18 Buka Mata

Acara arisan Oma berlangsung meriah. Teman-teman Oma dari berbagai kalangan mulai dari lansia, ibu-ibu muda, hingga beberapa sosialita berkumpul di ruang tengah. Mereka semua mengenakan pakaian berwarna krem, sesuai tema yang ditentukan. Suasana dipenuhi canda tawa, obrolan ringan, dan tentu saja diskusi tentang siapa yang akan menjadi tuan rumah berikutnya.

Auriga, seperti biasa, memilih untuk menjauh dari acara yang menurutnya membosankan. Di halaman belakang rumah Oma, di mana lapangan basket terbentang dan lampu terang benderang menerangi malam, ia menghabiskan waktu dengan bermain tenis meja. Lawannya adalah Opa, ditemani beberapa penjaga rumah yang sesekali ikut bermain bergantian.

Dengan pakaian olahraga lengkap, Auriga terlihat santai namun penuh semangat. Keringat bercucuran di dahinya, tawanya tidak pernah hilang. Ia bercanda dengan Opa, menikmati momen sederhana dengan kakeknya itu. Namun, di sela-sela permainan, matanya beberapa kali melirik ke ponselnya yang tergeletak di tepi meja.

Pesan-pesan dari seseorang terus masuk, mengalihkan sedikit fokusnya. Itu dari Sahara. Siang tadi wanita itu mengatakan tidak jadi bertemu, tetapi sekarang tiba-tiba mengirim pesan, meminta bertemu malam ini juga.

Sahara : Ga, kamu sibuk? Aku lagi di luar. Kamu bisa temui aku di café Christopher?

Auriga membaca pesan itu dengan dahi sedikit berkerut.

Auriga: Malam ini?

bisa?

Auriga: Sendiri?

Sahara: Aku pakai penutup masker. Aku tahu maksud kamu, Ga. Aku pastikan nggak akan ada kesalahpahaman.

Auriga menghela napas panjang, menimbang-nimbang. Akhirnya ia mengetik balasan dengan cepat.

Auriga:Satu jam lagi. Aku lagi ada urusan.

Sahara: Ok. Help me, Ga. Aku sangat membutuhkan bantuanmu kali ini.

Auriga menaruh ponselnya kembali di meja. Ia mengusap wajahnya dengan handuk kecil, matanya sedikit menerawang. Ada rasa khawatir yang muncul, tetapi juga rasa tidak tega yang tidak bisa ia abaikan. Setelah semua yang terjadi, Sahara tetap memilihnya untuk meminta pertolongan padanya. Aneh bukan?

"Bung, giliran kamu serve!" seru Opa, membuyarkan lamunannya.

Auriga tersenyum kecil, mengangguk, lalu mengambil bola tenis meja. Untuk sementara, ia kembali ke permainan, tapi pikirannya sudah mulai tertuju pada pertemuan yang akan datang.

Acara arisan di rumah Oma masih berlangsung, di sana terlihat Auriga keluar dari rumah dengan mobilnya, mengenakan pakaian santai jeans biru tua, kaos hitam, dan sepatu kasual. Penampilannya yang sederhana tetap memancarkan ketampanan yang tak bisa diabaikan. Dari balik jendela mobil yang sengaja ia buka, Auriga tersenyum sekilas pada satpam di sana sebelum melaju kencang meninggalkan halaman rumah.

Sementara itu tanpa ada yang menyadari di sudut lain halaman rumah tetangga Oma, Ode tampak gelisah. Ia sudah sejak sore menunggu Abel, anak majikan kesayangannya keluar dari rumah itu.

Namun, hingga malam tiba, Abel tidak juga terlihat. Abel tidak bisa dihubungi.

Ode menagih janji Abel untuk kembali ke rumah ini sudah selesai apapun alasannya. Janji ini harus ditepati, apa pun caranya. Ode sudah kehabisan alasan.

Ode merasa buntu menjawab pertanyaan Mahendra yang lama-lama mulai merasa aneh dengan alasan Ode yang bahkan terkesan tidak masuk akal, Ode takut kalau Mahendra sampai memutuskan untuk turun tangan atau bahkan membayar orang lain untuk menyelidiki keberadaan Abel, segalanya bisa kacau.

Sial gerutu Ode pelan, matanya tetap waspada mengamati pintu depan. Terakhir kali ia melihat Abel, gadis itu masuk ke dalam rumah bersama Auriga.

Ode ingin menyusup masuk, tapi satpam dan panitia acara membuatnya tidak punya celah. Bingung, ia berdiri mematung, mencari alasan yang masuk akal untuk mendekati rumah itu.

Tapi perhatiannya teralihkan saat melihat Auriga keluar dari rumah, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Mendadak, ide lain terlintas di benaknya. “Aku ikuti saja dia. Siapa tahu ada sesuatu yang bisa membuat Abel ilfil sama dia. Mungkin ini bagus biar dia pergi dari sini,” pikir Ode dengan kesal.

Ia buru-buru masuk ke mobil dan mengikuti Auriga dari kejauhan. Mobil Auriga melaju cepat, membuat Ode harus berusaha keras menjaga jarak tanpa kehilangan jejak.

Setelah beberapa waktu, Auriga akhirnya berhenti di sebuah kafe. Laki-laki itu turun, berjalan santai, sambil memegang ponselnya. Ia terlihat menelepon seseorang sebelum masuk ke dalam kafe.

Ode mengamati dari dalam mobil, lalu memutuskan untuk masuk. Ia mengikuti Auriga dengan hati-hati, pandangannya tertuju pada meja tempat Auriga akhirnya duduk.

Tak lama, seorang perempuan datang menghampiri Auriga. Dari penampilannya rambut bergelombang indah, pakaian anggun, dan masker yang menutupi wajah Ode langsung mengenali siapa dia. “Sahara,” pikirnya. Mantan kekasih Auriga yang sudah menikah, nama itu pernah disebut Abel dan menceritakannya.

Dengan rasa penasaran yang besar. setelah ia memeriksa media sosial Sahara. Semua ciri-ciri cocok. Ode mengepalkan tangan, merasa muak. “Lihat itu, Bocil. Pria idaman lo lagi sama mantannya. Kayaknya mereka punya hubungan. Udah, selesai main cinta-cintaannya. Gue bawa lo pulang!” gerutunya marah.

Dengan penuh amarah, Ode melangkah masuk lebih dalam ke kafe, membayar seseorang di sana untuk mendekati meja Auriga. Rencana Ode jelas membuat sesuatu yang bisa membuka mata Abel. Namun, Ode juga tidak bisa memungkiri rasa simpati yang muncul di hatinya saat melihat Sahara. Ada luka yang jelas di wajah perempuan itu lebam di beberapa sisi.

Di meja itu, Sahara terlihat memelas, suaranya lirih saat berbicara dengan Auriga.

“Hay tampak berbeda, bagaimana kabarmu?” Sahara berusaha ceria di sana.

Auriga memandang Sahara dengan tatapan serius, rahangnya mengeras. “Dia memukul kamu?” tanyanya tegas.

Sahara menghela napas, mencoba menahan tangis. “Aku tanya kabar kamu, tapi kamu malah langsung bahas lain,” jawabnya getir.

“Kamu harus laporkan. Ini bukan Cuma buat kamu, tapi buat anak kamu juga,” desak Auriga, nada suaranya penuh kekhawatiran.

“Laporan itu nggak akan berguna. Kamu tahu dia siapa. Dia punya semua koneksi untuk menghentikan ini,” Sahara mencoba menjelaskan, mengingatkan Auriga bahwa suaminya adalah seorang petinggi di bidang pertahanan negara.

Auriga memandangnya dengan rasa iba yang mendalam. “Ini seperti bukan kamu. Dulu, kamu perempuan yang berdiri untuk para perempuan lain. Kamu selalu membela orang-orang lemah. Apa yang terjadi?”

Sahara menunduk, tangannya gemetar. “Aku kehilangan semuanya, Ga. Dia menghancurkan aku. Aku Cuma mau pergi. Aku butuh tempat untuk memulai hidup baru. Anakku butuh itu.”

“Amerika jadi?” tanya Auriga, tahu itu rencana Sahara. “Apa ada yang menjamin di sana lebih baik?”

“Lalu aku harus bagaimana kalau tidak pergi? Kamu mau menjamin hidupku? Sepupu jauh ku mungkin hanya bisa memberi tumpangan sementara di sana.” Sahara menantangnya dengan suara lirih, hampir putus asa.

Auriga terdiam, mengingat masa lalu mereka. Dulu, ia mencintai Sahara dengan sangat dalam. Namun, kesibukan masing-masing merenggangkan hubungan itu hingga Sahara memilih orang lain.

Kini, melihat Sahara dalam kondisi seperti ini membuat hatinya perih. Setelah beberapa saat, ia akhirnya berkata, “Aku akan bantu kalian. Pergilah ke Amerika. Aku akan jamin kamu dan anak kamu sampai dapat pekerjaan.”

Sahara terisak mendengar itu. Pembicaraan berlanjut beberapa saat sampai akhirnya Auriga dan Sahara pergi masing-masing.

Auriga kembali ke mobilnya sendiri. Tapi, saat ia masuk, tubuhnya terasa lemas. Dunia seperti berputar-putar, pikirannya melayang, hingga akhirnya ia kehilangan kesadaran, kepalanya bersandar di kemudi.

Bugh!

Terpopuler

Comments

Herlinawati Ana

Herlinawati Ana

wduh ada apa dg Auriga siapa kira2 pelakunya apakah Ode atau bs jd Sahara yg melakukannya next dtuggu konfirmasi nya kk tris...
makasih upnya kk tris😍

2024-12-20

0

yanti auliamom

yanti auliamom

Please Bel ... run .
Auriga bukan laki laki yang pantas kamu kejar.
Jadi males ama Auriga...
Disini kelihatan makin tidak bijaknya..

2024-12-20

0

Vike Kusumaningrum 💜

Vike Kusumaningrum 💜

loh loh loh, Odeee. lu kasih apa ke minuman Riga ? skenario apa lagi ini, hmmm.

terimakasih atas updatenya kak Tris, sehat selalu buba 🤲🏻😇

2024-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 1 ABEL OBSES
2 2 SATU LANGKAH
3 3 Tidak Sesuai Rencana
4 4 LANJUTKAN!
5 5 Kamu siapa?
6 6 RUMIT
7 7 Solusi Sementara
8 8 Calon Mantu?
9 9 Drama Telur
10 10 Jangan Baper!
11 11 Kesempatan
12 12 Jatuh Dari Angan
13 13 Di mana dia?
14 14 Membuat Masalah
15 15 Misi Berhasil?
16 16 Lebih dari Cukup
17 17 Lolipop Spesial
18 18 Buka Mata
19 19 Kalah?
20 20 Titik Kembali
21 21 Ke semula
22 22 Membingungkan
23 23 Arabella?
24 24 Wajah di Antara bayang
25 25 It's You,
26 26 Usaha Menangkap
27 27 HANTU!
28 28 Badai Depan Mata
29 29 Caught!
30 30 0 -1
31 31 Come Back
32 32 Sayang?
33 33 Pedas?
34 34 Carolina Reaper
35 35 Pelipur Lara
36 36 Enggak Butuh!
37 37 Keras Kepala
38 38 Serba salah
39 39 Memalukan.
40 40 Polisi!
41 41 Piatu
42 42 Mimpi?
43 43 Terlalu Sempurna
44 44 Tidak Sudi Terinjak.
45 45 Ide
46 46 Ambigu
47 47 SURPRISE
48 48 KAMU
49 49 Mari...
50 50 OM-OM?
51 51 LIMA PULUH SATU
52 52 LIMA PULUH DUA
53 53 LIMA PULUH TIGA
54 54 LIMA PULUH EMPAT
55 55 LIMA PULUH LIMA
56 56 LIMA PULUH ENAM
57 57 LIMA PULUH TUJUH
58 58 LIMA PULUH DELAPAN
59 59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 60 ENAM PULUH
61 61 ENAM PULUH SATU
62 62 ENAM PULUH DUA
63 63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN..
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 DELAPAN PULUH SEMBILAN
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 Extra Part 1
93 Extra Part 2
94 Extra Part 3
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1 ABEL OBSES
2
2 SATU LANGKAH
3
3 Tidak Sesuai Rencana
4
4 LANJUTKAN!
5
5 Kamu siapa?
6
6 RUMIT
7
7 Solusi Sementara
8
8 Calon Mantu?
9
9 Drama Telur
10
10 Jangan Baper!
11
11 Kesempatan
12
12 Jatuh Dari Angan
13
13 Di mana dia?
14
14 Membuat Masalah
15
15 Misi Berhasil?
16
16 Lebih dari Cukup
17
17 Lolipop Spesial
18
18 Buka Mata
19
19 Kalah?
20
20 Titik Kembali
21
21 Ke semula
22
22 Membingungkan
23
23 Arabella?
24
24 Wajah di Antara bayang
25
25 It's You,
26
26 Usaha Menangkap
27
27 HANTU!
28
28 Badai Depan Mata
29
29 Caught!
30
30 0 -1
31
31 Come Back
32
32 Sayang?
33
33 Pedas?
34
34 Carolina Reaper
35
35 Pelipur Lara
36
36 Enggak Butuh!
37
37 Keras Kepala
38
38 Serba salah
39
39 Memalukan.
40
40 Polisi!
41
41 Piatu
42
42 Mimpi?
43
43 Terlalu Sempurna
44
44 Tidak Sudi Terinjak.
45
45 Ide
46
46 Ambigu
47
47 SURPRISE
48
48 KAMU
49
49 Mari...
50
50 OM-OM?
51
51 LIMA PULUH SATU
52
52 LIMA PULUH DUA
53
53 LIMA PULUH TIGA
54
54 LIMA PULUH EMPAT
55
55 LIMA PULUH LIMA
56
56 LIMA PULUH ENAM
57
57 LIMA PULUH TUJUH
58
58 LIMA PULUH DELAPAN
59
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60
60 ENAM PULUH
61
61 ENAM PULUH SATU
62
62 ENAM PULUH DUA
63
63 ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN..
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
DELAPAN PULUH SEMBILAN
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
Extra Part 1
93
Extra Part 2
94
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!