Bab 10. Richard yang Manja

Tanpa terasa, Nia tidur dengan begitu nyenyak. Saat dia bangun, dan dia melihat ke arah jam yang ada di dinding kamarnya. Ternyata hari sudah menjelang sore.

Nia meregangkan otot-ototnya. Dia melihat ke sekeliling, dan tidak menemukan Richard di kamar itu.

Nia turun dari tempat tidur dan mandi. Satu jam kemudian, dia keluar dari kamar. Dan masih tidak menemukan keberadaan Richard di ruang tengah, balkon juga di dapur.

"Kemana dia?" gumamnya masih sambil celingak-celinguk.

Tapi setelah dia meminum minuman ringan dari kulkas. Dia kembali bergumam.

"Eh, kenapa aku harus mencarinya. Dia sudah besar, tidak mungkin di culik tante-tante kan"

Nia segera berjalan ke ruang tengah. Dia melihat sebuah sofa yang bentuknya unik. Seperti bentuk lumba-lumba atau ikan paus ya, pokoknya bentuknya itu tinggi, rendah terus sedang, dudukan sofanya. Posisinya mendatar, horisontal. Dia duduk di sofa itu dan rasanya cukup nyaman. Nia bisa mengangkat kakinya di bagian yang sedang.

Sambil menonton televisi, Nia sedikit menggoyang-goyangkan kakinya.

"Ini sofa apa sih? baru lihat" ucapnya yang merasa cukup aneh dengan selera furniture Richard.

Hari sudah hampir gelap, Nia sudah merapikan dirinya. Dia janji pada ibunya untuk pulang cepat karena ibunya mengundang Kalvin makan malam di rumah malam ini.

Tapi, saat Nia akan membuka pintu. Pintu apartemen itu lebih dulu di buka dari luar.

"Mau kemana kamu?" tanya Richard yang membawa banyak kantong belanjaan di tangannya.

"Aku mau pulang" jawab Nia dengan cepat.

"Ini rumah kita"

Nia menghela nafasnya berat.

"Richard, aku sudah janji pada ibuku. Aku harus makan malam di rumah malam ini" kata Nia.

"Harus?" tanya Richard penuh selidik.

"Iya, aku sudah bilang iya pada ibuku..."

"Tapi nanti malam tidur di sini kan?" tanya Richard lagi.

'Astaga, kenapa aku merasa, aku tidak berhadapan dengan pria berusia 25 tahun, tapi dengan bayi umur lima tahun ya'

"Richard, aku tidak bisa..."

"Kalau tidak bisa tidak masalah. Pergilah! memangnya aku siapa melarang mu!" kata pria itu yang langsung melewati Nia begitu saja dan berjalan menuju ke arah ruang makan.

Nia mengeram kesal. Dia rasanya mau menjambak rambutnya bagian samping kiri dan kanan. Kenapa juga dia harus berusaha dengan bocah besar seperti Richard.

Dan Richard, sepertinya dia sudah tahu kelemahan Agnia. Nia itu memang orangnya tidak tegaan. Dan selalu berusaha menepati apa yang dia katakan.

"Jangan bicara seperti itu! baiklah, setelah makan malam. Aku akan kembali kesini, puas?" tanya Nia.

Dan dengan cepat, tidak sampai sepersekian detik. Raut wajah Richard yang tadinya tampak kesal, mendadak langsung berubah menjadi tersenyum. Nia sampai agak merinding juga di buatnya. Bagaimana bisa ekspresi wajah seseorang berubah secepat itu.

"Puas" jawabnya singkat.

Nia tersenyum dan segera keluar dari apartemen itu. Sebelum pria moodian di dalam itu berubah pikiran lagi.

Setelah menutup pintu, Nia kembali merasa bingung pada dirinya sendiri.

Nia menggaruk keningnya sedikit sambil berjalan.

"Kenapa aku selalu menuruti nya sih? ada apa denganku?" gumamnya bingung sendiri.

Nia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tapi dia juga belum terlambat saat sampai di rumahnya.

Nia segera pergi ke kamarnya dan ganti pakaian. Setelah itu dia menemui ibunya di dapur. Melihat banyaknya masakan yang ibunya buat. Nia sampai merasa heran.

"Bu, memangnya dokter Kalvin akan datang bersama warga satu kampungnya kemari?"

Pertanyaan itu lantas membuat Santi menghentikan apa yang dia lakukan, lalu menoleh ke arah putrinya itu.

"Mana ada"

"Ini ibu masak banyak sekali, sudah seperti untuk satu RT saja. Bahkan meja makan sampai penuh sekali seperti itu" lanjut Agnia.

"Kamu ini, Kalvin dan keluarganya saja juga selalu menjamu kita dengan baik kan? kalau iita disana. Ibu tidak mau ada kekurangan saat kita menyambutnya untuk pertama kali" jelas Santi.

Nia hanya manggut-manggut sambil makan camilan yang di buat oleh ibunya. Tapi, kedamaian antara ibu dan anak itu harus berakhir, karena kedatangan nenek lampir yang sepertinya sudah merencanakan kata-kata tajam dan berapi untuk membuat suasana damai itu sirna seketika.

"Nia, harusnya kamu bersyukur punya ibu seperti Santi. Dia mengupayakan segala cara loh, untuk membuatmu punya pasangan"

Nafsu makan Nia mendadak hilang. Rasanya sekarang Nia hanya ingin mencakar wanita yang notabene nya adalah bibinya itu.

Sayangnya belum juga itu terlaksana. Bel pintu rumah itu sudah berbunyi.

"Nia, buka pintunya nak. Kalau itu nak Kalvin, ajak ngobrol dan minta bi Ani buatkan minuman dulu ya. Makanannya sebentar lagi siap" kata Santi.

Nia langsung mengangguk.

"Siap Bu!" kata Nia yang menunjukkan sikap hormat pada ibunya.

Nia bahkan melirik sebal ke arah Ineke. Membuat wanita paruh baya itu memdengus kesal.

"Dan kamu Ineke, aku hanya ingin memperingatkan mu ya! saat makan malam nanti, usahakan jaga lidah mu itu. Jangan sampai makan malam berubah menjadi tidak nyaman, karena lidahmu yang tajam itu"

"Tenang saja mbak Santi. Aku tidak akan mengatakan yang tidak-tidak. Aku hanya akan mengatakan apa yang sebenarnya saja" katanya sambil berlalu.

Santi kesal sekali. Kalau saja dia tidak sedang di buru waktu. Maka Santi sama sekali tidak keberatan menyiram adik iparnya itu dengan kuah sup yang mendidih di depannya itu.

Ceklek

"Selamat malam. Agnia! Apa kabar"

Pria tampan dengan kacamata dan setelan jas mahal itu mengulurkan tangannya pada Nia.

"Selamat malam dokter Kalvin. Aku baik. Silahkan masuk"

Nia mempersilahkan dengan sopan dokter Kalvin untuk masuk ke dalam rumahnya. Tapi sebelum masuk, Kalvin memberikan sebuah paper bag pada Nia.

"Nia, ini aku bawakan sedikit oleh-oleh untukmu dan paman juga bibi" Kalvin terlihat canggung.

Dan pria yang terlihat canggung begitu, biasanya memang sedang tertarik pada wanita yang sedang dia ajak bicara kan?

Nia menerima pemberian Kalvin itu dengan tersenyum.

"Terimakasih"

Kalvin juga terlihat senang sekali. Dia mengikuti Nia masuk ke dalam.

Seperti perintah ibunya, Nia mengajak Kalvin bicara dulu di ruang tamu.

"Ibu belum selesai, dokter Kalvin tidak keberatan jika harus mengobrol dulu denganku kan?" tanya Nia tersenyum.

"Tentu saja aku tidak keberatan Nia. Tapi, panggil saja Kalvin"

Nia mengangguk.

"Jadi, kamu akan tinggal dan bekerja di kota ini ya? paman dan bibi pasti sangat bangga padamu. Kamu menjadi dokter di usia muda. Sangat bagus" puji Nia.

Kalvin tersenyum. Dia tampak sangat menyukai Nia.

Sementara itu Santi menarik tangan suaminya dan memperlihatkan pemandangan di ruang tamu itu pada Indra.

"Mas, lihat kan! Mereka sangat cocok!" kata Santi.

"Iya sih, tapi bagaimana pun. Tanyakan dulu pada Nia" kata Indra.

"Mas, yang ada nanti dia salah pilih lagi. Kalvin sudah paling benar. Dia tidak akan berkhianat seperti Vino. Mas setuju kan? Nanti mas yang bicara sama Nia ya! kalau sama mas kan, Nia tidak pernah membantah!" pinta Santi pada suaminya.

***

To be continued...

Terpopuler

Comments

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

hahahahaaa...main jodoh"in aja bu santi belum tau aja bu santi kalau anaknya udh pnya suami ank sultan lagi suaminya😂😂

2024-12-14

5

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

Nia sudah punya suami Bu 🤭

2024-12-16

4

Anonim

Anonim

kok berusaha ya...kayaknya berurusan dech...typo ya othor

2025-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di Khianati
2 Bab 2. Bertemu Mantan Gebetan
3 Bab 3. Harus Tanggung Jawab
4 Bab 4. Tiba-tiba Punya Suami
5 Bab 5. Menumpang tapi tidak tahu Diri
6 Bab 6. Malah Mau di Jodohkan
7 Bab 7. Lebih Menginginkanmu
8 Bab 8. Menyesal jadi Sugar Mommy
9 Bab 9. Kamu Peramal ya?
10 Bab 10. Richard yang Manja
11 Bab 11. Kalvin Tertarik pada Agnia
12 Bab 12. Bantuan Diam-diam Sang Suami
13 Bab 13. Mengagetkan
14 Bab 14. Di jadikan Taruhan
15 Bab 15. Demi Cincin Nikah
16 Bab 16. Tertangkap Basah
17 Bab 17. Dilema
18 Bab 18. Richard memang Nekat
19 Bab 19. Richard memang Nekat 2
20 Bab 20. Rencana Nia Menggagalkan Pertunangan
21 Bab 21. Nia's Mission was Failed
22 Bab 22. Di awasi
23 Bab 23. Di Susul
24 Bab 24. Hukuman kecil
25 Bab 25. Nah
26 Bab 26. Richard akan Mengurus Semuanya
27 Bab 27. Mau Bantu, Tapi Ada Syaratnya
28 Bab 28. Bertemu Candra
29 Bab 29. Nyonya Richard
30 Bab 30. Terbongkar, Siapa Menjiplak Siapa
31 Bab 31. Nia Terdesak
32 Bab 32. Mengetahui Kebenarannya, tapi...
33 Bab 33. Candra Mengamuk
34 Bab 34. Ups
35 Bab 35. Melow
36 Bab 36. Bujukan Maut
37 Bab 37. Kena Batunya
38 Bab 38. Di usir
39 Bab 39. Drama Apalagi Ini
40 Bab 40. Tidak Masuk Akal
41 Bab 41. Nenek Lampir
42 Bab 42. Ineke Mode Kompor On
43 Bab 43. Jeng Jeng Jeng
44 Bab 44. Speechless
45 Bab 45. Terharu
46 Bab 46. Ternyata
47 Bab 47. Sandiwara Lagi
48 Bab 48. Kan.. Kan.. Kan..
49 Bab 49. Kesepakatan
50 Bab 50. Misi Menaklukkan Hati Ibu Mertua
51 Bab 51. Kaget Dong Masa' Enggak
52 Bab 52. Misteri Gaji Naik 10 Kali Lipat
53 Bab 53. Licik yang Mendarah Daging
54 Bab 54. Di Proyek
55 Bab 55. Vino Marah
56 Bab 56. Di Ancam Di ceraikan
57 Bab 57. Misi Membujuk Ibu Mertua
58 Bab 58. Bersyukur Tidak Jadi Istri Vino
59 Bab 59. Nyaho Kan
60 Bab 60. Berat, kebanyakan Dosa
61 Bab 61. Richard yang Manis
62 Bab 62. Keputusan Indra
63 Bab 63. Bantuan Bibi Hani
64 Bab 64. Realistis
65 Bab 65. Angel Punya Ide
66 Bab 66. Gagal Lagi
67 Bab 67. Tekad Richard
68 Bab 68. Dua Hubungan
69 Bab 69. Dua Hubungan 2
70 Bab 70. Tersentuh
71 Bab 71. Wes Angel (Sulit) Pokoknya
72 Bab 72. Tersentuh 2
73 Bab 73. Deg
74 Bab 74. Keluar Jalur
75 Bab 75. Bibi Hani Sepertinya Lebih Waras
76 Bab 76. Terkejut
77 Bab 77. Sofia Sudah Tersesat
78 Bab 78. Niat Buruk Sofia
79 Bab 79. Angel si Malaikat
80 Bab 80. Terbongkar
81 Bab 81. Setelah itu
82 Bab 82. Kabar Baik, Kalvin Juga Sudah Move On
83 Bab 83. Felix Melamar Angel
84 Bab 84. Akan Menjadi Ibu
85 Bab 85. Penyesalan Niken
86 Bab 86. Sold out
87 Bab 87. Pernikahan Angel dan Felix
88 Bab 88. Karma lagi Otewe
89 Bab 89. Susah jadinya
90 Bab 90. Ekhem
91 Bab 91. Tidak Semua Mampu
92 Bab 92. Resepsi Pernikahan yang Sempurna
93 Bab 93. Bau Lemon
94 Bab 94. Kasihannya Audrey
95 Bab 95. Akhir dari Audrey
96 Bab 96. Kepergian Audrey
97 Bab 97. Karma Otewe 2
98 Bab 98. Hal Paling Benar yang dilakukan Cece
99 Bab 99. Karma Otewe 3
100 Bab 100. Karma Otewe 4
101 Bab 101. Keadilan Telah Menemukan Jalan
102 Bab 102. Kesedihan Ineke
103 Bab 103. Teror Audrey (Akibat Mengelak Rasa Bersalah)
104 Bab 104. Vino Telah Mendapatkan Hukumannya
105 Bab 105. Kasih Sayang Ibu Mertua
106 Bab 106. Vonis Candra
107 Bab 107. Huru-hara Angel
108 Bab 108. Angel's Idea
109 Bab 109. Ketahuan
110 Bab 110. Sudah Menemukan Cara
111 Bab 111. Semua Berjalan Baik
112 Bab 112. Bertemu Calon Ibu Mertua
113 Bab 113. Gayung Lope Pink Meresahkan
114 Bab 114. Masih Gayung Lope Pink
115 Bab 115. Malam Pertemuan
116 Bab 116. Hampir Saja
117 Bab 117. Dan Setelah Itu
118 Bab 118. Selanjutnya
119 Bab 119. Hampir Ketahuan
120 Bab 120. Asegaf itu Tenang, tapi Mengerikan
121 Bab 121. Sudah Ketahuan
122 Bab 122. Habislah
123 Bab 123. Suami dan Calon Suami Terbaik.
124 Bab 124. Pernikahan Karin dan Kalvin
125 Bab 125. Malam Pertama Karin dan Kalvin
126 Bab 126. Lanjutan yang Kemarin
127 Bab 127. Amit-amit, Amit-amit.
128 Bab 128. Akhir Bahagia
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Di Khianati
2
Bab 2. Bertemu Mantan Gebetan
3
Bab 3. Harus Tanggung Jawab
4
Bab 4. Tiba-tiba Punya Suami
5
Bab 5. Menumpang tapi tidak tahu Diri
6
Bab 6. Malah Mau di Jodohkan
7
Bab 7. Lebih Menginginkanmu
8
Bab 8. Menyesal jadi Sugar Mommy
9
Bab 9. Kamu Peramal ya?
10
Bab 10. Richard yang Manja
11
Bab 11. Kalvin Tertarik pada Agnia
12
Bab 12. Bantuan Diam-diam Sang Suami
13
Bab 13. Mengagetkan
14
Bab 14. Di jadikan Taruhan
15
Bab 15. Demi Cincin Nikah
16
Bab 16. Tertangkap Basah
17
Bab 17. Dilema
18
Bab 18. Richard memang Nekat
19
Bab 19. Richard memang Nekat 2
20
Bab 20. Rencana Nia Menggagalkan Pertunangan
21
Bab 21. Nia's Mission was Failed
22
Bab 22. Di awasi
23
Bab 23. Di Susul
24
Bab 24. Hukuman kecil
25
Bab 25. Nah
26
Bab 26. Richard akan Mengurus Semuanya
27
Bab 27. Mau Bantu, Tapi Ada Syaratnya
28
Bab 28. Bertemu Candra
29
Bab 29. Nyonya Richard
30
Bab 30. Terbongkar, Siapa Menjiplak Siapa
31
Bab 31. Nia Terdesak
32
Bab 32. Mengetahui Kebenarannya, tapi...
33
Bab 33. Candra Mengamuk
34
Bab 34. Ups
35
Bab 35. Melow
36
Bab 36. Bujukan Maut
37
Bab 37. Kena Batunya
38
Bab 38. Di usir
39
Bab 39. Drama Apalagi Ini
40
Bab 40. Tidak Masuk Akal
41
Bab 41. Nenek Lampir
42
Bab 42. Ineke Mode Kompor On
43
Bab 43. Jeng Jeng Jeng
44
Bab 44. Speechless
45
Bab 45. Terharu
46
Bab 46. Ternyata
47
Bab 47. Sandiwara Lagi
48
Bab 48. Kan.. Kan.. Kan..
49
Bab 49. Kesepakatan
50
Bab 50. Misi Menaklukkan Hati Ibu Mertua
51
Bab 51. Kaget Dong Masa' Enggak
52
Bab 52. Misteri Gaji Naik 10 Kali Lipat
53
Bab 53. Licik yang Mendarah Daging
54
Bab 54. Di Proyek
55
Bab 55. Vino Marah
56
Bab 56. Di Ancam Di ceraikan
57
Bab 57. Misi Membujuk Ibu Mertua
58
Bab 58. Bersyukur Tidak Jadi Istri Vino
59
Bab 59. Nyaho Kan
60
Bab 60. Berat, kebanyakan Dosa
61
Bab 61. Richard yang Manis
62
Bab 62. Keputusan Indra
63
Bab 63. Bantuan Bibi Hani
64
Bab 64. Realistis
65
Bab 65. Angel Punya Ide
66
Bab 66. Gagal Lagi
67
Bab 67. Tekad Richard
68
Bab 68. Dua Hubungan
69
Bab 69. Dua Hubungan 2
70
Bab 70. Tersentuh
71
Bab 71. Wes Angel (Sulit) Pokoknya
72
Bab 72. Tersentuh 2
73
Bab 73. Deg
74
Bab 74. Keluar Jalur
75
Bab 75. Bibi Hani Sepertinya Lebih Waras
76
Bab 76. Terkejut
77
Bab 77. Sofia Sudah Tersesat
78
Bab 78. Niat Buruk Sofia
79
Bab 79. Angel si Malaikat
80
Bab 80. Terbongkar
81
Bab 81. Setelah itu
82
Bab 82. Kabar Baik, Kalvin Juga Sudah Move On
83
Bab 83. Felix Melamar Angel
84
Bab 84. Akan Menjadi Ibu
85
Bab 85. Penyesalan Niken
86
Bab 86. Sold out
87
Bab 87. Pernikahan Angel dan Felix
88
Bab 88. Karma lagi Otewe
89
Bab 89. Susah jadinya
90
Bab 90. Ekhem
91
Bab 91. Tidak Semua Mampu
92
Bab 92. Resepsi Pernikahan yang Sempurna
93
Bab 93. Bau Lemon
94
Bab 94. Kasihannya Audrey
95
Bab 95. Akhir dari Audrey
96
Bab 96. Kepergian Audrey
97
Bab 97. Karma Otewe 2
98
Bab 98. Hal Paling Benar yang dilakukan Cece
99
Bab 99. Karma Otewe 3
100
Bab 100. Karma Otewe 4
101
Bab 101. Keadilan Telah Menemukan Jalan
102
Bab 102. Kesedihan Ineke
103
Bab 103. Teror Audrey (Akibat Mengelak Rasa Bersalah)
104
Bab 104. Vino Telah Mendapatkan Hukumannya
105
Bab 105. Kasih Sayang Ibu Mertua
106
Bab 106. Vonis Candra
107
Bab 107. Huru-hara Angel
108
Bab 108. Angel's Idea
109
Bab 109. Ketahuan
110
Bab 110. Sudah Menemukan Cara
111
Bab 111. Semua Berjalan Baik
112
Bab 112. Bertemu Calon Ibu Mertua
113
Bab 113. Gayung Lope Pink Meresahkan
114
Bab 114. Masih Gayung Lope Pink
115
Bab 115. Malam Pertemuan
116
Bab 116. Hampir Saja
117
Bab 117. Dan Setelah Itu
118
Bab 118. Selanjutnya
119
Bab 119. Hampir Ketahuan
120
Bab 120. Asegaf itu Tenang, tapi Mengerikan
121
Bab 121. Sudah Ketahuan
122
Bab 122. Habislah
123
Bab 123. Suami dan Calon Suami Terbaik.
124
Bab 124. Pernikahan Karin dan Kalvin
125
Bab 125. Malam Pertama Karin dan Kalvin
126
Bab 126. Lanjutan yang Kemarin
127
Bab 127. Amit-amit, Amit-amit.
128
Bab 128. Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!