Bab 4

Mereka bertiga sudah sampai dihotel lagi.

Sesampainya dihotel, Najwa langsung disambut Iqlimah serta Wahidah.

Dipeluknya putri kesayangannya. Sambil terus mengusap punggungnya agar tetap bersabar

Begitupun dengan ibu mertuanya.

Wahidah tidak tega melihat menantu dadakannya.

Walaupun kenyataannya Najwa adalah atasan putranya, tapi tetap saja, dirinya tidak tega melihatnya sebagai menantu

Sebenarnya tidak enak diposisi keluarga Xander. Apalagi putri adiknya, atau keponakan Anand, adalah menantu disini. Apakah sudah tidak ada orang lagi, sampai cucu keluarga Han, dijadikan menantu semua dikeluarga Effendy

Tetapi, Ahmed maupun Iqlimah, tidak pernah memikirkan masalah jabatan.

Walau pandangan sebagian orang menilai posisi mereka berstatus sosial kebalik, yaitu prianya hanya sebagai assisten pribadi, sedang wanitanya seorang atasannya. Tetapi, mereka sudah akrab sejak dulu.

Bahkan, Ahmed sudah menganggap menantunya yaitu Xander sebagai anaknya sendiri, jauh sebelum mereka dinikahkan secara paksa karena keadaan.

"Ayuk nak, kita masuk kekamar dulu. Bersihkan badanmu" Ujar Wahidah

Najwa lagi-lagi menangis

"Hei sudah ya.. Cantik cantik ko nangis.." Wahidah mengabsen baju yang dikenakan Najwa, sampai kebawah

Wahidah memegang kain yang telah sobek, dan melihat kaki Najwa "Lihat kakimu nak, ih kotor begini.. Nih, apa nggak sakit sayang.." Ucap Wahidah sambil menunjuk kaki dan mengangkat kain yang sudah sobek sampai kepaha.

Najwa lagi-lagi menangis

"Sudah sayang, sudah, sudah. Jangan kebanyakan menangis ya. Nanti jelek" Ucap Wahidah

"Iya, kaki Najwa kok jadi kotor begini ya mi, bund. Ternyata aku memalukan"

"Sudah nggak apa apa. Kan eneng nggak sadar tadi lari kencang. Udah sama mami dulu kekamar ya.. Ntar bunda nyusul" Iqlimah segera mengusap punggung putrinya dan menyerahkannya pada Wahidah "Mbak, eneng sama mbak dulu ya? Saya ada urusan sebentar"

Wahidah mengangguk faham

-

Iqlimah kembali kekamar hotel tempat istirahatnya

Tiba-tiba

"Bunda... Gimana keadaan Najwa?"

Iqlimah terkejut, karena tiba tiba, ada tangan kekar yang sudah melingkar diperut rampingnya

"Eh mas" Iqlimah memutar badannya, hingga berhadapan, dengan pria beda umur belasan tahun ini

Iya, siapa lagi kalau bukan tuan Ahmed suaminya, yang tampan, tinggi besar, dan kaya raya

Iqlimah memegang lengan besar yang sudah melingkar dipinggangnya

"Acara selanjutnya tetap dilanjut kan?" Tanyanya sambil membungkuk, menatap bibir tipis berwarna merah bata yang sudah menggodanya

Iqlimah mendongak "Ya dilanjut dong mas.." Iqlimah berusaha melepas tangan kekar milik suaminya

Ahmed memutar Iqlimah, agar Iqlimah menghadap kedepan, sedang dirinya, ada dibelakangnya

Tangan Ahmed masih tetap melingkar "Biarlah tetap seperti ini. Aku ingin seperti ini dulu" Ahmed malah mendekat tanpa jarak

Ia memeluk, dan menaruh wajahnya berada diceruk leher istrinya.

Sekali kali, ia menggigit telinga yang membuat pemilik tubuh mungil itu kegelian

Iqlimah mengurai pelukan dari suaminya "Lepasin mas.. Aku malu ah. Kayak anak muda aja masih mesra mesra gini nggak tau tempat" Tolak Iqlimah sambil berusaha mengendurkan tangan suaminya yang masih kokoh bertengger diperutnya.

Ahmed tetap tak bergeming "Biarin.. Daddy pingin seperti pengantin baru lagi.."

"Tapi tau tempat dong mas..."

Ahmed mengusap perut Iqlimah lagi dan lagi "Rasanya baru kemarin ya bund, bunda mengandung Najwa. Kini anak-anak kita, sudah milik orang lain semua. Tinggal kita aja ya bund"

Mereka memang pasangan beda usia yang terpaut cukup jauh.

Gimana tidak, usia Ahmed waktu menikahi Iqlimah, sudah 34 tahun dengan statusnya seorang duda anak satu, yaitu Hassan.

Hassan adalah seorang murid TK, dan Iqlimahlah sebagai gurunya.

Sedang usia Iqlimah waktu itu, baru berusia 20 tahun. Masih belia dan imut.

Lulus kuliah saja belum.

Dengan keadaan Iqlimah waktu itu, yang begitu tegar berjuang demi bisa makan dan kuliah dengan biaya sendiri, membuat Ahmed tidak ingin menunggu lama untuk segera mempersunting gadis mungil, yang memiliki tinggi badan 155 cm, terlalu mungil jika berdiri disamping suaminya

Ahmed adalah sosok gagah jangkung, dengan tinggi badan, sekitar 180 cm, dan berwajah indo blaster arab dengan asia.

Pernikahan mereka dulu tidak semeriah waktu Ahmed menikahi istri pertamanya, yaitu mendiang Gaby, mommy dari Hassan.

Iqlimah tidak butuh kemewahan, nikah sah dimata negara dan agama saja, sudah cukup bahagia.

Apalagi cinta Ahmed begitu dalam

Dari anak yatim tak punya apa apa, begitu dinikahi duda muda nan kaya ini, kehidupan Iqlimah berubah naik 180 derajat.

Ahmed selalu memanjakan Iqlimah, tapi Iqlimah tak melupakan darimana ia berasal.

Maka dari itu, Ahmed tambah menyayanginya, dan menyerahkan asuhan Hassan sepenuhnya, kepada istri kecilnya.

Sebenarnya Ahmed masih menutup mata sewaktu pertama bertemu dengan Iqlimah.

Lambat laun, wanita bertubuh mungil ini, mengambil hati buah hatinya.

Hingga putranya, menjadi jauh darinya,

Serta tidak luput dari hasutan pasangan romantis Anand dan Wahidah

Akhirnya, Ahmed maju, karena dirinya takut, jika ditikung oleh pemuda lain, yang usianya jauh lebih muda darinya.

Tiba-tiba

"Ehem... Putrinya berduka, daddynya pacaran.."

Iqlimah langsung menoleh kesumber suara.

Kedua pipi Iqlimah merona seperti tomat. Ia tersenyum malu dan segera melepaskan tangan Ahmed yang sedari tadi susah dilepas.

"Eh abang..." Iqlimah sudah melepaskan tangan kekar yang sejak tadi nempel seperti perangko.

"Tak perlu malu bund, anggap aja abang lalat yang haus"Jawabnya sambil mengambil jus, yang ada didalam lemari pendingin

"Iya tu, daddy bang bikin susah bunda saja sejak tadi"

Iqlimah langsung ngacir menghindar dari bapak dan anak.

"Ahaha... Bunda masih saja lucu tingkahnya dad.. Sampai wajahnya merah semua. Daddy sih, nggak tau tempat kalau mau bermesraan. Kayak nggak ada waktu saja" Gerutu Hassan

Ahmed cuma diam saja karena dia memang tidak tahan bila sudah bertemu istrinya.

Iqlimah orangnya licin, persis kayak belut jika dipegang, otomatis kaget dan langsung lari. Jika tidak kokoh menariknya, ia akan mudah lepas.

-

Dikamar pengantin rupanya sudah ada pihak MUA yang merias Najwa. Dengan wajah sendunya tak ada sedikitpun senyum ataupun gairah dari Pengantin wanita

Meskipun Hassan mbanyol tetep saja capek sendiri.

Dunia Najwa seakan ikut runtuh,

"Dik.. Sini deh. Lihat mata abang. Abang nemu bulu mata. Apa bulu matamu jatuh?" Goda Hassan, sambil memasangkan bulu mata tersebut pada matanya "Dik... Lihat mata abang. Bentaran... Pasti abang akan ngalahin kamu"

Najwa hanya melirik dengan bibir yang masih monyok.

"Capek ah... Ternyata adiku susah senyum..Ya sudah, daripada abang capek, abang keluar ya" Hassan beranjak ingin keluar

Baru beberapa langkah, tangannya sudah ada yang menariknya

"Bang.. Jangan keluar. Temani Najwa"

"Lho, kan ada mbaknya, memangnya abang akan dirias persis kayak kamu?? Nggak ah, abang nggak mau"

"Temani bang..." Rengek Najwa

"Ok... Abang disuruh apaan" Hassan mendekat dan berdiri disamping Najwa. Nggak mungkin Hassan berdiri didepan adiknya. Bisa bisa periasnya akan berang melihat Hassan mengganggu si perias.

"Duduklah bang"

Hassan mulai menghempaskan bokongnya ditepi ranjang

"Duduk aja temani aku" Ucapnya lagi

"Ck... Kau ini"

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Yanti Linggar

Yanti Linggar

knp yg nglike dikit,ni novel bagus loh byk sisi positif'y yg bisa kita petik ga fulgar jg,byk banyolan jg ga selalu rebutan warisan sm kekuasaan tentu'y💪💪☺️☺️

2022-03-26

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

wih daddy sm .amihy aja msh romantis gmn sm anak² ya ..pasti seru tp buat xendar butuh prjuangan buat naklukin najwa..

2022-02-05

0

Indah Liduina

Indah Liduina

bgus nampak nya gak embel 2 , terllu bnyak drama agama ,drama tangisan

2021-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Dua ranjang
10 Awal masalah
11 Rumah mertua
12 Perut papi
13 Makan malam bersama papi mami
14 Suami jadi jadian...
15 Pertemuan dengan komisaris
16 Gagal pensiun
17 Kepergian Xander
18 Bunga Tulsi
19 Hassan putra Effendy
20 Apartemen Kamran
21 Resah Wahidah
22 Kamir??
23 Ingat ajudan
24 Xander dengan kandoranya
25 Gaya papi persis dengan Xander
26 Berjumpa
27 Berjumpa part 2
28 Pinjam daster
29 Najwa memakai kandora milik Xander
30 Anak manja
31 Melahirkan
32 Dunianya Kamran
33 Baby Ard Hassan Effendy
34 Gulung tikar???
35 Omar Borkan???
36 Janjian dengan cewek sang pujaan hati
37 Wahidah jewerly
38 Suami idola
39 Sekamar berdua
40 Istri???
41 Papi seperti tembok...
42 Hadiah pernikahan
43 Hadiah dan hadiah
44 Hadiah lagi
45 Pesta pernikahan Kamran
46 Xander mabuk Najwa pov
47 Si Grandong menginap diapartemen Xander Author pov
48 dengkuran grandong seperti helikopter
49 Bocah...
50 Dia suamiku
51 Kecelakaan
52 Perintah
53 Kedatangan daddy.....
54 Najwa lapar....
55 Ruang ICU
56 Heran
57 Siapa yang mentransfer???
58 Siuman
59 Bukan!!!
60 Judes
61 Celana lagi celana lagi
62 Tidur seranjang
63 Janji
64 Jalan jalan ditaman
65 Kecelakaan
66 Duda muda
67 Cicak arab
68 Xander nyungsep
69 Najwa dengan siapa???
70 Kedatangan Raisa
71 Kakak handsome
72 Honey
73 Ciuman
74 Meleleh
75 Malam pertama yang tertunda
76 Tuan muda
77 Hampir
78 Gagal
79 Akhirnya,Perkakas dan senjata bertemu
80 Tokek betina
81 Karena ulah Xander
82 Ngambek
83 Bonekanya Xander
84 Pokoknya...
85 Akhirnya mudik
86 Gendong....
87 Nggak ngerti judulnya
88 Duren
89 Hassan sibuah buahan
90 Mulut simbok perlu dikaretin
91 Dongeng sebelum tidur
92 Keluarga harmonis
93 Manisan gedongdong
94 Andai dubai dekat
95 Selametan kebahagiaan
96 Makan malam dipanti
97 Uji coba
98 Uji cobanya gagal total
99 Najwa kurang peka
100 Raisa keluar dari mansion
101 Ancaman Iqlimah dimulai
102 Pura pura pingsan
103 Genjatan senjata
104 Ketahuan....
105 Raisa sakit
106 Hassan berkunjung kerumah sakit
107 LUPUS
108 Hassan mulai PDKT
109 Isi hati Hassan
110 Tok tok tok
111 Raisa dilamar
112 Menikah
113 Raisa diboyong kejakarta
114 Papih??
115 Kerja sama Najwa & Xander
116 Gara gara buah
117 Hassan memandikan Raisa
118 Ternyata Najwa hamil
119 Peluk istri
120 Visual
121 B...bang akhirnya terucap
122 Karya Rama biyung
123 Lagi lagi biyung
124 Mami cabak gowak seperti Tarsan
125 Kabar gembira
126 Wahidah yang koplak
127 Biyung lagi..
128 Kemesraan
129 Stempel pak lurah
130 Persoalan Najwa terurai
131 Iftar atau bukber didubai
132 Kecuali Bumi
133 Mantu mami bengkak
134 Lebaran sebentar lagi
135 Akhirnya lebaran juga
136 Uncle Ilham berduka
137 Berjumpa Saif
138 Dubai lagi
139 Goda menggoda lagi
140 Ada Bumi
141 Berenang sambil minum air
142 Udang dibalik rempeyek
143 Rambut bayi tumbuhka?
144 Anak Najwa kembar
145 Yuanita Zahira Alexandrea
146 Komplit End
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Dua ranjang
10
Awal masalah
11
Rumah mertua
12
Perut papi
13
Makan malam bersama papi mami
14
Suami jadi jadian...
15
Pertemuan dengan komisaris
16
Gagal pensiun
17
Kepergian Xander
18
Bunga Tulsi
19
Hassan putra Effendy
20
Apartemen Kamran
21
Resah Wahidah
22
Kamir??
23
Ingat ajudan
24
Xander dengan kandoranya
25
Gaya papi persis dengan Xander
26
Berjumpa
27
Berjumpa part 2
28
Pinjam daster
29
Najwa memakai kandora milik Xander
30
Anak manja
31
Melahirkan
32
Dunianya Kamran
33
Baby Ard Hassan Effendy
34
Gulung tikar???
35
Omar Borkan???
36
Janjian dengan cewek sang pujaan hati
37
Wahidah jewerly
38
Suami idola
39
Sekamar berdua
40
Istri???
41
Papi seperti tembok...
42
Hadiah pernikahan
43
Hadiah dan hadiah
44
Hadiah lagi
45
Pesta pernikahan Kamran
46
Xander mabuk Najwa pov
47
Si Grandong menginap diapartemen Xander Author pov
48
dengkuran grandong seperti helikopter
49
Bocah...
50
Dia suamiku
51
Kecelakaan
52
Perintah
53
Kedatangan daddy.....
54
Najwa lapar....
55
Ruang ICU
56
Heran
57
Siapa yang mentransfer???
58
Siuman
59
Bukan!!!
60
Judes
61
Celana lagi celana lagi
62
Tidur seranjang
63
Janji
64
Jalan jalan ditaman
65
Kecelakaan
66
Duda muda
67
Cicak arab
68
Xander nyungsep
69
Najwa dengan siapa???
70
Kedatangan Raisa
71
Kakak handsome
72
Honey
73
Ciuman
74
Meleleh
75
Malam pertama yang tertunda
76
Tuan muda
77
Hampir
78
Gagal
79
Akhirnya,Perkakas dan senjata bertemu
80
Tokek betina
81
Karena ulah Xander
82
Ngambek
83
Bonekanya Xander
84
Pokoknya...
85
Akhirnya mudik
86
Gendong....
87
Nggak ngerti judulnya
88
Duren
89
Hassan sibuah buahan
90
Mulut simbok perlu dikaretin
91
Dongeng sebelum tidur
92
Keluarga harmonis
93
Manisan gedongdong
94
Andai dubai dekat
95
Selametan kebahagiaan
96
Makan malam dipanti
97
Uji coba
98
Uji cobanya gagal total
99
Najwa kurang peka
100
Raisa keluar dari mansion
101
Ancaman Iqlimah dimulai
102
Pura pura pingsan
103
Genjatan senjata
104
Ketahuan....
105
Raisa sakit
106
Hassan berkunjung kerumah sakit
107
LUPUS
108
Hassan mulai PDKT
109
Isi hati Hassan
110
Tok tok tok
111
Raisa dilamar
112
Menikah
113
Raisa diboyong kejakarta
114
Papih??
115
Kerja sama Najwa & Xander
116
Gara gara buah
117
Hassan memandikan Raisa
118
Ternyata Najwa hamil
119
Peluk istri
120
Visual
121
B...bang akhirnya terucap
122
Karya Rama biyung
123
Lagi lagi biyung
124
Mami cabak gowak seperti Tarsan
125
Kabar gembira
126
Wahidah yang koplak
127
Biyung lagi..
128
Kemesraan
129
Stempel pak lurah
130
Persoalan Najwa terurai
131
Iftar atau bukber didubai
132
Kecuali Bumi
133
Mantu mami bengkak
134
Lebaran sebentar lagi
135
Akhirnya lebaran juga
136
Uncle Ilham berduka
137
Berjumpa Saif
138
Dubai lagi
139
Goda menggoda lagi
140
Ada Bumi
141
Berenang sambil minum air
142
Udang dibalik rempeyek
143
Rambut bayi tumbuhka?
144
Anak Najwa kembar
145
Yuanita Zahira Alexandrea
146
Komplit End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!