memanah untuk para pangeran dan kesatria untuk mendapatkan hadiah giok langka berwarna ungu yang akan menyala jika di malam hari, tentu saja itu sangat menarik hingga membuat semua kesatria dan pangeran ingin mengikutinya.
Kabar tentang perlombaan itu sampai di telinga Fangyin membuatnya ingin ikut serta juga
"Aku akan mengikuti perlombaan itu Lin'er!" Ucap Fangyin dengan antusiasnya yang sedang duduk di meja rias, sementara Lin Lin sedang membantu meriasnya
"Tapi tidak ada seorang putri yang mendaftar nona"
"Aku akan menyamar" ini kan kesempatan besar mendapatkan giok langka itu, kalau aku kembali ke zamanku aku bisa kaya mendadak kan hahaha
"Tapi bagaimana jika ada yang mengenalimu nona?"
"Ah kau ini tenang saja Lin'er"
***
Perlombaan akan segera dimulai semua peserta berkumpul di lapangan termasuk pangeran Zou dan Dong ming, Fangyin yang menyamar sebagai kesatria mengikuti lombanya dengan pakaian pria yang membuatnya tidak dikenali, Ibu suri memperlihatkan giok itu kepada seluruh peserta agar mereka merasa semangat
Wahhhh benar benar indah!! Pasti kalau dijual harganya mahal, Batin Fangyin yang hanya memikirkan tentang uang tanpa memikirkan nasib dirinya jika diketahui banyak orang nanti.
Terompet sudah dibunyikan tanda perlombaan segera dimulai, semua peserta lomba sudah menaiki kudanya bersiap dengan busur panah masing-masing, satu-persatu peserta dipanggil, yang pertama adalah pangeran Zou, ia langsung menggerakkan kudanya dan melesatkan panah ke arah sasarannya, namun panahnya tidak menancap di warna merah yang artinya gagal
Setelahnya diikuti oleh pangeran Dong ming yang melajukkan kudanya, melihat ke arah sasarannya dan melesatkan panahnya, namun lagi lagi anak panahnya gagal mengenai sasaran hanya butuh sedikit lagi untuk menancap di warna merah namun gagal
Arghh sedikit lagi! Batin Dong ming
Setelah semua pangeran dan kesatria mencoba melesatkan panah ke arah sasaran namun tidak ada yang berhasil maka Fangyin sebagai peserta terakhir adalah harapan terakhir untuk memenangkannya
Fangyin mengambil panahnya dan menaiki kudanya, matanya tertuju pada 1 titik sasarannya, kudanya melaju dengan cepat, Fangyin menarik ujung panahnya dan melesatkannya pada sasarannya dan
Sstttt
Panah itu akhirnya mengenai sasarannya tepat pada warna merahnya
Yesss!! finally I can do it!!!
Semua orang menatap kagum pada kemampuan Fangyin begitupun dengan Dong ming dan Zou ming, namun berbeda dengan Yi jiang yang hanya menampilkan senyum penuh maksudnya itu (Entah apa yang dia fikirkan) Ibu suri memerintahkan Fangyin untuk menaiki podium, Fangyin yang memakai cadarnya tersenyum dengan bangga.
Terimakasih ayah, kau sudah mengajariku berkuda dan memanah jadi aku bisa memenangkan lomba ini
Fangyin memberi hormat pada ibu suri, ibu suri menanyakan siapa namanya namun ketika Fangyin ingin menjawabnya seketika Yi jiang mendekatinya dan membuka penutup kepala dan cadarnya membuat rambut Fangyin terurai, semua orang disana menatap tidak percaya, merasa terkejut karna Permaisuri Xiao yu mengikuti lomba itu dengan menyamar.
"Ibu dia permaisuri Xiao yu yang menyamar!! hu memalukan" ucap Yi jiang dengan senyum sinisnya.
"Xiao Yu? Ku pikir kau sedang tidak enak badan nak, kenapa kau harus menyamar seperti ini? Jika kau menginginkannya kau bisa memintanya padaku bukan malah menyamar seperti ini" Ucap Ibu suri, Xiao yu hanya menunduk
Sementara Zou ming yang berada di sebelah Dong ming hanya memuji kehebatan Fangyin "Wah ternyata Xiao yu sangat hebat, andai aku memiliki permaisuri sepertinya pasti aku akan sangat mencintainya" Zou ming yang mengatakan begitu saja tidak sadar bahwa orang disebelahnya sudah mulai merasa kesal.
Dong ming yang mendengarnya mengepalkan tangannya "Jaga ucapanmu itu kakak, dia istriku!!" ucap Dong ming dengan penuh penekanan.
"Sejak kapan kau menganggapnya istri Dong ming? bukankah kau membencinya?" Pertanyaan itu sangat membuat hatinya kesal, hingga Dong ming tidak menjawabnya dan berlalu pergi ke arah Fangyin
"Maafkan aku ibu suri aku hanya ingin mendapatkannya dengan hasil jerih payahku sendiri" ucap Fangyin yang masih tertunduk
Dan dari kejauhan Lin Lin melihat semua kejadian itu, wajahnya tampak cemas.
Nona benar kan kau akan ketauan, selir itu memiliki banyak mata-mata disini!
Namun dari arah lain Dong ming datang dengan wajah yang tidak bisa ditebak, ia langsung menarik tangan Fangyin dan keluar dari area perlombaan
"Yang mulia tolong lepaskan aku!" Fangyin berusaha melepaskan tangannya namun cengkraman tangan dong ming lebih kuat, Dong ming membawanya masuk ke kediamannya dan mengunci pintunya menghempaskan tubuh Fangyin ke ranjang
"Yang mulia a, apa yang mau kau lakukan?" tanya Fangyin yang merasa takut, Dong ming mendekat ke arahnya dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak, ia semakin mendekatkan dirinya pada Fangyin yang menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya
"Yang mulia jawab aku!"
"Apa kau senang membuat orang lain memuji kecantikanmu!" Ucap Dong ming yang memegang dagu Fangyin, Fangyin hanya mengernyit keheranan
Apa maksudnya?
"Apa maksudmu yang mulia, aku tidak mengerti"
"kenapa kau menyamar? Jika kau mau batu itu aku bahkan bisa membawakannya banyak untukmu Yu'er!!" ucapnya dengan tatapan tidak suka.
"Kau sudah tau alasanku kan! Ku pikir kau kenapa, menggangguku saja!" Fangyin langsung beranjak pergi meninggalkan Dong ming yang masih duduk di ranjang, namun dengan cepat Dong ming memeluk Fangyin dari belakang, sontak membuat Fangyin terkejut dan melebarkan matanya
"Yu'er maafkan aku, bisakah kita memulainya dari awal?" ucapnya dengan lembut
Ucapan Dong ming sungguh membuat Fangyin merinding, Fangyin langsung melepaskan pelukannya
"Yang mulia aku sungguh tidak mengerti dengan dirimu, sebelumnya kau yang memintaku menjauh darimu hingga mengasingkanku, namun sekarang kau juga yang memintaku untuk terus bersamamu, sungguh yang mulia aku tidak bisa dipermainkan seperti ini, dan ingatlah bahwa aku tidak suka berbagi cinta, aku tidak ingin ada diantara kau dan selir agung!" ucap Fangyin dengan penuh penegasan.
"Tapi aku akan berbuat adil pada kalian Yu'er" Fangyin hanya tersenyum kecut
"Adil? Ku rasa manusia tidak bisa dan tidak akan bisa berbuat adil yang mulia, maaf aku memang egois, aku tidak suka berbagi, izinkan aku pergi yang mulia"
Fangyin langsung pergi dari kediaman Dong ming dan menuju Paviliunnya dengan wajah yang sangat kesal
Enak sekali kalau bicara!! Maaf permaisuri aku belum bisa menyatukan cintamu dengannya, sungguh aku muak dengan lelaki seperti itu!
Oh iya nenek lampir itu, aku akan membalasmu! gara-gara dia aku gagal mendapatkan batu giok itu, kenapa dia sangat menyebalkan, selalu mencari masalah denganku!
Sementara Dong ming merasa bersalah dan juga bersedih karna tindakannya itu
Yu'er sampai kapan kau akan menghindariku seperti ini, tidak ada kah pintu maafmu bagiku?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sebelumnya aku mau berterimakasih buat yang sudah menyukai dan mampir di ceritaku ini 🙏 dan maaf kalau ceritanya kurang menarik 😁
#SalamPenulisAmatiran😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Angel Dee
tak ada maaf bagimu, g bs minta maaf orgnya udah meninggoy. g tg jwb. skrg aja ngemis2 maksa, bah
2024-11-05
0
Solekah
tdk ada maaf.buruk rupa dibuang setelah cantik dipungut lg enak bener
2023-12-15
0
Dianita Indra
next
2022-05-11
0