Dirumah sakit
Mobil baru berhenti diparkiran rumah sakit.
Xander baru saja melepas seatbelt miliknya. Dan baru membuka lock agar pintu mobil bisa terbuka.
Begitu sudah bisa dibuka, Najwa langsung keluar dan berlari masuk kerumah sakit, meskipun tanpa alas kaki.
Najwa mungkin tidak merasa sakit pada kakinya, karena rasa itu sudah tertutup dengan mendengar kabar, kalau Arkhan telah meninggalkannya untuk selamanya
Tetapi, kedua pria jangkung ini yang ikut merasakan nyeri, dikala mereka melihat, dan harus mengejar gadis yang masih menggunakan kebaya sambil berlari tanpa rasa sakit
Masih diikuti kedua pemuda tampan yaitu Xander yang barusan sah menjadi suaminya, serta abangnya yaitu Hassan.
Banyak pasang mata yang menyaksikan aksi kejar kejaran seperti difilm.
Kini, mereka menyaksikannya dengan live.
Bahkan, ada yang sengaja mengabadikan momen tersebut lewat video.
-
Mereka telah sampai dimana gerombolan ibu ibu serta bapak bapak yang masih menggunakan baju sopan.
Dengan nafas terengah-engah, Hassan dan Xander berhenti mengejar Najwa.
Kini, dilorong pavilium telah didorong seonggok mayat dibrangkar yang sudah rapih diselimuti kain batik, yang akan disemayamkan dirumah duka terdahulu
Najwa, Hassan, Xander, mereka telah berdiri didepan jenazah Arkhan.
Najwa menatap beberapa orang yang masih menggunakan baju sopan. Mungkin, mereka semua adalah bagian dari keluarga calon pengantin laki laki.
Diantara mereka, ada salah satu orang yang dikenal oleh Najwa.
Begitu pula dengan seseorang yang dimaksud Najwa. Ternyata, mereka sudah saling mengenal.
Gimana tidak kenal ,dia adalah salah satu kakaknya Arkhan, yaitu Saif.
Saif mendekati Najwa yang masih bingung dalam kesedihan.
Mata Najwa sudah sembab. Ditambah, dengan tampang yang sudah kacau balau. Yaitu, sanggul kemana, lipstik kemana.
Najwa memang sudah menjadi tontonan publik
Ada yang penasaran dan merasa iba, ada juga yang mengejek seperti orang gila
Tetapi, begitu tau kronologisnya, semua dibuat terisis mendengar kisahnya
"Adik ipar..." Ucap Saif
Najwa langsung menoleh kearah Saif
"Bolehkah kami tetap memanggilmu dengan sebutan itu?" ada jedah.
Tetapi, Najwa masih tak bergeming. Seakan masih ingin kejelasan yang sebenar-benarnya, tentang seseorang yang berada dibalik kain batik yang sudah tertutup rapat sampai kewajah.
Saif sudah berdiri disamping mayat adiknya. Ia memegang kain yang tepat berada diwajah Arkhan
Saif membukanya dengan pelan "Inilah Arkhan. Calon suamimu" Ucap Saif yang sudah tercekat, dan tidak bisa berbicara apa apa lagi.
Najwa menutup mulutnya tidak percaya
Wajah Arkhan yang dulu gagah dan tampan, kini berubah menakutkan
Arkhan benar-benar pergi tanpa pamit.
Tubuh Najwa sudah bergetar menahan tangis. Ia merosot dan menangis histeria
Hassan yang mengetahui adiknya sudah banjir airmata, ia segera merangkulnya kembali.
"Tidaaaaaaaakkkkk...Hwaaaa hiks hiks. Arkhaaaannn..."
Najwa berusaha berdiri berpegang pada brangkar yang sudah ada jenazah Arkhan disana
"Kau pasti bercandakan Arkhan. Kau pasti berpura-pura tidur. Ini hanya prank kan, benarkan ? Kau berjanji, bahwa hari ini kau akan mengucap janji suci padaku. Bangun Arkhan. BANGUN !!! Sudah waktunya akad nikah. Lihatlah, lihatlah aku Arkhan. Aku sudah memakai baju pengantin kita. Lihat Arkhan! LIHAT !!!"
Najwa menjerit sambil ingin merobek bajunya
Najwa berdiri sambil tertawa dan menangis "Dan, aku sudah sangat cantik menyambutmu. Mana bajumu Arkhan. Mana Arkhaaan !!!"
Hassan menyuruh pada keluarga Arkhan, agar jenazah Arkhan segera dipulangkan
Hassan segera merengkuh kembali adiknya.
Ia ikut menangis. Ia peluk adiknya kedadanya
Sebagai abang, tentunya tidak akan tega melihat adiknya terpukul seperti itu.
Xanderpun ikut tak kuasa meneteskan airmata melihat Najwa menangis
Namun, Xander tetap berusaha kuat karena dia seorang laki laki. Hanya saja, ia tidak tega melihat tuan putrinya bersedih.
Xander segera menyekah airmatanya dengan cepat.
Xander mendekati mereka berdua. Karena brangkar yang membawa Arkhan, sudah dibawa kemobil ambulan, untuk meninggalkan rumah sakit
Najwa kembali histeris "Arkhaaaaaaan"
Bukkkk
Najwa jatuh pingsan, tepat dipangkuan Xander.
Kini giliran Xanderlah yang mengangkat istrinya, untuk membawanya ke ruang IGD
Xander dan Hassan berlarian menuju ruang tersebut
"Dokter, dokter. Tolong nona kami!" Teriak Xander, lupa kalau wanita yang diangkatnya adalah istrinya.
Perawat segera berlarian mendorong brangkar, untuk segera menolong calon pasien
Najwa sudah didorong masuk, diruang IGD
Xander mulai mondar mandir didepan pintu ruangan tersebut
Hassan yang melihat aksi Xander, benar benar dibikin pusing.
"Xan"
Xander menoleh
"Duduklah. Aku pusing melihatmu mondar mandir didepan pintu"
Xander diam. Ia hanya melirik Hassan tanpa bicara
"Aku benar-benar pusing melihatmu seperti setrikaan tau nggak"
Xander duduk dengan gamang "Aku juga pusing bang. Kalau terjadi apa apa dengan nona, tuan pasti akan marah bang pada kita"
"Kenapa marah. Kita capek Xander"
Xander menyugar rambutnya "Kita tidak bisa menjaganya" Suara Xander melirih, sambil menunduk gontai
-
Terdengar pintu ruangan IGD telah terbuka. Dan dokter yang menangani pasien sudah diambang pintu.
Xander langsung mendongak dari duduknya, lalu berlari mendekati dokternya bersama Hassan
"Bagaimana keadaan nona/adik saya dok" Diucap bersamaaan
"Adik kalian baik-baik saja. Dia hanya shok dan stres berlebih"
"Sekarang, apa boleh kami menemuinya dok"
"Silahkan"
"Terima kasih dok"
-
Najwa sudah sadar, dan sudah duduk. Kali ini, dia sudah diperbolehkan pulang, tanpa harus menginap
Dokter memberikan resep, untuk segera mereka tebus
Kali ini, Xander lebih memilih mengantri diapotik, untuk menebus obat
Sedangkan Hassan, ia mengalah untuk menemui Najwa adiknya
"Najwa"
"Bang hiks hiks" Mereka berdua kembali menangis dan berpelukan
Hassan mengurai pelukannya "Kita pulang sekarang?" Tawar Hassan.
Najwa hanya mengangguk saja karena agak pusing
"Baiklah ayo"
-
Setelah diambang pintu utama rumah sakit, Hassan dan Najwa menunggu Xander yang belum menampakkan wajahnya
Begitu Xander terlihat, Hassan segera meminta kunci mobil yang berada ditangan Xander
"Kontaknya Xan"
"Kontak??"
"Iya, sini in. Gantian aku yang mengemudinya"
Xander segera merogo saku celananya untuk mengambil kontak tersebut
"Ini bang"
Hassan segera meraih kontak tersebut "Dimana kau taruh mobilnya"
"Sebelah sana bang" Tunjuk Xander pada deretan mobil sebelah pos parkir
"Oh, tunggu kalian disini"
-
Kini Hassan sudah duduk dikursi kemudi
Ia segera melajukan mobilnya, untuk menjemput Najwa dan Xander
Hassan sudah menghentikan mobilnya didepan mereka berdua
Xander melongok jendela mobil depan yang sengaja dibuka oleh Hassan
"Duduklah kalian dibelakang berdua Xan"
"Bukannya aku saja yang menyetir bang"
"Tidak perlu. Masuklah kalian"
Xander lagi-lagi menyerah tanpa batas
Mereka segera duduk dibelakang, setelah mendapat perintah dari Hassan
Xander dan Najwa hanya terdiam tanpa bicara secuilpun
"Ehhem" Hassan berdehem "Tadi urusan administrasi sudah beres Xan?"
"Sudah bang"
"Minta ganti abang nggak?" Hassan melirik spion yang ada diatasnya
"Tidak perlu bang"
"Yang bener ??" Ledek Hassan
Xander hanya diam
"Eh iya, abang lupa. Najwa, sekarang menjadi tanggung jawabmu"
"ABAAAANNNNNNG!!!!!"
🍥🍥🍥🍥
Semoga terhibur...Jangan lupa like vote coment tengkiu love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
afseen
thor jngn seonggok mayat dong thor, kaya kotoran aja seonggok, harusnya, sesosok jenazah gitu☺☺☺
2022-12-04
0
NaMika
lanjut
2022-03-28
0
@Hαиıтα 🍀⃝⃟💙
gagal nangis baca gigi keluar 😊
2021-12-07
1