Bab 9. Kamu Peramal ya?

"Nia, kenapa baru datang? Pak Bowo ngamuk-ngamuk tuh!" Karin menarik tangan Nia dan minta rekan kerja dan juga sahabatnya itu untuk mengikutinya ke ruangan kepala divisi mereka.

"Ya ampun, cobaan apalagi ini?" gumam Nia.

"Dih Nia, biasanya nyolot! kenapa sekarang jadi meratapi nasib gitu?" tanya Karin heran.

"Ini sulit di jelaskan anak muda"

"Iya iya yang sudah tua. Ayo buruan gadis jompo!"

Agnia hanya mendengus pelan. Bisa-bisanya Karin mengatakan dia gadis jompo. Tapi memang hari ini, Nia lelah sekali. Mungkin karena dia belum tidur semalaman. Dan paginya harus kerja lagi.

Begitu sampai di ruangan pria bernama Bowo. Sebenarnya bukan hanya Nia dan Karin yang ada di sana. Di dalam ruangan itu sudah lebih dulu ada Angel dan beberapa karyawan yang lain yang punya tanggung jawab yang sama dengan Nia dan Karin.

"Sudah datang semua?" tanya pria dengan perut di luar ukuran normal para pria pada umumnya itu.

Tak ada satupun yang menjawab. Sebenernya itu seperti sebuah pertanyaan jebakan. Kalau di jawab nanti akan dimarahi, dan kalau tidak di jawab juga di marahi. Jadi, semuanya memilih diam.

Wajah dan mata Bowo melihat satu-persatu karyawan yang ada di divisinya itu.

"Siapa yang sudah menjanjikan akan bisa mengundang Susan Debora menjadi bintang iklan produk baru kita?" tanya Bowo.

Semua yang ada di ruangan itu saling pandang, saling lihat. Sepertinya tidak ada yang pernah mengatakan hal itu.

"Kenapa diam?" bentak Bowo.

Nia dan Karin yang berdiri bersebelahan malah saling toel.

"Kamu bilang sana, gak ada yang pernah bilang kayak gitu!" bisik Karin pada Nia.

"Kok aku? kamu aja. Aku lagi gak mood di omelin" jawab Nia.

"Ih, aku juga gak mood lah kalau di omelin mah!"

"Nia, Karin!" Panggil Bowo yang langsung membuat Nia dan Karin menoleh bersamaan ke arah Bowo.

"Aku tidak mau tahu ya, kalian berdua dalam 3 hari harus bisa mendapatkan persetujuan Susan Debora, dia lagi naik daun, lagi viral. Kalau dia bisa jadi bintang iklan produk baru perusahaan kita, perusahaan kita akan semakin exist"

"Tapi pak..."

Karin coba menyela. Sudah tahu artis pendatang baru itu sedang ramai-ramainya saat ini. Pasti sulit lah minta dia jadi bintang iklan. Mau bikin janji bertemu saja susah. Mungkin artis itu bahkan sudah full jadwalnya sampai tahun depan.

Tapi begitu di sela oleh Karin. Mata Bowo langsung membelalak lebar seolah mau lepas.

"Apa?" Pekik Bowo yang membuat nyali Karun menciut seketika, "kalau dalam waktu tiga hari tidak bisa bikin janji dengan Susan Debora, kalian berdua aku laporkan ke HRD. Biar di pecat!"

Mata Nia membulat.

"Pak gak bisa gitu dong..."

"Apa kamu mau protes? bukannya kamu juga suka telat datang, hah... mau protes?"

Nia pun memilih diam. Dia memang sering terlambat, itu karena jarak dari rumahnya ke perusahaan ini cukup jauh.

"Kalian semua keluar!"

Angel dan yang lain yang kembali ke ruangannya tampak lega. Tapi Nia dan Karin, keduanya lemas tak berdaya. Mereka sama-sama meletakkan kepala mereka di atas meja. Seperti leher mereka itu sudah tidak sanggup lagi di gunakan untuk menopang ukuran kepala mereka yang sebenarnya masih di bilang normal cenderung kecil itu.

"Tiga hari? yang benar saja!" gerutu Karin yang tak tahu harus mulai dari mana menyelesaikan pekerjaannya itu.

"Semangat kalian berdua ya" kata Angel.

"Mau pulang, mau tidur saja" Nia sudah benar-benar menyerah rasanya.

"Muka kamu pucat Nia. Kamu sakit?" Tanya Angel mendekati Nia dan meletakkan tangannya di kening Nia memeriksa suhu tubuh temannya itu.

"Gak papa Angel, coba saja ada keajaiban. Hari ini pulang cepat. Aku mau tidur sepuasnya..."

"Terus Susan Debora gimana?" tanya Karin.

"Ya kali aja bisa ketemu dia dalam mimpi kan? buat janji deh tuh enak"

Karin mendengus pasrah. Dia benar-benar tidak punya kenalan untuk bisa mempertemukan dirinya dengan Susan Debora itu.

Ponsel Nia berdering, Nia dengan malas mengangkat panggilan telepon itu.

"Halo..."

[Sayang, bagaimana pekerjaan mu? semuanya lancar?]

"Jangan tanya, aku harap hari ini libur. Aku lelah, mau tidur" Nia mengatakan itu sebenarnya tidak benar-benar serius, memangnya dia bisa membuat perusahaan ini libur.

[Baiklah, libur saja kalau begitu]

"Agkhh, itu tidak mungkin"

[Kalau libur, datanglah ke apartemen ya]

"Hah, memang bisa begitu?" tanya Nia yang langsung mengangkat kepalanya.

[Siapa tahu?]

Tadinya Nia sudah semangat. Tapi, mendadak jadi lemas lagi mendengar ucapan Richard yang terakhir.

[Apa ada kesulitan?]

"Aku mengantuk"

[Baiklah, tutup teleponnya]

Tut Tut Tut

Nia melihat layar ponselnya.

"Hah, apa-apaan dia?" gerutu Nia. Rasanya dia makin bete saja.

"Siapa?" tanya Angel.

"Bukan siapa-siapa. Salah sambung!" jawab Nia yang kembali meletakkan kepalanya di atas meja.

"Ayolah, kalian berdua semangat. Nanti aku temani kalau mau cari Susan Debora" kata Angel menyemangati kedua temannya itu.

"Memang kamu tahu dimana dia?" tanya Nia.

Angel dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Enggak" jawabnya sambil nyengir.

Tapi saat mereka sedang bicara seperti itu. Tiba-tiba saja salah satu karyawan yang tadi keluar, masuk ke ruangan itu dengan buru-buru.

"Semuanya, pengumuman. Karena perusahaan utama lagi naik banget pesanannya. Kita bisa pulang cepat untuk hari ini!" kata wanita itu dengan sangat senang dan bersemangat.

Nia sampai bengong.

"Hah"

"Hah hah, hah hoh! pulang cepat Nia!" kata Angel.

"Ini serius?" tanya Nia tak percaya.

Nia masih coba mencerna apa yang terjadi. Kenapa dia merasa ada sesuatu yang tidak mengena.

"Ya sudahlah, ayo pulang. Kita harus banyak istirahat, besok kita mau ngejar-ngejar artis yang lagi tenar Nia. Yok pulang!" ajak Karin.

"Ayo Nia" ajak Angel.

Nia masih terduduk diam di kursinya. Tapi, setelah semua orang pergi. Akhirnya dia juga ikut pergi dari sana.

Beberapa lama kemudian, Nia sampai di depan pintu apartemen Richard. Nia membunyikan bel pintu.

Dan pintu apartemen itu langsung terbuka.

"Sayang!"

Richard langsung menarik tangan Nia. Menutup pintu apartemen itu. Dan, langsung mencium Nia seperti biasanya saat dia baru bertemu dengan Nia.

"Empttt"

Nia mendorong dada Richard, dia merasa pria di depannya terlalu kuat menciumnya sampai dia merasa tercekik.

"Belajarlah mengambil nafas saat kita berciuman sayang!" kata Richard santai.

"Memangnya harus ya berciuman sampai seperti itu?" tanya Nia yang berjalan masuk ke apartemen itu dan melihat sekeliling.

Apartemen itu cukup bagus, dan barang-barang juga sudah tertata rapi. Tapi Nia ingat ucapan Richard tentang pulang cepat tadi.

"Oh ya, darimana kamu tahu kantor ku akan benar-benar pulang cepat hari ini. Kamu peramal ya?" tanya Nia.

Richard hanya tersenyum.

'Itu kantor ku, tinggal berikan perintah. Semua akan terjadi sesuai keinginanku' batin Richard.

Richard mendekati Nia.

"Mungkin kebetulan saja, katanya kamu lelah. Mau aku temani tidur?" tanya Richard memeluk pinggang Nia lagi dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu Nia.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

Richard bukan peramal Nia, tapi pemiliknya 🤭

2024-12-16

4

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

hahahaaa jangan mau nia itu modusnya si Richard malah nnti ga bakalan tidur😂😂😂

2024-12-14

5

Yulia Wati

Yulia Wati

banyak banyak up dech kak othor😍😍🥰

2024-12-16

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di Khianati
2 Bab 2. Bertemu Mantan Gebetan
3 Bab 3. Harus Tanggung Jawab
4 Bab 4. Tiba-tiba Punya Suami
5 Bab 5. Menumpang tapi tidak tahu Diri
6 Bab 6. Malah Mau di Jodohkan
7 Bab 7. Lebih Menginginkanmu
8 Bab 8. Menyesal jadi Sugar Mommy
9 Bab 9. Kamu Peramal ya?
10 Bab 10. Richard yang Manja
11 Bab 11. Kalvin Tertarik pada Agnia
12 Bab 12. Bantuan Diam-diam Sang Suami
13 Bab 13. Mengagetkan
14 Bab 14. Di jadikan Taruhan
15 Bab 15. Demi Cincin Nikah
16 Bab 16. Tertangkap Basah
17 Bab 17. Dilema
18 Bab 18. Richard memang Nekat
19 Bab 19. Richard memang Nekat 2
20 Bab 20. Rencana Nia Menggagalkan Pertunangan
21 Bab 21. Nia's Mission was Failed
22 Bab 22. Di awasi
23 Bab 23. Di Susul
24 Bab 24. Hukuman kecil
25 Bab 25. Nah
26 Bab 26. Richard akan Mengurus Semuanya
27 Bab 27. Mau Bantu, Tapi Ada Syaratnya
28 Bab 28. Bertemu Candra
29 Bab 29. Nyonya Richard
30 Bab 30. Terbongkar, Siapa Menjiplak Siapa
31 Bab 31. Nia Terdesak
32 Bab 32. Mengetahui Kebenarannya, tapi...
33 Bab 33. Candra Mengamuk
34 Bab 34. Ups
35 Bab 35. Melow
36 Bab 36. Bujukan Maut
37 Bab 37. Kena Batunya
38 Bab 38. Di usir
39 Bab 39. Drama Apalagi Ini
40 Bab 40. Tidak Masuk Akal
41 Bab 41. Nenek Lampir
42 Bab 42. Ineke Mode Kompor On
43 Bab 43. Jeng Jeng Jeng
44 Bab 44. Speechless
45 Bab 45. Terharu
46 Bab 46. Ternyata
47 Bab 47. Sandiwara Lagi
48 Bab 48. Kan.. Kan.. Kan..
49 Bab 49. Kesepakatan
50 Bab 50. Misi Menaklukkan Hati Ibu Mertua
51 Bab 51. Kaget Dong Masa' Enggak
52 Bab 52. Misteri Gaji Naik 10 Kali Lipat
53 Bab 53. Licik yang Mendarah Daging
54 Bab 54. Di Proyek
55 Bab 55. Vino Marah
56 Bab 56. Di Ancam Di ceraikan
57 Bab 57. Misi Membujuk Ibu Mertua
58 Bab 58. Bersyukur Tidak Jadi Istri Vino
59 Bab 59. Nyaho Kan
60 Bab 60. Berat, kebanyakan Dosa
61 Bab 61. Richard yang Manis
62 Bab 62. Keputusan Indra
63 Bab 63. Bantuan Bibi Hani
64 Bab 64. Realistis
65 Bab 65. Angel Punya Ide
66 Bab 66. Gagal Lagi
67 Bab 67. Tekad Richard
68 Bab 68. Dua Hubungan
69 Bab 69. Dua Hubungan 2
70 Bab 70. Tersentuh
71 Bab 71. Wes Angel (Sulit) Pokoknya
72 Bab 72. Tersentuh 2
73 Bab 73. Deg
74 Bab 74. Keluar Jalur
75 Bab 75. Bibi Hani Sepertinya Lebih Waras
76 Bab 76. Terkejut
77 Bab 77. Sofia Sudah Tersesat
78 Bab 78. Niat Buruk Sofia
79 Bab 79. Angel si Malaikat
80 Bab 80. Terbongkar
81 Bab 81. Setelah itu
82 Bab 82. Kabar Baik, Kalvin Juga Sudah Move On
83 Bab 83. Felix Melamar Angel
84 Bab 84. Akan Menjadi Ibu
85 Bab 85. Penyesalan Niken
86 Bab 86. Sold out
87 Bab 87. Pernikahan Angel dan Felix
88 Bab 88. Karma lagi Otewe
89 Bab 89. Susah jadinya
90 Bab 90. Ekhem
91 Bab 91. Tidak Semua Mampu
92 Bab 92. Resepsi Pernikahan yang Sempurna
93 Bab 93. Bau Lemon
94 Bab 94. Kasihannya Audrey
95 Bab 95. Akhir dari Audrey
96 Bab 96. Kepergian Audrey
97 Bab 97. Karma Otewe 2
98 Bab 98. Hal Paling Benar yang dilakukan Cece
99 Bab 99. Karma Otewe 3
100 Bab 100. Karma Otewe 4
101 Bab 101. Keadilan Telah Menemukan Jalan
102 Bab 102. Kesedihan Ineke
103 Bab 103. Teror Audrey (Akibat Mengelak Rasa Bersalah)
104 Bab 104. Vino Telah Mendapatkan Hukumannya
105 Bab 105. Kasih Sayang Ibu Mertua
106 Bab 106. Vonis Candra
107 Bab 107. Huru-hara Angel
108 Bab 108. Angel's Idea
109 Bab 109. Ketahuan
110 Bab 110. Sudah Menemukan Cara
111 Bab 111. Semua Berjalan Baik
112 Bab 112. Bertemu Calon Ibu Mertua
113 Bab 113. Gayung Lope Pink Meresahkan
114 Bab 114. Masih Gayung Lope Pink
115 Bab 115. Malam Pertemuan
116 Bab 116. Hampir Saja
117 Bab 117. Dan Setelah Itu
118 Bab 118. Selanjutnya
119 Bab 119. Hampir Ketahuan
120 Bab 120. Asegaf itu Tenang, tapi Mengerikan
121 Bab 121. Sudah Ketahuan
122 Bab 122. Habislah
123 Bab 123. Suami dan Calon Suami Terbaik.
124 Bab 124. Pernikahan Karin dan Kalvin
125 Bab 125. Malam Pertama Karin dan Kalvin
126 Bab 126. Lanjutan yang Kemarin
127 Bab 127. Amit-amit, Amit-amit.
128 Bab 128. Akhir Bahagia
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Di Khianati
2
Bab 2. Bertemu Mantan Gebetan
3
Bab 3. Harus Tanggung Jawab
4
Bab 4. Tiba-tiba Punya Suami
5
Bab 5. Menumpang tapi tidak tahu Diri
6
Bab 6. Malah Mau di Jodohkan
7
Bab 7. Lebih Menginginkanmu
8
Bab 8. Menyesal jadi Sugar Mommy
9
Bab 9. Kamu Peramal ya?
10
Bab 10. Richard yang Manja
11
Bab 11. Kalvin Tertarik pada Agnia
12
Bab 12. Bantuan Diam-diam Sang Suami
13
Bab 13. Mengagetkan
14
Bab 14. Di jadikan Taruhan
15
Bab 15. Demi Cincin Nikah
16
Bab 16. Tertangkap Basah
17
Bab 17. Dilema
18
Bab 18. Richard memang Nekat
19
Bab 19. Richard memang Nekat 2
20
Bab 20. Rencana Nia Menggagalkan Pertunangan
21
Bab 21. Nia's Mission was Failed
22
Bab 22. Di awasi
23
Bab 23. Di Susul
24
Bab 24. Hukuman kecil
25
Bab 25. Nah
26
Bab 26. Richard akan Mengurus Semuanya
27
Bab 27. Mau Bantu, Tapi Ada Syaratnya
28
Bab 28. Bertemu Candra
29
Bab 29. Nyonya Richard
30
Bab 30. Terbongkar, Siapa Menjiplak Siapa
31
Bab 31. Nia Terdesak
32
Bab 32. Mengetahui Kebenarannya, tapi...
33
Bab 33. Candra Mengamuk
34
Bab 34. Ups
35
Bab 35. Melow
36
Bab 36. Bujukan Maut
37
Bab 37. Kena Batunya
38
Bab 38. Di usir
39
Bab 39. Drama Apalagi Ini
40
Bab 40. Tidak Masuk Akal
41
Bab 41. Nenek Lampir
42
Bab 42. Ineke Mode Kompor On
43
Bab 43. Jeng Jeng Jeng
44
Bab 44. Speechless
45
Bab 45. Terharu
46
Bab 46. Ternyata
47
Bab 47. Sandiwara Lagi
48
Bab 48. Kan.. Kan.. Kan..
49
Bab 49. Kesepakatan
50
Bab 50. Misi Menaklukkan Hati Ibu Mertua
51
Bab 51. Kaget Dong Masa' Enggak
52
Bab 52. Misteri Gaji Naik 10 Kali Lipat
53
Bab 53. Licik yang Mendarah Daging
54
Bab 54. Di Proyek
55
Bab 55. Vino Marah
56
Bab 56. Di Ancam Di ceraikan
57
Bab 57. Misi Membujuk Ibu Mertua
58
Bab 58. Bersyukur Tidak Jadi Istri Vino
59
Bab 59. Nyaho Kan
60
Bab 60. Berat, kebanyakan Dosa
61
Bab 61. Richard yang Manis
62
Bab 62. Keputusan Indra
63
Bab 63. Bantuan Bibi Hani
64
Bab 64. Realistis
65
Bab 65. Angel Punya Ide
66
Bab 66. Gagal Lagi
67
Bab 67. Tekad Richard
68
Bab 68. Dua Hubungan
69
Bab 69. Dua Hubungan 2
70
Bab 70. Tersentuh
71
Bab 71. Wes Angel (Sulit) Pokoknya
72
Bab 72. Tersentuh 2
73
Bab 73. Deg
74
Bab 74. Keluar Jalur
75
Bab 75. Bibi Hani Sepertinya Lebih Waras
76
Bab 76. Terkejut
77
Bab 77. Sofia Sudah Tersesat
78
Bab 78. Niat Buruk Sofia
79
Bab 79. Angel si Malaikat
80
Bab 80. Terbongkar
81
Bab 81. Setelah itu
82
Bab 82. Kabar Baik, Kalvin Juga Sudah Move On
83
Bab 83. Felix Melamar Angel
84
Bab 84. Akan Menjadi Ibu
85
Bab 85. Penyesalan Niken
86
Bab 86. Sold out
87
Bab 87. Pernikahan Angel dan Felix
88
Bab 88. Karma lagi Otewe
89
Bab 89. Susah jadinya
90
Bab 90. Ekhem
91
Bab 91. Tidak Semua Mampu
92
Bab 92. Resepsi Pernikahan yang Sempurna
93
Bab 93. Bau Lemon
94
Bab 94. Kasihannya Audrey
95
Bab 95. Akhir dari Audrey
96
Bab 96. Kepergian Audrey
97
Bab 97. Karma Otewe 2
98
Bab 98. Hal Paling Benar yang dilakukan Cece
99
Bab 99. Karma Otewe 3
100
Bab 100. Karma Otewe 4
101
Bab 101. Keadilan Telah Menemukan Jalan
102
Bab 102. Kesedihan Ineke
103
Bab 103. Teror Audrey (Akibat Mengelak Rasa Bersalah)
104
Bab 104. Vino Telah Mendapatkan Hukumannya
105
Bab 105. Kasih Sayang Ibu Mertua
106
Bab 106. Vonis Candra
107
Bab 107. Huru-hara Angel
108
Bab 108. Angel's Idea
109
Bab 109. Ketahuan
110
Bab 110. Sudah Menemukan Cara
111
Bab 111. Semua Berjalan Baik
112
Bab 112. Bertemu Calon Ibu Mertua
113
Bab 113. Gayung Lope Pink Meresahkan
114
Bab 114. Masih Gayung Lope Pink
115
Bab 115. Malam Pertemuan
116
Bab 116. Hampir Saja
117
Bab 117. Dan Setelah Itu
118
Bab 118. Selanjutnya
119
Bab 119. Hampir Ketahuan
120
Bab 120. Asegaf itu Tenang, tapi Mengerikan
121
Bab 121. Sudah Ketahuan
122
Bab 122. Habislah
123
Bab 123. Suami dan Calon Suami Terbaik.
124
Bab 124. Pernikahan Karin dan Kalvin
125
Bab 125. Malam Pertama Karin dan Kalvin
126
Bab 126. Lanjutan yang Kemarin
127
Bab 127. Amit-amit, Amit-amit.
128
Bab 128. Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!