3. Permintaan maaf

Malam berlalu dengan cepat dan pagi akhirnya tiba, Astin bangun pagi-pagi sekali, ini adalah kebiasaannya di kehidupannya yang lama. 

Pertama-tama dia mandi, membersihkan diri dan menggunakan beberapa produk kecantikan yang telah dipesan online olehnya, dan tak lupa pula menggunakan pakaian santai yang cocok digunakan di rumah serta sedikit riasan tipis untuk memperkuat aura cantiknya. 

Setelah selesai, Astin berdiri untuk keluar dari kamar saat pintu lain di dalam kamar ikut terbuka memperlihatkan seorang pria yang telah selesai bersiap-siap dengan setelan ke kantor. 

Astin mengacuhkannya, dia langsung keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah membuat Arga mengeryit mengikuti perempuan itu. 

Kenapa sikap perempuan itu menjadi lebih dewasa dan tenang?

Biasanya di saat-saat seperti itu Astin akan menghampirinya dan menanyakan apa yang ia butuhkan hingga membuat Arga menjadi sangat jijik dan mengabaikan Astin. 

Tapi kenapa sekarang malah dia yang diabaikan? 

Sambil mengikuti dan melihat punggung Astin, Arga terus berpikir dalam hati sampai akhirnya mereka tiba di lantai bawah, di meja makan. 

Semua orang telah berkumpul di sana, terlihat Chika dan ibunya juga berada di sana, tampak sedang bercakap-cakap dengan semua orang di meja makan. 

Begitu Astin memasuki ruang makan, orang-orang langsung terdiam menatap Astin, mereka semua tampak tidak senang melihat perempuan itu. 

Namun mereka semua juga terkejut dengan perubahan penampilan Astin yang sangat luar biasa. 

Padahal biasanya perempuan itu menggunakan pakaian-pakaian yang terlihat norak, namun sekarang,,, bahkan wajahnya juga dirias dengan sangat sederhana dan memperlihatkan kecantikan alaminya. 

Kenapa tiba-tiba berubah...?

Chika adalah orang yang paling terkejut, dia perlahan-lahan menggigit bibir bawahnya karena merasa kesal melihat dua orang itu datang secara bersamaan.

Astin mengabaikan semuanya dan langsung menarik kursi dan duduk di sana, mengambil peralatan makannya dan mulai makan seperti tidak terjadi apa-apa. 

Arga duduk di sampingnya, tampak pria itu juga fokus dengan makanannya meski dari sudut matanya dia sebenarnya memperhatikan Astin yang ada di sampingnya. 

Sangat berbeda! 

Seolah-olah sakit yang membuat Astin tidak bangun selama 3 hari telah mengubah seluruh kepribadian perempuan itu. 

"Tidakkah Kau akan meminta maaf pada putriku?" Ibu Chika yang bernama Selly menatap Astin dengan raut wajah kesal. 

Apa yang terjadi kemarin telah mempermalukan putrinya, hingga membuatnya tidak tahan jika melihat Astin tampak baik-baik saja setelah apa yang terjadi pada putrinya. 

Semua orang menatap Astin, ibu mertua Astin juga berkata, "minta maaflah pada Chika, dan kau juga harus menjelaskan mengapa kau menyiramnya seperti itu di depan umum."

Astin menghentikan makannya, dia mengangkat kepalanya menatap semua orang dan semuanya menatap ke arahnya kecuali suaminya yang tampak bersikap acuh, hanya makan seperti tidak terjadi apa-apa. 

"Aku akan minta maaf padanya setelah dia minta maaf padaku karena sudah mendorongku ke kolam dan membuatku sakit selama 3 hari dan hampir mati!" Tegas Astin membuat semua orang di sana terkejut. 

Perempuan ini,,, Kenapa jadi begitu keras?

"Astin,,," Chika berbicara dengan suara yang sendu, dari suaranya saja orang-orang sudah mengetahui bahwa chika sangat sedih, "Bukankah kemarin malam aku sudah menemuimu di kamar dan meminta maaf? Kenapa sekarang kau,,,," Chika tidak melanjutkan ucapannya, namun semua orang sudah mengetahui apa kelanjutan dari perkataan itu. 

Astin mempererat genggaman tangannya pada alat makannya, dia benar-benar memuji akting perempuan di hadapannya. 

Chika menundukkan kepalanya dengan raut wajah yang sedih, dan ketika orang-orang masih belum mengatakan apapun, dia kembali berkata, "kalau begitu Maafkan Aku. Aku sudah salah, dan sebagai permintaan maafku, Aku akan mengabulkan apapun permintaanmu."

Selly yang mendengar ucapan putrinya menjadi sangat kesal, "Kenapa kau yang meminta maaf?! Dialah yang harusnya minta maaf!" Gerutu Selly. 

Ayah mertua Astin yang ada di sana yang mendengar ucapan itu mengerutkan keningnya, Tentu saja dia bisa mengetahui siapa yang salah sebelumnya, dan meski sikap menantunya tidak bisa ditolerir, namun tetap saja apa yang telah dilakukan oleh Chika merupakan suatu penghinaan bagi nya juga karena Astin adalah menantunya. 

Namun begitu, dia memilih untuk mengabaikan masalah ini dan segera berdiri, meninggalkan ruang makan membuat semua orang terdiam. 

Setelah ayah mertuanya benar-benar meninggalkan ruang makan, maka Astin menatap perempuan muda di depannya, "Kalau kau memang mau mengabulkan semua permintaanku, maka menjauhlah dari suamiku, jangan dekat-dekat dengannya dan jangan pernah menempel lagi padanya seperti yang kau lakukan di perayaan ulang tahun Ayah mertuaku kemarin!" Tegas Astin. 

"Apa?!" Chika sangat terkejut, Dia pikir Astin akan mengabaikan ucapannya itu, tapi kenapa...

Arga juga terkejut, dia menghentikan acara makannya selama beberapa detik dengan kening yang sedikit mengerut, namun kemudian kembali bersikap tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia hanya ingin jadi pengamat saja.

Selly naik darah, "Kau sudah gila?! Arga dan putriku sudah berteman sejak mereka masih kecil, jadi kau tidak punya hak untuk melarang mereka berdekatan!" Tegas Selly tak terima. 

Jelas-jelas putrinya lah yang akan menjadi istri Arga yang sesungguhnya di masa depan, tapi hanya karena perjodohan di masa lalu membuat putrinya tidak memiliki kesempatan, namun jika Arga dan Astin bercerai, maka sudah dipastikan posisi istri Arga akan menjadi milik putrinya. 

"Suamiku juga sudah menikah, jadi Sudah sepatutnya Dia menjaga jarak dengan perempuan manapun meskipun itu adalah teman masa kecilnya sendiri," ucap Astin dengan tenang.  

"Kak Arga,,," Chika langsung menatap Arga dengan mata yang sendu, dia yakin saat ini Arga pasti akan membelanya, Karena bagaimanapun, mereka sudah dari kecil bersama-sama, Jadi tidak mungkin perempuan yang baru saja datang di kehidupan Arga yang sama sekali tidak dilirik oleh Arga boleh mengatur ngatur Siapa yang bisa dekat dan tidak bisa dekat dengan Arga. 

Lagi pula itu adalah pemintaan yang sangat kekanak-kanakan!

Tetapi saat itu, Arga mengabaikan semuanya, dia masih begitu bingung memikirkan perubahan istrinya yang begitu tiba-tiba sehingga dia hanya mengelap bibirnya dengan sapu tangan lalu berdiri meninggalkan ruang makan. 

3 perempuan di sana langsung melihat punggung Arga yang menjauh dari mereka, sementara Astin masih terus sibuk dengan makanannya. 

Begitu Arga benar-benar telah pergi, Chika beralih menatap Tara, "tante, aku tidak bisa harus menjaga jarak dengan Arga, Karena bagaimanapun kami sudah dekat sejak kecil dan,,," wajah Chika berlinang air mata, suaranya begitu serak melanjutkan berkata, "aku sudah terbiasa dekat dengannya."

Tara menghela nafas, dia mengalikan pandangannya pada Astin, "jangan keterlaluan seperti itu. Mentang-mentang kakek menyukaimu, bukan berarti kau bebas melakukan apapun yang kau inginkan di rumah ini. Dan yang kemarin itu juga sangat keterlaluan,, mempermalukan keluarga kita!" Tegas Tara yang sudah dari semalam menyimpan kemarahannya terhadap menantunya itu, namun terus menahannya karena sampai pagi-pagi sekali tadi ayah mertuanya masih berada di rumah sehingga dia harus menjaga sikap dan tidak memarahi Astin. 

"Baik, Bu, aku minta maaf," jawab Astin dengan tenang. 

Tara terkejut dengan jawaban menantunya, biasanya di saat-saat seperti itu Astin akan mengamuk dan tidak ingin disalahkan. Tapi meski merasa aneh, Astin pun merasa puas dengan sikap menantunya yang tenang itu. 

Chika pun kebingungan, di bawah meja, tangannya mencengkram pahanya dengan kuat, 'Kenapa dia? Bukankah seharusnya dia mengamuk dan membuat tante Tara marah?' gerutu Chika dalam hati. 

Dia sulit untuk percaya bahwa perempuan yang selama ini berada dalam kendalinya kini tampak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Bahkan mengingat apa yang terjadi kemarin malam membuat Chika merasa terancam.

...Like...!...

...Like...!...

...Like...!...

Terpopuler

Comments

jen

jen

ulat keket... ga ada pertemanan laki"dan perempuan tanpa melibatkan perasaan

2025-03-15

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

dasar si biang kerok ...

2024-11-02

1

Titin Andien

Titin Andien

ini baru seru klau ada cewek tangguh ku sukas

2024-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!