selalu berharap.

"Makasih yah Herman." Seulas senyum terlihat dari bibir mungil Tanti. Tanti merasa lebih tenang sekarang. Dia juga melihat ketulusan di mata Herman.

"Iya Nona muda. Sekarang kamu tidak sendiri. Aku akan menjadi sahabat mu sekarang."

"Aku tahu Herman. Kamu memang pemuda yang baik. Kamu berbeda dari Tuan Arka dan Bang Arif." Kata Tanti yang tampak memuji.

Sekali lagi Herman menyeka air mata Tanti. Untuk sekarang cuma itu yang dia bisa lakukan. Tapi Herman akan melakukan berbagai cara untuk mempertemukan Tanti dengan Bayinya.

"Herman. Aku sudah siap bertemu Tuan Arka." Kata Tanti penuh kemantapan.

"Baiklah ayo kita keluar!"

Tanti kemudian keluar mendahului Herman.

Tanti, sepertinya aku sudah benar-benar jatuh cinta padamu Tanti. Tapi aku harap suatu saat nanti, Tuan Arka tidak jatuh cinta padamu juga. Aku harap, kamu bisa secepatnya memberikan Tuan Arka keturunan. Jadi kamu bisa cepat bebas dan bisa bersama Aurelmu lagi. Dan semoga saja kamu tidak menolak cintaku. Batin Herman

Herman kemudian berlalu meninggalkan warteg Bu Sera. Arka dan kelima anak buahnya itupun akhirnya pergi meninggalkan warteg Bu Sera dengan membawa Tanti.

****

Malam ini, Laura menangis sendiri di taman belakang rumahnya. Dia masih terisak dan dia tampak sangat sedih.

Siapa yang tak akan sedih. Ibu mertuanya dan suaminya selalu memojokannya. Lagi-lagi yang di bahas adalah soal anak, yang tak akan mungkin buat Laura untuk memberikan keturunan. Karena dia sudah di vonis dokter memang rahimnya bermasalah. Dan dia tidak akan bisa mempunyai keturunan sampai kapanpun.

"Kenapa suamiku tega. Dia mau menikahi Tanti gadis kampung itu. Sekarang Mama. Dia akan mencarikan menantu baru untuk Arka. Apa yang harus aku lakukan. Apakah aku akan mempunyai dua madu. Kenapa nasib ku seperti ini." gumam Laura.

Flashback on.

Di ruang makan, Mama Arka masih menatap Laura tajam.

Makan malam kali ini hanya ada mama Arka dan Laura.

"Laura. Apakah kamu sudah hamil ?" tanya Mama Arka pada laura.

"Belum Ma." Laura menggeleng.

"Kenapa Laura. Apakah kamu sudah ngecek kandunganmu Kedokter?"

Lagi-lagi Laura menggeleng."Belum Ma."

"Kenapa belum Laura?"

"Arka sekarang sangat sibuk Ma. Dia tidak ada waktu untuk ngantarin aku ke dokter." Bohong Laura. Padahal sebenarnya dia sudah ngecek rahimnya lebih dulu.

Mama Laura geleng-geleng kepala. Dia sudah berusaha menahan sabar.

"Laura. Cepatlah kamu periksakan rahim mu ke dokter. Mama takut kamu mandul dan nggak bisa ngasih kami keturunan."

Deg.

Lagi-lagi Laura merasa tertampar dengan ucapan Mama mertuanya. Kini dia hanya bisa menangis dalam hati.

Ya Allah, Mama ini kenapa sih. Lagi-lagi anak terus yang di bahas. Malas aku jadinya. Kenapa setiap mama main kerumah ku, pasti kata-katanya membuatku terluka. Batin Laura.

Laura menghela nafasnya dalam. Mencoba untuk tidak menangis di depan ibu mertuanya. Padahal hatinya sudah sedari tadi menangis.

"Laura. Kenapa kamu diam?"

"Sabar dikitlah Ma, Laura pasti bisa hamil kok. Mungkin Tuhan belum mau ngasih sekarang."

"Laura. Bagaiman Mama bisa sabar, Mama sudah pengin menimang cucu. Menimang bayi Laura."

"Tapi Ma, cucu mama di panti juga banyak."

"Laura...!" Bentak Mama Arka. Membuat Laura terkejut.

"Mama pengin punya cucu dari rahim kamu. Darah dagingnya Arka!" Kata Mama Arka dengan nada tinggi.

Huh Ibu sama anak sama saja. Menginginkan hal yang tak bisa aku penuhi. Anak? Mana bisa aku punya anak. Orang jelas-jelas aku ini mandul. Batin Laura.

"Laura. Kalau kamu benar-benar tidak bisa memberikan keturunan pada Arka. Mama terpaksa harus turun tangan Laura."

"Maksud Mama?" Laura tidak mengerti.

"Yah, Mama akan mencarikan istri lagi buat Arka. Mama akan cari seorang perempuan untuk di nikahi Arka, supaya Arka bisa punya anak." jelas Mama Arka.

Deg.

Hati Laura begitu teriris. Jantungnya hampir berhenti berdetak saat Mama mertuanyapun menginginkan Arka menikah lagi.

Laura langsung menitikan air mata, dan menangis di hadapan Mamanya. Sungguh sulit kehidupannya saat ini. Dia di hadapkan oleh dua persoalan yang tak pernah dia bayangkan di kehidupannya. Berpoligami.

Di sisi lain dia sudah tersiksa karena ambisi Arka untuk menikahi Tanti, di sisi lain pula, Mama mertuanya mau mencarikan istri untuk Arka.

Apakah Laura harus mempunyai dua madu sekaligus?

Apakah Laura harus begitu saja menerima, dengan keinginan mereka.

Pastinya sakit. Perempuan mana yang akan rela, suaminya menyentuh wanita lain, apa lagi wanita itu sampai hamil dan mempunyai anak.

Dan jika saja ada anak di antara Arka dan wanita lain. Mungkinkah Arka tak akan membuang Laura. Mungkin saja Arka lebih mencintai istri yang sudah memberinya anak.

Flashback off.

Laura benar-benar merasa tersakiti disini. Lantas siapa yang salah di sini.

Akankah Laura? Laura yang memang rahimnya sudah bermasalah. Ataukah Arka yang yang ingin mengambil keturunan dari Tanti. Atau saja Mama Arka.

Ah, aku bingung. Kenapa semua begitu pahit. Mengatakan cerai pada Arkapun aku nggak berani. Karena aku sangat mencintai Arka. Batin Laura.

Laura mengusap wajahnya yang sudah di penuhi air mata.

"Aku tidak tahu apa jadinya, jika aku harus jauh dari Arka. Mungkin aku bisa mati, karena aku sangat mencintainya." Gumam Laura.

Di sela-sela kesendiriannya, tiba-tiba saja ponsel Laura berdering.

Di raihnya ponsel yang ada di atas meja.

Arka calling...

Laura tersenyum. Dan dia langsung mengangkat ponselnya.

"Halo sayang, kamu kemana aja. Dari tadi aku menunggumu." Kata Laura.

"Aku nggak kemana-mana sayang. Aku lagi ada di apartemen sekarang. Aku sangat capek seharian mencari Tanti."

"Arka. Ini udah jam sepuluh malam lho. Pulanglah Arka. Aku kesepian di sini. Aku juga mau ngomong sesuatu."

"Aduh sayang, Maaf. Aku nggak bisa pulang. Besok saja yah ngomongnya. Aku cuma mau ngabarin kalau malam ini aku mau nginap di sini."

"Hah, kenapa Arka? pasti Tanti ada di situ yah? Kamu udah berhasil menemukan Tanti?"

"Iya sayang, ikutilah semua rencanaku. Pasti kita akan hidup tenang sayang. Tidak akan terusik oleh Mama."

"Ya udah deh Arka, selamat malam."

"Aku di sini sama Herman dan Dani. Aku tidak akan menyentuh Tanti. Percayalah sayang."

"Iya aku percaya."

"I love u Laura, bidadari ku. Emmmuaah."

"I love u too. emmmuah."

Laura tersenyum sembari meletakan ponselnya.

"Arka, apakah mungkin kamu akan semesra ini lagi, jika kamu sudah mendapatkan anak dari wanita lain? Hatiku sakit Arka...! terlebih sekarang Mama mu juga mau ikut campur. Padahal aku pengin cerita tentang Mama mu." Gumam Laura.

Lagi-lagi Laura menangis. Hanya tangisanlah yang selalu mengiringi Laura. Di balik tubuhnya yang terlihat tegar di hadapan Arka, Namun di dalam hatinya yang terdalam sangatlah rapuh.

***

Hayoo...tinggalkan jejakmu readers...

Like yang banyak...

komentarnya tak tunggu

Lanjut...☺☺☺

Terpopuler

Comments

Yani mulyani

Yani mulyani

ksian laura ...tp klo liat laura marah" dan menghina tanti jga aku jd ilfiel ya

2021-02-13

0

Lina aza

Lina aza

kasian jga ya Laura mna ada cewek yg mau dimadu😠

2021-01-15

1

Dewi Fuzi

Dewi Fuzi

masih tanda tanya ya cintanya Laura kan dia horang kaya tapi kok ya pasrah aja gitu loh

2020-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Tanti
2 Istri Arka yang mandul.
3 Keputusan Arifin.
4 Pasrah.
5 Pertemuan Arka dengan Tanti
6 Pertemuan Laura dengan calon madunya.
7 Pasangan serasi.
8 Hidup seperti di neraka.
9 Anak satu-satunya.
10 Tanti sakit.
11 Kepanikan Tuan Arka.
12 Perhatian Tanti
13 keinginan Mama Arka
14 Tanti kabur part 1
15 Tanti kabur part 2
16 Ratapan Tanti.
17 kemarahan Arka
18 Tanti di temukan.
19 Perhatian Herman pada Tanti.
20 selalu berharap.
21 Permohonan Tuan Arka.
22 ingin menjodohkan Arka.
23 Arka sosok penyayang wanita.
24 Perasaan Dewa.
25 kedatangan Kak Sofi
26 Kabur lagi.
27 Kesendirian Laura
28 Kecelakaan Laura
29 Tak mau kehilangan
30 Gudang Tua.
31 terjebak di dunia gelap
32 Kecantikan Tanti
33 Tuan Arka murka.
34 ke posesifan Tuan Arka.
35 Kebersamaan Tanti dan Tuan Arka.
36 Kehadiran Jihan.
37 membelikan Tanti cincin
38 kehancuran hati Arka.
39 Mantan Arka.
40 Kunjungan ke panti.
41 Mantan Tanti.
42 perjanjian Arifin dan Arka.
43 ke agresifan Jihan.
44 Gagal karena Nia.
45 Putri
46 ada apa dengan Arka.
47 kecelakaan Arka.
48 Dendam Chelsea.
49 Berantem
50 Arka koma.
51 Percobaan pembunuhan.
52 lagi-lagi Nia.
53 kelicikan Mama Arka.
54 Dinner romantis.
55 Dinner part 2
56 Dinner part 3.
57 Bertemu Putri.
58 kehancuran Putri.
59 Istikharah Tanti.
60 kesedihan wanita.
61 ketemu mantan.
62 Satu tahun kemudian
63 Bertemu Andre.
64 Sahabat lama Arka
65 kepergok Kak Sofi.
66 pertengkaran Arka dan Laura.
67 Penyesalan Arka.
68 kebersamaan Andre dan Tanti.
69 Kerinduan Arka pada Tanti.
70 Harapan Putri.
71 Arka yang sangar.
72 Main ke rumah Andre.
73 perasaan Andre
74 Rahasia telah terbongkar.
75 Arka pov
76 Arka pov.
77 Pertemuan Zoya dengan Arka.
78 Dua bulan kemudian.
79 Isi hati Arka dan Tanti.
80 Melepas rindu.
81 Cinta Herman dan Nia.
82 Di culik.
83 Ancaman.
84 Terjebak di rumah Hans.
85 ketemu mantan istri.
86 Kabar dari Tanti.
87 berhasil kabur.
88 Tertangkap.
89 Author menyapa.
90 Kedatangan Tanti.
91 Pertemuan Tanti dengan anaknya.
92 Tidur bersama anak-anak.
93 Liburan Ke Bali.
94 Visual
95 Cerita cinta.
96 Tamat.
97 Pengumuman
98 Tanti love story (bab 1)
99 Tanti love story Bab 2
100 Tanti love story bab 3
101 Tanti love story bab 4.
102 Tanti love story bab 5
103 Brian.
104 pengumuman.
105 acara ijab qobul
106 Malam pertama.
107 Aurel demam.
108 Di manjakan suami.
109 Rumah yang ramai.
110 Di kerumuni wartawan.
111 Kenangan tentang Arka.
112 Perasaan Laura
113 Kejutan untuk Arka.
114 kebersamaan.
115 bertemu Arifin.
116 Kehilafan Laura
117 Bersama Ridho.
118 kepergok wartawan.
119 kecemburuan Tanti.
120 Kebahagiaan untuk semua (end)
121 Zoya Aurel
122 Zoya aurel
123 Zoya Aurel
124 Zoya Aurel
125 Zoya Aurel
126 Kenzi demam.
127 Kedatangan Dewa.
128 Katakan Cinta
129 Sama-sama suka
130 Cinta yang semakin kokoh.
131 Promo novel
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Kemarahan Tanti
2
Istri Arka yang mandul.
3
Keputusan Arifin.
4
Pasrah.
5
Pertemuan Arka dengan Tanti
6
Pertemuan Laura dengan calon madunya.
7
Pasangan serasi.
8
Hidup seperti di neraka.
9
Anak satu-satunya.
10
Tanti sakit.
11
Kepanikan Tuan Arka.
12
Perhatian Tanti
13
keinginan Mama Arka
14
Tanti kabur part 1
15
Tanti kabur part 2
16
Ratapan Tanti.
17
kemarahan Arka
18
Tanti di temukan.
19
Perhatian Herman pada Tanti.
20
selalu berharap.
21
Permohonan Tuan Arka.
22
ingin menjodohkan Arka.
23
Arka sosok penyayang wanita.
24
Perasaan Dewa.
25
kedatangan Kak Sofi
26
Kabur lagi.
27
Kesendirian Laura
28
Kecelakaan Laura
29
Tak mau kehilangan
30
Gudang Tua.
31
terjebak di dunia gelap
32
Kecantikan Tanti
33
Tuan Arka murka.
34
ke posesifan Tuan Arka.
35
Kebersamaan Tanti dan Tuan Arka.
36
Kehadiran Jihan.
37
membelikan Tanti cincin
38
kehancuran hati Arka.
39
Mantan Arka.
40
Kunjungan ke panti.
41
Mantan Tanti.
42
perjanjian Arifin dan Arka.
43
ke agresifan Jihan.
44
Gagal karena Nia.
45
Putri
46
ada apa dengan Arka.
47
kecelakaan Arka.
48
Dendam Chelsea.
49
Berantem
50
Arka koma.
51
Percobaan pembunuhan.
52
lagi-lagi Nia.
53
kelicikan Mama Arka.
54
Dinner romantis.
55
Dinner part 2
56
Dinner part 3.
57
Bertemu Putri.
58
kehancuran Putri.
59
Istikharah Tanti.
60
kesedihan wanita.
61
ketemu mantan.
62
Satu tahun kemudian
63
Bertemu Andre.
64
Sahabat lama Arka
65
kepergok Kak Sofi.
66
pertengkaran Arka dan Laura.
67
Penyesalan Arka.
68
kebersamaan Andre dan Tanti.
69
Kerinduan Arka pada Tanti.
70
Harapan Putri.
71
Arka yang sangar.
72
Main ke rumah Andre.
73
perasaan Andre
74
Rahasia telah terbongkar.
75
Arka pov
76
Arka pov.
77
Pertemuan Zoya dengan Arka.
78
Dua bulan kemudian.
79
Isi hati Arka dan Tanti.
80
Melepas rindu.
81
Cinta Herman dan Nia.
82
Di culik.
83
Ancaman.
84
Terjebak di rumah Hans.
85
ketemu mantan istri.
86
Kabar dari Tanti.
87
berhasil kabur.
88
Tertangkap.
89
Author menyapa.
90
Kedatangan Tanti.
91
Pertemuan Tanti dengan anaknya.
92
Tidur bersama anak-anak.
93
Liburan Ke Bali.
94
Visual
95
Cerita cinta.
96
Tamat.
97
Pengumuman
98
Tanti love story (bab 1)
99
Tanti love story Bab 2
100
Tanti love story bab 3
101
Tanti love story bab 4.
102
Tanti love story bab 5
103
Brian.
104
pengumuman.
105
acara ijab qobul
106
Malam pertama.
107
Aurel demam.
108
Di manjakan suami.
109
Rumah yang ramai.
110
Di kerumuni wartawan.
111
Kenangan tentang Arka.
112
Perasaan Laura
113
Kejutan untuk Arka.
114
kebersamaan.
115
bertemu Arifin.
116
Kehilafan Laura
117
Bersama Ridho.
118
kepergok wartawan.
119
kecemburuan Tanti.
120
Kebahagiaan untuk semua (end)
121
Zoya Aurel
122
Zoya aurel
123
Zoya Aurel
124
Zoya Aurel
125
Zoya Aurel
126
Kenzi demam.
127
Kedatangan Dewa.
128
Katakan Cinta
129
Sama-sama suka
130
Cinta yang semakin kokoh.
131
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!