11. Paper bag brand pria

"Ini rapat terakhir hari ini, silakan periksa dokumennya terlebih dahulu," sang asisten menyerahkan dokumen pada pria yang duduk di belakang nya. 

Arga mengambil dokumen tersebut dan mulai memeriksanya bersamaan dengan mobil yang terus melaju hingga akhirnya mereka tiba di sebuah bangunan berlantai 20. 

Itu adalah sebuah hotel yang cukup sibuk, dan di sana sering ada pertemuan bisnis yang dilakukan Arga dengan rekan bisnisnya. 

Sang sopir pun langsung menghentikan mobilnya di depan hotel dan membiarkan dua orang turun dari mobilnya lalu pergi ke arah perkiraan. 

Namun baru saja memasuki lobi, sangat asisten menghentikan langkahnya, "ada sesuatu yang ketinggalan di mobil, silakan duluan," ucap sang asisten dijawab anggukan Arga. 

Asisten Arga pun langsung berlari menuju parkiran, dan menghentikan langkahnya ketika ia melihat sebuah mobil berwarna putih yang jelas-jelas menyita perhatian. 

"Ini 'kan mobil,,," asisten itu memperhatikan plat nomor mobil tersebut, dan dia sangat yakin itu adalah mobil yang mereka lihat di lampu merah tadi siang, mobil hadiah tuan besar pada Arga dan Astin untuk pernikahan mereka. 

Sang asisten hanya beberapa saat melihatnya, lalu lanjut ke mobil dan mengatakan pada sopir untuk menjaga siapapun yang nantinya akan menaiki mobil berwarna putih yang tak jauh dari parkiran mobil mereka. 

Setelah itu, asisten pun mengikuti Arga menuju lantai 8. 

Di lantai 8 ada beberapa ruangan yang tersedia, 3 aula tersedia di lantai tersebut dan lebih dari 10 ruang privat yang biasanya digunakan untuk meeting. 

Sebenarnya ada ruangan di tempat lain juga, namun kali ini sang klien memilih ruangan di lantai 8. 

Setelah tiba di lantai 8 dan memasuki ruangan private, sang asisten pun menyerahkan dokumennya dan kerjasama mulai dibahas. 

Pembahasan berjalan dengan lancar hingga akhirnya seluruh pembahasan mereka selesai dan dua orang pelayan hotel memasuki ruangan mengantarkan makanan. 

"Sebenarnya di sana ada pesta yang diadakan oleh sepupuku untuk merayakan kelulusan S2 putrinya, jika tidak keberatan kita bisa pergi bersama-sama ke sana," ucap sang pria yang duduk di depan Arga. 

Arga tidak menjawab apapun, wajahnya tetap tenang menikmati makanan yang disajikan di hadapannya, saat ini pikirannya benar-benar tersita akan kelakuan istrinya dan tidak sadar untuk kembali memergoki istrinya yang telah melakukan sesuatu yang seharusnya akan membuat tuan besar marah. 

Sang asisten merasa kikuk melihat Arga yang tidak berbicara sehingga dia kemudian berkata, "Maaf, Tetapi setelah ini masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan oleh tuan muda kami. Mungkin kapan-kapan masih bisa bergabung."

"Ah,, sayang sekali," sang pria mengangguk mengerti dan melanjutkan makan malam mereka. 

Sampai makan malam selesai, tidak ada pembicaraan lagi, Mereka pun berpisah dengan klien bisnis Arga berjalan menuju aula tempat pesta diadakan, sementara Arga dan asistennya berjalan ke arah lift untuk turun ke lantai bawah. 

Sebelum memasuki lift, sang asisten berkata, "mobil putih yang merupakan hadiah dari tuan besar terparkir di parkiran hotel. Saya sudah menyuruh sopir untuk mengawasi orang yang menggunakan mobil tersebut."

"Biarkan saja," ucap Arga yang justru lebih senang kalau mobil itu dibawa pergi oleh orang, bahkan sekalian kabur ke luar negeri pun tidak masalah atau dibongkar dan dimodifikasi kembali pun justru merupakan sesuatu yang baik. 

Sang asisten tidak berkata apapun lagi setelah itu, namun ketika pintu lift terbuka, mereka terkejut saat mendapati seorang perempuan yang tak lain adalah nyonya muda mereka sendiri. 

Astin berdiri di dalam lift sambil memegang sebuah paper bag, itu adalah paper bag dari sebuah brand terkenal yang mendesain pakaian untuk pria. 

Astin pun terkejut melihat dua orang di hadapannya, dia menggigit Bibir bawahnya sesaat dan menyembunyikan paper bag ke belakangnya sebelum akhirnya bersikap seolah-olah tak melihat kedua pria itu dan berjalan keluar dari lift secara terburu-buru. 

'Sial! Sial! Sial! Dia pasti salah paham, tapi aku harus buru-buru!' Gerutu Astin dalam hati.

Sang asisten berbalik menatap langkah Astin yang tampak begitu panjang dan cepat di lorong koridor. 

"Nyonya muda,,,," sang asisten berbalik menatap tuan mudanya, saat ini pikirannya dipenuhi dengan segala sesuatu yang sangat buruk. 

Tetapi dia terkejut ketika Arga malah melangkah ke dalam lift dengan sebuah senyuman dingin di wajahnya. 

Sang asisten pun mengikuti Tuan mudanya, dan dari lift, mereka masih bisa melihat Astin yang tampak sudah berlari pelan sambil terus membawa paper bag. 

Pintu lift mulai tertutup sampai akhirnya benar-benar tertutup dan bergerak menuju lantai bawah. 

Suasana di dalam lift yang hanya berukuran 2 x 2 m itu pun menjadi sangat suram. 

Sang asisten merasa berada di dalam liang kubur, auranya benar-benar,,, menyesakkan. 

Ting!

Sang asisten bernapas lega ketika lift yang mereka tumpangi sudah tiba di lobby hotel, Lalu keduanya berjalan keluar dari hotel sambil sang asisten mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sang sopir supaya buru-buru menjemput mereka di depan hotel. 

Mobil pun dengan cepat tiba di hadapan mereka lalu sang asisten buru-buru membukakan pintu untuk Arga dan memasuki mobil. 

Begitu duduk dalam mobil, suasana sangat dingin, tidak ada yang berani berbicara. Bahkan sang sopir yang hendak melaporkan sesuatu pun hanya bisa mengatup erat gigi-giginya dan bibirnya tidak berani bergerak sedikitpun karena bisa merasakan suasana yang tidak menyenangkan untuk memulai sebuah pembicaraan. 

Keheningan terjadi di dalam mobil sepanjang perjalanan kembali ke rumah. 

Setelah tiba di rumah, Arga langsung naik ke atas kamarnya dan begitu membuka pintu, dilihatnya banyak paper bag yang diletakkan di bawah lantai, isinya telah dikeluarkan, namun tampaknya pemiliknya belum sempat membereskan semua paper bag yang tergeletak di sana. 

Paper bag-paper bag itu menjadi jawaban atas pesan-pesan yang membanjiri ponsel kerja asistennya. 

Tetapi saat ini, yang lebih mengganggu pikiran Arga ialah paper bag yang terakhir kali dilihat Arga di tangan Astin. 

Brand pria. 

Tapi siapa pria yang dibawakan paper bag itu? 

Arga tampak berpikir keras, dia benar-benar terusik, kepalanya menjadi sakit dan pria itu pun memilih melangkah menuju balkon yang berada di samping kamar. 

Setelah membuka balkon, pria itu berdiri sambil bersandar pada pagar dan menatap ke arah taman. 

Aura suram menyelimuti sekitar balkon itu, dan angin dingin berhembus di sekitar Arga membuat suasana semakin buruk. 

Terpopuler

Comments

mecca

mecca

benci sama cinta itu hanya beda tipis pak jgn sampe anda bucin 🤣🤣🤣🤣

2025-01-12

0

jen

jen

bentar lagi jg bucin

2025-03-15

0

CaH KangKung,

CaH KangKung,

tanda awal Arga bucin.....penasaran...

2024-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!