Bab 5

Sepasang pengantin sudah siap dipelaminan.

Najwa menjatuhkan warna gaun pengantinnya berwarna pink peach. Sedang Xander, menggunakan stelan tuxedo berwarna hitam.

Xander tidak mau menggunakan baju, yang sudah dipesankan untuk almarhum Arkhan.

Semuanya terserah pengantin pria. Mau menikahi karena paksaan saja, sudah membuat semuanya was was.

Jika masalah pakaian saja dipersulit, bisa-bisa pasangan ini tidak mau bersanding dipelaminan.

Ukuran badan antara Xander dengan Arkhan saja, jelas berbeda.

Jikalau cukup untuk jasnya, pasti celananya akan menggantung, bila dipakai oleh Xander.

Kembali ke pelaminan

Wajah mereka berdua, betul betul mencerminkan pengantin yang tidak bahagia.

Dari raut mukanya saja, sudah terlihat suram semua.

Bahkan, ada yang berbisik "Paling besok pagi cerai" Ucap tamu wanita, yang tidak suka dengan Najwa.

"Menyayangkan sekali, mau saja si Xander dibeli oleh bosnya. Padahal kan, masih banyak cewek cantik yang menyukai Xander diluaran sana. Betul nggak" Katanya mulai menggibah.

"Hei, Darkona. Mau dibeli kek, mau diborong kek. Kalau sudah dipelaminan, kau mau apa" Ucap seseorang yang tidak ingin membuat gaduh pada bosnya

"Iya, tampan tampan tapi bego. Kayak tidak laku saja mau menggantikan orang yang sudah meninggal. Coba kalau turun, pasti aku mau"

Pletak

"Hei Rondiyah, mulutmu ya, ngapain sih kamu ikut-ikutan Darkona. Kau mau dipecat !! Bosmu noh"

"Iya, ngomong bego, tapi mau embat. Mending buat gue, jadi istri keduanya saja gue mau, tidak bakal gue tolak. Jangkung lagi beuh..." Sambil menghayal tak berujung.

"Terus laki loe mau taruh mana?" Timpal wanita tadi yang membela Xander

"Laki gue pendek. Jangankan ngerangkul gue, jalan gandengan saja gue malu. Palagi musim ujan pake payung eh, gue yang mayungin"

Ahahaha

"Jangan begitu, Syukuri. Dulu loe juga mlendung duluan. Sekarang aja loe belagu. Mentang-mentang tiap hari disuguhin cowok tampan tampan seperti tuan Xander dan tuan Hassan"

-

Kini tiba saatnya kedua mempelai agar bisa tersenyum.

Lagi lagi pasangan ini ditegur oleh sang fotografer, agar mereka berdua, bisa tersenyum.

Sesi pemotretan sudah selesai.

Meskipun tampak alot untuk mengarahkan gaya gaya terbaiknya, tapi apalah daya. Sang fotografer juga manusia, yang kesabarannya juga akan habis jika sang pengantinnya susah diatur.

"Hmmm baru kali ini, sepasang pengantin diatur untuk mendapatkan foto terbaik susahnya minta ampun" Kesal sang fotografer

Para tamu undangan mulai silih berganti, untuk memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin ini. Termasuk para sosialita kelas teri tadi, yang ahlinya dibidang perghibahan, gara gara Xander mendadak duduk dipelaminan.

Hassan dan Tulsi naik keatas pelaminan

Hassan mendekati Najwa yang terlihat monyok "Senyum dong adik abang" Sambil memegang bahu Najwa.

Najwapun berusaha tersenyum, lalu mereka saling berpelukan

Najwa terus meneteskan airmata, tapi tetap diam tanpa berkomentar.

Hassan meraih kedua pipi adiknya, dengan kedua ibu jarinya. Lalu, mengusap airmata Najwa yang mengalir tanpa henti

Hassan meminta tissue "Sayang, bawa tissue" Ucapnya pada Tulsi istrinya

"Ada. Ini"

Hassan menarik tissue yang dikasihkan oleh Tulsi "Makasih sayang"

Hassan membelokkan badannya lagi, dihadapan Najwa "Jangan menangis terus, kau jelek sekali" Ucap Hassan sambil mengelap wajah Najwa, menggunakan tissue "Nih, Lap sendiri" Hassan menyerahkan satu pak kecil tissue, pada Najwa

Najwa mengangguk dan berusaha tersenyum.

Mereka saling pandang, lalu menyatukan kening mereka

Hassan mencium kening adiknya "Jadilah Istri yang baik, ya" Hassan berlalu sambil mengusap kepala Najwa

Najwa hanya diam, tidak menjawab

Hasan bergeser dihadapan Xander. Sedangkan Tulsi, berpelukan dengan Najwa.

Mereka bersalaman "Selamat ya man... Sekarang kau menjadi adikku beneran bro hoho.." Hassan berbisik pada Xander "Abang akan selalu mendukungmu, jika kau kesulitan menghadapi istri dadakanmu itu haha" Hassan melirik kearah Najwa.

Tapi seseorang yang dighibah, tidak peduli. Jangankan berusaha memandang Xander, melirikpun tidak akan sudi.

"Terima kasih bang.. Aku akan berusaha memecahkan masalah ini. Jika tidak terpecahkan, aku akan segera meminta bantuan pada abang"

"Haha, aku suka gayamu Xan.. Kamu pasti bisa"

Kini giliran papi dan mami yang mendekati putra dan menantunya

Wahidah berdiri didepan putranya.

Memandang lekat pada anak nakalnya "Sayang, mami sama papi selalu mendukungmu. Kau anak yang berbakti. Sayangilah istrimu, seperti kau menyayangi mami dan papi"

"Iya mi" Jawabnya, agar kedua orang tuanya tidak kefikiran

Wahidah sudah mencium seluruh wajah putra satu-satunya. Setelah puas menyium putranya, Wahidah memeluk Xander erat "Jangan kecewakan mami papi ya"

Xander mengangguk

Wahidah bergeser

Kini giliran sang papi yang akan memberi wejangan pada putra tunggalnya "Anak papi rupanya sudah menikah ya mi"

"Iya pih"

"Kayaknya baru kemarin kita menggendongnya ya mi"

"Iya pih. Padahal kemarin baru saja disunat ya pih. Sekarang, malah sudah nikah. Diam-diam kita sudah mempunyai mantu pih"

"Sikah, kau ini" Anand menoel bibir Wahidah

"Is papih, banyak orang pih" Wahidah clingak clinguk malu

"Sudah jangan clingak clinguk. Kita kasih selamat dulu buat mantu dan putra kita"

"Oh iya, sampai lupa"

"Selamat ya sayang, jaga rumah tanggamu. Terimalah dengan lapang dada, ya" Ucap Anand diakhiri dengan pelukan mereka bertiga.

Xander mengangguk, dan membalas pelukan kedua orang tuanya.

Ahmed dan Iqlimah juga tidak mau ketinggalan

Mereka sudah didepan Xander, setelah tadi Anand dan Wahidah sudah turun dari panggung

"Anakku Xander, daddy dan bunda telah berhutang banyak padamu.. Serakah padamu.. Minta lebih kepadamu.. Padahal hari hari yang lalu, kau sudah menjaga putri kami dengan setia..Tapi hari ini, kami egois lagi, dan memaksa kamu untuk menikahi putri kami. Kau tidak menyesalkan?"-Ahmed

hening

Xander hanya menggeleng dan menjawab "Tidak tuan, saya tidak menyesal. Saya akan berusaha menjaga nona semampu saya" Ucap Xander, lalu menunduk kembali

"Angkat wajahmu, lihatlah pada daddymu.."

Xander mengangkat wajahnya

"Iya kak.. Kamu pasti mampu menjaga putri kami, betul kan dad?" Iqlimah bersuara dan meminta dukungan dari suaminya.

Mereka bertiga berpelukan agak lama. Hingga tamu undangan menjadi macet

Sebenarnya MC sudah mengumumkan, agar keluarga didahulukan dan dikhususkan agar antrian tidak macet.

Tapi namanya manusia, begitu perut sudah kenyang, mereka ingin sekali cepat cepat pulang dengan berbagai alasan.

Sebelum memberi selamat pada putranya, Wahidah dan Anand memberi selamat pada menantunya terdahulu "Sayang, kau cantik sekali, sampai mami tidak mengenali. Selamat ya... Mami mencintaimu sayang" Wahidah merahi dahi menantunya, lalu menciumnya

"Terima kasih mi..."Jawabnya sopan

"Papi juga sayang pada menantu papi satu satunya. Kau maukan menjadi menantu papi?" Ucap Anand, membuat Wahidah melotot

Najwa tersenyum dan mengangguk "Yes papi"

"Oh hohoho Anak papi memang luar biasa" Merekapun berpelukan bertiga.

Giliran Ahmed dan Iqlimah

"Selamat sayang.. Bunda dan daddy akan kesepian jika kalian pindah rumah" Ahmed berbisik "Apa daddy boleh membuatkan adik untukmu ha, biar bunda tidak kesepian jika ditinggal daddy tugas" Ucapnya menggoda

Iqlimah langsung mencubit perut Ahmed

"DADDY !!" Teriak Iqlimah dan Najwa bersamaan

"Daddy nggak tau malu" Kembali Ahmed mendapat cubitan dari Iqlimah

"Pokoknya, bunda jangan punya anak lagi. Daddy udah nggak pantes jadi ayah baru" Protes Najwa tak suka

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

NaMika

NaMika

😂😂😂

2022-03-28

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

🤣🤣🤣🤣 jngn minta anak..minta cucu aja yg banyak dr najwa...

2022-02-05

0

Roroazzahra

Roroazzahra

next

2021-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Dua ranjang
10 Awal masalah
11 Rumah mertua
12 Perut papi
13 Makan malam bersama papi mami
14 Suami jadi jadian...
15 Pertemuan dengan komisaris
16 Gagal pensiun
17 Kepergian Xander
18 Bunga Tulsi
19 Hassan putra Effendy
20 Apartemen Kamran
21 Resah Wahidah
22 Kamir??
23 Ingat ajudan
24 Xander dengan kandoranya
25 Gaya papi persis dengan Xander
26 Berjumpa
27 Berjumpa part 2
28 Pinjam daster
29 Najwa memakai kandora milik Xander
30 Anak manja
31 Melahirkan
32 Dunianya Kamran
33 Baby Ard Hassan Effendy
34 Gulung tikar???
35 Omar Borkan???
36 Janjian dengan cewek sang pujaan hati
37 Wahidah jewerly
38 Suami idola
39 Sekamar berdua
40 Istri???
41 Papi seperti tembok...
42 Hadiah pernikahan
43 Hadiah dan hadiah
44 Hadiah lagi
45 Pesta pernikahan Kamran
46 Xander mabuk Najwa pov
47 Si Grandong menginap diapartemen Xander Author pov
48 dengkuran grandong seperti helikopter
49 Bocah...
50 Dia suamiku
51 Kecelakaan
52 Perintah
53 Kedatangan daddy.....
54 Najwa lapar....
55 Ruang ICU
56 Heran
57 Siapa yang mentransfer???
58 Siuman
59 Bukan!!!
60 Judes
61 Celana lagi celana lagi
62 Tidur seranjang
63 Janji
64 Jalan jalan ditaman
65 Kecelakaan
66 Duda muda
67 Cicak arab
68 Xander nyungsep
69 Najwa dengan siapa???
70 Kedatangan Raisa
71 Kakak handsome
72 Honey
73 Ciuman
74 Meleleh
75 Malam pertama yang tertunda
76 Tuan muda
77 Hampir
78 Gagal
79 Akhirnya,Perkakas dan senjata bertemu
80 Tokek betina
81 Karena ulah Xander
82 Ngambek
83 Bonekanya Xander
84 Pokoknya...
85 Akhirnya mudik
86 Gendong....
87 Nggak ngerti judulnya
88 Duren
89 Hassan sibuah buahan
90 Mulut simbok perlu dikaretin
91 Dongeng sebelum tidur
92 Keluarga harmonis
93 Manisan gedongdong
94 Andai dubai dekat
95 Selametan kebahagiaan
96 Makan malam dipanti
97 Uji coba
98 Uji cobanya gagal total
99 Najwa kurang peka
100 Raisa keluar dari mansion
101 Ancaman Iqlimah dimulai
102 Pura pura pingsan
103 Genjatan senjata
104 Ketahuan....
105 Raisa sakit
106 Hassan berkunjung kerumah sakit
107 LUPUS
108 Hassan mulai PDKT
109 Isi hati Hassan
110 Tok tok tok
111 Raisa dilamar
112 Menikah
113 Raisa diboyong kejakarta
114 Papih??
115 Kerja sama Najwa & Xander
116 Gara gara buah
117 Hassan memandikan Raisa
118 Ternyata Najwa hamil
119 Peluk istri
120 Visual
121 B...bang akhirnya terucap
122 Karya Rama biyung
123 Lagi lagi biyung
124 Mami cabak gowak seperti Tarsan
125 Kabar gembira
126 Wahidah yang koplak
127 Biyung lagi..
128 Kemesraan
129 Stempel pak lurah
130 Persoalan Najwa terurai
131 Iftar atau bukber didubai
132 Kecuali Bumi
133 Mantu mami bengkak
134 Lebaran sebentar lagi
135 Akhirnya lebaran juga
136 Uncle Ilham berduka
137 Berjumpa Saif
138 Dubai lagi
139 Goda menggoda lagi
140 Ada Bumi
141 Berenang sambil minum air
142 Udang dibalik rempeyek
143 Rambut bayi tumbuhka?
144 Anak Najwa kembar
145 Yuanita Zahira Alexandrea
146 Komplit End
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Dua ranjang
10
Awal masalah
11
Rumah mertua
12
Perut papi
13
Makan malam bersama papi mami
14
Suami jadi jadian...
15
Pertemuan dengan komisaris
16
Gagal pensiun
17
Kepergian Xander
18
Bunga Tulsi
19
Hassan putra Effendy
20
Apartemen Kamran
21
Resah Wahidah
22
Kamir??
23
Ingat ajudan
24
Xander dengan kandoranya
25
Gaya papi persis dengan Xander
26
Berjumpa
27
Berjumpa part 2
28
Pinjam daster
29
Najwa memakai kandora milik Xander
30
Anak manja
31
Melahirkan
32
Dunianya Kamran
33
Baby Ard Hassan Effendy
34
Gulung tikar???
35
Omar Borkan???
36
Janjian dengan cewek sang pujaan hati
37
Wahidah jewerly
38
Suami idola
39
Sekamar berdua
40
Istri???
41
Papi seperti tembok...
42
Hadiah pernikahan
43
Hadiah dan hadiah
44
Hadiah lagi
45
Pesta pernikahan Kamran
46
Xander mabuk Najwa pov
47
Si Grandong menginap diapartemen Xander Author pov
48
dengkuran grandong seperti helikopter
49
Bocah...
50
Dia suamiku
51
Kecelakaan
52
Perintah
53
Kedatangan daddy.....
54
Najwa lapar....
55
Ruang ICU
56
Heran
57
Siapa yang mentransfer???
58
Siuman
59
Bukan!!!
60
Judes
61
Celana lagi celana lagi
62
Tidur seranjang
63
Janji
64
Jalan jalan ditaman
65
Kecelakaan
66
Duda muda
67
Cicak arab
68
Xander nyungsep
69
Najwa dengan siapa???
70
Kedatangan Raisa
71
Kakak handsome
72
Honey
73
Ciuman
74
Meleleh
75
Malam pertama yang tertunda
76
Tuan muda
77
Hampir
78
Gagal
79
Akhirnya,Perkakas dan senjata bertemu
80
Tokek betina
81
Karena ulah Xander
82
Ngambek
83
Bonekanya Xander
84
Pokoknya...
85
Akhirnya mudik
86
Gendong....
87
Nggak ngerti judulnya
88
Duren
89
Hassan sibuah buahan
90
Mulut simbok perlu dikaretin
91
Dongeng sebelum tidur
92
Keluarga harmonis
93
Manisan gedongdong
94
Andai dubai dekat
95
Selametan kebahagiaan
96
Makan malam dipanti
97
Uji coba
98
Uji cobanya gagal total
99
Najwa kurang peka
100
Raisa keluar dari mansion
101
Ancaman Iqlimah dimulai
102
Pura pura pingsan
103
Genjatan senjata
104
Ketahuan....
105
Raisa sakit
106
Hassan berkunjung kerumah sakit
107
LUPUS
108
Hassan mulai PDKT
109
Isi hati Hassan
110
Tok tok tok
111
Raisa dilamar
112
Menikah
113
Raisa diboyong kejakarta
114
Papih??
115
Kerja sama Najwa & Xander
116
Gara gara buah
117
Hassan memandikan Raisa
118
Ternyata Najwa hamil
119
Peluk istri
120
Visual
121
B...bang akhirnya terucap
122
Karya Rama biyung
123
Lagi lagi biyung
124
Mami cabak gowak seperti Tarsan
125
Kabar gembira
126
Wahidah yang koplak
127
Biyung lagi..
128
Kemesraan
129
Stempel pak lurah
130
Persoalan Najwa terurai
131
Iftar atau bukber didubai
132
Kecuali Bumi
133
Mantu mami bengkak
134
Lebaran sebentar lagi
135
Akhirnya lebaran juga
136
Uncle Ilham berduka
137
Berjumpa Saif
138
Dubai lagi
139
Goda menggoda lagi
140
Ada Bumi
141
Berenang sambil minum air
142
Udang dibalik rempeyek
143
Rambut bayi tumbuhka?
144
Anak Najwa kembar
145
Yuanita Zahira Alexandrea
146
Komplit End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!