4. Salah paham mengenai mobil

Setelah selesai sarapan, Astin berjalan ke arah bagasi, di bagasi ada sebuah mobil mewah yang sebelumnya dihadiahkan Tuan besar padanya sebagai hadiah pernikahannya bersama suaminya. 

Itu adalah mobilnya bersama suaminya, namun suaminya yang tidak menyukai pernikahan itu akhirnya tidak pernah menggunakan mobil tersebut sehingga mobil itu hanya terparkir di bagasi sebab sebelumnya Astin tidak tahu cara mengendarai mobil. 

Setelah tiba di depan mobil mewah yang terparkir itu, Astin mengambil kunci dari tasnya dan segera menyalakan mobil itu. 

Bip! Bip!

Suara mobil yang dinyalakan membuat Chika dan ibunya yang sedang berada di luar bagasi pun langsung menoleh ke dalam bagasi rumah. 

Bagasi itu cukup luas, dan ada beberapa mobil di sana dan kebetulan mobil yang  hendak dikendarai Astin berada cukup depan sehingga mereka Langsung melihat Astin yang tampak bermain ponsel di samping mobil yang telah menyala. 

"Apa dia berniat mengendarai mobil itu?" Ucap Selly sambil mengeryit. 

Selly merasa iri pada Astin yang bisa mendapatkan mobil mewah dari tuan besar, sementara dia sendiri yang bisa mengemudi bahkan tidak mampu membeli mobil semewah itu. 

Meski dia tahu bahwa mobil itu tak pernah digunakan, namun tetap saja memiliki mobil itu adalah sebuah kebanggaan meskipun tak pernah dikendarai. 

Terlebih, seandainya putrinya yang menikah dengan Arga, maka putrinya lah yang akan mendapatkan mobil mewah seperti itu. Bukan perempuan norak itu!

"Tidak mungkin Bu, dia tidak tahu cara mengemudi," ucap Chika sambil melangkahkan kaki memasuki bagasi dan langsung menghampiri Astin. 

Astin yang sedang memainkan ponselnya, sedang mencari tahu pusat perbelanjaan yang paling terkenal di ibukota mengangkat kepalanya begitu mendengar suara sepatu hak tinggi mendekat ke arahnya. 

Dilihatnya Chika menghampirinya diikuti oleh Selly di belakang perempuan itu. 

Astin mengeryit, apalagi yang diinginkan orang-orang ini? 

"Kau sedang apa?" Chika bertanya dengan suara yang lembut seolah-olah apa yang terjadi di meja makan tidak pernah terjadi, dan seolah-olah hubungan mereka masih tetap sama seperti sebelum-sebelumnya. 

Selly yang berdiri di samping putrinya pun menatap sinis ke arah mobil yang ada di samping Astin, pikirnya bahwa mobil itu sangat tidak sesuai dengan perempuan yang berdiri di depan mereka. 

"Menurutmu apa yang akan dilakukan oleh orang yang menyalakan mobil?" Tanya balik Astin dengan suara yang dingin dan tidak bersahabat. 

Pertanyaan tersebut pun disambut dengan ekspresi sedih Chika, "Apa kau masih marah padaku? Bukankah tadi aku sudah meminta maaf padamu? Kalau kau memang belum memaafkanku,,, aku--"

"Sudahlah Chika," Selly menyela ucapan putrinya, "tidak perlu bersikap rendah hati di hadapannya! Perempuan seperti dia tidak akan pernah menghargai ketulusanmu. Biarkan sajalah dia, kita pulang sekarang," ucap Selly hendak menarik putrinya pergi dari sana ketika Chika malah menahan diri. 

"Tunggu dulu Bu, Aku khawatir padanya," Chika berbalik menatap Astin, "kau tidak tahu caranya mengemudi, Bagaimana kalau nanti kau malah menabrak mobil-mobil di sini? Kalau kau mau, aku bisa mengemudikan mobilnya untukmu," ucap Chika dengan nada suara yang cemas. 

Astin mengangkat sebelah alisnya, "Bagaimana kau tahu aku tidak bisa mengemudi ya?" Tanya Astin sambil memperhatikan seorang pelayan yang memasuki garasi sambil membawa alat kebersihan, tampaknya hendak membersihkan tempat itu, bahkan ada seember air yang dibawa oleh pelayan itu. 

Tiba-tiba Dia memiliki sebuah ide dalam pikirannya. 

"Tentu saja aku tahu, kita adalah sahabat, aku tahu semua tentangmu. Aku juga mengkhawatirkanmu, jadi,,, biarkan aku mengendarainya untukmu," kata Chika. 

"Tidak perlu," Astin membuka pintu mobil dan langsung duduk di kursi kemudi, ia menyalakan mesin mobilnya dan menurunkan kaca mobil, melihat dua perempuan yang ada di dekat mobilnya, "Bisakah kalian minggir?"

Selly menggerakkan giginya melihat bagaimana kesombongan Astin, namun dia tetap melangkah ke arah samping diikuti oleh putrinya yang tampak khawatir melihat ke arah Astin. 

"Akan bagus kalau dia menabrak mobil-mobil di sini supaya dia mendapat masalah," ucap Selly dengan kesal. 

"Bu,, jangan berkata seperti itu," kata Chika sambil memperhatikan Astin yang akhirnya mulai menggerakkan sedikit mobilnya. 

Astin menaikkan kaca mobilnya, dan sambil tersenyum jahat, Dia pun menginjak gas mobil dan dengan sengaja menggerakkan mobilnya berputar 90° hingga ember yang sebelumnya diletakkan oleh sang pelayan pun tersenggol oleh ban mobilnya. 

Byur....

"Akhh!!! Dingin!!" Selly berteriak keras sambil mengangkat kakinya saat air yang tumpah dari dalam ember langsung mengenai kakinya. 

Kaki Chika juga tak luput dari basah, dia melototkan matanya sambil mengangkat kepala menatap mobil yang melaju meninggalkan garasi. 

"Nona,," pelayan di sana sangat terkejut, Padahal dia telah memberikan jarak yang pas untuk mobil keluar, namun siapa yang menyangka bahwa Astin akan dengan sengaja membuat mobilnya mengenai ember itu hingga airnya tumpah. 

"Ini semua gara-gara kau meletakkan ember sembarangan!" Selly melampiaskan amarahnya pada pelayan di sana. 

"Saya minta maaf," kata sang pelayan dengan gugup. 

Chika sama sekali tidak memperdulikan masalah air yang mengenai kakinya, saat ini matanya lebih terfokus menatap mobil yang semakin menjauh dari mereka. 

"Sejak kapan Astin bisa mengendarai mobil?" Ucap Chika dengan suara yang pelan. 

Sementara Astin yang mengendarai mobilnya, dia tersenyum melihat bagaimana kedongkolan 2 perempuan di belakangnya, sampai dua perempuan itu telah menghilang dari kaca spion mobilnya, Astin pun mengulurkan tangannya memutar musik dan mengendara dengan santai. 

"Apa saja yang akan kita beli hari ini?" Astin menikmati musik yang ia putar bersamaan dengan pikirannya yang sedang mengatur list barang-barang yang hendak ia beli hari itu. 

Sampai Astin tiba di lampu merah, ia menghentikan laju kendaraannya dan mengambil cermin Untuk memperhatikan riasannya. 

Tak disadari oleh Astin, di sebelah mobilnya sebuah mobil hitam yang ditumpangi 3 orang pun ikut berhenti. 

Asisten Arga yang duduk di samping kursi kemudi menatap mobil di sampingnya, "mobil ini mirip sekali dengan mobil yang dihadiahkan tuan besar untuk tuan dan nyonya muda? Kenapa bisa ada di sini?" Ucap sang asisten memperhatikan mobil di sampingnya. 

Karena mereka di samping, maka mereka tidak bisa melihat plat nomor mobil tersebut. 

Sang sopir ikut memperhatikan mobil yang sedang dilihat oleh pria di sampingnya, "mobil ini hanya ada satu di Indonesia Jadi tidak mungkin,,," sang sopir menghentikan ucapannya ketika ia menyadari aura dari belakangnya tiba-tiba menjadi dingin. 

Arga juga memperhatikan mobil di sampingnya, dan karena kaca mobilnya gelap maka dia tidak bisa melihat Siapa yang mengendarai mobil itu, namun dia jelas tahu bahwa mobil itu adalah mobil pemberian kakeknya. 

Kuncinya dipegang oleh istrinya, Jadi tidak mungkin... Mungkinkah istrinya menjual mobil itu? 

Tatapan Arga menggelap.

Beraninya perempuan itu!

Sang asisten yang duduk di depan pun melihat ke belakang, dan mendapati Tuan mudanya memperhatikan mobil yang sedang mereka bicarakan sehingga dia berkata, "Bukankah kunci mobil dan surat-suratnya dipegang oleh Nyonya muda? Apa jangan-jangan Nyonya muda sudah menjual mobil itu?" 

Ekspresi Arga tetap dingin, ia mengeluarkan ponselnya, dia hendak menghubungi Astin ketika mendapati bahwa dia sama sekali tidak memiliki hubungan yang dekat dengan perempuan itu hingga nomor ponsel Astin pun tak ada di kontaknya. 

Sambil menggertakkan giginya, Arga melempar ponsel ke samping dan kembali menatap mobil di sampingnya, jelas-jelas beberapa hari yang lalu dia masih melihat mobil itu di garasi rumah, namun sekarang sudah dijual pada orang lain? 

"Atau mungkin saja Nyonya muda menyuruh seseorang untuk mengemudikan mobilnya untuk nya," ucap sang asisten dari depan. 

"Bukankah terakhir kali tuan muda memberi perintah siapapun tidak boleh mengemudikan mobil itu?" Ucap sopir yang duduk di kursi kemudi kembali mengingat peristiwa itu. 

"Aku lupa," kata Sang asisten bersamaan dengan lampu hijau yang telah menyala dan mobil Mereka pun melaju beriringan dengan mobil mewah yang ada di samping mereka. 

Saat itu, Astin yang mengendarai mobil pun melihat jam tangannya, dan merasa buru-buru bahwa hari ini dia memiliki banyak jadwal sehingga dia menginjak pedal gas lebih keras dan melajukan mobilnya menyalip mobil-mobil di hadapannya. 

"Jelas-jelas bukan sopir dari kediaman kita yang akan menyalip-nyalip seperti itu," komentar sopir Arga semakin membekukan udara dalam mobil.

Terpopuler

Comments

Suprihatin

Suprihatin

aku suka Thor dengan cerita pemeran utama nya tidak selalu tertndas

2025-01-11

1

mecca

mecca

hahahahaa gaget kagak tuh astin bisa mengemudi tunggu kejutan lainnya 😂😂😂

2025-01-11

0

Ica Oca

Ica Oca

suka bnget cerita sperti nih thor

2025-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!