Mbak Rose muncul membawa nampan berisi minuman. Senyumnya ramah seperti biasa.
Mbak Rose
Maaf lama, tadi stok minuman habis, jadi saya keluar sebentar beli jeruk. Ini jus jeruknya, silakan diminum. 😊
Lee Minho
Tidak apa-apa, Mbak Rose. Santai saja.
Mbak Rose
Baik, kalau begitu permisi, ya. 😊
Mbak Rose pergi kembali ke dapur. Mereka mengambil gelas masing-masing. Felix, yang merasa tenggorokannya kering, segera menyeruput jus jeruk itu.
Lee Felix
Uhuk! Uhuk!
Lee Minho
*Panik, mengambil tisu
Felix! Kau baik-baik saja?
Lee Bangchan
*Menepuk punggung Felix
Pelan-pelan, Lix. Jangan buru-buru kalau minum.
Felix mencoba mengatur napas, wajahnya merah. Ia mengambil tisu dari Minho dan mengelap mulutnya.
Lee Felix
Tenggorokanku tiba-tiba sakit saat meminum ini... Tapi sekarang sudah baik-baik saja, kok, Hyung.
Bangchan dan Minho spontan menoleh ke Seungmin, jelas meminta penjelasan.
Lee Bangchan
*Serius, suara pelan
Seungmin, apa yang terjadi padanya?
Lee Minho
*Berbisik tajam
Kau tahu sesuatu, kan?
Seungmin tidak langsung menjawab. Ia hanya tersenyum tipis sambil memberikan anggukan kecil. Felix, yang melihat interaksi itu, semakin bingung.
Lee Felix
Hyung, ada apa sih sebenarnya? Kenapa semua orang diam-diaman?
Lee Bangchan
Tidak ada apa-apa, Lix. Besok saja kita bahas. ☺
Lee Felix
Ya sudah, kalau kalian bilang begitu. 😮💨
Lee Bangchan
Sudah baik-baik saja, kan, Lix?
Lee Felix
Iya, sudah merasa lebih baik, Hyung. Mungkin tadi aku terburu-buru saja.
Lee Minho
Kalau sudah selesai, kita pulang, ya. Felix perlu istirahat.
Minho menatap Seungmin sebentar, seolah mengirim pesan tak terucapkan. Seungmin hanya membalasnya dengan anggukan kecil.
Dr. Seungmin
Baiklah. Sampai jumpa besok. 🙂
Felix menatap Seungmin dengan bingung, merasa ada sesuatu yang tersembunyi di balik senyuman pria itu. Namun, ia hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa.
Lee Bangchan
*Bangkit dari kursi, merapikan jaketnya
Ayo, Lix.
Bangchan menepuk pundak Felix lembut, membuat Felix berdiri. Minho ikut berdiri, mengumpulkan gelas-gelas kosong di meja.
Lee Minho
Tunggu sebentar, aku bereskan ini dulu.
Felix mengangguk kecil, lalu melirik Bangchan yang berdiri di sampingnya. Saat Minho kembali, mereka bertiga berjalan menuju pintu.
Dr. Seungmin
Hati-hati di jalan. Sampai besok.
Lee Bangchan
Ya. Besok kita hubungi lagi.
Lee Felix
Terima kasih, Hyung...
Seungmin hanya tersenyum samar, menutup pintu perlahan setelah mereka keluar. Saat angin malam menyapa wajah Felix, rasa ganjil di dadanya tetap belum hilang. Ia melirik Bangchan, mencoba mencari jawaban.
Lee Felix
Hyung, sebenarnya... ada apa sih? Semuanya terasa aneh.
Lee Bangchan
Tidak ada apa-apa, Lix. Kau cuma terlalu banyak berpikir. Besok kau akan tahu semuanya.
Lee Minho
Jangan khawatir, Felix. Istirahat saja dulu malam ini.
Felix menunduk sedikit, masih merasa ragu, tapi ia tidak mau memaksa. Mereka bertiga melangkah menuju mobil dengan suasana diam, sementara tanda tanya besar terus berputar di kepala Felix.
Di dalam mobil, suasana terasa sunyi. Bangchan fokus menyetir, sementara Minho duduk di samping Felix tanpa sepatah kata pun. Felix, yang duduk di samping Minho, merasa semakin tidak nyaman dengan keheningan itu.
Lee Felix
Hyung… sebenarnya besok kita ke rumah sakit ngapain, sih?
Bangchan melirik Minho sekilas melalui kaca spion. Minho hanya mengangkat alis sedikit, memberikan isyarat bahwa Bangchan yang harus menjawab.
Lee Bangchan
Kita cuma mau cek sesuatu. Gak perlu khawatir.
Lee Felix
Tapi kenapa tidak langsung bilang saja? Aku… aku merasa kalian menyembunyikan sesuatu dariku.
Bangchan tersenyum kecil, menatap Felix melalui kaca spion.
Comments