Selesai acara pernikahan, Justin dan Soraya bersiap untuk melakukan malam pertama. Sebenarnya, ini keinginan Justin yang tidak sabaran. Dan Soraya belum siap untuk melakukan itu.
"Justin, tolong jangan paksa aku!" pinta Soraya penuh harap. Tubuhnya direbahkan di kasur oleh Justin dengan sedikit kasar.
Justin menyeringai licik. Tersenyum kecil dengan obsesi serta hasrat yang tak lagi tertahankan. Ingin segera menikmati tubuh gadis itu, tapi tidak menjijikkan seperti manusia pada umumnya.
"Tenang saja, Sayang! Ini tidak vulgar. Bukankah, kita sudah sah jadi pasangan suami-istri?" ucapnya dengan senyum penuh gairah yang semakin memuncak.
Justin berada di atas tubuh Soraya. Ia menahan kedua tangannya. Setelah bertransformasi menjadi manusia serigala, ia melihat wajah Soraya terus. Keduanya saling beradu pandang cukup lama.
Rambut panjang Justin yang diikat ke depan ala seorang Duke Inggris itu mengenai leher Soraya bagian kiri gadis itu. Hingga pria berkulit putih pucat itu juga kembali mempersiapkan taringnya. Mau menggigit leher Soraya bagian kanannya.
Awalnya Soraya takut. Apalagi kemungkinan besar ini akan menjadikan dirinya jadi siluman serigala betulan. Melihat istrinya ketakutan, Justin mencekram sedikit leher Soraya.
Dan ia pun berbisik, "Tenang saja, jangan khawatir! Ini bukan malam Jum'at, apalagi bulan purnama malam Jum'at Kliwon. Kau tetap manusia asli. Ingatkah aku sudah janji untuk melindungimu dari kutukan itu, asalkan kau jadi istriku?"
Dan semua terjadi lagi. Empat gigi taring itu menusuk hebat di leher Soraya. Rasanya amat lebih menusuk daripada yang waktu itu. Lebih menyakitkan lagi.
"Dagingmu sungguh enak, Sayang..." ucap Justin dengan nada menggoda. Kemudian Justin menjilat bekas gigitan itu di leher Soraya. Amat nikmat baginya.
Tapi bagi Soraya, tentunya itu amat jauh lebih menyakitkan lagi. Seperti ditusuk ribuan pisau dan pedang baginya.
Dengan senyum puas, Justin kembali berbisik dengan nada merayu dengan berkata, "Begitulah caranya, agar kau bisa secepatnya mengandung darah-dagingku, Sayang. Jadi jangan cemaskan apapun lagi!"
"Sungguh begitu?" tanya Soraya tak percaya.
"Iya. Eksperimen ini sudah pernah aku lakukan sebelumnya. Ini pernah dilakukan oleh salah satu dari jenis kami. Dan kami gigit pada jenazah seorang wanita muda yang baru satu hari meninggal dunia. Apa yang terjadi?!"
"Dia...hamil?"
"2 hari kemudian. Kami uji isi rahimnya, mulai muncul embrio. Karena dia sudah jadi mayat, maka kandungannya kami gugurkan dan jenazahnya kami kuburkan kembali. Karena itulah, aku tahu apa yang lebih cepat membuat itu terjadi. Tanpa harus berhubungan intim dulu, seperti manusia biasa pada umumnya."
Mendengar penjelasan dari Justin barusan, rasanya Soraya mau muntah. Walaupun tidak vulgar, tapi baginya itu amat lebih menjijikkan dan mengerikan lagi.
Masih di atas tubuh istrinya, Justin mengusap rambut gadis cantik itu yang sudah dibuka kacamatanya sejak tadi. Dan tersenyum berbisik, "Kamu memang sungguh manusia tercantik dari yang lainnya, Sayang. Bahkan artis luar saja kalah cantik bagiku."
"Aku biasa saja. Jangan terlalu menggoda!" bentak Soraya sedikit.
"Itu bukan hanya sebuah godaan. Kau benar-benar manusia biasa yang paling indah di mataku. Jangan jauh-jauh dariku! Apalagi untuk bersentuhan dengan alpha sainganku itu, alias Boss-mu."
Dalam hati, Soraya berkata, "Boss mafia yang satu ini memang agak laen. Justru dia yang aneh. Walaupun dia lebih tampan dari Tuan Hugh atau Carson."
Gadis itu pun kembali bicara membuka mulut dengan berkata, "Baik. Lakukan saja apa yang harus kau lakukan! Terserah padamu. Lakukan saja hal-hal gila yang menurutmu benar."
Justin senyum puas dan membalas, "Sempurna! Itu baru namanya istriku yang paling cantik."
Secepat mungkin, Justin mendekatkan wajahnya pada Soraya. Dan ia melumatkan bibir di bibirnya Soraya. Karena memang suami sendiri, mau-tidak mau Soraya harus membalasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments