Dokter dan Perawat 16

" Sorry Lex, meskipun lo bilang kek gitu ke gue, gue masih belum sepenuhnya percaya sama lo. Tapi gue sungguh berharap bahwa lo memang bukan dalang dibalik kecelakaan gue."

Haneul tersenyum kecil, dalam hati terdalamnya memang nama Alex sudah tidak jadi salah satu kandidat, namun dia tetap harus hati-hati.

Jilka benar kata Alex bahwa semua kamera pengawas tidak ada satu pun yang merekam sosok itu, maka dia sepakat bahwa orang yang melakukan adalah orang yang cerdik dan penuh perhitungan.

Akan tetapi ada sebuah ungkapan ' sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan terjatuh jua, ' serapi mungkin orang menyimpan bangkai, pasti baunya akan tercium juga', Haneul yakin pasti ada celah dibalik sempurnanya rencana itu.

Tok tok tok

Pintu ruangan Haneul diketuk. Ia merasa bahwa ini bukan kunjungan bagi dokter atau pun jam makan untuknya. Dan ia juga yakin bahwa itu bukan keluarganya, karena jika yang datang keluarga atau orang terdekat, mereka pasti akan menerobos masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu.

" Siapa? masuk!"

Tap tap tap

" Halo Dokter Han, apa kabar?"

" Dokter Sintia? Aah ya, kamu nggak perlu memanggilku Dokter karena saat ini aku tidak lagi menjadi dokter. Kamu bahkan lihat sendiri kan aku hanya pasien yang sedang terbaring lemah nggak berdaya."

Gluph!

Sintia menelan saliva nya dengan kasar. Rupanya hingga saat ini pun Han sama sekali tidak mau membuka diri untuknya. Rasa sedih menggelayuti hati Sintia. Wanita itu, sudah sejak lama ingin bisa dekat dengan Haneul, tapi Han yang terkenal ramah akan menjadi dingin kepada sesiapa saja yang mendekatinya karena memiliki maksud tersembunyi.

Dulu Han bisa berbicara dengan nyaman dengan Sintia. Namun saat mengetahui bahwa Sintia mengharapkan hubungan yang lebih, Han pun berubah menjadi dingin. Pria itu pun hanya bicara ala kadarnya kepada Sintia.

" Han, kenapa sih kamu selalu dingin sama aku?"

" Kayaknya aku nggak perlu jelasin kan Sin, kamu udah tahu apa alasannya. Inget, aku paling nggak suka orang penuh dengan kepura-puraan."

" Han, apa sih yang nggak kamu suka dari aku? Aku harus kayak gimana lagi buat kamu suka sama aku."

" Kamu nggak perlu ngelakuin apapun, karena mau kamu kayak gimana pun aku nggak akan suka sama kamu. Sin, kamu harusnya tahu bahwa urusan hati nggak bisa dipaksakan. Dan aku nggak suka sama cara kamu menebar rumor murahan tentang kita. Asal kamu tahu, kamu sama sekali bukan tipe ku."

Doeeeeng

Kalimat terakhir Han mungkin memang jahat dan menyakiti hati, tapi dia memang harus tegas. Dia memang tidak menyukai Sintia, dan Han sudah menolaknya dengan secara baik.

Akan tetapi Sintia malah semakin menjadi. Sintia mengabarkan bahwa dirinya sudah menjalin hubungan khusus dengan Han. Meskipun tidak secara gamblang, tapi isyarat dan kode dibuat Sintia hingga orang-orang beranggapan demikian.

Namun kabar itu semua terpatahkan ketika Han mengalami kecelakaan. Sintia tidak sekalipun mengunjungi Han, tentu saja semua itu karena Han yang melarang. Maka dari itu Sintia amat sangat kesal melihat Alex yang datang ke sana lebih dulu.

" Kamu bener-bener ya Han, apa kamu tahu apa yang kamu alami sekarang ini karma buruk atas perlakuanmu pada ku."

" Buahahahah, kamu lucu Sintia. Apa yang terjadi padaku tidak ada hubungannya sama sekali tentang penolakan ku. Semua sudah jadi takdir Allah, dan aku sadar akan hal itu. Kalau kamu udah selesai, sebaiknya segera keluar dari ruanganku. Aku butuh tidur, aah iya Sintia aku lupa tanya. Apa kamu masih mau sama aku yang buta ini, ku rasa nggak deh."

Meskipun Haneul tidak bisa melihat ekspresi wajah Sitia, tapi melihat gerakan Sintia yang membalikkan badan sambil menghentakkan kaki, ia tahu bahwa wanita itu sangat kesal.

Cekleek

Tap tap tap

" Haah siapa lagi?"

" S-saya Dokter Han. Saya Eida."

" Aah Eida, masuk Ei. Gimana kabarmu."

Hiks

Suara isak tangis tiba-tiba memenuhi ruang rawat Ham, Eida yang merupakan asisten Han sekaligus residen senior di departemen bedah menangis tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tentu saja hal itu membuat Han kebingungan.

Dua wanita yang datang ke ruangannya ini sungguh sangat bertolak belakang. Sintia yang menggebu-gebu, dan Eida yang sangat melankolis.

" Ei, udah jangan nangis gitu. Nanti dikiranya orang kamu aku apa-apain lagi. Heh dasar anak ini masih aja cengeng nggak jelas. Eida, kamu tuh dokter bersikaplah lebih berani. Jangan selalu melibatkan perasaanmu begitu."

" Hiks, ma-maaf Dok. Saya kan nggak tega lihat Dokter Han begini. Beneran sayan nggak nyangka Dokter dalam situasi yang seperti ini. Kami Departemen Bedah sangat kehilangan Dokter Han."

Mendengar ucapan Eida membuat Han tersenyum lebar. Ia merasa senang karena masih ada yang mengingatnya. Namun entah mengapa Han tetap masih terus berhati-hati. Bukannya dia tidak percaya pada orang-orang yang berada di departemennya, hanya saja saat ini semua bisa saja menjadi tersangka.

" Haah, aku seneng kalian masih ingat aku. Ku pikir kalian akan seneng kalau aku nggak lagi di sana. Secara kan kalian merasa tertindas dan kesulitan kalau ada aku. Kalian jarang istirahat kan?"

" Eeeh nggak ya Dok, kami beneran kehilangan Dokter Han. Aah berasa kayak nggak ada nahkodanya, kayak hilang arah gitu. Apalagi Dokter nggak mau dijenguk. Nah ini nih Dok, anak-anak nanya, kalau Dokter udah pulang, kita boleh jenguk nggak?"

Eida tampak hati-hati dalam meminta izin untuk menjenguk. Rumor yang mengatakan bahwa Han menjadi sangat tempramental tentu saja membuatnya sedikit takut. Pasalnya ia juga tahu bagaimana Han kalau sedang marah.

Maka dari itu, dia sangat gugup. Dia takut tapi bagaimanapun amanat dari teman-teman sedepartemennya harus ia sampaikan.

" Ya, kalian boleh datang ke rumah. Tapi ingat, nggak usah sok-sokaan bawa buah tangan. Kalian tahu kan kalau aku nggak suka yang seperti itu."

" Siap baik Dok, saya akan sampaikan ke mereka. Uuugh, anak-anak pasti seneng banget deh Dok. Nah kalau gitu saya permisi Dok. Selamat istirahat."

Eida tersenyum, ia lalu pamit undur diri. Pasalnya Eida pun mencuri waktu istirahatnya untung datang mengunjungi Han. Ya dia sedikit nekat, padahal beberapa rekan berkata bahwa bisa jadi dia akan ditolak mentah-mentah.

Tapi Eida mengacuhkan hal tersebut. Dia sudah lama menjadi asisten Han, dan bagi Eida, Han adalah seorang guru yang luar biasa.

" Haah Dokter Han, dari dulu memang nggak berubah. Beliau tidak pernah suka kalau diberi gift. Saat ada pasien kelas VVVIP mau ngasih gift aja ditolak. Sungguh sangat berbeda bukan sama aku hehehe. Ah kalau temen-temen ku kasih tahu bahwa kita boleh nengok. pasti mereka seneng. Jadi ayo kembali ke departemen dan ngasih tahu mereka."

TBC

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Tapi ada satu orang yg sirik sama haeul 🤔

2024-12-04

0

Dew666

Dew666

Sampe bab 16 blom bisa nebak nih… makin penasaran 🤨

2024-12-04

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

makjleb g tuh makanya tau diri

2024-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Dokter dan Perawat 01
2 Dokter dan Perawat 02
3 Dokter dan Perawat 03
4 Dokter dan Perawat 04
5 Dokter dan Perawat 05
6 Dokter dan Perawat 06
7 Dokter dan Perawat 07
8 Dokter dan Perawat 08
9 Dokter dan Perawat 09
10 Dokter dan Perawat 10
11 Dokter dan Perawat 11
12 Dokter dan Perawat 12
13 Dokter dan Perawat 13
14 Dokter dan Perawat 14
15 Dokter dan Perawat 15
16 Dokter dan Perawat 16
17 Dokter dan Perawat 17
18 Dokter dan Perawat 18
19 Dokter dan Perawat 19
20 Dokter dan Perawat 20
21 Dokter dan Perawat 21
22 Dokter dan Perawat 22
23 Dokter dan Perawat 23
24 Dokter dan Perawat 24
25 Dokter dan Perawat 25
26 Dokter dan Perawat 26
27 Dokter dan Perawat 27
28 Dokter dan Perawat 28
29 Dokter dan Perawat 29
30 Dokter dan Perawat 30
31 Dokter dan Perawat 31
32 Dokter dan Perawat 32
33 Dokter dan Perawat 33
34 Dokter dan Perawat 34
35 Dokter dan Perawat 35
36 Dokter dan Perawat 36
37 Dokter dan Perawat 37
38 Dokter dan Perawat 38
39 Dokter dan Perawat 39
40 Dokter dan Perawat 40
41 Dokter dan Perawat 41
42 Dokter dan Perawat 42
43 Dokter dan Perawat 43
44 Dokter dan Perawat 44
45 Dokter dan Perawat 45
46 Dokter dan Perawat 46
47 Dokter dan Perawat 47
48 Dokter dan Perawat 48
49 Dokter dan Perawat 49
50 Dokter dan Perawat 50
51 Dokter dan Perawat 51
52 Dokter dan Perawat 52
53 Dokter dan Perawat 53
54 Dokter dan Perawat 54
55 Dokter dan Perawat 55
56 Dokter dan Perawat 56
57 Dokter dan Perawat 57
58 Dokter dan Perawat 58
59 Dokter dan Perawat 59
60 Dokter dan Perawat 60
61 Dokter dan Perawat 61
62 Dokter dan Perawat 62
63 Dokter dan Perawat 63
64 Dokter dan Perawat 64
65 Dokter dan Perawat 65
66 Dokter dan Perawat 66
67 Dokter dan Perawat 67
68 Dokter dan Perawat 68
69 Dokter dan Perawat 69
70 Dokter dan Perawat 70
71 Dokter dan Perawat 71
72 Dokter dan Perawat 72
73 Dokter dan Perawat 73
74 Dokter dan Perawat 74
75 Dokter dan Perawat 75
76 Dokter dan Perawat 76
77 Dokter dan Perawat 77
78 Dokter dan Perawat 78
79 Dokter dan Perawat 79
80 Dokter dan Perawat 80
81 Dokter dan Perawat 81
82 Dokter dan Perawat 82
83 Dokter dan Perawat 83
84 Dokter dan Perawat 84
85 Dokter dan Perawat 85
86 Dokter dan Perawat 86
87 Dokter dan Perawat 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Dokter dan Perawat 01
2
Dokter dan Perawat 02
3
Dokter dan Perawat 03
4
Dokter dan Perawat 04
5
Dokter dan Perawat 05
6
Dokter dan Perawat 06
7
Dokter dan Perawat 07
8
Dokter dan Perawat 08
9
Dokter dan Perawat 09
10
Dokter dan Perawat 10
11
Dokter dan Perawat 11
12
Dokter dan Perawat 12
13
Dokter dan Perawat 13
14
Dokter dan Perawat 14
15
Dokter dan Perawat 15
16
Dokter dan Perawat 16
17
Dokter dan Perawat 17
18
Dokter dan Perawat 18
19
Dokter dan Perawat 19
20
Dokter dan Perawat 20
21
Dokter dan Perawat 21
22
Dokter dan Perawat 22
23
Dokter dan Perawat 23
24
Dokter dan Perawat 24
25
Dokter dan Perawat 25
26
Dokter dan Perawat 26
27
Dokter dan Perawat 27
28
Dokter dan Perawat 28
29
Dokter dan Perawat 29
30
Dokter dan Perawat 30
31
Dokter dan Perawat 31
32
Dokter dan Perawat 32
33
Dokter dan Perawat 33
34
Dokter dan Perawat 34
35
Dokter dan Perawat 35
36
Dokter dan Perawat 36
37
Dokter dan Perawat 37
38
Dokter dan Perawat 38
39
Dokter dan Perawat 39
40
Dokter dan Perawat 40
41
Dokter dan Perawat 41
42
Dokter dan Perawat 42
43
Dokter dan Perawat 43
44
Dokter dan Perawat 44
45
Dokter dan Perawat 45
46
Dokter dan Perawat 46
47
Dokter dan Perawat 47
48
Dokter dan Perawat 48
49
Dokter dan Perawat 49
50
Dokter dan Perawat 50
51
Dokter dan Perawat 51
52
Dokter dan Perawat 52
53
Dokter dan Perawat 53
54
Dokter dan Perawat 54
55
Dokter dan Perawat 55
56
Dokter dan Perawat 56
57
Dokter dan Perawat 57
58
Dokter dan Perawat 58
59
Dokter dan Perawat 59
60
Dokter dan Perawat 60
61
Dokter dan Perawat 61
62
Dokter dan Perawat 62
63
Dokter dan Perawat 63
64
Dokter dan Perawat 64
65
Dokter dan Perawat 65
66
Dokter dan Perawat 66
67
Dokter dan Perawat 67
68
Dokter dan Perawat 68
69
Dokter dan Perawat 69
70
Dokter dan Perawat 70
71
Dokter dan Perawat 71
72
Dokter dan Perawat 72
73
Dokter dan Perawat 73
74
Dokter dan Perawat 74
75
Dokter dan Perawat 75
76
Dokter dan Perawat 76
77
Dokter dan Perawat 77
78
Dokter dan Perawat 78
79
Dokter dan Perawat 79
80
Dokter dan Perawat 80
81
Dokter dan Perawat 81
82
Dokter dan Perawat 82
83
Dokter dan Perawat 83
84
Dokter dan Perawat 84
85
Dokter dan Perawat 85
86
Dokter dan Perawat 86
87
Dokter dan Perawat 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!