Dokter dan Perawat 07

Hingga makan siang dan makan malam, Haneul tidak ingin dibantu oleh Gista. Agaknya Gista tahu kalau pria itu benar-benar tersinggung dengan ucapannya. Alhasil, sampai Gista berpamitan untuk pulang, Haneul tidak bicara sepatah kata pun.

" Maaf ya Gista, aku beneran nggak tahu lagi gimana ngadepin anak itu."

" Eeeh tidak Bu Hyejin, Ibu tidak harus minta maaf. Saya cukup memakluminya kok. Ini baru pertama kali kami bertemu bukan, saya harap kedepannya Pak Dokter Han mau sedikit menerima saya. Kalau begitu saya permisi ya Bu. Assalammualaikum."

Harapan Gista memang besar bahwa Haneul akan bisa berubah dan sedikit bisa menerima dirinya. Akan tetapi mungkin akan butuh waktu yang sedikit lama dan Gista harus lebih banyak memberikan kesabarannya.

Sepanjang perjalanan kembali, gadis itu terus berpikir. Ia memikirkan cara pendekatan yang efektif bagi pasien pasca kecelakaan seperti Haneul.

Gista jadi teringat kepada almarhum ayahnya. Hanya saja dulu dirinya tidak diberi kesempatan untuk merawat sang ayah karena ayahnya langsung meninggal setelah kecelakaan terjadi.

" Haah, bener kata Victor. Ini beneran nggak gampang. Tapi gue nggak boleh nyerah. Duitnya gede selain itu, aku lihatnya malah jadi kayak kasian sih. Ya ya ya, Ayo Gista lo pasti bisa kok. Inget sekarang posisi dia tuh pasien, berarti dia harus nurut sama pengaturan lo. Ya ayo kita lakuin kayak gitu."

Gista kembali bersemangat, lagi pula ini memang baru sekali dia berhadapan dengan Haneul, jadi dia akan berusaha lebih keras lagi.

Di sisi lain Haneul tengah merenung sendiri. Dia sebenarnya sudah enggan dengan semua perawat yang di pekerjakan. Tapi sebenarnya Haneul menyadari bahwa dia butuh bantuan dari mereka. Hanya saja kadang sisi egois dan gengsinya muncul.

Tok! Tok! Tok!

" Bang, boleh masuk?"

" Ya masuk aja."

Tap tap tap

Yoona, adik dari Haneul masuk dengan langkah perlahan. Gadis itu lalu duduk di tepi ranjang. Rasa sedih menggelayut di hatinya setiap melihat sang kakak.

" Kenapa?"

" Nggak apa-apa Bang. Pengen aja ngobrol sama Abang. Udah lama kita nggak ngobrol kan. Ah iya gimana soal Mbak Gista, perawat baru Abang."

Sebenarnya Yoona sedikit takut bertanya tentang hal itu. Karena menurutnya sedikit sensitif. Dia mencoba menelaah ekspresi wajah sang kakak. Tapi ternyata itu tidak seperti yang dibayangkan. Haneul tidak menunjukkan tanda-tanda marah atau kesal.

" Gadis itu, dia nyebelin banget."

" Ya?"

Yoona terkejut mendapati reaksi Haneul. Biasanya kakaknya itu akan menjawab dengan ketus atau tidak peduli ketika menanyakan perihal perawat. Tapi jawaban yang baru saja diberikan oleh Haneul itu termasuk berbeda. Ada sejenis tanggapan di sana.

" Nyebeelin? Maksud Abang gimana tuh."

" Tau, pokonya nyebelin aja tuh orang. Sok tahu, sok perawat pokonya sok deh. Eomma dapat dimana sih perawat kek gitu. Aah iya dan satu lagi, dia ngacuhin Abang alias dia tuh suka nggak nurut apa yang Abang bilang."

Setelah sekian lama tidak bicara banyak, Yoona merasa hatinya bergetar sekarang karena sang kakak bicara panjang. Matanya berkaca, ia sangat terharu. Tapi Yoona menahan diro agar suaranya tidak berubah.

" Aah gitu, contohnya dia nggak nurut sama Abang tuh kayak gimana ya? Jadi kepo ih."

" Aah ya gitu deh, misal kan ... "

Malam itu menjadi malam yang menyenangkan bagi Yoona semenjak kecelakaan Hanuel terjadi. Malam yang sedikit memiliki nuansa yang berbeda. Setelah beberapa waktu, Yoona bisa kembali berbicara secara menyenangkan dengan kakak lelakinya.

Dan setelah malam mulai larut, Yoona pamit undur diri. Dia mengucapkan selamat malam dengan memeluk sang kakak. Pelukan yang begitu erat sebagai tanda bahwa dia begitu menyayangi kakaknya.

" Yoona sayang sama Abang. Yoona selalu berdoa untuk kesembuhan Abang."

Haneul bergeming mendengar ucapan adik satu-satunya itu. Dia tidak tahu harus seperti apa menanggapinya. Dan pada akhirnya sampai Yoona keluar dari kamar, Haneul masih diam. Suara langkah kaki yang sudah tidak terdengar dan suara pintu yang ditutup cukup membuat Haneul tahu bahwa Yoona sudah jauh dari kamarnya.

" Haaah, aku harus ngapain? Sampai detik ini pun aku nggak tahu harus ngapain. Mata ini, aku nggak ngerti apa bisa sembuh aap nggak. Meskipun waktu itu dibilang bahwa kornea matanya tidak rusak, tapi aku juga nggak tahu apa kesempatan melihat itu masih ada apa nggak."

Haneul mengusap wajahnya kasar. Saat ini dia benar-benar merasa seperti cangkang kosong, tidak bisa melakukan apapun dan tidak tahu mau melakukan apa.

Terlebih dia juga melarang semua orang yang ingin mengunjunginya. Jangankan teman dan rekan kerja, dari keluarga juga dia tidak menginginkan kunjungan.

Haneul sungguh seperti orang lain. Dirinya menjadi pribadi yang berbeda dan semakin menyendiri.

Maka dari itu dia bisa bisa merasakannya tadi saat berbicara dengan sang adik. Rasa senang yang sudah lama tidak pernah ia rasakan. Rasa nyaman dan lega seolah hatinya bisa terbuka.

" Jika aku mau nyari tahu soal kecelakaan ku waktu itu, maka aku butuh berhubungan dengan orang lain. Tapi aku jelas harus nyari yang bener-bener bisa dipercaya. Karena laporan bengkel aja bilang semuanya baik-baik aja. Jadi ini pasti nggak mudah. Bisa jadi cctv di parkiran pun udah disabotase."

Meski masih sekedar dugaan tapi Haneul sangat yakin kalau mobilnya bermasalah. Dia tidak lupa bagian rem nya yang tidak berfungsi ketika malam kejadian. Jika dia ingin mengungkapnya maka dia harus mulai menghubungi beberapa pihak terkait. Mulai dari pihak bengkel lagi hingga pusat keamanan Rumah Sakit Mitra Harapan.

" Perawat itu, apa bisa dia dijadikan sekutu? Coba kita tes aja. Seminggu ini, jika dia kuat menghadapi ku selama seminggu ini maka dia bisa dijadikan pion untuk menjalankan apa yang sekarang ada di kepalaku."

Haneul meraba tempat tidurnya, ia mendapatkan ponsel miliknya lalu digenggamnya dengan erat. Meskipun semenjak kecelakaan itu sudah tidak lagi ia gunakan, tapi ponsel miliknya selalu diisi daya oleh perawat-perawat yang bekerja. Tentu saja semua itu atas perintahnya. Dan banyak sekali notifikasi yang masuk di sana.

" Jika perawat itu lolos dari ospek ku, maka dia bisa membantuku melihat semua yang ada di ponsel. Siapa yang mengirim pesan, apa yang tertulis di sana. Menghubungi pihak bengkel dan masih banyak lagi. Ya kita lihat aja nanti, tapi kalau di nggak lolos ospek maka aku harus nyari cara lain."

Haneul mulai berpikir dengan jernih. Sudah beberapa bulan ini dia terpuruk sendiri. Jika memang ada yang menginginkannya menjadi seperti ini maka itu sudah berhasil dan orang itu pasti tengah berpesta di atas penderitaannya.

" Selama ini intuisi dan feeling ku selalu benar. Aku yakin pasti ada yang sengaja melakukan ini ke aku. Kita lihat, sampai mana orang itu akan bersenang-senang."

TBC

Terpopuler

Comments

Dewi Kasinji

Dewi Kasinji

semangat mencari kebenaran ... pdhl punya kenalan hebat dlm mencari info ya ... tapi nanti gak ada ceritanya ya 😅

2024-12-13

0

GiZaNy

GiZaNy

Gista bisa kok jadi pion kamu Han... dia tahan banting demi gaji gede biar bisa menyembuhkan Ibunya... ☺

2024-11-25

0

A R

A R

nahh gituu dongg. jgn galak2 ma gista, ntar gista lari lohhh.

2024-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Dokter dan Perawat 01
2 Dokter dan Perawat 02
3 Dokter dan Perawat 03
4 Dokter dan Perawat 04
5 Dokter dan Perawat 05
6 Dokter dan Perawat 06
7 Dokter dan Perawat 07
8 Dokter dan Perawat 08
9 Dokter dan Perawat 09
10 Dokter dan Perawat 10
11 Dokter dan Perawat 11
12 Dokter dan Perawat 12
13 Dokter dan Perawat 13
14 Dokter dan Perawat 14
15 Dokter dan Perawat 15
16 Dokter dan Perawat 16
17 Dokter dan Perawat 17
18 Dokter dan Perawat 18
19 Dokter dan Perawat 19
20 Dokter dan Perawat 20
21 Dokter dan Perawat 21
22 Dokter dan Perawat 22
23 Dokter dan Perawat 23
24 Dokter dan Perawat 24
25 Dokter dan Perawat 25
26 Dokter dan Perawat 26
27 Dokter dan Perawat 27
28 Dokter dan Perawat 28
29 Dokter dan Perawat 29
30 Dokter dan Perawat 30
31 Dokter dan Perawat 31
32 Dokter dan Perawat 32
33 Dokter dan Perawat 33
34 Dokter dan Perawat 34
35 Dokter dan Perawat 35
36 Dokter dan Perawat 36
37 Dokter dan Perawat 37
38 Dokter dan Perawat 38
39 Dokter dan Perawat 39
40 Dokter dan Perawat 40
41 Dokter dan Perawat 41
42 Dokter dan Perawat 42
43 Dokter dan Perawat 43
44 Dokter dan Perawat 44
45 Dokter dan Perawat 45
46 Dokter dan Perawat 46
47 Dokter dan Perawat 47
48 Dokter dan Perawat 48
49 Dokter dan Perawat 49
50 Dokter dan Perawat 50
51 Dokter dan Perawat 51
52 Dokter dan Perawat 52
53 Dokter dan Perawat 53
54 Dokter dan Perawat 54
55 Dokter dan Perawat 55
56 Dokter dan Perawat 56
57 Dokter dan Perawat 57
58 Dokter dan Perawat 58
59 Dokter dan Perawat 59
60 Dokter dan Perawat 60
61 Dokter dan Perawat 61
62 Dokter dan Perawat 62
63 Dokter dan Perawat 63
64 Dokter dan Perawat 64
65 Dokter dan Perawat 65
66 Dokter dan Perawat 66
67 Dokter dan Perawat 67
68 Dokter dan Perawat 68
69 Dokter dan Perawat 69
70 Dokter dan Perawat 70
71 Dokter dan Perawat 71
72 Dokter dan Perawat 72
73 Dokter dan Perawat 73
74 Dokter dan Perawat 74
75 Dokter dan Perawat 75
76 Dokter dan Perawat 76
77 Dokter dan Perawat 77
78 Dokter dan Perawat 78
79 Dokter dan Perawat 79
80 Dokter dan Perawat 80
81 Dokter dan Perawat 81
82 Dokter dan Perawat 82
83 Dokter dan Perawat 83
84 Dokter dan Perawat 84
85 Dokter dan Perawat 85
86 Dokter dan Perawat 86
87 Dokter dan Perawat 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Dokter dan Perawat 01
2
Dokter dan Perawat 02
3
Dokter dan Perawat 03
4
Dokter dan Perawat 04
5
Dokter dan Perawat 05
6
Dokter dan Perawat 06
7
Dokter dan Perawat 07
8
Dokter dan Perawat 08
9
Dokter dan Perawat 09
10
Dokter dan Perawat 10
11
Dokter dan Perawat 11
12
Dokter dan Perawat 12
13
Dokter dan Perawat 13
14
Dokter dan Perawat 14
15
Dokter dan Perawat 15
16
Dokter dan Perawat 16
17
Dokter dan Perawat 17
18
Dokter dan Perawat 18
19
Dokter dan Perawat 19
20
Dokter dan Perawat 20
21
Dokter dan Perawat 21
22
Dokter dan Perawat 22
23
Dokter dan Perawat 23
24
Dokter dan Perawat 24
25
Dokter dan Perawat 25
26
Dokter dan Perawat 26
27
Dokter dan Perawat 27
28
Dokter dan Perawat 28
29
Dokter dan Perawat 29
30
Dokter dan Perawat 30
31
Dokter dan Perawat 31
32
Dokter dan Perawat 32
33
Dokter dan Perawat 33
34
Dokter dan Perawat 34
35
Dokter dan Perawat 35
36
Dokter dan Perawat 36
37
Dokter dan Perawat 37
38
Dokter dan Perawat 38
39
Dokter dan Perawat 39
40
Dokter dan Perawat 40
41
Dokter dan Perawat 41
42
Dokter dan Perawat 42
43
Dokter dan Perawat 43
44
Dokter dan Perawat 44
45
Dokter dan Perawat 45
46
Dokter dan Perawat 46
47
Dokter dan Perawat 47
48
Dokter dan Perawat 48
49
Dokter dan Perawat 49
50
Dokter dan Perawat 50
51
Dokter dan Perawat 51
52
Dokter dan Perawat 52
53
Dokter dan Perawat 53
54
Dokter dan Perawat 54
55
Dokter dan Perawat 55
56
Dokter dan Perawat 56
57
Dokter dan Perawat 57
58
Dokter dan Perawat 58
59
Dokter dan Perawat 59
60
Dokter dan Perawat 60
61
Dokter dan Perawat 61
62
Dokter dan Perawat 62
63
Dokter dan Perawat 63
64
Dokter dan Perawat 64
65
Dokter dan Perawat 65
66
Dokter dan Perawat 66
67
Dokter dan Perawat 67
68
Dokter dan Perawat 68
69
Dokter dan Perawat 69
70
Dokter dan Perawat 70
71
Dokter dan Perawat 71
72
Dokter dan Perawat 72
73
Dokter dan Perawat 73
74
Dokter dan Perawat 74
75
Dokter dan Perawat 75
76
Dokter dan Perawat 76
77
Dokter dan Perawat 77
78
Dokter dan Perawat 78
79
Dokter dan Perawat 79
80
Dokter dan Perawat 80
81
Dokter dan Perawat 81
82
Dokter dan Perawat 82
83
Dokter dan Perawat 83
84
Dokter dan Perawat 84
85
Dokter dan Perawat 85
86
Dokter dan Perawat 86
87
Dokter dan Perawat 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!