Suku Air Lembah Dingin

Setelah lama perjalanan mereka akhirnya sampai di pemukiman suku air lembah dingin, terlihat banyak diantara mereka sedang melakukan pekerjaan dengan menggunakan kekuatan mereka mengendalikan air, ada seorang ibu yang sedang mencuci baju dengan mengendalikan air sehingga baju itu berputar di pusaran air, yang lainnya mengambil ikan tanpa harus memancing.

"Wahhh bak negeri dongeng!! Mereka menakjubkan!!" Ucap Fangyin yang menganga tak percaya melihat pemandangan di depan matanya.

"Mereka memang pengendali air" jawab Lian cheng

Namun seseorang diantara mereka melihat kedatangan Fangyin dan juga Lian cheng lalu menghampirinya.

"Siapa kalian dan apa tujuan kalian datang kemari?" tanya lelaki itu

"Kami dari kerajaan Ming, Aku permaisuri Xiao yu, bolehkah aku bertemu dengan tetua kalian?" ucap Fangyin

"Baiklah ikut denganku" Lelaki tersebut mengajak Fangyin dan juga Lian cheng menuju ke sebuah gubuk yang letaknya sedikit jauh dari pemukiman, terlihat 2 kolam mengapung yang terletak di halaman gubuk itu, berisikan ikan ikan hias.

Ajaib kolam ini tak perlu kubangan di tanah, mereka semua mengapung di udara, ikannya sangat banyak seperti sedang melihat akuarium saja haha. Batin Fangyin

Mereka memasuki gubuk tersebut, terlihat seorang kakek tua yang sedang bersemedi diatas dipannya.

"Salam tetua Liu mereka datang dari kerajaan Ming, ingin bertemu dengan anda" Ucap lelaki tersebut pada tetua Liu, ia membuka matanya memperhatikan Fangyin dan Lian cheng

"Apa yang kau bawa itu" matanya tertuju pada sebuah pedang yang terletak dipinggang Fangyin.

"Oh, ini pedang naga api milikku Tetua" Ucap Fangyin dengan menyodorkan pedangnya, tetua Liu meraihnya dan memperhatikannya

Benar, ternyata dia pemilik pedang Naga api ini. Batin Tetua Liu

"Apa tujuanmu datang kemari" Tanya nya

"Aku datang kesini untuk mempelajari elemen air padamu tetua, mohon bimbing aku" Fangyin mengatupkan kedua telapak tangannya.

"Baiklah, aku tau tujuanmu itu mempelajari elemen ini untuk mengalahkan klan iblis bukan?"

Sudah tau kenapa bertanya lagi, hadeeh apa kita sedang main drama..

"benar tetua, kalau bukan karna ingin kembali ke zamanku aku malas sekali terlibat dalam hal ini" celetuk Fangyin, Lian cheng yang mendengarnya langsung menginjak kakinya membuat Fangyin kesakitan dan memelototi Lian cheng.

Auhhh sakit!! Oh aku lupa!!

"emm maksudku aku harus menyelematkan dinasti Ming, ya begitu maksudku hehe" Fangyin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tetua Liu hanya mendatar, tidak memberikan ekspresi apapun

Apa orang-orang di zaman ini tidak memiliki ekspresi ya, muka mereka datar semua kadang aku ingin tertawa. Fangyin menahan tawanya sementara Lian cheng kembali mengingatkannya untuk menjaga sikapnya.

Iya iya kau ini selalu memelototiku! Begitu arti tatapan Fangyin pada Lian cheng

Kau apa tidak tau bagaimana caranya bersikap yin'er! Kalau mereka tidak mempercayai kita, bisa-bisa kita dianggap penyusup tau tidak! . Batin Lian cheng.

"Ajak mereka ke pemukiman dan berikan mereka tempat tinggal sementara" Ucap Tetua Liu pada lelaki yang mengantar Fangyin

"Baik tetua" mereka akhirnya kembali ke pemukiman suku air.

***

Keesokan harinya Fangyin yang seharusnya bagun pagi sekali, ia malah terlambat hingga membuat tetua Liu mendatanginya bersama beberapa penduduk suku air.

"Tetua dia malah masih tidur" ucap salah seorang wanita, tetua Liu langsung mengendalikan air di gelas hingga mengapung di udara dan menjatuhkannya persis di wajah Fangyin.

"Banjirrrr!! Banjirrr!!" Semua orang yang ada di ruangan itu tertawa melihat tingkah Fangyin, sementara tetua Liu hanya memasang ekspresi datarnya.

"Jika kau tidak berniat mempelajari elemen ini, lebih baik kau pulang saja" ucap tetua Liu

"Maafkan aku tetua, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Fangyin yang langsung beranjak dari tempat tidurnya dan mengangkat kedua jari tengah dan telunjuknya sebagai tanda peace.

***

Fangyin mulai berlatih beberapa gerakan dasar dengan tetua Liu di sungai ditemani oleh Lian cheng

"Arghhh sulit sekali ini!!!" Fangyin mengeluh ketika ia tidak bisa menembakkan bola air ke sasarannya, sementara Lian cheng hanya menepuk jidatnya.

Beberapa anak suku air menertawakannya dari kejauhan karna ilmu dasar saja tidak bisa ia kuasai

"Heyy enyahlah kalian!!! Menyebalkan!!!" Teriak Fangyin, tetua Liu hanya menggelengkan kepalanya.

Hari-hari terus berlalu, Fangyin terus mempelajari elemen airnya hingga 1 bulan berlalu membuatnya bisa menguasai elemen itu, Lian cheng yang melihat perubahan pada diri Fangyin merasa senang

"Akhirnya kau bisa mengendalikan Elemen air yin'er" Ucap Lian cheng pada Fangyin yang sedang mengendalikan air sungai

"Aku berlatih cukup keras untuk ini semua cheng cheng, sepertinya ini cukup untuk elemen pengendalian airku"

Kemudian tetua Liu menghampiri mereka

"Pakailah kalung ini" Tetua Liu memberikan kalung berbentuk lingkaran "Dia akan mengeluarkan air disaat tidak ada sumber air disekitarmu, ini hanya sebagai senjatamu saja" Fangyin menerimanya dengan kedua tangannya.

"Terimakasih Tetua, aku akan memanfaatkannya dengan baik"

"Pergilah ke pegunungan batu, dan temui seorang pengendalli tanah dan udara, dia memiliki kedua elemen itu" ucap tetua Liu

"Baiklah tetua" Ketika Fangyin hendak memeluk tetua Liu, tangannya ditarik Lian cheng

"Ekhem" Suara Lian cheng

Jaga sikapmu yin'er. begitulah arti tatapan Lian cheng padanya.

Baiklah Baiklah "Sampai jumpa tetua Liu, dan semua penduduk suku air, Terimakasih aku akan merindukan kalian" Fangyin melambaikan tangannya pada semua penduduk suku air, merekapun membalasnya.

Fangyin dan Lian cheng melanjutkan perjalanannya menuju pegunungan batu kembali menelusuri hutan lembah dingin itu, namun ditengah perjalanan seekor monster raksasa menghampiri mereka

"Awas Fangyin!!!" Teriak lian cheng yang melihat seekor monster besar berada dibelakang Fangyin.

"Aaaaa… lariiiii! Mereka berdua berlari menghindari monster itu, namun monster itu berhasil menangkap Lian cheng

"Cheng cheng!!!" Teriak Fagyin

"Yin'er pergilah!!"

"Tidak!! aku tidak akan pergi!! " Fangyin mengeluarkan pedang naga apinya, pertarungan sengit terjadi antara Fangyin dan monster raksasa itu, Fangyin berusaha untuk membuatnya tidak bisa bergerak dengan membekukan air di kakinya namun kekuatan monster itu sangat kuat hingga Fangyin kehabisan energinya, ia mengambil obat pemulih keadaan, seketika energinya kembali pulih, fangyin memerintahkan naga api untuk keluar dari pedangnya.

"Dragon keluarlah!! Bantu aku melawannya!" Naga itu keluar dan menyemburkan api ke arah monster itu membuat Lian cheng yang berada di genggamannya terhempas, Fangyin berlari ke arahnya.

"Cheng cheng!! Sadarlah!" Fangyin berusaha menyadarkan Lian cheng dengan mencari tumbuhan yang bisa memulihkan kesadaran, dan akhirnya Lian cheng tersadar.

"Apa kau tidak papa?" Tanya lian cheng

"Aku tidak papa, kau jangan mengkhawatirkanku" Jawab Fangyin

setelah pertarungan sengit terjadi antara monster hutan dingin dan naga api, akhirnya monster itu bisa dikalahkan.

"Huft terimakasih dragon" ucap Fangyin pada naganya

"Tuan naiklah kepunggungku, aku akan mengantarmu ke tujuanmu"

"hilangkan dulu api di sekujur tubuhmu itu aku tidak ingin mati terbakar!!" ucap Fangyin pada naganya

"Baiklah" Naga itu meredupkan api di sekujur tubuhnya

"Kalau kau bisa ku naiki kenapa juga tidak sejak lama!!"

"Kau kan tidak memanggilku Tuan"

"Oh iya ya" Fangyin menepuk jidatnya "Yasudah antarkan kami ke pegunungan batu"

"Baik"

"Ayo Cheng cheng" Akhirnya mereka pergi menuju pegunungan batu untuk mencari seorang pengendali tanah dan udara.