12. Tamparan dari Naira

Klotak klotak klotak...

Astin berlari dengan cepat ke arah toilet pria, dan dengan nafas yang tersengal ia tiba di depan toilet pria. 

Sambil menunggu pintu toilet dibuka dari dalam, Astin berusaha mengatur nafasnya yang tak karuan. 

Pikirannya saat ini melayang-layang mengingat pertemuannya dengan suaminya di lift. 

Keningnya berkerut, 'gawat, dia pasti akan semakin dingin padaku,' gerutu Astin sambil mengangkat paper bag di tangannya, dia memijat keningnya sambil mendesah kesal setelah melihat logo pada paperbag itu. 

Awalnya dia membeli pakaian itu untuk dihadiahkan pada suaminya, namun karena dia telah membuat kesalahan besar di sini, maka dia tidak bisa tidak bertanggung jawab sehingga pakaian itu sekarang harus diberikan pada Irman. 

Ketika Astin sedang berada dalam situasi yang kalut, tiba-tiba saja dari belakangnya suara hak sepatu tinggi dari dua orang terdengar hingga Astin berbalik dan mendapati Chika bersama Naira mendekatinya. 

"Bagus ya!" Naira melototkan matanya ke arah Astin, "bagus sekali kau diam-diam menerkanku dari belakang. Bagaimana rasanya bersentuhan dengan Irman? Tak cukup hanya satu pria saja, kau ingin menggoda semua pria ya?" Bentak Naira benar-benar kesal pada perempuan di hadapannya. 

"Naira tenanglah, Astin pasti tidak sengaja melakukannya, Astin itu menyukai Kak Erik, bukan menyukai Irman. Dia bahkan selalu berharap bisa segera bercerai dengan suaminya supaya bisa bersama-sama dengan Kak Erik. Jadi jangan salah paham padanya," ucap Chika menjadi penengah diantara kedua perempuan di sana. 

Astin pun merasa kesal mendengar ucapan Chika, namun dia benar-benar sudah kehabisan energinya untuk kembali bertengkar dengan 2 perempuan itu, sebab bagaimanapun pikirannya saat ini sedang kalut memikirkan suaminya, Apa yang akan terjadi kemudian? 

Tetapi Naira yang mendengar ucapan Chika, dia sama sekali tidak percaya, "Kalau kau memang tidak berniat untuk menggoda Irman, berikan paper bag itu padaku dan tinggalkan tempat ini, biar aku yang memberikannya pada Irman!" Tegas Naira. 

Astin memandang paper bag di tangannya, kalau dia memberikannya begitu saja pada Naira maka dia akan terkesan tidak sopan. 

Chika yang melihat keragu-raguan astin pun kemudian berkata, "berikan padanya."

"Baiklah," ucap Astin mengangkat paper bag itu untuk diberikan pada perempuan di depannya bersamaan dengan pintu toilet yang terbuka memperlihatkan Irman muncul bertelanjang dada. 

Mata Naira melotot sempurna, dia benar-benar menikmati pemandangan di hadapannya, dada yang bidang itu,,, impian semua wanita! 

Sementara Astin, dia dengan tenang membungkuk sambil menyerahkan paper bag di tangannya, tidak berani menatap pria di hadapannya. 

Keindahan seperti itu hanya ingin Ia nikmati pada suaminya saja, bukan pada pria lain. 

Irman bisa memperhatikan ketiga orang di hadapannya, yang satu tampak bersikap sopan dengan membungkuk, sementara yang lainnya melotot memperhatikannya, tampak hendak memakannya, sama seperti wanita-wanita lain yang sering dia temui. 

Sementara perempuan yang terakhir, dia mengenal perempuan itu sebagai perempuan yang sering berada di dekat Arga, tampak bersikap polos dengan kepala agak tertunduk. 

Irman pun mengambil paper bag dari tangan Astin. 

Astin dengan cepat berkata, "Saya sungguh meminta maaf."

Irman tidak mengatakan apapun, dia kembali menutup pintu dan langsung masuk tanpa memperdulikan ketiga perempuan di hadapannya. 

Astin mengelus dadanya merasa lega, namun ketika dia berbalik untuk menatap dua perempuan, tiba-tiba saja sebuah tamparan langsung mendarat di pipinya. 

Plak!

Tamparan yang berasal dari Naira tersebut membuat Astin seketika merasakan perih dan sakit yang menusuk di pipinya. 

Ini pertama kalinya dalam dua kehidupannya dia ditampar!

"Dasar perempuan murahan! Cepat pergi dari sini sekarang juga!" Bentak Naira benar-benar marah pada Astin. 

"Ini,," Chika merasa senang, namun Di luar dia tampak merasa cemas melihat Astin, "Kenapa kau menamparnya? Sangat kasihan,,, Ayo kita obati dulu," Ucap Chika langsung menarik Astin pergi dari sana. 

Astin tidak berkata apapun lagi, namun dia hanya memicingkan matanya melirik Naira yang ada di belakangnya. 

Dia mengertakkan giginya sesaat, tekadnya untuk membalas perbuatan Naira hari ini menjadi semakin besar. 

Sementara Naira yang menunggu, dia dengan gugup berdiri di depan toilet sampai beberapa menit kemudian akhirnya pria yang ditunggu-tunggu keluar dari toilet. 

"Syukurlah pakaiannya pas," ucap Naira dengan perasaan lega ketika melihat Irman keluar dari toilet telah berganti pakaian dan pakaiannya tampak sangat pas di tubuhnya. 

Irman menatap perempuan yang ada di hadapannya itu, benar-benar merasa kesal, apalagi ketika dia tidak mendapati Astin di sana. 

Irman langsung berjalan mengabaikan Naira membuat Naira dengan cepat mengikuti Irman dan berusaha mensejajarkan langkah mereka, "dalam paper bag itu pasti pakaian kotor, biarkan aku mencucinya untuk--"

"Buang!" Kata Irman dengan dingin melemparkan paper bag itu ke tangan Naira membuat Naira terkejut. 

Dia menghentikan langkahnya dan dengan dada naik turun memegang paper bag di tangannya. Beberapa saat melihat langkah Irman semakin menjauh darinya, dia meramas paper bag tersebut dan melemparkannya ke lantai lalu menginjak-injak paper bag itu dengan penuh amarah. 

"Sial sial sial! Ini semua gara-gara perempuan jallang itu! Astin sialan!!!" Geram Naira. 

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

duo ular bludak sungguh bikin emosi kalian gak tau ajah Astin yang sekarang bukan Astin yang dulu yah ...tunggu pembalasannya

2024-11-03

3

Lyvia

Lyvia

dasar ulo kadut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-11-03

0

Titin Andien

Titin Andien

ih itu ulet bulu kapan kena kna karma

2024-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!