7. Rugi rugi rugi

Sesaat setelah selesai tertawa, Naira dengan penuh kejijikan berkata, "Memangnya kau pikir kau siapa? Aku tahu uang bulananmu hanya 20 juta, dan satu tas di sini berharga lebih dari 50 juta! Kau membeli begitu banyak, dan tas limited edition ini berharga ratusan juta, Kau pikir kau bisa membelinya? Bahkan menabung satu tahun pun masih belum cukup untuk membeli satu tas ini!" 

"Nona," salah seorang pelayan di sana akhirnya tidak tahan lagi setelah mendengar ucapan Naira, dia menatap Astin dengan ekspresi penuh amarah, "anda sudah membuat kekacauan di sini, cepat keluar dari sini sebelum amarahku meledak!" 

"Kenapa mengusirnya? Lalu bagaimana dengan barang-barang ini?" Pelayan lain berbicara, dia tidak mau gajinya dipotong untuk membayar barang-barang yang telah diinput itu namun belum dibayar. 

Astin mengeryit, beraninya orang-orang ini merendahkannya seperti itu. 

Karena sudah terlalu kesal, Astin pun akhirnya menganggukkan kepalanya, "baiklah, aku akan keluar! Lagi pula tidak ada gunanya aku berbelanja di tempat yang memiliki pelayanan sangat buruk. Pantas saja pelanggan toko ini adalah orang-orang yang tidak ber-attitude," Ucap Astin segera berjalan keluar dari toko itu. 

Melihat itu, sang kasir merasa kepalanya begitu sakit, ia hampir terjatuh, tetapi untungnya ada temannya yang menyelamatkannya dan mendudukkannya di kursi. 

"Bagaimana ini,, perempuan itu memang tidak punya uang!" Ucap sang kasir merasa darah tingginya naik begitu drastis gara-gara apa yang baru saja terjadi. 

Seandainya sebelumnya dia tahu kalau perempuan itu tidak punya uang, dia tidak akan dengan begitu gegabah untuk menginput semua barang-barang yang ada di sana. 

Hanya penampilannya saja yang mewah, tapi dompetnya tetap kelas rendahan!

Nayra memandang jijik punggung Astin yang menjauh darinya, "dasar perempuan menjijikan. Bisa-bisanya dia menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan ini ketika dia tidak memiliki uang untuk berbelanja," ucap Naira kesal. 

Sementara Astin yang keluar dari toko itu, dia langsung berjalan ke arah toko sebelah yang merupakan saingan ketat toko tempat dia keluar. 

Seorang pelayan yang melihat itu pun kembali ke dalam sambil berkata, "dia masuk ke toko sebelah. Dia pasti akan membuat keributan di sana!"

"Biarkan mereka juga merasakan apa yang kita rasakan! Perempuan itu benar-benar sialan!" Geram salah seorang pelayan sambil menggerakkan giginya. 

Naira yang mendengar itu pun tersenyum, dia memilih untuk berjalan-jalan di dalam toko terlebih dahulu, menunggu Astin keluar dari toko sebelah diusir oleh para pelayan toko dan mengambil video untuk menjadi bahan lelucon. 

Para pelayan yang ada di sana pun juga menunggu Astin keluar dari toko sebelah, mereka tidak sabar melihat para pelayan yang ada di sana memiliki nasib yang sama dengan mereka. 

Sementara Astin yang berada di toko sebelah, dia kini mengambil beberapa barang dan tidak sungkan untuk membeli lebih banyak daripada yang sebelumnya ia pilih di toko sebelah. 

Untungnya barang-barang di toko Itu tampak lebih bagus dari toko sebelah, jadi dia merasa begitu puas.

Tampak nya dia di usir dari toko sebelah untuk mendapatkan barang-barang yang lebih bagus.

Para pelayan di sana sangat senang, karena hari ini toko mereka cukup sepi dan untungnya ada seorang perempuan yang begitu dermawan, murah hati sekali mengeluarkan uang. 

Setelah selesai memilih barang-barang yang ada di sana, barang-barang itu pun ditumpuk di atas meja membuat para pelayan dengan kewalahan membungkus satu persatu barang. 

Mulai dari pakaian, aksesoris, tas hingga sepatu. 

Di toko itu juga, Astin mendapat kesempatan untuk membeli beberapa barang limited edition mereka sehingga astin merasa begitu puas. 

Astin duduk di sofa sambil membaca majalah menunggu barang-barangnya selesai di packing dan menikmati segelas jus yang datang dibawakan oleh seorang pelayan. 

15 menit kemudian, pelayan menghampirinya dan berkata bahwa barang-barangnya telah siap. 

"Bisakah kalian membantu membawanya ke parkiran mobil? Potong saja biayanya dari kartu kreditku ini," ucap Astin mengeluarkan sebuah kartu kredit yang membuat pelayan di sana melototkan matanya. 

Hampir saja dia menjerit melihat kartu kredit mewah itu. 

Sungguh keberuntungan dalam dunia bisa melihatnya sekali seumur hidup! 

"Tentu! Tentu saja bisa!" Pelayan toko menganggukkan kepalanya dengan antusias, lalu menerima kartu dari tangan Astin dengan sedikit gemetar, dia benar-benar takut kartu itu mungkin akan lecet hanya dengan sentuhan ujung jarinya saja. 

Mereka memproses pembayaran dengan cepat, lalu Astin keluar dari toko sambil diikuti oleh beberapa pelayan toko yang terlihat begitu repot membawa semua barang-barang belanjaan Astin. 

Saat tiba di depan toko, Astin menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah toko sebelah dan saat itu juga, seorang pelayan yang ada di sana tercengang melihat Astin keluar dari toko sebelah dengan barang-barang di tangannya. 

"Dia sudah keluar!" Ucap sang pelayan toko itu membuat teman-temannya yang lain dan juga Naira langsung keluar dari toko untuk melihat adegan yang akan terjadi di depan toko. 

Mereka sudah membayangkan akan ada keributan di depan toko, namun ketika mereka semua keluar, tidak ada satupun orang yang tidak terkejut melihat bagaimana Astin telah melangkah diikuti oleh para pelayan toko yang membawakan barang-barang belanjaannya. 

"Bagaimana,,," sang kasir menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tak menyangka akan melihat adegan seperti itu. 

Rugi rugi rugi! 

Mereka rugi besar! 

Manajer toko pasti akan memarahi mereka!

Naira juga mengerutkan keningnya, mulutnya ternganga menatap kepergian Astin diikuti oleh para pelayan yang membawa begitu banyak barang belanjaan. 

Bagaimana bisa perempuan kumuh dari desa berbelanja sebanyak itu? 

Sungguh di luar Nurul....

Sementara salah seorang pelayan toko keluar dari toko tempat Astin berbelanja, dia langsung menatap para pelayan dari toko sebelah dan juga Naira yang tampak syok dengan pemandangan itu. 

"Cih! Tidak Bisakah kalian mengontrol wajah kalian supaya tidak terlihat iri?" Ucap sang pelayan menyadarkan semua orang yang ada di sana. 

"Itu, dia membeli semua barang itu?" Tanya salah seorang perempuan. 

"Ya, kami untung membesar hari ini, hanya dengan satu pelanggan! Aku lihat toko kalian cukup ramai, tapi aku yakin keuntungan yang kalian dapatkan tidak akan pernah sebanding dengan keuntungan yang kami dapatkan lewat satu pelanggan eksklusif kami itu. Dia pun sudah berjanji akan terus datang dan berbelanja di toko kami dan mengabaikan toko kalian. Ah,,, sungguh beruntungnya kami hari ini,," ucap sang pelayan toko sambil kembali ke dalam tokonya untuk berjaga. 

Wajahnya serasa baru saja dihiasi bunga bermekaran.

Beberapa pelayan di sana langsung runtuh ke lantai melihat hal itu, gaji mereka dipotong selama beberapa bulan ke depan untuk menutupi kerugian. 

Sementara toko saingan mereka malah untung besar hari ini gara-gara sikap bodoh mereka yang membuat lari pelanggan dermawan. 

Terpopuler

Comments

mecca

mecca

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/mam mam tuh keangkuhan cuma pelayan aja sombongnya....d luar nurul rugi kan loh /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/

2025-01-11

0

jen

jen

cocok sih yaaa.... sama" orang angkuh

2025-03-15

0

Suprihatin

Suprihatin

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
aku bahagia Thor

2025-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!