"Huh kejam sekali, malangnya nasibku memasuki tubuh permaisuri malang" jawab Fangyin
.
.
.
.
"Begitulah nak ceritanya, dan kau harus membantu permaisuri untuk mendapat keadilan" ucap Tabib Li
"Tentu saja aku akan membalas mereka semua, tapi tolong ayah rahasiakan identitas asliku ini ya"
"Baiklah aku juga akan melatihmu agar bisa menguasai pedang dan bela diri"
"Siap!!"
"dan kau harus merubah cara bicaramu itu nak, kau harus mengerti tata krama"
"hehe baiklah maafkan aku ayah" Fangyin memeluk tabib Li.
Keesokan harinya
"Lin Lin… " Ucap Fanyin yang baru bangun tidur
"nona sudah bangun" Lin Lin membantu Fangyin berdiri dan bersiap untuk memberaihkan diri
"Lin Lin bawakan aku cermin" Fangyin yang sudah selesai mandi berniat ingin merapikan rambutnya dan meminta Lin Lin membawakannya cermin, namun seketika ia terkejut karna wajah buruk rupanya itu
"Aaaaaaa" Teriak Fangyin mengagetkan Lin Lin dan juga Tabib Li yang sedang berada di luar
"Ayahhhh kenapa wajahku seperti ini!!"
"Apa kau lupa dengan yang kuceritakan nak? Tentang wajah permaisuri" jawab tabib Li
Oh iya ya aku jadi permaisuri itu sekarang, aaa wajahku jadi jelek seperti ini
"Hmm iya iya aku baru ingat, lalu apakah aku bisa sembuh ayah?" tanya Fangyin yang mengerucutkan bibirnya
"Bisa, tapi Syaratnya kau harus berendam di danau dekat hutan ketika purnama terakhir" jawab Tabib Li, Fangyin yang tidak mengerti hanya mengerutkan dahinya.
"Lalu kapan itu terjadi ayah?" Tanya Fangyin
"sekitar 7 hari lagi" Tabib Li menjelaskan semua kepada Fangyin dan memberinya mantra untuk menyembuhkan penyakit kulitnya itu.
"Baiklah" Fangyin yang sudah mengerti dengan penjelasan tabib Li akhirnya mulai menerima rupa nya itu selama ia belum sembuh ia selalu memakai cadarnya, hari harinya ia habiskan untuk berlatih dan membantu Tabib Li juga Lin Lin.
1 minggu kemudian
Tepat tengah malam Fangyin pergi ke danau yang ditujukan Tabib Li untuk merendam tubuhnya, ia membacakan mantra yang diberikan tabib Li, dengan sekejap tubuh dan lukanya menjadi kering dan mengelupas, kulitnya menjadi putih bersih dan wajahnya secantik purnama yang indah, heningnya malam dan sinar rembulan menjadi saksi atas perubahan fisiknya.
"Huftt akhirnya aku bisa sembuh juga" Fangyin segera beranjak naik dan mengeringkan tubuhnya memakai semua pakaiannya namun tetap menggunakan cadarnya, ketika ia hendak pergi ia dikagetkan dengan suara auman serigala yang terdengar jelas di telinganya
"Serigala!! Aku harus cepat lari!" namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara orang yang meminta tolong
.
.
Tolong!!! Tolong!!!
.
.
"Siapa yang meminta tolong?? Tapi aku takut serigala itu akan menerkamku, bagaimana ini?"
Suara orang yang meminta tolong itu semakin jelas di pendengarannya lalu iapun mendekati asal suara itu, namun ketika ia mendekati asal suara itu matanya terbelalak melihat seekor serigala yang sedang kesakitan dengan panah yang masih menancap ditangannya.
"Serigala itu aku takut, tapi juga kasihan, lebih baik aku panggil Ayah saja.. " ketika ia membalikkan badan hendak pergi serigala itu berbicara
"Nona tolong aku, cabutkan panah yang menancap ditubuhku ini" ucap serigala itu yang kesakitan dengan panah yang menancap ditubuhnya.
Fangyin yang terkejut seketika membulatkan matanya dan membeku diam melihat serigala itu, namun karna ia merasa tidak tega maka iapun menolong serigala itu mencabut panah yang menancap di tubuhnga dan mencarikan dedaunan yang bisa menyembuhkan luka bekas panah itu
"Serigala kenapa kau bisa bicara? Apa setelah aku mengobatimu kau akan memangsaku? " tanya Fangyin yang membalut luka serigala itu
"Tidak aku tidak suka daging manusia" jawab serigala
"huft Syukurlah, kenapa kau bisa terluka? tanya nya kembali
"Aku dipanah oleh seorang pemburu"
"Baiklah, sekarang lukamu akan sembuh, tapi kau masih lemah maukah kau ikut denganku ke rumahku? Tapi nanti kau jangan menyakiti keluargaku! Kalau kau menyakiti mereka aku tidak akan segan mencincangmu menjadi daging panggang!!!" ancam Fangyin pada serigala
"Baiklah bawa aku kesana"
Akhirnya di malam yang sunyi itu Fangyin berjalan bersama serigala yang terluka menuju kediamannya, serigala itu merasa heran kenapa ada rumah ditengah hutan itu, namun dari kejauhan terlihat seseorang berpakaian putih berdiri di depan rumah itu yang tak lain adalah Tabib Li
"Kau sudah selesai nak?" tanya Tabib Li yang berdiri menatap kedatangan Fangyin dengan seekor serigala, Tabib Li mengerutkan dahinya melihat serigala yang ada dihadapannya.
"Tenanglah Ayah dia baik, tadi aku menolongnya karna dia terluka" ucap Fangyin menjelaskan asal usul serigala itu "Bisakah kau membuatkanku obat untuknya ayah?" tanya Fangyin
"Tentu saja, baringkan serigala itu di tempat pengobatan nak" namun tatapan Tabib Li tidak lepas dari serigala itu yang menurutnya janggal, ia merasa serigala itu bukanlah serigala sesungguhnya melainkan jelmaan seseorang.
Fangyin yang merasa ngantuk meninggalkan Tabib Li dan serigala itu, ia kembali ke kamarnya dan tidur, di lain sisi Tabib Li masih mengobati luka serigala itu, namun setelah beberapa saat bulan purnama yang menyinari malam itu tiba-tiba redup karna terhalang awan, betapa terkejutnya ia ketika tau serigala itu berubah menjadi pangeran Dong Ming.
Apa! Pangeran…..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Dianita Indra
lanjut
2022-05-11
0
yudi
🌹🌹❤️
2022-05-10
0
Yuli Yanti
🌹❤️🌹
2022-05-10
0