Pasrah.

Tanti tersadar, saat hujan lebat mengguyur tubuhnya. Dingin membawanya ke alam sadar. Sekarang anak kesayangannya sudah tidak bersamanya lagi.

"Bang Arif...kejam sekali kamu kepadaku. Apa salahku selama ini Bang. Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik untuk mu. Aku sudah berusaha menjadi wanita yang sempurna untuk mu. Tapi inikah balasannya Bang. Kau mencampakkan aku. Kau tega menjual ku. Dan kau tega memisahkan putriku dengan ibu kandungnya sendiri. Kamu itu bukan manusia. Tapi kau itu iblis."

Tanti mencoba berdiri. Namun kakinya seperti mati rasa. Mungkin karena sudah lama dia bersimpuh. Tanti lagi-lagi menyeka wajahnya yang masih bercucuran air hujan.

Alam ini, seakan menyaksikan kehancuran Tanti. Menjadi saksi bisu atas perlakuan Arifin pada Tanti.

****

Siang ini, Tanti masih menatap ke arah jendela. Dia melihat sebuah mobil mewah hitam sedang parkir di halaman depan rumahnya.

Tanti bertanya-tanya dalam hatinya.

Siapa yang datang itu.

Tiba-tiba saja Tanti terkejut dengan siapa orang yang keluar dari mobil itu.

Arifin. Yah dialah suaminya. Dia bersama seorang lelaki berambut gondrong, dan bertubuh kekar yang entah itu siapa. Apakah itu Tuan Arka, atau suruhan Tuan Arka. Dan mana Aurel?

Tanti langsung beranjak keluar kamar. Kedua lelaki itu menatap Tanti.

"Bang, mana Aurel? Kau bawa pergi kemana dia?"

Arifin mendekat. Dia mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh istrinya.

"Sayang, kau tidak perlu mencemaskan Aurel. Dia baik-baik saja. Sekarang berkemaslah. Bang Herman ini yang akan mengantarmu pada calon suami baru mu itu."

Calon suami baru? biadab kau Bang. Kau pikir aku ini apa. Aku tidak akan bisa memaafkan mu Bang. Mulai saat ini, aku tidak akan sudi kau sentuh lagi. Jangan harap setelah aku bebas nanti, aku akan kembali padamu. Aku akan mencari Aurel dan akan membawa Aurel Ku pergi jauh-jauh darimu. Kamu tidak pantas di sebut ayah.

Apa yang bisa dilakukan seorang Tanti. Tanti seorang wanita yang begitu lemah. Akan meminta tolong pada siapa lagi dia di sini. Sanak saudaranya pun jauh di lain pulau.

"Ayolah sayang, tunggu apa lagi. Jangan membuat Tuan Arka menunggumu."

Tanti menangis lagi. Cuma itu yang bisa di perbuatnya.

"Ayo nona. Ikutlah dengan ku. Aku adalah body guard mu sekarang. Aku yang akan menemanimu kemanapun kau pergi selama kau masih menjadi istri Tuan muda." Kata Herman pemuda yang berambut gondrong yang tak lain adalah kaki tangan Arka.

Tanti meneguk saliva nya.

Tuan muda? Tuan muda yang seperti apa? Batin Tanti.

"Kamu tenang saja Tanti, aku sudah bilang pada Tuan Arka. Kalau selama kau di sana, Tuan Arka akan berlaku baik padamu. Dia akan memberikanmu semua yang kamu mau. Yang terpenting adalah bagaimana caranya kau bisa cepat-cepat hamil sayang." Ucap Arifin

Tanti tersenyum kecut. Lagi-lagi dadanya terasa sesak. Kata-kata suaminya itu, seperti tamparan buatnya. Dia tak menyangka Bagaimana mungkin ada seorang lelaki sekejam itu. Dan itu adalah suaminya sendiri.

Setelah ini, Aku tidak akan memaafkan mu lagi Bang. Luka yang kau goreskan ini begitu dalam. Dan tak akan pernah mungkin aku bisa hilangkan bekas sayatannya. Mulai saat ini, aku tak mau mengenalmu lagi Bang. Mulai detik ini, sudah tak ada cinta lagi di hati ini untukmu Bang.

Tanti kembali ke kamar. Mungkin inilah saatnya dia pergi. Dengan membawa sejuta luka. Pergi ke dalam dekapan lelaki lain. Lelaki yang sama sekali belum diblihatnya. Seperti apa rupanya, seperti apa sifatnya. Namun untuk sekarang, Tanti tidak bisa menolak takdirnya.

Tanti mengemasi barang-barangnya. Dia masih dengan isak tangisnya. Kemana dia akan di bawa Herman. Pada siapa dia akan di jual.

Lelaki seperti apa yang akan di temuinya nanti. Hati Tanti semakin berkecamuk.

Siapa sebenarnya Tuan Arka itu. Aku sering sekali mendengar namanya. Tapi aku tidak tahu seperti apa rupanya.

" Aku sudah siap Bang Herman."

Herman dan Arifin menoleh.

Yah memang benar, Ratih sudah membawa baju banyak di tas cangkingnya.

"Ha ha ha... istriku, selamat berjuang sayang, Abang akan selalu menunggumu di sini."

C**ih, manusia macam apa dia itu. Tidak sudi lagi aku mengenalnya. Aku bahkan jijik untuk melihatnya. Jangan harap aku akan kembali padamu Bang.

"Silahkan Nona muda." Kata Herman mempersilahkan Tanti keluar. Herman begitu menghormati Tanti.

Nona muda? lucu sekali kau Herman. Aku belum menjadi istri majikanmu.

Herman membuka pintu mobilnya.

"Silahkan Nona." Tantipun masuk di dalam mobil. Dia duduk di depan di samping Herman.

***

Terik matahari begitu sangat menyengat. Jalanan yang penuh polusi itupun, begitu tampak macet.

"Kau mau bawa aku kemana Bang Herman? Kenapa lama sekali, nggak nyampe-nyampe."

"Saya mau bawa nona ke apartemen Tuan Muda."

"Apa? Seperti apa sih Tuan Mudamu itu. Apakah dia seorang pria yang kejam juga seperti suamiku."

"Tidak nona. Dia berbeda dengan suamimu. Dia pemuda yang sangat baik. Bahkan aku sudah lama sekali bekerja denganya."

Cih sangat baik apaan. Dia sama-sama lelaki brengsek seperti suamiku. Baik dari mananya. Dia tega bersekongkol dengan Bang Arif untuk memperjual belikan aku seperti barang.

"Kenapa lama sekali Bang Herman. Aku udah pusing."

"Sudahlah nona, jangan bawel. Tuan muda tidak menyukai istri bawel."

"mcek." Tanti mendecak.

"Jangan panggil aku Bang nona. Aku itu masih muda."

"Berapa umurmu."

"25 tahun nona."

"Berapa umur Tuan mudamu."

"24 tahun nona."

"Apa? Masih muda sekali. Bahkan akupun lebih tua dari Tuan mudamu."

"Berapa umur nona?"

"Sepantaran mu."

"Oh."

"Tuan mudamu itu seperti apa sih."

"Dia itu lebih cakep dari suami mu nona."

"Apakah benar begitu. Dia cakep, dia baik. Emang dia sudah nikah berapa lama?"

"Satu tahun yang lalu nona."

"Apa! Aku tak menyangka Herman. Kalau Tuan muda mu itu baru nikah satu tahun yang lalu. Aku fikir, Tuan mudamu itu, sudah tua. Aku fikir juga Tuan mudamu itu, sudah menikah sepuluh tahun. Dan Tuan mudamu itu, ternyata masih bocah? Lantas kenapa dia harus terburu-buru untuk pengin memiliki anak."

"Yah kalau itu mana aku tahu Nona. Itukan pribadi Tuan muda."

"Terus bagaimana dengan istrinya. Apakah istrinya tahu. Kalau Tuan arka akan menikahiku?"

"Ya pasti tahu nona."

"Kalau setahuku, Mamanya Tuan Arka itu, sudah kepengin punya cucu. Karena sudah lama sekali di rumahnya tidak ada seorang anak kecil. Dan nona muda laura, sudah tes kandungan ke dokter. Tapi hasilnya nona muda Laura itu positif mandul."

Tanti masih terlihat tercengang. Belum percaya dengan apa yang Herman ucapkan tadi. Ternyata Tuan Arka itu masih sangat muda.

Terpopuler

Comments

Rupink Chiabella

Rupink Chiabella

Thor mending dicerai dulu lah talak dulu ma suaminya..baru nikah hukum agama mana yg membolehkan punya suami Lom cerai trus nikah lagi lierrr akuh

2021-03-15

0

Mawar Berdurie

Mawar Berdurie

kumenangissss😭😭

2021-01-09

1

Misel Say

Misel Say

mulai sesak rasa nya,, 😭😭😭😭😭😭😭😭

2020-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Tanti
2 Istri Arka yang mandul.
3 Keputusan Arifin.
4 Pasrah.
5 Pertemuan Arka dengan Tanti
6 Pertemuan Laura dengan calon madunya.
7 Pasangan serasi.
8 Hidup seperti di neraka.
9 Anak satu-satunya.
10 Tanti sakit.
11 Kepanikan Tuan Arka.
12 Perhatian Tanti
13 keinginan Mama Arka
14 Tanti kabur part 1
15 Tanti kabur part 2
16 Ratapan Tanti.
17 kemarahan Arka
18 Tanti di temukan.
19 Perhatian Herman pada Tanti.
20 selalu berharap.
21 Permohonan Tuan Arka.
22 ingin menjodohkan Arka.
23 Arka sosok penyayang wanita.
24 Perasaan Dewa.
25 kedatangan Kak Sofi
26 Kabur lagi.
27 Kesendirian Laura
28 Kecelakaan Laura
29 Tak mau kehilangan
30 Gudang Tua.
31 terjebak di dunia gelap
32 Kecantikan Tanti
33 Tuan Arka murka.
34 ke posesifan Tuan Arka.
35 Kebersamaan Tanti dan Tuan Arka.
36 Kehadiran Jihan.
37 membelikan Tanti cincin
38 kehancuran hati Arka.
39 Mantan Arka.
40 Kunjungan ke panti.
41 Mantan Tanti.
42 perjanjian Arifin dan Arka.
43 ke agresifan Jihan.
44 Gagal karena Nia.
45 Putri
46 ada apa dengan Arka.
47 kecelakaan Arka.
48 Dendam Chelsea.
49 Berantem
50 Arka koma.
51 Percobaan pembunuhan.
52 lagi-lagi Nia.
53 kelicikan Mama Arka.
54 Dinner romantis.
55 Dinner part 2
56 Dinner part 3.
57 Bertemu Putri.
58 kehancuran Putri.
59 Istikharah Tanti.
60 kesedihan wanita.
61 ketemu mantan.
62 Satu tahun kemudian
63 Bertemu Andre.
64 Sahabat lama Arka
65 kepergok Kak Sofi.
66 pertengkaran Arka dan Laura.
67 Penyesalan Arka.
68 kebersamaan Andre dan Tanti.
69 Kerinduan Arka pada Tanti.
70 Harapan Putri.
71 Arka yang sangar.
72 Main ke rumah Andre.
73 perasaan Andre
74 Rahasia telah terbongkar.
75 Arka pov
76 Arka pov.
77 Pertemuan Zoya dengan Arka.
78 Dua bulan kemudian.
79 Isi hati Arka dan Tanti.
80 Melepas rindu.
81 Cinta Herman dan Nia.
82 Di culik.
83 Ancaman.
84 Terjebak di rumah Hans.
85 ketemu mantan istri.
86 Kabar dari Tanti.
87 berhasil kabur.
88 Tertangkap.
89 Author menyapa.
90 Kedatangan Tanti.
91 Pertemuan Tanti dengan anaknya.
92 Tidur bersama anak-anak.
93 Liburan Ke Bali.
94 Visual
95 Cerita cinta.
96 Tamat.
97 Pengumuman
98 Tanti love story (bab 1)
99 Tanti love story Bab 2
100 Tanti love story bab 3
101 Tanti love story bab 4.
102 Tanti love story bab 5
103 Brian.
104 pengumuman.
105 acara ijab qobul
106 Malam pertama.
107 Aurel demam.
108 Di manjakan suami.
109 Rumah yang ramai.
110 Di kerumuni wartawan.
111 Kenangan tentang Arka.
112 Perasaan Laura
113 Kejutan untuk Arka.
114 kebersamaan.
115 bertemu Arifin.
116 Kehilafan Laura
117 Bersama Ridho.
118 kepergok wartawan.
119 kecemburuan Tanti.
120 Kebahagiaan untuk semua (end)
121 Zoya Aurel
122 Zoya aurel
123 Zoya Aurel
124 Zoya Aurel
125 Zoya Aurel
126 Kenzi demam.
127 Kedatangan Dewa.
128 Katakan Cinta
129 Sama-sama suka
130 Cinta yang semakin kokoh.
131 Promo novel
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Kemarahan Tanti
2
Istri Arka yang mandul.
3
Keputusan Arifin.
4
Pasrah.
5
Pertemuan Arka dengan Tanti
6
Pertemuan Laura dengan calon madunya.
7
Pasangan serasi.
8
Hidup seperti di neraka.
9
Anak satu-satunya.
10
Tanti sakit.
11
Kepanikan Tuan Arka.
12
Perhatian Tanti
13
keinginan Mama Arka
14
Tanti kabur part 1
15
Tanti kabur part 2
16
Ratapan Tanti.
17
kemarahan Arka
18
Tanti di temukan.
19
Perhatian Herman pada Tanti.
20
selalu berharap.
21
Permohonan Tuan Arka.
22
ingin menjodohkan Arka.
23
Arka sosok penyayang wanita.
24
Perasaan Dewa.
25
kedatangan Kak Sofi
26
Kabur lagi.
27
Kesendirian Laura
28
Kecelakaan Laura
29
Tak mau kehilangan
30
Gudang Tua.
31
terjebak di dunia gelap
32
Kecantikan Tanti
33
Tuan Arka murka.
34
ke posesifan Tuan Arka.
35
Kebersamaan Tanti dan Tuan Arka.
36
Kehadiran Jihan.
37
membelikan Tanti cincin
38
kehancuran hati Arka.
39
Mantan Arka.
40
Kunjungan ke panti.
41
Mantan Tanti.
42
perjanjian Arifin dan Arka.
43
ke agresifan Jihan.
44
Gagal karena Nia.
45
Putri
46
ada apa dengan Arka.
47
kecelakaan Arka.
48
Dendam Chelsea.
49
Berantem
50
Arka koma.
51
Percobaan pembunuhan.
52
lagi-lagi Nia.
53
kelicikan Mama Arka.
54
Dinner romantis.
55
Dinner part 2
56
Dinner part 3.
57
Bertemu Putri.
58
kehancuran Putri.
59
Istikharah Tanti.
60
kesedihan wanita.
61
ketemu mantan.
62
Satu tahun kemudian
63
Bertemu Andre.
64
Sahabat lama Arka
65
kepergok Kak Sofi.
66
pertengkaran Arka dan Laura.
67
Penyesalan Arka.
68
kebersamaan Andre dan Tanti.
69
Kerinduan Arka pada Tanti.
70
Harapan Putri.
71
Arka yang sangar.
72
Main ke rumah Andre.
73
perasaan Andre
74
Rahasia telah terbongkar.
75
Arka pov
76
Arka pov.
77
Pertemuan Zoya dengan Arka.
78
Dua bulan kemudian.
79
Isi hati Arka dan Tanti.
80
Melepas rindu.
81
Cinta Herman dan Nia.
82
Di culik.
83
Ancaman.
84
Terjebak di rumah Hans.
85
ketemu mantan istri.
86
Kabar dari Tanti.
87
berhasil kabur.
88
Tertangkap.
89
Author menyapa.
90
Kedatangan Tanti.
91
Pertemuan Tanti dengan anaknya.
92
Tidur bersama anak-anak.
93
Liburan Ke Bali.
94
Visual
95
Cerita cinta.
96
Tamat.
97
Pengumuman
98
Tanti love story (bab 1)
99
Tanti love story Bab 2
100
Tanti love story bab 3
101
Tanti love story bab 4.
102
Tanti love story bab 5
103
Brian.
104
pengumuman.
105
acara ijab qobul
106
Malam pertama.
107
Aurel demam.
108
Di manjakan suami.
109
Rumah yang ramai.
110
Di kerumuni wartawan.
111
Kenangan tentang Arka.
112
Perasaan Laura
113
Kejutan untuk Arka.
114
kebersamaan.
115
bertemu Arifin.
116
Kehilafan Laura
117
Bersama Ridho.
118
kepergok wartawan.
119
kecemburuan Tanti.
120
Kebahagiaan untuk semua (end)
121
Zoya Aurel
122
Zoya aurel
123
Zoya Aurel
124
Zoya Aurel
125
Zoya Aurel
126
Kenzi demam.
127
Kedatangan Dewa.
128
Katakan Cinta
129
Sama-sama suka
130
Cinta yang semakin kokoh.
131
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!