Awal masalah

Sinar mentari masuk menyelinap menembus silaunya dari atap kaca pas diwajah cantiknya sang pengantin baru.

"Kakaaaak...Jendelanya ditutuuuuup!!Silauuuu!!!"Teriak Najwa bak Tarzan ditengah hutan

Selimut yang sudah menyibak ia rapatkan lagi seperti kepompong jumbo.Entah apa yang akan keluar dari sana.Kupu kupukah?ah rasanya tidak mungkin.

Suara gemercik air shower dari dalam kamar mandi membuat Najwa kesal karena orang yang disuruh untuk menutup jendela pastilah tidak mendengar.

Najwa berdiri ia sengaja menutup tirai blind untuk menutup jendela kacanya yang membikin panas suasana.Apalagi orang yang disuruh belum menampakkan batang hidungnya.

Ceklak...

"Dasar pahlawan kesiangan!!Lama amat si mandinya?!"Gerutu Najwa

Xander keluar sudah memakai celana pendek serta handuk kecil yang melingkar dileher sambil mengeringkan rambutnya.

"Memangnya aku bebek tinggal jebur langsung kibas kibas selesai.Sana mandi ini sudah siang dikantor ada masalah"Xander menginterupsi sambil sibuk mengeringkan rambut

Najwa melirik

'Eh ternyata tajam juga telinganya..Kirain budek'

"Kan ada kamu..Urus kantor aku mau tidur"Najwa membanting badannya dan menutup kembali dengan selimut

"Urusan sama kamu itu mentah.."Umpat Xander sedang Najwa hanya melirik kesal

tuyiiiing tuyiiing ponsel Xander bunyi

Xander masih sibuk memakai busana kerjanya didepan Najwa tanpa malu.Ia menyambar ear bluetooth nya saja ia cantolkan pada telinga karena ia masih sibuk memakai celana dan merapihkan bajunya.

"Hallo assalamualaikum"

"📞"

"Iya bang saya segera datang.."

"📞"

Xander melirik Najwa

"Mungkin hanya saya saja yang datang bang"

"📞"

Telepon terputus

Xander sudah rapih dengan balutan setelan celana dan kemeja hitam dasi senada serta jaz hitam yang menambah kadar ketampanannya bila gadis lain yang menilai.Tapi entah dengan Najwa.Dia hanya duduk diatas ranjang serta bermalas malasan.

"Oh iya...Nanti bila ada perlu apa apa dibawah sudah ada mbak dinem barangkali kamu lapar.Aku berangkat dulu"Tangan Xander menjulur diudara.

"Salim"

"Ogah"

"Durhaka kamu"

"Mana ada bos cium tangan ajudannya.Dimana mana bos itu dihormati"

"Aku suamimu...Buruan cium jangan tempelin dipipi"Najwa memegang tangan Xander dan akan ditempel dipipi tapi ia urungkan karena Xander sudah protes.Ia menempelkan punggung tangan Xander kehidung sekilas dan mengibaskan seakan tidak ikhlas.

"Baiklah suamimu berangkat kerja dulu bye..."

Xander melangkah untuk keluar...Baru beberapa langkah ia berhenti karena teriakan yang melengking.

"kakaaaak...."

"Apa!?"Posisi tidak menengok

"Nanti aku datangnya agak siang"

"Serah kamu"

🍥🍥🍥

Hassan sudah berada dikantor tepatnya duduk dikursi kebesarannya yang sekarang sudah ditempati oleh adiknya Najwa.

tok tok tok

"Masuk"

"Kau datang sendiri Xan?"

"Iya bang...Nona katanya datang siangan"

"Xan...Investor kita ada yang akan menarik dananya 100 % padahal ia sudah bekerjasama dengan perusahaan ini puluhan tahun yang lalu"

"Mr pakin dari thailand ya bang?"

"Yap tepat..Kenapa ini bisa terjadi Xan?"

"Sepertinya ia kecewa dengan nona bang"

"Maksudnya?"

"Dulu ia pernah bilang ingin mempersunting nona dan ia kecewa karena nona justru memilih Arkhan yang menurutnya masih pemula dalam dunia bisnis yang sudah berani menikungnya"

"Apa Najwa mengetahui?"

"Saya rasa tidak bang.Nona orangnya kan cukup cuek.."

Hening

"Apa kau sudah menidurinya?"dengan senyum menyeringai.

pertanyaan konyol . Xander

"Kalau sudah tidak ada pertanyaan lagi yang penting,saya masuk keruanganku bang."

Xander berbalik badan dan jalan menuju pintu

"Hey...kau jangan menghindaaaar"pulpen melayang tapi dengan sigap tertangkap oleh Xander.Xander keluar dari ruangan presdir sambil melenggang.Disaat itulah Najwa sudah keluar dari lif.

Xander berdiri menunggu Najwa yang semakin mendekat.

Tobe continue...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Dua ranjang

Episode berikutnya

Rumah mertua

